Bertemu

Matahari kembali menyinari bumi setelah pagi tadi Ciamis ditutup awan mendung.posisi matahari yang berada di tengah itu berarti menandakan semua orang untuk mengisi perut mereka masing-masing.begitupun dengan Jerry dan Roy.

"Roy,kita makan siang dulu di restoran rumah sakit.saya lapar banget soalnya tadi pagi saya belum sempat sarapan.sekalian kita bahas tentang apa yang telah di katakan sama para pekerja itu."

"baiklah tuan,bagaimana kalau kita makan di sana saja !"

Mereka pun masuk ke salah satu restoran yang bergambar pendiri restoran tersebut.mereka duduk di dekat jendela restoran.

"ini tuan,makanannya silahkan di makan tuan."

Mereka pun makan dengan lahap karena memang hari sudah siang banget.setelah makan mereka pun membahas tentang permasalahan yang sedang mereka hadapi.saat serius membahas masalah tiba-tiba Jerry kembali melihat Lisa di restoran yang sama dengan seorang wanita.

"tunggu sebentar disini !"

Jerry bangkit dan berjalan mendekati meja Lisa.merasa mejanya didekati mereka pun melihat orang yang mendekati mereka.betapa terkejutnya mereka melihat seorang pria dengan wajah yang sangat tampan,tinggi,putih,dan gagah.Teman Lisa begitu terpesona tapi tidak dengan Lisa dia merasa ketakutan karena kenangan enam bulan silam kembali datang membayangi ingatannya.tapi dia harus bisa menghindar dari orang ini.sungguh Lisa ketakutan sekali.Lisa terus menenangkan hati dan pikirannya agar dia dapat berakting seolah tidak mengenal pria itu.

"maaf ada apa ya tuan mendekati meja kami ?"

Lisa berusaha tenang dan seolah bertanya agar dia berpikir dia telah salah orang.

"oh..ya..saya mau tanya sama anda apakah kita pernah bertemu di suatu tempat ?"

"benarkah,mungkin anda salah orang.soalnya saya baru melihat anda disini."

Teman Lisa waktu SMA itu memang rada centil walaupun dia sudah menikah dan sedang hamil pula.tapi kalau lihat cowok cakep begini ke centilan nya kembali kumat.

"masnya kalau mau kenalan tinggal ngomong saja.nggak usah pura-pura sok kenal gitu."

"memang kamu benar nggak kenal sama sekali sama saya.kitakan pernah ngelakuinnya satu malam."

"tolong jaga ya bicara anda !!!siapa anda ?beraninya ngomong begitu sama saya.dasar kurang ajar !!!"

Lisa marah dan pergi meninggalkan pria itu dengan sebuah tamparan di pipi putih sang pria.dan Jerry hanya dapat memegangi pipinya dengan tangan sambil tersenyum senang.

"tuan,apa anda baik-baik saja.haruskah saya peringatkan wanita tadi,tuan?"

"tidak usah,saya mau kamu cari tahu dia sekarang!!dan jangan sampai lolos lagi."

"baik tuan,saya permisi."

Roy mengikuti Lisa dari jarak lumayan jauh.disana dia tidak dapat mendengar perbincangan mereka.Roy pun mengeluarkan sebuah alat bentuknya seperti kancing baju tapi ini jauh lebih kecil lagi.dan dia pun mulai mengeluarkan mobil remot control yang dia arahkan ke mereka yang sedang duduk di kursi.Roy pun menelpon Jerry biar dia juga dapat mendengarnya juga melalui aplikasi.

"kamu sebenarnya kenapa sih Lisa?kenapa kamu sampai semarah itu sama lelaki yang sangat tampan.semoga nanti kalau anakku lahir mukanya seperti dia."

Lisa tidak bisa berkata-kata karena dia hanya ingin menangis agar dirinya bisa tenang dan dapat menceritakan semua pada sahabatnya itu.Nita pun mengerti akan keadaan yang sedang Lisa hadapi saat ini.Nita adalah sahabat baik Lisa di SMA sampai perguruan tinggi.diantara mereka tidak ada yang rahasia satu sama lain.jadi Nita pun membiarkan Lisa menangis.dan setelah tenang diapun akan bercerita dengan sendirinya tanpa di minta sedangkan Nita sebagai sahabat yang baik akan dengan setia menjadi pendengar yang baik.terkadang mereka berdua juga mencari solusinya bersama-sama atas segala masalah yang sedang mereka hadapi.

