Bab 9

Nathan segera berdiri dan membersihkan bibir nya yang tak sengaja mengecup bibir ranum milik Dita, ada sedikit kecanggungan yang terasa di hati Dita.

Nathan menatap Dita dengan sangat tajam, seolah-olah ingin memakan wanita di depannya hidup-hidup.

"Kauu!" ucap Nathan yang mengeraskan rahangnya, Dita hanya menundukkan kepala tanpa berani menatap manik mata elang milik Nathan.

"Kau mempunyai cukup keberanian rupanya, " tambah Nathan mengepalkan kedua tangannya.

"Maaf kan aku, sungguh aku tidak sengaja menarikmu tuan, " Dita membela diri.

"Maaf katamu? kau berani menciumku di hadapan keluarga ku! " tatapan elang itu seakan menambah suasana kian mencekam, aura yang di keluarkan Nathan sangat dalam.

"Sudahlah sayang, jangan di permasalahkan. Dia tidak sengaja kan! " bela Novi.

"Yang bersalah tetap salah!"

"Ayolah kak! dia sudah meminta maaf kepadamu. Jadi lah pemaaf bukan pendendam, " cerocos Naina membuat Nathan melirik sang adik dengan tajam.

"Oh tuhan, bantu aku keluar dari mansion dan suasana horor ini, tatapan tuan sombong itu membuat bulu kuduk ku berdiri, " batin Bella yang menelan saliva dengan susah payah.

"Oh aku tau, kau mengambil kesempatan agar berdekatan denganku bukan? mengakulah! "

Dita hanya membalas dengan menggeleng membuat Nathan geram, "apa pita suaramu putus dan membuat mu bisu? atau kau ingin aku membuatmu tidak berbicara untuk selamanya? " ancam Nathan.

Dita yang mulai kesal dengan pria di depannya, seketika mendongakkan kepalanya, karena tinggi Dita hanya sebatas Dada Nathan.

"Aku sudah meminta maaf, lalu apa yang kau inginkan lagi tuan? waktu tidak bisa di ubah apalagi kejadian tadi yang tidak bisa di reset, " sewot Dita tanpa memperdulikan rasa takutnya.

"Oho, kau berani meninggikan suaramu yang cempreng itu? "

"Hei tuan! aku cukup bersabar menghadapi mu, bahkan aku juga meminta maaf. Lalu apa lagi yang kau ingin kan dariku? dan kejadian tadi juga tidak aku sengaja, " Dita mengeluarkan semua kekesalan di hatinya, karena dia tidak bisa bersabar lagi menghadapi tuan sombong itu.

"Selama ini tidak ada yang berani bersuara seperti itu terhadapku. Kau lihat! apa yang bisa aku lakukan untukmu"

"Jangan mengancamku, " ketus Dita.

"Kau tau konsekuensi melawan keluarga Wijaya? dalam jentikan jari, butik itu seperti debu yang tak terlihat. "

"Dasar tidak punya hati nurani, jangan suka menutup rezeki orang lain. Di sini tidak sepenuhnya aku bersalah, karena aku terjatuh bukan di sengaja, " ujar Dita meninggikan suara 1 oktaf.

"Sudah cukup! hentikan semua ini. Nathan maaf kan dia juga tak bersalah sepenuhnya, " ucap Wijaya menengahi perdebatan itu.

"Tapi pa, aku tidak bisa mentoleransi kan kejadian ini."

"Udah dong kak, jangan membesarkan kejadian yang sangat sepele, " ucap Naina yang kasihan dengan Dita yang tersudutkan oleh Nathan.

"Kamu pergilah, dan jangan lupa rancangannya, " lirih pelan Novi.

Dita pergi dari kediaman Wijaya dengan langkah yang tergesa-gesa, tanpa menghiraukan panggilan Nathan yang menggema di seluruh ruangan.

"Kenapa mama membiarkan wanita itu pergi, dia harus bertanggung jawab dengan kejadian tadi, " kata Nathan menatap sang ibu dengan nanar.

"Sudah lah, jangan di perpanjang lagi. Apa salahnya jika dia tak sengaja mencium mu? "

"Tapi itu tetap salah, " kekeuh Nathan.

"Lupakan! oh ya, kapan kamu menikah? umur mu sekarang 30 tahun" omel Novi menatap anak sulungnya.

"Damm, pertanyaan itu lagi! " gumam Nathan menatap jengah sang ibu.

"Aku belum memikirkannya, " jawab Nathan.

"Tapi sampai kapan kamu melajang hah? mama ingin seperti teman-teman sosialita nya mama yang sudah mempunyai cucu, " kata Novi yang sedih.

"Aku belum siap, " sahut Nathan meninggalkan ruangan itu menaiki tangga menuju kamarnya.

Novi menatap punggung Nathan yang menghilang dengan nanar, "kapan mama punya cucu, mama kepengen seperti teman sebaya nya mama menggendong cucunya, " curhatnya.

Wijaya mendekati sang istri dan mengelus pundaknya dengan pelan, "mama yang sabar yah, biarkan Nathan yang memutuskan. "

"Tapi pa, mama pengen banget punya cucu" rengek Novi membuat Naina gemas dengan tingkah laku mamanya seperti anak kecil.

"Gampang, nanti Naina buatkan cucu untuk mama, " jawab Naina dengan enteng.

"Bagaimana caranya? kamu masih kuliah dan belum boleh menikah. "

"Siapa juga yang mau nikah, maksud Naina itu membuatkan mama cucu kandung tanpa menikah, " bisik Naina di telinga Novi.

"What?? jangan macam-macam kamu, " teriak Novi

"Naina gak macam-macam cuma 1 macam. "

"Mama kutuk mau? "

"Hehe peace, Ma" ucap Naina menegakkan jari telunjuk dan jari tengah di saat bersamaan.

1 detik... 2 detik... dan hitungan ketiga, Naina berlari secepat kilat menghindari amukan singa betina.

"Nainaaaa.... jangan lari! dasar anak nakal, " teriak Novi, Wijaya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat interaksi anak dan juga istrinya.

Nathan melempar dirinya di atas kasur empuk nya, menatap langit-lagit dengan beberapa pertanyaan di otaknya. Memegang bibirnya yang masih terasa kejadian tadi yang menimpanya. Nathan berpikir, kenapa dia tidak merasakan jijik dengan wanita itu.

Biasanya dia akan mandi beberapa kali dan mencuci bekas sentuhan wanita hingga bersih dan tak lupa pula menyemprotkan antiseptik hingga menghabiskan 1 botol. Alerginya terhadap perempuan membuat Nathan sangat sensitif dan juga berlebihan.

Nathan mengambil benda pipih berlogo apel yang di gigit itu dan mencari kontak bernama Daniel.

"Ada apa menelfon? "

"Ck, aku bos nya. Jadi terserah aku mau menelfon siapa. "

Daniel mengelus dadanya dengan pelan "katakan, kenapa kau menelfonku? "

"Ada pekerjaan penting untuk mu. "

"Bisakah di bahas besok pagi saja, " pinta Daniel yang geram dengan sahabat dan juga bos nya ini, untungnya Daniel sudah kebal dengan kebiasaan sang bos.

"Ck, berani sekali kau memerintahku. Apa kau ingin aku pindahkan ke anak cabang, hah? "

Daniel menelan saliva dengan susah payah, karena Daniel tidak menyukai bekerja di anak cabang. Karena Nathan pernah memintanya mengurus 10 anak cabang sekaligus, membuang waktu batinnya.

"Hehe.... kenapa kau selalu mengancamku untuk pindah ke anak cabang. Oh ayolah! aku ini sahabat dan juga tangan kanan mu, kau akan kesepian jika tidak ada aku. "

"Apa kau ingin aku Melemparmu ke kandang buaya? " ancam Nathan yang geram dengan Daniel.

"Jangan memperpanjang lagi, ada apa menelfon ku? "

"Aku ingin kau mencari data Dita pemilik L boutique. "

"Wah.... wah....wah apa sekarang kau mulai tertarik dengan wanita? itu bagus! "

"Jangan mencampuri urusan ku. "

Nathan memutuskan sambungan ponselnya membuat orang di seberang sana mengumpat nya dengan sumpah serapah.

"Sialan! dia mematikan sambungan telfonnya dengan sepihak. Aku benar-benar kesal sekarang ini, kalau saja dia bukan bos ku. Maka, dari dulu aku yang melemparkan dia ke kandang buaya. Sabar Daniel.... tarik nafaass.... buang!" gerutu Daniel yang menghirup nafas dan membuangnya dengan perlahan sebanyak 3 kali.

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

apa akan jumpa masa lalu nya

2025-03-09

0

Lilisdayanti

Lilisdayanti

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-10-17

0

Asih Ningsih

Asih Ningsih

hati2 kmu Nathan anak kmu n dita sangat jenius pasti kmu duluan yg akan di ketahui data2mu

2022-07-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 PENGUMUMAN
107 Bab 106 ~ S2
108 Bab 107 ~ S2
109 Bab 108 ~ S2
110 Bab 109 ~ S2
111 Bab 110 ~ S2
112 Bab 111 ~ S2
113 Bab 112 ~ S2
114 Bab 113 ~ S2
115 Bab 114 ~ S2
116 Bab 115 ~ S2
117 Bab 116 ~ S2
118 Bab 117 ~ S2
119 Bab 118 ~ S2
120 Bab 119 ~ S2
121 Bab 120 ~ S2
122 Bab 121 ~ S2
123 Bab 122 ~ S2
124 Bab 123 ~ S2
125 Bab 124 ~ S2
126 Bab 125 ~ S2
127 Bab 126 ~ S2
128 Bab 127 ~ S2
129 Bab 128 ~ S2
130 Bab 129 ~ S2
131 Bab 130 ~ S2
132 Bab 131 ~ S2
133 Bab 132 ~ S2
134 Bab 133 ~ S2
135 Bab 134 ~ S2
136 Bab 135 ~ S2
137 Bab 136~ S2
138 Bab 137 ~ S2
139 Bab 138 ~ S2
140 Bab 139 ~ S2
141 Bab 140 ~ S2
142 Bab 141 ~ S2
143 Bab 142 ~ S2
144 Bab 143 ~ S2
145 Bab 144 ~ S2
146 Bab 145 ~ S2
147 Bab 146 ~ S2
148 Bab 147 ~ S2
149 Bab 148 ~ S2
150 Bab 149 ~ S2
151 Bab 150 ~ S2
152 Bab 151 ~ S2
153 Bab 152 ~ S2
154 Bab 153 ~ S2
155 Bab 154 ~ S2
156 Bab 155 ~ S2
157 Bab 156 ~ S2
158 Bab 157 ~ S2
159 Bab 158 ~ S2
160 Bab 159 ~ S2
161 Bab 160 ~ S2
162 Bab 161 ~ S2
163 Bab 162 ~ S2
164 Bab 163 ~ S2
165 Bab 164 ~ S2
166 Bab 165 ~ S2
167 Bab 166 ~ S2
168 Bab 167 ~ S2
169 Bab 168 ~ S2
170 Bab 169 ~ S2
171 Bab 170 ~ S2
172 Bab 171 ~ S2
173 Bab 172 ~ S2
174 Bab 173 ~ S2
175 Bab 174 ~ S2
176 Bab 175 ~ S2
177 Bab 176 ~ S2
178 Bab 177 ~ S2
179 Bab 178 ~ S2
180 Bab 179 ~ S2
181 Bab 180 ~ S2
182 Bab 181 ~ S2
183 Bab 182 ~ S2
184 Bab 183 ~ S2
185 Bab 184 ~ S2
186 Bab 185 ~ S2
187 Bab 186 ~ S2
188 Bab 187 ~ S2
189 Bab 188 ~ S2
190 Bab 189 ~ S2
191 Bab 190 ~ S2
192 Bab 191 ~ S2
193 Bab 192 ~ S2
194 Bab 193 ~ S2
195 Bab 194 ~ S2
196 Bab 195 ~ S2
197 Bab 196 ~ S2
198 Bab 197 ~ S2
199 Bab 198 ~ S2
200 Bab 199 ~ S2
201 Bab 200 ~ S2
202 Bab 201 ~ S2
203 Bab 202 ~ S2
204 Bab 203 ~ S2
205 Bab 204 ~ S2
206 Bab 205 ~ S2
207 Bab 206 ~ S2
208 Bab 207 ~ S2
209 Bab 208 ~ S2
210 Bab 209 ~ S2
211 Bab 210 ~ S2
212 Bab 211 ~ S2
213 Bab 212~ S2
214 Bab 213 ~ S2
215 Bab 214 ~ S2
216 Bab 215 ~ S2
217 Bab 216 ~ S2
218 Bab 217 ~ S2
219 PENGUMUMAN
220 Bonus Chapter 1
221 Bonus Chapter 2
222 Bonus Chapter 3
223 PENGUMUMAN
224 Promosi novel "Si Cupu Untuk Tuan Samuel"
225 Promosi karya Irma Kirana
226 Promo novel JBlack
227 Promo Liana Aksara
228 Promosi novel terbaru autor
229 Promosi karya SkySal
230 Cuplikan novel terbaru, Tolong Lepaskan Aku
231 Ternyata Dia Ceo (Novel terbaru author)
Episodes

