pergi dari kampung

Pagi ini Jerry bangun kesiangan.pukul sepuluh dia baru bangun.sedangkan jadwal di kantornya cukup padat,itu membuat Roy kelimpungan mengatur kembali jadwal dengan para klien.Jerry keluar kamar dengan keadaan yang kacau sekali seperti mayat hidup dengan lingkar hitam di bawah matanya seperti mata panda.

"pagi mama.."

"ini bukan pagi sayang tapi menjelang siang.kamu kenapa kelihatannya kacau sekali.kamu kurang tidur semalam?"

"ya gitu deh ma,badanku sepertinya tidak enak banget, ma.saya berasa tidak ada tenaga, ma."

"ya sudah nanti mama panggilkan dokter ya! sekarang kamu lebih baik masuk ke kamar saja istirahat ya.nanti.mama suruh koki untuk buatkan bubur ayam kesukaan kamu."

"makasih ya mama."

Jerry pun kembali ke kamarnya dengan pelan sekali ia berjalan,setelah sampai ke kamarnya dia langsung merebahkan tubuhnya di kasur king size kesayangannya.dan kembali terlelap mungkin ini akibat dirinya yang kerja terlalu di paksakan sehingga dia kurang untuk istirahatnya.

tok..tok...tok..

"permisi tuan,ini bubur pesanan tuan muda."

"eh pak Asep silahkan masuk,taruh saja di sana bubur ayamnya,pak.makasih ya ."

"silahkan di makan tuan.nyonya sudah memanggil dokter ke sini dan sebentar lagi beliau akan sampai.apa ada yang harus saya kerjakan lagi,tuan."

"bisa tolong siapkan air panas untuk saya mandi,pak.saya mau makan dulu.tolong ya pak !"

"baik tuan.saya permisi ke kamar mandi dulu."

"makasih ya pak."

Jerry selalu sopan dengan semua orang yang lebih tua walaupun ia tukang kebun sekalipun.makanya semua orang yang tinggal di mansion nya menghormatinya dan di segani.Jerry termasuk bos yang royal dan perhatian sama semua orang yang bekerja padanya.jadi tidak heran kini usahanya semakin berkembang pesat karena semua karyawannya mendedikasikan hanya untuk perusahaannya.

Setelah Jerry selesai melakukan semua rutinitas paginya.sang dokter pribadi keluarga Kusuma datang dan langsung menghampiri Jerry yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"katanya kamu sakit,bro.tapi saya lihat kamu baik-baik saja.memang apanya yang sakit."

"siapa bilang saya sakit,saya hanya kurang enak badan saja.mungkin karena kerjaan yang begitu menumpuk hingga saya harus terus-terusan lembur hingga pagi."

"sepertinya mamamu benar kamu harus segera punya pasangan agar hidupmu tidak kacau seperti ini.danistirahat juga lebih teratur karena akan ada yang selalu mengingatkan mu."

"sudahlah kamu sama saja seperti ibuku cerewet.gara-gara itu juga gue jadi gila kerja.jujur gue stres kalau mama sudah ngomongin pasangan hidup."

"memang kamu mau wanita yang seperti apa sih?perasaan semua wanita yang mama kamu kenalkan cantik-cantik dan seksi-seksi lagi mereka juga dari kalangan atas tapi kenapa tidak ada satupun yang kamu pilih."

"entahlah saya tidak suka saja sama mereka.gaya hidup mereka yang glamor,berfoya-foya,dan suka pamer di grup sosialita."

"jadi kamu mau wanita yang bagaimana?"

"sejujurnya saya suka wanita yang jujur,sederhana,lemah lembut,baik hati dan ayu tentunya."

Jerry mengatakan kriterianya itu dengan membayangkan gadis yang telah mencuri hatinya.gadis manis dan ayu yang selama ini di rindukan dan dicarinya.

"sepertinya dari yang saya lihat dan dengar cerita kamu sudah punya calonnya. memang dia orang mana?"

"saya juga tidak tahu dia orang mana? saya sudah mencarinya kemana-mana tapi dia belum ketemu sampai sekarang.sedangkan mama terus saja menuntut saya untuk segera menikah."

"yah makanya cepat menikah kayak aku yang sebentar lagi mau jadi seorang ayah.kamu kapan?"

"sudahlah kamu kesini itu mau ngapain?mau periksa gue atau mau ceramah di sini gantiin ustad komplek !"

"iya gue periksa Lo lah,masa ceramah.nanti kalo ceramah uang bulanan gue Lo potong banyak lagi."

"nah Lo tahu konsekuensinya."

"ini vitamin dan tambah darah biar Lo kagak pucat macam vampir !"

"sialan Lo,kalau gue vampir gue akan hisap darah Lo Terlebih dulu."

"Lo minum itu obatnya dan Lo istirahat biar badan Lo sehat lagi."

"makasih ya bro !"

"ya sudah gue pulang dulu.assalamuallikum."

"wa'allaikumsalam."

Di lain tempat di hari yang sama.Di sebuah desa yang jauh dari kota sedang berkumpul para warga di depan sebuah rumah. mereka sengaja di kumpulkan oleh seseorang untuk mengusir Lisa dari kampung yang telah membesarkannya.mereka semua berkumpul di sana atas hasutan dari seseorang yang sangat membenci Lisa dan keluarganya.saat para warga berkumpul di sana Lisa sedang tidak ada,dia lagi pergi ke kuburan ibunya untuk berziarah kubur.tapi betapa kagetnya. Lisa melihat begitu banyak orang didepan rumahnya saat dia pulang dari ziarah kubur.

"hai itu dia orangnya !!! ayo cepat usir dia karena sudah buat malu kampung kita !!"

Melihat apa yang ingin dilakukan oleh warga terhadap kakaknya Herman mencoba menghalau warga untuk tidak mendekat pada kakaknya.dia menjadi tameng untuk melindungi sang kakak dari amukan warga kampung.tapi karena jumlah mereka yang banyak sehingga Lisa dapat dengan mudah di ambil oleh warga untuk di bawa pergi dan di seret paksa agar keluar kampung.sebelum warga melakukan yang lebih lagi untung ada pak RT yang datang kembali menengahi.

"stop !!apa yang telah kalian lakukan pada Lisa ?tidakkah kalian merasa kasihan padanya?lihatlah dia lagi hamil besar !! kalau sampai ada apa-apa sama dia bagaimana?apa kalian semua mau bertanggung jawab di hadapan hukum atas semua tindakan kalian ini yang begitu kejam."

Mendengar apa yang disampaikan oleh pak RT warga semua menjadi diam.untunglah Abdul dengan cepat memanggil pak RT untuk menyelamatkan adiknya dari amukan warga.ya walaupun sedikit terlambat.

"pak RT,usir dia pak dari kampung kita !!! dia sudah buat malu kita semua.kami semua tidak mau ikut menanggung dosa yang telah dia perbuat pak !usir dia !!!!!"

Salah seorang warga yang sengaja di bayar untuk mengompori warga lain agar tidak terpengaruh oleh pak RT.

"ya pak,usir dia !!!!"

Semua warga menjadi ikut terhasut oleh dia.melihat kejadian ini akhirnya Lisa berdamai dengan hati dan pikirannya dalam mengambil keputusan.setelah dia berusaha untuk menghilangkan rasa takutnya.dia pun membisikkan sesuatu pada pak RT agar dia bisa bicara sebentar sama mereka semua.para warga terus saja mengatakan " usir "dan berisik sekali.benerapa kali Lisa ingin mengatakan sesuatu selalu saja tidak di hiraukan oleh mereka.pak RT pun akhirnya menyuruh diam warganya agar semuanya ini cepat selesai.

"diam !!!!kalian bisa diam tidak sih !!"

Saat semua warga itu diam pak RT mempersilahkan Lisa untuk bicara pada warganya.

"terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan pada saya untuk bicara disini.saya pribadi beserta keluarga ingin meminta maaf pada warga kampung kalau saya telah membuat kalian harus berkumpul disini untuk mengusir saya.saya tahu saya salah karena itu saya akan pergi dari kampung ini seorang diri.tolong kalian semua jangan pernah memusuhi ayah saya dan kakak serta adik saya.mereka semua tidak bersalah.disini murni kesalahan saya.apa yang saya katakan bisa di pahami bapak-bapak dan ibu-ibu.hari ini juga saya akan pergi dari kampung ini tapi tolong saya mohon pada kalian semua jangan pernah memusuhi keluargaku itu saja permintaan terakhirku sebelum pergi dan izinkan saya membawa beberapa potong pakaian sebagia bekal saya di jalan."

Setelah Lisa selesai bicara pak RT mempersilahkan Lisa untuk masuk ke dalam rumah di ikuti oleh keluarganya.yang mencoba membujuk Lisa agar dipikirkan ulang apa yang dia katakan tadi di depan warga.

"Lisa,apa yang kau lakukan sayang?kamu tidak kasihan sama bayimu nak?bapak mohon jangan kau lakukan itu nak !!"

"maafkan Lisa pak,sebenarnya Lisa berat meninggalkan bapak disini apalagi ibu baru kemarin dikuburkan.tapi apa daya Lisa,pak.lisa tidak mau terus-terusan membuat bapak jadi dimusuhi warga kampung.pak,Lisa akan baik-baik saja percayalah ada Allah yang akan melindungi lisa.ohya pak,ini tolong bapak simpan ya sertifikat rumah nenek dengan baik jangan sampai diambil oleh om Supri.karena nenek meminta pada aku untuk menyimpan surat ini.tapi aku tidak berhak sudah tidak bisa lagi.om Supri berencana mau menjual rumah itu tapi nenek bersikeras tidak akan menjualnya.mungkin dengan surat ini ada pada bapak itu akan bisa menyelamatkan rumah nenek dari kerakusan om Supri.saya pamit dulu pak,kak Abdul,maafkan saya ! Herman kakak minta sama kamu tolong jaga bapak ya !"

"memang kakak mau kemana?"

"aku juga tidak tau mau kemana? biarlah ku ikuti kaki ini melangkah kemana?"

"mbak Ine maafkan aku ya tolong jaga kakak dan ponakanku."

"kamu juga hati-hati di jalan ya.periksakan kandungan kamu.jangan lupa itu !!"

"iya mbak makasih.assalamuallaikum."

"wa'allaikumsalam."

"Lisa tunggu !!! sebenarnya ibu mu ingin memberikan ini buat kamu sebagai biaya untuk kelak kau melahirkan.terimalah nak buat cucu bapak yang akan lahir sebentar lagi.terus kabari keluargamu di sini ya nak."

Lisa hanya bisa menganggukkan kepala karena dirinya sudah tidak dapat berkata-kata lagi..

Terpopuler

Comments

Wani Ikhwani

Wani Ikhwani

kok bodoh bgt ya, kenapa ngak kasih tau kalo dia korban penjebakan sama temannya

2021-08-26

0

Nur Hasanah

Nur Hasanah

semangat Thor.lanjutkan updatenya

2021-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 perkenalan
2 pria jahat
3 salah paham
4 permintaan mama
5 kecurigaan ibu Lisa
6 serangan jantung
7 kejujuran Roy
8 keluargaku marah
9 Jerry ngidam
10 rumah nenek
11 terbongkar
12 masuk rumah sakit
13 seperti melihatnya
14 Bertemu
15 kepergian sang ibu
16 kebenaran yang terungkap
17 pergi dari kampung
18 tanpa tujuan
19 melahirkan
20 Ilham Artha Kusuma
21 membuka kenangan suram
22 usaha Lisa
23 wajah siapa
24 teman lama
25 membantu
26 rencana besar
27 bertemu ayah
28 berpisah dulu
29 penemuan warga
30 Teman baru
31 main ke rumah
32 penyamaran jerry
33 Depresi
34 rasa bahagia
35 kematian bapak
36 kedatangan yang percuma
37 ketakutan lisa
38 Hati Lisa
39 pendekatan Jerry
40 Berlibur
41 jadian
42 ketahuan
43 pertemuan
44 kegelisahan jerry
45 ketakutan
46 kekerasan hati Lisa
47 restu Merry
48 kehidupan Herman
49 pertandingan Ilham
50 Bertemu sepupu
51 sahabat lama
52 surat kabar
53 menikah
54 berita duka
55 hilangnya kakek Toni
56 Kakek Toni
57 kepulangan kakek ke rumah
58 pegawai baru
59 pembullyan
60 siapa yang jahat pada ilham
61 olah raga
62 Godaan
63 ketahuan dan salah paham
64 kejujuran Jerry
65 pengkhianatan
66 solusi buat Ilham
67 buat rencana
68 satu masalah terselesaikan
69 berkunjung ke butik
70 Kecurigaan kakek Toni
71 tamu undangan
72 penangkapan perampok
73 kesiangan
74 bunuh diri
75 Rumah sakit
76 kedatangan sang pacar
77 bertemu pria itu
78 lamunan Merry
79 kedatangan sang istri
80 kepulangan Merry
81 musibah
82 hamil
83 Mayat Jerry.
84 pemakaman
85 alasan balas dendam
86 Karma
87 pertandingan
88 kemenangan Ilham
89 kepulangan jerry
90 rasa bahagia
91 tidak percaya
92 cerita Jerry
93 melepas rindu
94 kenyataan kematian kakek Toni
95 pengakuan Didi Wikarya
96 telpon keponakan
97 pemilihan Manager
98 makan malam
99 pertemuan
100 melamar
101 melahirkan
Episodes

Updated 101 Episodes

1
perkenalan
2
pria jahat
3
salah paham
4
permintaan mama
5
kecurigaan ibu Lisa
6
serangan jantung
7
kejujuran Roy
8
keluargaku marah
9
Jerry ngidam
10
rumah nenek
11
terbongkar
12
masuk rumah sakit
13
seperti melihatnya
14
Bertemu
15
kepergian sang ibu
16
kebenaran yang terungkap
17
pergi dari kampung
18
tanpa tujuan
19
melahirkan
20
Ilham Artha Kusuma
21
membuka kenangan suram
22
usaha Lisa
23
wajah siapa
24
teman lama
25
membantu
26
rencana besar
27
bertemu ayah
28
berpisah dulu
29
penemuan warga
30
Teman baru
31
main ke rumah
32
penyamaran jerry
33
Depresi
34
rasa bahagia
35
kematian bapak
36
kedatangan yang percuma
37
ketakutan lisa
38
Hati Lisa
39
pendekatan Jerry
40
Berlibur
41
jadian
42
ketahuan
43
pertemuan
44
kegelisahan jerry
45
ketakutan
46
kekerasan hati Lisa
47
restu Merry
48
kehidupan Herman
49
pertandingan Ilham
50
Bertemu sepupu
51
sahabat lama
52
surat kabar
53
menikah
54
berita duka
55
hilangnya kakek Toni
56
Kakek Toni
57
kepulangan kakek ke rumah
58
pegawai baru
59
pembullyan
60
siapa yang jahat pada ilham
61
olah raga
62
Godaan
63
ketahuan dan salah paham
64
kejujuran Jerry
65
pengkhianatan
66
solusi buat Ilham
67
buat rencana
68
satu masalah terselesaikan
69
berkunjung ke butik
70
Kecurigaan kakek Toni
71
tamu undangan
72
penangkapan perampok
73
kesiangan
74
bunuh diri
75
Rumah sakit
76
kedatangan sang pacar
77
bertemu pria itu
78
lamunan Merry
79
kedatangan sang istri
80
kepulangan Merry
81
musibah
82
hamil
83
Mayat Jerry.
84
pemakaman
85
alasan balas dendam
86
Karma
87
pertandingan
88
kemenangan Ilham
89
kepulangan jerry
90
rasa bahagia
91
tidak percaya
92
cerita Jerry
93
melepas rindu
94
kenyataan kematian kakek Toni
95
pengakuan Didi Wikarya
96
telpon keponakan
97
pemilihan Manager
98
makan malam
99
pertemuan
100
melamar
101
melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!