Bab. 4

•••••

"Hiks.... hiks.... aku kotor! aku sudah kotor" t0angisan Ai, di kamar mandi sembari menghapus maha karya di bagian tubuhnya. Tapi usahanya tidak membuahkan hasil, yang ada kulit mulusnya memerah.

"Bahkan aku tidak mengenali pria itu, bagaimana mungkin aku menyerahkan begitu saja. Dasar bodoh, seharusnya ini tidak pernah terjadi" Ai mengutuk dirinya sendiri. "Ahhkkk....."teriaknya sembari menjambak rambutnya, dengan meringkuk disudut pintu kamar mandi.

Rasa dingin semakin menusuk ke tulang-tulang, Ai berusaha bangkit menyeret kakinya keluar kamar mandi. Sekali lagi ia berdiri didepan cermin lemari, memperhatikan kembali tubuhnya seperti macan tutul. Ai pun segera memakaikan pakaian dan mengulungkan tubuhnya dengan selimut tebal.

Bayangan rabaan tangan, serta jilatan lidah tadi masih terbayang-bayang kental dibenaknya. Karena sudah lelah menangis ia pun tertidur dengan meringkuk diatas ranjang kecil.

Ke esokan harinya

Tok tok tok

" Sayang.....apa kamu tidak kerja hari ini? " Mama Leni mengetuk pintu kamar sang putri, karena biasanya Ai selalu bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sarapan. Tapi pagi ini ia belum juga keluar kamar, sedangkan sang Adik sudah pergi ke sekolah.

Sudah berapa kali sang Mama mengetuk pintu tapi tidak mendapat sahutan.

"Sayang.... Ai sayang.... " panggil sang Mama dengan perasaan cemas.

Mendengar pintu digedor-gedor membuat Ai mengerjap-ngerjapkan matanya. Ternyata itu sang Mama yang manggil sembari mengebor pintu kamarnya dengan kuat.

"Ai sayang.... buka pintunya" panggilnya dengan isakan, Ai dapat mendengar isakan itu. Ia pun segera bangkit dan menyeret kakinya menuju pintu yang sengaja ia kunci tadi malam, padahal biasanya pintu itu tak pernah di kuncinya.

Ceklek

"Sayang.... kamu tidak apa-apa? " Mama Leni meraba-raba tubuh Ai takut terjadi apa-apa. "Kamu buat Mama khawatir saja, dari tadi Mama mengetuk pintu kamarmu tapi tidak ada jawaban darimu. Ada apa denganmu sayang....? " tanya sang Mama bertubi, karena ia tidak ingin putri cantiknya ini ada masalah.

"Hmmm Mama jangan khawatir! Ai baik-baik saja, Ai sengaja minta cuti hari ini karena Ai rasa sedikit tidak enak badan" ucapnya berusaha tersenyum, padahal hatinya tidak baik-baik saja.

"Kamu tidak menyembunyikan sesuatu bukan?" sang Mama sedikit tidak yakin. " Baiklah jika begitu, kamu segera sarapan dan minum obat agar lebih baik, atau kita ke Dokter? " ucapnya lagi tidak ingin mencurigai sang putri.

"Iya Ma tapi Ai mandi dulu" ucap Ai tetap menyunggingkan senyuman, dan dibalas anggukan sang Mama.

"Ai tidak baik-baik Ma.... Ai sudah kotor. Maafkan Ai tidak jujur pada Mama, suatu hari nanti Ai akan ceritakan" batinnya menangis.

Ai pun meraih ponselnya dan menghubungi sang sahabat, agar menyampaikan hari ini ia tidak masuk kerja. Bagaimana ia mau masuk kerja, ia merasa malu dengan kejadian itu. Ia yakin pria yang mengambil mahkotanya malam itu termasuk salah satu orang disana. Ai merasa asing dengan suara serak pria itu, suara yang tidak pernah didengarnya. Suara itu begitu mirip, tapi sayangnya Ai tidak menyadarinya.

Setelah itu ia menata dirinya agar terlihat baik-baik saja, seperti tidak ada sesuatu yang terjadi. Ai pun keluar kamar langsung menuju dapur untuk sarapan. Sedangkan sang Mama sibuk mencuci pakaian para tetangga, ya Mama Leni kerja sampingan menerima cuci dan setrika pakaian. Walaupun Ai melarangnya tapi sangat Mama tetap kekeh, karena gaji yang didapati Ai cukup-cukup buat makan dan biaya sekolah sang Adik.

Disela kesibukannya bekerja, Ai juga membantu sang Mama mencuci bahkan menyetrika, begitu juga dengan Alvian sang Adik. Mereka bekerja sama, agar pekerjaan yang melelahkan terasa menyenangkan karena kekompakan.