Updated 231 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
PENGUMUMAN
107
Bab 106 ~ S2
108
Bab 107 ~ S2
109
Bab 108 ~ S2
110
Bab 109 ~ S2
111
Bab 110 ~ S2
112
Bab 111 ~ S2
113
Bab 112 ~ S2
114
Bab 113 ~ S2
115
Bab 114 ~ S2
116
Bab 115 ~ S2
117
Bab 116 ~ S2
118
Bab 117 ~ S2
119
Bab 118 ~ S2
120
Bab 119 ~ S2
121
Bab 120 ~ S2
122
Bab 121 ~ S2
123
Bab 122 ~ S2
124
Bab 123 ~ S2
125
Bab 124 ~ S2
126
Bab 125 ~ S2
127
Bab 126 ~ S2
128
Bab 127 ~ S2
129
Bab 128 ~ S2
130
Bab 129 ~ S2
131
Bab 130 ~ S2
132
Bab 131 ~ S2
133
Bab 132 ~ S2
134
Bab 133 ~ S2
135
Bab 134 ~ S2
136
Bab 135 ~ S2
137
Bab 136~ S2
138
Bab 137 ~ S2
139
Bab 138 ~ S2
140
Bab 139 ~ S2
141
Bab 140 ~ S2
142
Bab 141 ~ S2
143
Bab 142 ~ S2
144
Bab 143 ~ S2
145
Bab 144 ~ S2
146
Bab 145 ~ S2
147
Bab 146 ~ S2
148
Bab 147 ~ S2
149
Bab 148 ~ S2
150
Bab 149 ~ S2
151
Bab 150 ~ S2
152
Bab 151 ~ S2
153
Bab 152 ~ S2
154
Bab 153 ~ S2
155
Bab 154 ~ S2
156
Bab 155 ~ S2
157
Bab 156 ~ S2
158
Bab 157 ~ S2
159
Bab 158 ~ S2
160
Bab 159 ~ S2
161
Bab 160 ~ S2
162
Bab 161 ~ S2
163
Bab 162 ~ S2
164
Bab 163 ~ S2
165
Bab 164 ~ S2
166
Bab 165 ~ S2
167
Bab 166 ~ S2
168
Bab 167 ~ S2
169
Bab 168 ~ S2
170
Bab 169 ~ S2
171
Bab 170 ~ S2
172
Bab 171 ~ S2
173
Bab 172 ~ S2
174
Bab 173 ~ S2
175
Bab 174 ~ S2
176
Bab 175 ~ S2
177
Bab 176 ~ S2
178
Bab 177 ~ S2
179
Bab 178 ~ S2
180
Bab 179 ~ S2
181
Bab 180 ~ S2
182
Bab 181 ~ S2
183
Bab 182 ~ S2
184
Bab 183 ~ S2
185
Bab 184 ~ S2
186
Bab 185 ~ S2
187
Bab 186 ~ S2
188
Bab 187 ~ S2
189
Bab 188 ~ S2
190
Bab 189 ~ S2
191
Bab 190 ~ S2
192
Bab 191 ~ S2
193
Bab 192 ~ S2
194
Bab 193 ~ S2
195
Bab 194 ~ S2
196
Bab 195 ~ S2
197
Bab 196 ~ S2
198
Bab 197 ~ S2
199
Bab 198 ~ S2
200
Bab 199 ~ S2
201
Bab 200 ~ S2
202
Bab 201 ~ S2
203
Bab 202 ~ S2
204
Bab 203 ~ S2
205
Bab 204 ~ S2
206
Bab 205 ~ S2
207
Bab 206 ~ S2
208
Bab 207 ~ S2
209
Bab 208 ~ S2
210
Bab 209 ~ S2
211
Bab 210 ~ S2
212
Bab 211 ~ S2
213
Bab 212~ S2
214
Bab 213 ~ S2
215
Bab 214 ~ S2
216
Bab 215 ~ S2
217
Bab 216 ~ S2
218
Bab 217 ~ S2
219
PENGUMUMAN
220
Bonus Chapter 1
221
Bonus Chapter 2
222
Bonus Chapter 3
223
PENGUMUMAN
224
Promosi novel "Si Cupu Untuk Tuan Samuel"
225
Promosi karya Irma Kirana
226
Promo novel JBlack
227
Promo Liana Aksara
228
Promosi novel terbaru autor
229
Promosi karya SkySal
230
Cuplikan novel terbaru, Tolong Lepaskan Aku
231
Ternyata Dia Ceo (Novel terbaru author)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!