Sudah 6 bulan Najwa menjalani hari-hari tanpa Reyhan, bahkan ia juga sudah menjalin hubungan bersama Alex, 2 Minggu yang lalu.
Alex adalah lelaki yang bisa membuat Najwa melupakan Reyhan, ia juga selalu bisa membuat Najwa tersenyum. Najwa dan Alex sedang ada di apartemen Alex, mereka berdua sedang berdiri di balkon, dengan posisi Alex memeluk pinggang Najwa dari belakang.
"Alex, terimakasih sudah selalu bersamaku selama 6 bulan, dan sekarang kita juga sudah berpacaran."
"Najwa, untuk apa kamu berterimakasih, aku yang harusnya berterimakasih, karena kamu sudah mau menerimaku."
Alex langsung membalikkan tubuh Najwa, agar mereka saling bertatap muka, lalu Alex langsung mencium kening Najwa sekilas
"Aku sangat mencintaimu Najwa."
"Aku juga sangat mencintaimu Alex."
Alex langsung memeluk Najwa. Alex tau, ia bukan lelaki yang pertama untuk Najwa, tapi ia sangat bahagia, karena bisa mendapatkan hati Najwa, walaupun Najwa hanya seorang Gadis kecil, tapi ia tidak mempedulikan itu. Tiba-tiba ponsel Najwa bergetar
Deretttt... Deret...
Najwa langsung mengangkat telpon dari ibunya
"Halo Bun, ada apa?"
"Najwa, cepat datang ke rumah sakit, Papah masuk rumah sakit!"
"Baiklah Bun, Najwa akan ke rumah sakit sekarang."
"Alex, aku harus pulang, ada urusan."
"Najwa, apa boleh aku antar?"
"Tidak perlu Alex."
Najwa langsung lari dari apartemen milik alex, ia langsung menghentikan taksi. Sedangkan Alex hanya menatap Najwa dengan tatapan sendu. Mereka berdua memang sudah berpacaran, tapi Najwa seakan menutup rapat keluarganya.
Termasuk Alex, ia juga menutupi hubungannya dari keluarganya, yan tau hubungannya bersama Najwa hanya Alena, adiknya yang mengetahui hubungan mereka berdua.
Alex takut keluarganya melarang hubungan itu, apa lagi Najwa juga sekarang baru kelas 3 SMA. Najwa di perjalanan berkali-kali menelpon nomer ponselnya Reyhan, bagaimana pun juga Reyhan adalah anak kandungnya, Reyhan harus tau kalau Papanya sakit, tapi ternyata nomer Reyhan tidak aktif-aktif.
Ini pertama kalinya Najwa menghubungi lelaki yang sudah menyakitinya, bahkan ia sangat bersyukur karena Alex selalu ada untuknya.
"Apa si brengsek itu mengganti nomer ponselnya." batin Najwa
Sekarang Najwa memanggil Reyhan dengan panggilan si brengsek, bagaimana tidak mengatakan brengsek, kalau Reyhan adalah lelaki yang menyakiti seluruh jiwanya, bukan hanya mematahkan hatinya, tapi juga menghina ibunya sebagai pelakor.
Setelah menempuh perjalanan 30 menit, Najwa sampai di rumah sakit, ia langsung masuk ke dalam rumah sakit, ia belum juga bertanya pada Resepsionis, tapi ia sudah melihat ibunya yang terduduk lemas di kursi tunggu. Najwa langsung menghampiri ibunya
"Bun, apa yang terjadi sama papah?"
"Papah terkena serengan jantung sayang, setelah menerima telpon dari Resti, Bunda juga tidak tau siapa nama Resti itu."
Annisa memang tidak mengetahui siapa nama Resti di ponsel milik suaminya, dan ia juga tidak ingin mencari tau siapa Resti. Najwa langsung memeluk ibunya yang sudah menangis.
Najwa tau ibunya sangat mencintai Berayen. Selama ini ibunya bahkan tidak pernah meminta apapun dari Berayen, cinta ibunya pada Berayen sangat tulus, tapi entah kenapa ia mengingat ucapan Reyhan kembali, yang mengatakan ibunya hanya mencintai uang Berayen.
"Apa Bunda sudah menelpon Mas Rey?"
"Sudah, tapi Rey tidak bisa datang kemari, Rey bilang ada masalah di Perancis, dan masalah itu lebih penting dari Papanya."
"Sekali brengsek! Tetap saja brengsek! Bisa-bisanya dia mengatakan masalahnya lebih penting dari Papah nya sendiri!"
Najwa sangat emosi, entah apa yang ada di dalam pikiran lelaki yang pernah ia cintai dulu itu, bisa-bisanya Reyhan mengatakan masalahnya lebih penting dari pada Papanya sendiri.
"Mas Rey, apa kamu masih membenci Papah dan Bunda, hingga kamu tidak mau datang di saat seperti ini, sampai kapan kamu membenci mereka. Apa kamu bahagia bersama Renata Mas?" batin Najwa
Hati Najwa hancur, ia sekarang mengingat kembali 6 bulan yang lalu, saat Reyhan mengenalkan calon istrinya, Reyhan terlihat tersenyum bahagia saat mengetahui calon istri hamil.
Bahkan Reyhan juga benar-benar tidak pernah datang, setelah kejadian pertengkaran di antara ia dan Reyhan dulu, Reyhan benar-benar menikah tanpa sepengetahuan Papanya, karena Najwa tau, Papa tirinya tidak pernah mengatakan Reyhan akan menikah atau pun sudah menikah, Papa tirinya pernah mengatakan kalau Reyhan melanjutkan bisnisnya di Perancis, hanya itu yang ia tau.
Itu artinya Reyhan benar-benar tidak mengatakan apa-apa pada Papa kandungannya sendiri. Tidak lama dokter keluar dari ruang rawat Berayen. Annisa langsung melepaskan pelukannya, lalu ia langsung bertanya pada dokter tersebut.
"dok, bagai mana keadaan suami saya?"
"Suami ibu terkena serangan jantung, dan sekarang sudah sadar, tapi masih lemah, silahkan ibu masuk ke dalam."
"Terima kasih dok."
"Sama-sama bu."
Annisa dan Najwa masuk ke dalam ruang rawat milik Berayen. Annisa langsung duduk di samping Berayen, sedangkan Najwa hanya berdiri di samping Annisa
"Mas apa yang terjadi?, apa mas sudah tidak apa-apa?"
"Tidak sayang. Sayang jangan menangis, Mas ingin mengatakan sesuatu padamu, mungkin Mas tidak bisa menemani di sisa hidupmu lagi, tapi jangan pernah membenci Reyhan, jika Reyhan tidak bisa datang kemari, Reyhan ada sesuatu yang lebih penting dari ini, Renata sekarang sedang kom'a, jadi jangan pernah menyalahkan Reyhan, dia sudah sibuk dengan pekerjaannya dan masalah Renata."
"Jadi sakit Mas kambuh karena Renata?"
"Iy-iya say-yang."
Annisa sekarang tau kenapa suaminya mendadak mendapatkan serangan jantung. Setelah mengatakan itu, Berayen langsung menutup mata, karena ia sudah memberi tau tentang Reyhan. Annisa yang melihat suaminya menutup mata, ia langsung menangis lagi sambil membangunkan suaminya
"Mas, bangun, Mas bangun!"
Annisa langsung menggoyang-goyangkan tangan milik suaminya. Najwa langsung menekan tombol darurat. Tidak lama dokter datang dengan suster. dokter itu langsung menyuruh mereka untuk keluar
"Bu, silahkan keluar dulu, biar saya periksa dulu tuan Berayen."
Annisa hanya menjawab dengan anggukan kepala. Najwa langsung memapah ibunya yang sedikit lemas. Mereka langsung duduk di ruang tunggu lagi.
Hati Najwa terus saja berpikir, Kenapa Papa tirinya bisa mengetahui tentang Reyhan dan Renata, itu artinya selama ini Papa tirinya diam-diam sudah mengetahui pernikahan mereka.
"Kenapa istri Mas Rey bisa kom'a, lalu bagaimana dengan janin yang ada di dalam kandungan istrinya, pasti Mas Rey sekarang sangat terpukul, dengan keadaan Renata yang sedang kom'a, dan bagaimana nasib janin di dalam kandungan Renata." batin Najwa
Walaupun mulut Najwa sangat membenci Reyhan, tapi pada kenyataannya Najwa tidak pernah membenci Reyhan, bahkan saat mendengar Renata kom'a, ia sangat kasihan pada Reyhan, ia sama sekali tidak senang. Tidak lama dokter keluar dari ruang rawat Berayen, ia langsung memberi tau tentang keadaan Berayen
"Saya minta maaf bu, tuan Berayen tidak bisa tertolong."
"Tidak! tidak mungkin!"
Annisa langsung lari masuk ke dalam ruangan suaminya di ikuti oleh Najwa
"Mas bangun, mas bangun! Jangan tinggalkan aku mas, aku mohon!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
arthiagucia
luke Thor 👍🏻
2023-03-28
1
Aumy Re
mampir baca lagi, thor
tetap semangat berkarya💪💪
2022-04-13
0
🎤K_Fris🎧
5 like hadir thor
2021-08-30
1