Mama Leni beruntung memiliki anak seperti Aileen dan Alvian, anak yang berbakti dan pekerja keras. Tidak malu dengan kehidupan seperti ini, seperti Alvian ia dijauhi oleh teman-temannya di sekolah karena ia orang tidak mampu. Tapi masalah prestasi di sekolah jangan diragukan lagi, ia bertahan sebagai juara umum.

Sedangkan Ai juga memiliki prestasi waktu di sekolah, tapi karena masalah biaya ia hanya bisa mengenyam pendidikan sampai SMA saja. Waktu itu ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke Universitas di Ibu kota, tapi saat itu sang Mama jatuh sakit terbilang parah sehingga ia mengubur dalam-dalam impiannya ingin menjadi seorang Dokter. Ia tidak tega meninggalkan sang Mama, terlebih lagi siapa yang bekerja untuk bisa membiayai perobatan.

•••••

Di kamar hotel mewah seorang pria tampan berdiri di balkon dengan tangan dimasukan kedalam saku celana. Bayangan semalam selalu menghantuinya, bayangan kenikmatan dalam kegelapan.

Cull terbangun dari tidur kardna kelelahan, matanya mengerjap-ngerjap. Ternyata lampu sudah kembali menyala. Cull memegang kepalanya yang masih sedikit pusing, pengaruh obat itu sudah tidak berfungsi lagi.

"Dimana dia" Cull menoleh kesamping kiri kanan tapi tidak menemukan sesosok yang ia tiduri. "Hmmm apa aku telah bersetubuh dengan hantu? " pertanyaan konyolnya keluar begitu saja.

Cull memungut pakaiannya yang sudah berserakan di lantai kamar mandi.

Deg

Matanya menangkap noda berwarna merah di baju kemeja putihnya, yang berada disampingnya. Cull tau itu selaput darah yang menandakan masih perawan.

"Ternyata aku bukan bersetubuh dengan hantu, tapi aku meniduri perawan. Pantas nikmatnya luar biasa" gumamnya sembari membayangkan yang baru saja terjadi. " Ini apa? pasti ini milik wanita itu" Cull meraih sebuah kalung berliontin hati simpel, ia pun membuka liontin itu ternyata dalamnya terdapat foto bayi dengan wajah menggemaskan berukuran kecil.

Cull pun segera membersihkan tubuhnya yang sudah lengket, setelah cukup ia pergi meninggalkan kamar mandi dan aula itu. Ia langsung menghubungi supir yang sudah ditugaskan.

"Siapa wanita itu" Cull memperhatikan foto di liontin itu, di balkon kamar hotel milik keluarganya.

"Ini bukti untuk mengetahui siapa dia! berarti wanita itu termasuk karyawan RS hmmm" mengingat suatu Cull menghubungi pihak petugas penjaga CCTV RS.

"Cek CCTV di sekitar kamar mandi aula, aku tunggu secepatnya" ujarnya dalam sambungan telepon.

"Aroma tubuhnya begitu nyaman, bibirnya begitu manis, dan kulitnya begitu halus dan lembut. Desahan, lengguhan bahkan teriakannya membuat hati ini bergetar hebat. Bahkan aku tidak dapat menghitungnya berapa kali, miliknya sungguh luar biasa" gumam Cull sembari memejamkan mata, dengan bayangan kegelapan malam tadi.

Selama menjadi pria casanova, baru pertama ini ia meniduri wanita bersegel. Dan melakukan beronde-donde, walaupun sudah pelepasan. Tapi milik wanita yang tidak dikenalinya itu menjadi candu baginya.

Tiba-tiba ponselnya berdering, ia pun melangkah masuk ke kamar.

"Bagaimana hasinya? " tanyanya dengan tidak sabar karena ia penasaran.

"Sial! bagaimana bisa ini terjadi? apa sebenarnya kerja kalian? apa hanya makan tidur saja? kerusakan CCTV saja tidak ada yang mengetahuinya. Bagaimana jika ada orang yang merencanakan sesuatu di RS, jika sistem kerusakan CCTV tidak di aktifkan kembali, bagaimana kita mengetahui siapa orang yang melakukan itu" ujar Cull dengan amarah mengebu-ngebu, memaki semua orang yang bertugas. Cull mengelempar benda pipih keluaran terbaru itu diatas ranjang empuk.

"Semua tidak ada yang beres, apa semua harus dipecat agar diganti ulang. Buat apa memperkerjakan orang yang hanya makan tidur, tidak bertanggungjawab pada tugasnya" gerutu Cull mengutuk orang yang bertugas untuk itu.

Inilah sebenarnya seorang Cullen Frey Sywa. Ia pria tegas dan tidak ada ampun jika menurutnya itu memang salah. Maka dari itu orang segan dan enggan bermain-main dengannya, takut mendapat takdir kurang baik.

Bersambung.....

🌷🌷🌷

Trims atas vote like dan comennya.

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

gimana nasib si ai

2022-12-29

0

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

kasian keluarga si udah susah malah ai menyerahkan mahkota nya dengan orang tak di kenal

2022-03-28

0

Amrih Ledjaringtyas

Amrih Ledjaringtyas

aaa cull mahh hnya gertakan sambal doang..masa gitu sj tdk bisa cari tau...

2022-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1
2 Bab. 2
3 Bab. 3
4 Bab. 4
5 Bab. 5
6 Bab. 6
7 Bab. 7
8 Bab. 8
9 Bab. 9
10 Bab. 10
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16
17 Bab. 17
18 Bab. 18
19 Bab. 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60 (Season 2 Twins M)
61 Bab. 61. Visual
62 Bab. 62 (Season 2 Twins M)
63 Bab. 63. Pengumuman
64 Bab. 64 (Season 2 Twins M)
65 Bab. 65 (Season 2 Twins M)
66 Bab. 66 (Season 2 Twins M)
67 Bab. 67 (Season 2 Twins M)
68 Bab. 68 (Season 2 Twins M)
69 Bab. 69 (Season 2 Twins M)
70 Bab. 70 (Season 2 Twins M)
71 Bab. 71 (Season 2 Twins M)
72 Bab. 72 (Season 2 Twins M)
73 Bab. 73 (Season 2 Twins M)
74 Bab. 74 (Season 2 Twins M)
75 Bab. 75 (Season 2 Twins M)
76 Bab. 76 (Season 2 Twins M)
77 Bab. 77 (Season 2 Twins M)
78 Bab. 78 (Season 2 Twins M)
79 Bab. 79 (Season 2 Twins M)
80 Bab. 80 (Season 2 Twins M)
81 Bab. 81 (Season 2 Twins M)
82 Bab. 82 (Season 2 Twins M)
83 Bab. 83 (Season 2 Twins M)
84 Bab. 84 (Season 2 Twins M)
85 Bab. 85 (Season 2 Twins M)
86 Bab. 86. (Season 2 Twins M)
87 Bab. 87 (Season 2 Twins M)
88 Bab. 88. (Season 2 Twins M)
89 Bab. 89. (Season 2 Twins M)
90 Bab. 90 (Season 2 Twins M)
91 Bab. 91 (Season 2 Twins M)
92 Bab. 92. (Season 2 Twins M)
93 Bab. 93 (Season 2 Twins M)
94 Bab. 94. (Season 2 Twin M)
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab. 1
2
Bab. 2
3
Bab. 3
4
Bab. 4
5
Bab. 5
6
Bab. 6
7
Bab. 7
8
Bab. 8
9
Bab. 9
10
Bab. 10
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16
17
Bab. 17
18
Bab. 18
19
Bab. 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60 (Season 2 Twins M)
61
Bab. 61. Visual
62
Bab. 62 (Season 2 Twins M)
63
Bab. 63. Pengumuman
64
Bab. 64 (Season 2 Twins M)
65
Bab. 65 (Season 2 Twins M)
66
Bab. 66 (Season 2 Twins M)
67
Bab. 67 (Season 2 Twins M)
68
Bab. 68 (Season 2 Twins M)
69
Bab. 69 (Season 2 Twins M)
70
Bab. 70 (Season 2 Twins M)
71
Bab. 71 (Season 2 Twins M)
72
Bab. 72 (Season 2 Twins M)
73
Bab. 73 (Season 2 Twins M)
74
Bab. 74 (Season 2 Twins M)
75
Bab. 75 (Season 2 Twins M)
76
Bab. 76 (Season 2 Twins M)
77
Bab. 77 (Season 2 Twins M)
78
Bab. 78 (Season 2 Twins M)
79
Bab. 79 (Season 2 Twins M)
80
Bab. 80 (Season 2 Twins M)
81
Bab. 81 (Season 2 Twins M)
82
Bab. 82 (Season 2 Twins M)
83
Bab. 83 (Season 2 Twins M)
84
Bab. 84 (Season 2 Twins M)
85
Bab. 85 (Season 2 Twins M)
86
Bab. 86. (Season 2 Twins M)
87
Bab. 87 (Season 2 Twins M)
88
Bab. 88. (Season 2 Twins M)
89
Bab. 89. (Season 2 Twins M)
90
Bab. 90 (Season 2 Twins M)
91
Bab. 91 (Season 2 Twins M)
92
Bab. 92. (Season 2 Twins M)
93
Bab. 93 (Season 2 Twins M)
94
Bab. 94. (Season 2 Twin M)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!