"Ellen, kau tidak perlu cemas. Jika Yang mulia Raja berbuat semena-mena kepadamu, kau bisa panggil aku. Aku janji akan membantumu."Ucap Erick mengelus kepala Ellen untuk menenangkannya.
Ellen hanya mengangguk. Tapi dia jadi teringat lagi perkataan Carol dan dia tambah benci dengan sikap Carol yang tidak seperti dia kenal sebelumnya.
"Kak, aku hanya memperingati. kali ini aku tidak akan memaksamu lagi untuk memilih bahkan ikut campur dalam kehidupan asmaramu. Tapi aku harap kakak berhati-hati kepada Nona Carol."Ucap Ellen serius.
"Kenapa? Memangnya apa yang salah dengannya?"Tanya Erick bingung.
"Kurasa tadi itu adalah sifat aslinya. Dia pandai bersandiwara. Dia sebenarnya bukan seorang wanita anggun yang dikenal semua orang."Ucap Ellen.
Erick terdiam mendengar jawaban Ellen. Dia juga baru melihat sikap Carol yang seperti itu. Biasanya gadis itu memilih diam dan tidak pernah menceritakan hal aneh sekalipun menyebarkan rumor.
"Kau ada benarnya. Tapi...kurasa itu juga salahku. Dia mungkin masih marah kepadaku karena telah mempermalukannya saat malam itu."Ucap Erick masih menyalahkan dirinya.
"Kakak jangan selalu berpikir itu salahmu. Dia seharusnya berpikir bijak. Jika tidak begitu, maka dia tidak bisa disebut wanita anggun."
Erick tersenyum. Dia merasa jika adiknya memanglah pintar. "Kuakui kau memang pintar."Ucap Erick.
"Kakak baru mengakuinya sekarang?"Tanya Ellen syok.
"Sudahlah. Tentang yang mulia Raja, sebaiknya kau pikirkan caramu untuk menaklukan hatinya. Buat dia jatuh cinta kepadamu agar dia tidak semena-mena memperlakukanmu."
Ellen terkejut mendengar perkataan Erick. "Apa maksud kakak sih?"
"Kau mungkin mengira aku tidak berpihak kepadamu. Tapi menurutku kau harus menghadapi yang mulia Raja karena kau tidak mungkin semudah itu bisa berpisah dengannya. Cari tahu apapun tentangnya. Hilangkan rasa takutmu karena kau sendiri menyebut dirimu wanita sejati kan? Beranikan dirimu agar dia tertarik."
"Buat dirimu menjadi mahal dan berharga. Buat dia merasakan cemburu dan jika kau bisa mengubah sifat perilakunya, mungkin suatu hari dia bisa tunduk kepadamu."Sambung Erick.
Ellen diam saja. Erick bisa mengerti bahwa Ellen pasti sedang mencerna perkataannya.
"Ini sudah malam. Sebaiknya kita istirahat."Ucap Erick dan dia mulai berjalan untuk pergi ke kamarnya, tetapi tiba-tiba Ellen memegang tangan Erick.
"Kenapa lagi?"Tanya Erick heran.
"Kak, bisakah kau ceritakan tentang kencanmu bersama Maya waktu itu?"Tanya Ellen.
Astaga anak ini!
"Aku hanya penasaran. Aku belum sempat bertanya pada Maya dan saat aku ingin bertanya pada kakak di taman tadi, pangeran Yohannes dan Nona Carol malah datang."
"Hmm. Kencan kemarin menurutku cukup menyenangkan. Aku belum pernah melihat Maya seceria itu. Dia sangat bersemangat saat mengenalkan banyak tempat di kota, meskipun tidak banyak yang kami singgahi, tetapi kami berdua sempat makan bersama, setelah itu kami kembali karena aku masih punya banyak pekerjaan."
"Wah, berarti kencannya berjalan lancar ya? Kakak juga tidak merasa grogi waktu itu?"
"Tidak. Anehnya, aku tidak merasa grogi sama sekali. Aku juga tidak tahu kenapa begitu. Dan aku malah bersyukur karena tidak mengacaukannya kali ini."
"Kali ini? Jadi kakak sudah pernah berkencan sebelumnya?"Tanya Ellen tidak percaya.
"Aku sudah berkencan sebanyak 6 kali termasuk dengan Maya. Tapi semuanya gagal kecuali dengannya."Jawab Erick.
"Wow, aku tidak menyangka kalau kakak populer juga."
"Kau baru tahu kakakmu ini populer? Sebaiknya kau kurang-kurangi sikap tidak pedulimu itu."
"Aku lagi tidak mau adu mulut saat ini kak."Ucap Ellen tersinggung.
"Aku bercanda."
"Tapi itu pasti tandanya kalian berjodoh kan? Aku rasa kakak tidak grogi saat bersama Maya, karena kakak sudah merasa nyaman dengannya. Kakak sudah kenal lama dengannya meskipun hanya sebagai tuan dan pelayan, tapi bukankah Maya yang paling dekat dengan kakak? Yah, itu tetap terserah kakak. Aku harap Maya bahagia, itu saja."Ucap Ellen.
"Kalau berjodoh ya bagus. Tapi jangan pikirkan itu sekarang, sebaiknya kita tidur. Aku sangat mengantuk."Ucap Erick sambil menguap.
Ellen mengangguk dan mereka berjalan bersama untuk tidur. Saat sudah sampai di kamar Ellen, Ellen lagi-lagi hampir lupa jika Maya selalu menunggunya di depan pintu kamarnya.
"Ah Maya, kau sudah lama menungguku?"Tanya Ellen terkejut.
"Tidak apa-apa Nona. Ayo, Anda harus cepat ganti baju dan tidur."Ucap Maya lembut.
Ellen menurut. Maya mulai menyiapkan baju tidur milik Ellen dan membantu memakaikannya.
"Maya, aku ucapkan selamat kepadamu karena kencan kalian waktu itu lancar!"
"Eh? Nona kok bisa tahu saja sih?"Tanya Maya kaget dan merasa malu.
"Hahaha, aku mengetahuinya dari kakak. Dia bilang bahwa saat bersamamu menyenangkan. Kurasa, kau sudah selangkah lebih maju Maya."
"Benarkah? Saya bersyukur mendengarnya. Saya tidak berharap sepenuhnya agar tuan mencintai saya. Yang penting dia bahagia."Ucap Maya tersenyum lebar. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya yang sangat besar.
Ellen tertegun mendengar ucapan Maya. Maya benar-benar wanita yang bijaksana.
"Ngomong-ngomong Nona, Anda sejak semalam sepertinya suasana hatinya sedang buruk ya? Saya hanya khawatir pada anda."Tanya Maya.
"Ah, kau peka juga ya Maya. Iya, suasana hatiku sedang tidak bagus, tapi itu tadi. Sekarang aku sudah merasa lebih baik."Jawab Ellen.
"Memangnya Nona punya masalah apa? Masih memikirkan ucapan Nona Carol dan tunangan Anda?"Tanya Maya sudah tahu.
"Iya, tadinya. Tapi berkat nasihat kakak, sepertinya aku harus melakukan apa yang dia katakan. Dia bilang aku harus menjadi wanita yang bisa menaklukan hati sang Raja."Ucap Ellen.
"Itu benar Nona. Jika Nona bisa membuat yang mulia Raja jatuh cinta kepada Anda, saya yakin yang mulia Raja tidak seperti yang orang-orang bicarakan. Saat seseorang jatuh cinta, dia akan berubah dan melakukan apapun demi pasangannya."Ucap Maya.
Ellen baru mendengar nasihat satu lagi dari Maya. Dia belum mencintai siapapun, bahkan saat dia masih menjadi Jane dulu. Sebab sifatnya yang tomboy, selain itu dia miskin. Jadi dia tidak sempat memikirkan kehidupan asmara dan hanya sibuk bekerja dan belajar demi kelangsungan hidup.
Itu sebabnya dia belum tahu bagaimana membuat seseorang jatuh cinta kepadanya apa lagi jika dia yang jatuh cinta.
"Nona, kalau bisa Anda harus dapatkan hatinya terlebih dahulu. Pikirkan bahwa Anda lebih baik dicintai dari pada mencintai."Ucap Maya lagi.
"Baik Maya. Terima kasih atas nasihatmu kali ini. Selamat malam, Maya."Ucap Ellen.
"Iya, Nona. Saya senang membantu. Selamat malam."Balas Maya kemudian dia pergi.
Kali ini Ellen bisa tidur nyenyak dan sempat mendoakan berharap sang Raja bisa pulang dengan selamat.
Sementara di negara Selatan, Sang Raja benar-benar melampiaskan amarahnya kepada musuhnya. Prajurit yang ikut bersamanya sampai ngeri melihat tindakan Rajanya yang sungguh bringas. Dalam beberapa hari dia sudah membunuh puluhan orang.
Aku harus memenangkan pertarungan ini. Aku harus kembali!
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Christ Prince
katanya mau merubah si tokoh utama, begitu masuk novel kok malah jadi lembek begitu. mana nih semangat ketomboyannya.
mungkin perlu direvisi lagi ceritanya kali Thor 😁😁
2022-07-08
1
🖤 Ara-Ae...
ya bener bangetzzz
lebih baik menjadi "orang yang dicintai dari pada orang yang mencintai...."🍒🍒🍒
2021-12-04
1
Ida Blado
harus kembali krn gk sabar mau kawin 😂😂
2021-11-29
2