Siang itu,matahari memang sedang berada di atas kepala karena jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas.tapi Lisa dengan terpaksa harus pergi dari kampung ini.kampung yang banyak sekali kenangan manis dengan almarhumah ibu dan keluarganya juga teman-teman masa kecilnya.
"biar saya antar kakak saya pergi sampai tujuan yang mau ia tuju !"
"pihak keluarga tidak ada yang boleh mengantar cukup sampai depan rumah saja."
Beberapa warga melarang kami mengantar Lisa.jadi warga yang mengarak Lisa sampai perbatasan dan meninggalkannya di sana sendirian.dibawah pohon dia merenung sekalian berlindung dari teriknya matahari.dia masih mikir kemana dia akan pergi dengan membawa tas ransel yang lumayan berat ini.sambil menunggu mobil angkot atau bus lewat dia duduk di bangku di bawah pohon beringin yang rindang.
Sedang asyiknya menikmati semilir angin yang sejuk dibawah pohon,tiba-tiba datang seseorang mendekatinya dengan motor.orang itu membuka helmnya Lisa dibuat kaget dengan orang yang ada di balik helm itu.ternyata dia adalah anak lelakinya pak lurah yang sedari dulu terus mengejar-ngejar Lisa tapi Lisa tidak pernah membalas perasaannya karena sahabatnya Fitri juga cinta sama dia.
"ayo Lisa,ikut denganku saja kita akan pergi ke rumah saudaraku yang ada di Lembang."
"tidak,terima kasih.aku tidak mau merepotkan orang lagi.sudah pulanglah jangan pedulikan aku kalau tidak jabatan ayahmu yang akan di pertaruhkan nantinya.aku tidak apa-apa kok.aku mohon pergilah sebelum ada warga yang tahu !"
"tapi kamu akan pergi kemana lisa?dengan keadaan kamu yang sedang hamil besar begini?"
"tak usah kau pikirkan itu.masih ada Allah yang akan selalu melindungi ku aku yakin itu.sekarang kamu pulanglah ! ayo cepat pulang !!!"
"baiklah,kamu hati-hati ya di jalan.love you."
"apa sih maksudnya aneh ."
Mobil bus yang datang adalah jurusan Bandung-Semarang karena Lisa nggak tahu mau kemana diapun asal naik saja bus itu.selama perjalanan banyak orang yang turun sehingga menyisakan dua orang saja itupun penumpang laki-laki dan dirinya.di daerah Sleman penumpang itupun turun.tinggal dirinya saja yang belum.merasa sendirian dan dia tidak punya tujuan diapun turun di daerah Jogjakarta.dia terus berjalan menyusuri jalan-jalan yang tidak ia kenali sama sekali.melihat warteg diapun berhenti dan mampir untuk makan karena dari kemarin dia belum makan sama sekali.setelah makan kembali dia menyusuri jalan yang entah kemana tujuannya.
Di pinggir jalan dia bertemu dengan seorang wanita paruh baya yang membawa begitu banyak barang di tangannya sehingga dia kerepotan,mau menyebrang jalan raya.wanita itu tidak melihat kanan kiri sehingga dia hampir saja di tabrak oleh sepeda motor.untung dengan cepat Lisa menarik tangan sang wanita itu sehingga dia bisa lolos dari maut yang mengancam.
"apa ibu tidak apa-apa?apa ada yang luka?"
"Alhamdulillah enduk,ibu tidak apa-apa.koe iku sopo to enduk?"
"maaf Bu,aku tidak mengerti apa yang barusan ibu katakan?"
"oh...kamu bukan orang sini toh.pantesan kamu itu tidak mengerti omongan ibu ya."
"iya Bu"
Dengan muka malu dia mengakuinya.
"sini Bu,biar saya bantu ibu untuk menyebrang jalan."
"terima kasih,nak."
"sama-sama Bu."
Ibu itu terus memandangi wajahku setelah kita sampai di seberang jalan.
"ada apa ya kenapa ibu memandangi saya seperti itu?apa ada yang aneh dari wajahku,bu?"
"ah tidak,wajahmu mengingatkan ibu sama anak ibu yang telah pergi meninggalkan kami hanya untuk menikah dengan pria pilihannya."
"oh gitu,aku kira ada apa?"
"kamu sebenarnya mau kemana? dengan keadaan kamu yang sedang hamil besar begini dan membawa tas besar pula !"
Ibu itu mengajak saya duduk di kursi halte bus.karena ibu itu mau pulang ke rumahnya menggunakan bus.katanya lebih murah naik bus dari pada naik angkot.kalau naik angkot bisa dua kali tapi kalau bus cukup sekali saja .saat menunggu bus itu lewat kami ngobrol ringan.
"sejujurnya saya itu tidak punya tujuan bu.kemana saya akan pergi?"
"ya sudah kalau begitu kamu ikut ibu saja ke rumah .tenang kami hanya tinggal berdua saja."
"tidak usah Bu,saya tidak mau ngerepotin ibu nantinya.lagian kalau saya tinggal di rumah ibu nanti warga setempat bertanya siapa saya dan mana suami saya?"
"sudahlah jangan dipikirkan itu.rumah ibu itu jauh dari pemukiman warga.rumah ibu itu dekat dengan sawah dan hutan.kenapa kamu takut?"
"tidak Bu,saya mau asal tidak merepotkan saja."
"tentu saja kami akan senang sekali."
Sedang asiknya berbincang bus yang kita tunggu akhirnya datang juga.setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam dari kota Jogjakarta kamipun sampai dirumah dengan selamat.rumah model zaman dulu itu masih kokoh berdiri.rumah itu mengingatkan aku sama nenekku di Ciamis.rumahnya bersih,asri,dan luas sekali pekarangannya.sepertinya aku akan betah di sini.
"ini rumah ibu,nak siapa ya?"
"Lisa Bu.nama saya Lisa khaerunnisa."
"nama yang sangat bagus sekali nak."
Namanya seperti nama cucu perempuanku.siapa nama ibunya ya?saat ingin menanyakan siapa ibunya tiba-tiba suaminya keluar dari dalam rumah.
"ibu,kamu sudah pulang.siapa dia bu?"
"ini nak Lisa,pak.dia akan tinggal dengan kita bolehkan pak?"
Wajahnya sangat mirip sekali dengan Sari.apakah mungkin dia anaknya Sari?
"siapa namamu?"
"namaku Lisa khaerunnisa pak ."
"siapa nama ibu dan bapakmu,Lisa ?"
Kenapa mereka menanyakan kedua orang tuaku siapa sebenarnya mereka?
"nama ibuku Saripah dan bapakku Hamid,pak."
Betapa terkejut dan senangnya hati mereka di pertemukan dengan cucunya setelah sekian lama anaknya itu tidak bisa pulang karena keadaan keuangan keluarga yang tidak memungkinkan.mereka pun langsung memeluk cucu yang sangat di rindukan sejak dulu itu.Lisa yang tidak mengerti diam saja saat mereka memeluknya.biarkan saja mungkin dengan memeluknya rasa rindu kedua orang tua ini akan terobati.setelah cukup melepas rindu mereka pun melepaskan pelukannya.dan menceritakan semuanya tanpa terlewatkan.
flashback
"ibu,bapak izinkan saya menikah sama kak Hamid.kami berdua saling mencintai.saya mohon pak."
"Sari,kamu itu sudah bapak jodohkan dengan anak dari teman bapak !!"
"Tapi Sari tidak cinta pak sama dia,Sari hanya cinta sama Hamid.kalau bapak dan ibu tidak merestui hubungan kami.kami terpaksa akan kawin lari.dan kalian tidak akan pernah bisa menemui saya lagi."
Sari pun pergi ke kamarnya.menyisakan kedua orang tuanya di sana.mereka pun berdiskusi tentang apa yang harus diambil keputusan atas sikap anaknya yang keras kepala itu.akhirnya mereka berdua pun merestui hubungan keduanya dan menikahkan anaknya dengan sederhana.dari pihak keluarga sang pria tidak di hadiri keluarga maupun sanak saudara.yang hadir hanyalah paman dan bibinya saja.
Setelah beberapa bulan tinggal di rumah ini mereka berdua pergi keluar kota katanya si Hamid di pindah tugaskan di sana dengan keadaan Sari yang sedang hamil sekitar lima bulan.mereka pergi dan tak pernah pulang lagi setelah sekian tahun kembali kami dengar dia sudah melahirkan anak yang kedua seorang perempuan sebelumnya laki-laki.di dalam surat yang ia tuliskan dia bahagia tapi tidak bisa pulang karena tidak punya cukup uang untuk mudik.sejak saat itu.kami putus komunikasi dengan dia surat yang kami kirim selalu kembali dengan alasan dia sudah tidak lagi tinggal di sana.
flash on
"jadi maksud kalian saya ini adalah cucu kalian."
Kedua orang tua itupun menganggukkan kepala tanda mengiyakan sebuah kebenaran.Lisa merasa bahagia sekali akhirnya dia dapat di pertemukan dengan sang nenek setelah sekian lama dirinya hanya dapat mendengarkan ceritanya saja dari sang ibu tercinta.mereka pun kembali saling berpelukan dengan deraian air mata bahagia.
Lisa sangat bersyukur di saat dirinya tak tahu mau kemana?Allah mempertemukan dirinya dengan nenek dan kakeknya yang selama ini tidak dapat mereka temui.sungguh besar keajaiban dan kemurahan Rahmat yang di berikan pada Lisa .
Waktu sudah sore matahari pun sudah mau tenggelam di ufuk timur.masakan yang di masak sang nenek pun sudah siap terhidang di meja makan.setelah mereka semua menunaikan kewajiban pada yang maha kholik.mereka pun makan bersama di ruang makan sambil sesekali bercerita tentang ibunya Lisa semasa kecil.sebenarnya Lisa mau menceritakan tentang keadaan ibunya yang sudah meninggal Minggu lalu.tapi perasaan tidak tega selalu menyelimutinya.melihat kakek dan neneknya bahagia bertemu dengan dirinya itu yang membuat Lisa tidak bisa menceritakan semuanya sekarang.mungkin lain waktu dia akan cerita tentang ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments