Matahari pagi sudah kembali menerangi bumi.Lisa dan iparnya mbak Ine seperti biasa melakukan rutinitas di dapur ya Lisa kini sedang membuat sarapan sedangkan Ine membuat kopi untuk suami nya dan bapak mertuanya.kebetulan Herman kembali tidur setelah melakukan sholat subuh tadi karena semalam dia begadang jaga makam ibunya agar tidak di bongkar paksa oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.karena ibunya itu di kubur pas malam jum'at kliwon.dan di desa itu sedang marak pencurian kain kafan.jadi para warga berinisiatif agar dilakukan ronda di sekeliling kuburan.untuk kuburan yang baru harus ada yang menjaga selama sebulan.
Sarapan yang Lisa buat sudah siap di meja makan.Ine yang memanggilkan semua orang untuk sarapan bersama.sesuai peraturan yang dibuat oleh bapak semua orang kalau pagi itu harus hadir untuk makan sarapan bersama.semua orang sudah duduk di kursi makan kecuali Herman.
"Lisa ,Herman kemana?kok tidak ikut sarapan? cepat panggil dia sarapan dulu !"
"iya pak,akan Lisa panggilkan !"
Lisa bangun dan berjalan ke kamar adiknya.dan dia terus mencoba membangunkan adiknya itu.sampai akhirnya Herman bangun dan mau sarapan bareng keluarga.
Setelah selesai sarapan.masih dimeja makan.Abdul mau memberitahukan tentang semua kelakuan buruk teman Lisa pada keluarganya.dan semuanya pun siap mendengarkan.kecuali Ine dia yang membereskan bekas sarapan dimeja dan mencucinya di belakang.tapi Ine sudah tahu apa yang akan di bicarakan oleh suaminya itu karena diantara mereka selalu ada kejujuran dan keterbukaan satu sama lain sebagai landasan dalam berumah tangga yang langgeng.
"pak,sebenarnya tujuan saya kesini itu ingin memberitahukan sesuatu hal yang sangat penting pada kalian semua.tapi kemarin malah saya menemukan ibu sudah dalam keadaan yang sudah tak bernyawa di lantai tempat tidur dengan posisi yang tengkurap."
Abdul memberi jeda pada omongannya karena dia kembali harus mengingat kejadian itu.begitupun semua yang hadir di sana yang tadinya tegang mendadak berubah sendu.bahkan Lisa sampai menangis.bapak menengahi semuanya dengan menyuruh Abdul untuk melanjutkan ucapannya.
"lanjutkan Dul,yang sudah tidak ada kita tidak usah menangisinya karena nanti kasihan ibu kalian di sana menjadi tidak tenang.lebih baik kita do'akan saja ibu disana supaya mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya."
"Amin ami....n."
Semua mengamini apa yang diucapkan oleh bapak barusan.kembali Abdul pun melanjutkan omongannya tadi.
"saya sudah tahu siapa yang telah menghamili lisa.dan kenapa Lisa bisa hamil?saya sudah tahu siapa di balik kejadian ini."
Semua orang terkejut dan kaget mendengar omongan dari Abdul.tak terkecuali Lisa,dia yang selama ini telah menyembunyikan identitas lelaki itu sekarang semua akan terbongkar.dia masih trauma sekali dengan lelaki itu lelaki yang dengan kejamnya telah melakukan pemerkosaan terhadapnya bahkan disaat dirinya pingsan pun lelaki jahat itu masih saja terus melakukannya sampai berkali-kali.sekarang ini akan bagaimana? haruskah nanti aku akan bertemu lagi dengan pria itu lagi? aku tidak mau melihat wajah itu.seperti itulah suara hati dari Lisa .
"memang siapa yang orang yang tega menghamili adikmu itu?"
"waktu saya ke Bandung secara tidak sengaja saya bertemu dengan teman kamu Lisa.dia itu sedang bicara dengan seorang pria yang juga saya kenal.kamu tahu tidak penampilan dia itu jauh banget berbeda dari kesehariannya."
Belum selesai Abdul bicara.Lisa memotong omongan kakaknya karena dia penasaran siapa orang yang tega mengkhianati dirinya.dengan menangis dia bertanya.
"memang siapa orang yang tega sama saya kakak?"
"kakak bertemu dengan Fitri disana dengan seorang pria yang tak lain adalah saingan bisnis majikan kakak.laki-laki itu juga dulu yang telah memfitnah kakak ditempat kerja lama kakak.mereka sengaja menjebak kamu dan bos kakak karena mereka berdua itu iri pada kalian berdua.pria itu sengaja memberikan obat perangsang pada bos kakak.dan sengaja memberikan nomor yang mirip kalau di balik.sehinhga kamu salah masuk kamar.sebenarnya kalau kamu teliti semuanya ini tidak akan terjadi sama kamu.tapi semua sudah terlanjur.sekarang saya mau tanya sama bapak dan Lisa gimana solusinya?"
"kalau boleh saya usul kakak,sebenarnya saya sudah sakit hati sama orang yang jahat dan sombong itu.dia sudah menuduh saya ini disuruh dan dibayar untuk melayani dia diranjang.bahkan dia tidak mempercayai aku kalau aku tidak seperti yang dia kira."
"tapi Lisa,kamu seharusnya jangan egois begitu.kasihan anakmu nanti banyak orang yang mencela dia sebagai anak yang tidak punya ayah."
"sudahlah kakak,pokoknya aku tidak mau lagi bertemu dengan pria jahat itu.tolong kakak dan yang lainnya jangan paksa aku untuk kembali bertemu dengan lelaki itu lagi titik !!"
"Lisa ....kamu jangan egois.lisa......!!!!!"
Abdul kecewa dengan Lisa yang tidak pernah mau mengerti akan perasaannya yang ingin melindungi adiknya dari orang yang iri padanya.
Lisa lari ke kamarnya dia ambil kerudung dan keluar lagi dengan terburu-buru.semua orang yang melihat mencoba untuk bertanya tapi tidak di hiraukan oleh Lisa.
"Lisa sayang mau kemana kamu,nak?"
Bapak yang sudah mulai cemas dengan keadaan Lisa pun mulai bertanya.
"aku mau ke ibu, pak."
"kamu ke sana sama siapa?adik kamu yang temani ya."
"nggak usah ,pak aku bisa sendiri."
"kalau kamu tidak mau ditemani.bapak tidak akan izinkan kami pergi."
"yasudah terserah bapak saja !"
Akhirnya Lisa dan Herman pergi ke kuburan ibunya yang masih sangat basah.Herman memimpin do'a sedangkan Lisa mengamininya di dalam hati Lisa amat sangat merasa bersalah akan meninggalnya sang ibu,gara-gara dia ibunya menjadi sakit belum sempat dirinya merawat sang ibu.ibunya keburu di panggil yang maha kuasa.tak terasa air matanya mengalir deras di pipinya.
"ibu,maafkan Lisa Karena gara-gara Lisa ibu jadi sakit dan Lisa juga belum sempat merawat ibu di rumah.tolong Lisa ibu...hanya ibu yang mengerti keadaan Lisa .ibu....Lisa mau ikut ibu saja di sana.lisa tidak kuat disini Bu ..tolong ajak Lisa Bu ...!"
Herman yang mendengar keluh kesah sang kakak pun ikut menangis di sana.dia merasakan apa yang sedang kakaknya rasakan sekarang.
"sudahlah kak,lebih baik kita pulang saja ke rumah.kasihan ibu kalau kakak seperti ini di makam ibu.nanti ibu malah tidak tenang di sana kak.ada saya di sini kakak jangan berasa sendirian.lagian yang seharusnya kakak pikirkan adalah bayi yang ada di kandungan kakak.kalau kakak seperti ini nantinya juga berdampak pada anakmu itu.kamu tidak kasihan sama dia!"
Setelah mendengar nasehat dari adiknya Lisa merasa jauh lebih tenang.apa yang di katakan adiknya ada benarnya juga.Lisa akhirnya berhenti menangis dia pun sekarang sudah terlihat lagi semangat dalam hidupnya.
"kau memang benar buat apa aku harus menangisi kejadian yang sudah berlalu.lebih baik sekarang aku fokus menatap masa depan dengan anakku ini.aku harus semangat bekerja untuk besok aku lahiran sebab biaya melahirkan itu tidak sedikit."
"nah itu baru kakakku yang cantik."
"makasih ya,kamu sudah mengerti kakak.kamu juga sudah memberikan support sama kakak."
"sama-sama kak,sudah ya jangan menangis lagi.kakak janji ya sama saya kakak tidak akan menangis lagi ! janji !!"
"iya kakak janji tidak akan menangis lagi !tapi insyaallah ya. tapi kakak akan berusaha untuk menepatinya."
"lebih baik kita pulang kak,soalnya hari sudah semakin siang dan terik matahari semakin panas."
"ayo dek,kita pulang."
Setibanya di rumah mereka di buat kaget karena banyak sekali warga yang berkumpul di depan rumah mereka.dalam hati pun mereka bertanya ada apa ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments