Najwa berdandan secantik mungkin, karena hari ini ia menerima pesanan dari Reyhan ingin bertemu di sebuah taman, entah apa yang akan Reyhan Katakan, yang jelas Reyhan ingin bertemu di sebuah taman.
Najwa hanya mengiyakan pesan tersebut, ia sangat merindukan Reyhan, ia tidak peduli kalau harus bertemu di taman, walaupun sekarang jam sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB, tentu di taman sedang panas-panasnya, tapi ia tidak peduli.
Setelah selesai berdandan Najwa langsung memanggil taksi online, selang beberapa menit taksi online pun datang, ia langsung naik taksi
"Pak, kita ke tempat yang sesuai di aplikasi."
"Baik non."
Sepanjang perjalanan Najwa terus saja tersenyum, ia benar-benar sangat bahagia karena akan bertemu dengan lelaki pujaan hatinya. Setelah menempuh perjalanan 30 menit, mereka sampai di taman.
Najwa langsung turun dari mobil, ia langsung lari menghampiri lelaki yang duduk di kursi taman. Reyhan yang melihat Najwa lari ke arahnya, ia langsung berdiri dan langsung mengontrol nafasnya, ia mencoba untuk bersikap pada dengan Najwa.
Gadis kecil yang sangat Reyhan rindukan selama 2 Minggu ini, bahkan ia tidak bisa fokus untuk bekerja, proyek yang ia pikirkan sudah sangat matang saja gagal total, bayang-bayang Najwa selalu saja muncul di pikirannya, tapi ia tidak bisa apa-apa selain mengakhiri hubungan yang belum di mulai.
Najwa langsung memeluk Reyhan dengan sangat erat, ia benar-benar sangat merindukan Reyhan karena tidak ada kabar selama 2 Minggu ini.
Reyhan tidak membalas pelukan dari Najwa, jelas tangan Reyhan ingin sekali mendekap tubuh Najwa, tapi ia urungkan, niat ia kesini ingin memutuskan hubungan yang belum di mulai.
Najwa merasa Reyhan hanya diam, ia langsung melepaskan pelukannya, ia menatap Reyhan dengan tatapan bertanya-tanya. Reyhan langsung memulai pembicaraan, ia tidak ingin lama-lama bersama Gadis yang ia rindukan
"Najwa, jangan pernah mencari aku lagi, sampai kapanpun kita tidak akan bisa bersama, karena aku sekarang sangat membencimu."
"Atas dasar apa Mas Rey membenciku?"
Najwa bertanya dengan perasaan bingung.
"Kamu masih bertanya atas dasar apa, kamu tidak ingat Bundamu menikah dengan Papa?"
"Mas aku tau, Bunda menikah dengan Papa, tapi kita masih bisa bersama, bagai mana bisa Mas Rey mengakhiri hubungan yang belum kita mulai, bagaimana bisa Mas Rey mundur sebelum menemukan titik terang?"
"Najwa, kamu harus tau kenapa alasan aku mabuk-mabukan selama ini, itu karena bebanku terlalu berat, kamu harus tau kenapa aku sangat pendiam sekarang, aku tidak tau harus mulai bicara dari mana, yang jelas aku kecewa dengan Bundamu yang sudah merusak rumah tangga orang tuaku."
"Maksud Mas apa?"
"Bundamu adalah seorang pelakor, Bundamu yang merusak rumah tangga orang tuaku, dan satu hal yang harus kamu tau, aku tidak memiliki perasaan padamu, kamu hanya seorang Gadis kecil, aku hanya menganggap kamu sebagai seorang adik saat itu, tapi semenjak Bundamu merusak rumah tangga orang tuaku, aku sangat membencimu, jadi berhentilah mencari aku."
"Tidak mungkin! Mas pasti bohongan! Bunda tidak akan melakukan itu!"
Mata Najwa sudah memerah, ia ingin sekali menangis, bukan hanya mengatakan tentang tidak ada perasaan, tapi Reyhan juga mengatakan ibunya sebagai seorang pelakor, anak mana yang rela ibunya di cap sebagai pelakor. Reyhan tau, Najwa sudah ingin menangis, tapi ia tidak menghiraukan itu, ia langsung melanjutkan pembicaraannya
"Memang kenyataannya seperti itu Najwa, seandainya saja dulu mereka tidak bertemu lagi, mungkin Papah tidak akan meninggalkan mamah, lalu menikahi Bundamu, aku tau pasti Bundamu menginginkan harta Papah."
"Bunda bukan wanita seperti itu Mas! Kalau Bunda menginginkan harta Papah, pasti Bunda tidak akan menolak di berikan rumah baru, mobil baru, dan nama Nugroho, tapi Bunda bahkan melarang aku untuk menggunakan nama Nugroho, dan mahar saja Bunda hanya meminta 300 ribu."
"Karena Bundamu itu munafik, aku yakin dia menginginkan harta Papah."
"Tidak Mas!"
"Najwa, aku juga bukan hanya ingin mengatakan soal Bundamu dan tentang perasanku, tapi aku juga mau memberitahumu, aku akan menikah 2 Minggu lagi, maaf, aku telah menyakiti hatimu, aku pikir kamu juga menganggap aku sebagai seorang Kaka, bukan sebagai orang sepesial di hatimu."
Setelah mendengar satu pakta lagi, air mata Najwa berhasil lolos, bagai mana mungkin begitu banyak kenyataan pahit yang harus ia terima, setelah 2 Minggu Reyhan menghilang entah kemana, dan sekarang datang kembali hanya memberikan luka di hatinya. Seorang Gadis cantik datang menghampiri Reyhan dan Najwa
"Sayang, aku cariin tidak taunya ada di sini."
"Maaf sayang, tadi sebelum mengantarmu ke rumah sakit, aku menghubungi Najwa terlebih dahulu, karena ada masalah yang aku ingin katakan pada Najwa."
Reyhan langsung mencium kening Gadis itu dengan penuh perasaan. Najwa yang melihat adegan itu, dadanya sudah benar-benar sesak, dan mungkin menurut Najwa Gadis itu berusia 21 tahun.
Walau pun Gadis itu sangat cantik, tapi Gadis itu terlihat pucat, bahkan tadi juga Reyhan bilang, Gadis itu di antar ke rumah sakit, tidak heran kalau Reyhan mengajak Najwa bertemu di taman, ternyata sekarang Najwa tau, kenapa pria yang ia cintai ingin bertemu di taman, karena taman itu dekat dengan rumah sakit. Reyhan langsung mengenalkan Gadis itu pada Najwa
"Najwa, ini calon istriku."
"Kamu brengsek mas! Harusnya kamu bilang dari awal kalau kamu sudah memiliki calon istri!"
"Sekali lagi aku minta maaf Najwa."
Najwa tidak berbicara lagi, dadanya sudah sangat sakit, seberapa banyak lagi kejutan yang Reyhan akan berikan, kenapa nasibnya sangat menyedihkan. Gadis itu langsung mengulurkan tangan pada Najwa
"Aku Renata."
Najwa hanya melihat uluran tangan dari Gadis itu, ia sama sekali tidak ingin menjabat tangan Renata. Renata langsung menurunkan tangannya lagi.
"Sayang, aku minta maaf, ini adalah Najwa, adik tiriku yang aku ceritakan."
"Oh iya tidak apa-apa sayang."
"Bagaimana hasilnya sayang?"
Renata langsung mengambil tespek dalam tasnya, lalu langsung memberikan tespek itu pada Reyhan
" Sayang, kita akan menjadi orang tua."
Reyhan langsung mengambil tespek itu sambil tersenyum
" Alhamdulillah, akhirnya mendapatkan kado sebelum kita menikah sayang."
Najwa hanya melihat ke arah tespek yang di pegang Reyhan, yang menunjukkan garis dua di tespek itu. Sekarang bukan hanya dadanya yang sakit, tapi ia merasa dunia ini seperti akan runtuh, begitu banyak kejutan yang Reyhan berikan padanya hari ini.
"Mas , lalu untuk apa kamu menjagaku selama 1 tahun ini, untuk apa kamu selalu ada untukku, selalu melakukan aku seperti seorang princess, tapi sekarang kamu buang aku begitu saja, kenapa tidak mengatakan dari awal." batin Najwa
Najwa langsung menghapus air matanya dengan kasar, ia tidak pantas menangisi lelaki yang tidak pernah memiliki perasaan padanya, seharusnya ia bersyukur karena Reyhan sudah jujur sekarang, setidaknya ia tidak perlu lagi terus berharap dengan pria di hadapannya
"Apa papah sudah tau Mas akan menikah?"
"Tidak."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
✎🌻͜͡ᴀs🍳TₑLₒᵣ CₑPLₒK🪺🪺✍
Semangat kak.. 💪🏼💪🏼💪🏼
2024-02-11
1
Rini Sarmilah
Bundamu pelakor aduh bertolak belakang dengan novelku...😁
2021-08-27
2
Abu Alfin
Najwa bertepuk sebelah tangan ✋
2021-08-27
0