"dia itu adalah ayah dari bayi yang aku kandung ini,nita.kamu jangan salah sangka sama aku.aku bukan orang seperti itu.ini semua kesalahan aku yang salah masuk kamarnya.keadaanku saat itu aku lagi mabuk berat."

"kamu minum minuman haram itu.lisa !"

"tidaklah,bisa dihukum gantung aku kalau aku sampai ngelakuin itu.waktu itu aku lagi mabuk perjalanan.kepala ku sangat pusing.temanku memberitahu resepsionis nomer kamar hotel tempat aku menginap.dia memberikan nomer 91.aku mengira itu nomer 16.dan pria itu malah menuduh aku wanita malam yang sengaja di kirim untuk melayaninya dan menjebak dirinya.dan terjadilah semuanya sudah hilang gara-gara pria itu."

Lisa menatap ke depan dengan wajah yang merah padam menahan amarahnya.berbeda dengan Jerry yang juga mendengarkan pembicaraan mereka.senyuman tak pernah lepas dari bibir seksinya.

"terus kenapa kamu bisa sampai di Ciamis,bukannya rumahmu itu bukan disini?"

"memang benar,keluargaku menyembunyikan aku di sini karena mereka tidak ingin aku di usir oleh para warga kampung karena aku hamil dan tidak tahu siapa bapaknya."

"yang sabar ya semua ini cobaan hidup kamu.saya yakin dan percaya suatu saat nanti semua kepahitan hidupmu ini akan di gantikan dengan kebahagiaan yang berlipat-lipat ganda dari semua penderitaan mu."

"amin.makasih ya Nita kamu memang sahabat terbaikku.jangan pernah kau tinggalkan aku ya."

"itu pasti,kapanpun kamu butuh saya.saya akan siap untuk mendengarkan dan membantu sebisa saya.dan jangan lupa kamu save nomer saya ya.ya sudah sepertinya kita kelamaan bicaranya kasihan suamiku pasti nunggunya kelamaan.saya pulang dulu.jaga kandungan kamu dan didik dia menjadi anak yang Sholeh dan Sholehah."

"kamu juga ya,hati-hati di jalan."

Mendengar semua pembicaraan Lisa dan nita.Jerry dan Roy merasa kagum akan rasa persahabatan mereka berdua yang sudah seperti saudara kandung.

Lisa kembali ke ruangan neneknya di rawat.di sana neneknya sudah bangun dari tidurnya.

"kamu dari mana Lisa ?nenek mencari mu tadi."

"ada apa nenek mencari saya ?apa ada yang nenek inginkan?katakan saja insyaallah akan saya penuhi."

"Lisa nenek boleh minta tolong sama kamu?"

"ya tentu saja boleh ,nek."

"nenek minta tolong kamu simpan sertifikat rumah nenek dengan baik.bila perlu kamu bawa kemana pun kamu pergi kelak."

"kenapa harus aku nek,kan masih ada bapak dan om.anak-anak nenek sedangkan saya ini siapa nek?"

"nenek percaya sama kamu.kamu akan menjaga amanah yang nenek berikan sama kamu.jangan pernah menjual rumah itu.karena rumah itu adalah warisan turun-temurun dari leluhur nenek.sekarang itu menjadi tanggung jawab mu."

"iya nek akan saya jaga amanah nenek.tapi kalau suatu saat nanti saya diusir dari rumah nenek dan saya tidak dapat melindungi rumah ini bagaimana nek?"

"kamu tenang saja rumah itu sejak dulu sudah ada yang menjaganya.kamu jangan kuatir kan itu.yang penting adalah sertifikat rumah itu."

"baiklah nek,sekarang saya paham.nenek mau makan atau ngemil."

Hari ini saya sudah update tiga bab ya .jadi jangan lupa like,komentar serta subscribe nya.biar saya tambah semangat lagi nulisnya.

Episodes
1 perkenalan
2 pria jahat
3 salah paham
4 permintaan mama
5 kecurigaan ibu Lisa
6 serangan jantung
7 kejujuran Roy
8 keluargaku marah
9 Jerry ngidam
10 rumah nenek
11 terbongkar
12 masuk rumah sakit
13 seperti melihatnya
14 Bertemu
15 kepergian sang ibu
16 kebenaran yang terungkap
17 pergi dari kampung
18 tanpa tujuan
19 melahirkan
20 Ilham Artha Kusuma
21 membuka kenangan suram
22 usaha Lisa
23 wajah siapa
24 teman lama
25 membantu
26 rencana besar
27 bertemu ayah
28 berpisah dulu
29 penemuan warga
30 Teman baru
31 main ke rumah
32 penyamaran jerry
33 Depresi
34 rasa bahagia
35 kematian bapak
36 kedatangan yang percuma
37 ketakutan lisa
38 Hati Lisa
39 pendekatan Jerry
40 Berlibur
41 jadian
42 ketahuan
43 pertemuan
44 kegelisahan jerry
45 ketakutan
46 kekerasan hati Lisa
47 restu Merry
48 kehidupan Herman
49 pertandingan Ilham
50 Bertemu sepupu
51 sahabat lama
52 surat kabar
53 menikah
54 berita duka
55 hilangnya kakek Toni
56 Kakek Toni
57 kepulangan kakek ke rumah
58 pegawai baru
59 pembullyan
60 siapa yang jahat pada ilham
61 olah raga
62 Godaan
63 ketahuan dan salah paham
64 kejujuran Jerry
65 pengkhianatan
66 solusi buat Ilham
67 buat rencana
68 satu masalah terselesaikan
69 berkunjung ke butik
70 Kecurigaan kakek Toni
71 tamu undangan
72 penangkapan perampok
73 kesiangan
74 bunuh diri
75 Rumah sakit
76 kedatangan sang pacar
77 bertemu pria itu
78 lamunan Merry
79 kedatangan sang istri
80 kepulangan Merry
81 musibah
82 hamil
83 Mayat Jerry.
84 pemakaman
85 alasan balas dendam
86 Karma
87 pertandingan
88 kemenangan Ilham
89 kepulangan jerry
90 rasa bahagia
91 tidak percaya
92 cerita Jerry
93 melepas rindu
94 kenyataan kematian kakek Toni
95 pengakuan Didi Wikarya
96 telpon keponakan
97 pemilihan Manager
98 makan malam
99 pertemuan
100 melamar
101 melahirkan
Episodes

Updated 101 Episodes

1
perkenalan
2
pria jahat
3
salah paham
4
permintaan mama
5
kecurigaan ibu Lisa
6
serangan jantung
7
kejujuran Roy
8
keluargaku marah
9
Jerry ngidam
10
rumah nenek
11
terbongkar
12
masuk rumah sakit
13
seperti melihatnya
14
Bertemu
15
kepergian sang ibu
16
kebenaran yang terungkap
17
pergi dari kampung
18
tanpa tujuan
19
melahirkan
20
Ilham Artha Kusuma
21
membuka kenangan suram
22
usaha Lisa
23
wajah siapa
24
teman lama
25
membantu
26
rencana besar
27
bertemu ayah
28
berpisah dulu
29
penemuan warga
30
Teman baru
31
main ke rumah
32
penyamaran jerry
33
Depresi
34
rasa bahagia
35
kematian bapak
36
kedatangan yang percuma
37
ketakutan lisa
38
Hati Lisa
39
pendekatan Jerry
40
Berlibur
41
jadian
42
ketahuan
43
pertemuan
44
kegelisahan jerry
45
ketakutan
46
kekerasan hati Lisa
47
restu Merry
48
kehidupan Herman
49
pertandingan Ilham
50
Bertemu sepupu
51
sahabat lama
52
surat kabar
53
menikah
54
berita duka
55
hilangnya kakek Toni
56
Kakek Toni
57
kepulangan kakek ke rumah
58
pegawai baru
59
pembullyan
60
siapa yang jahat pada ilham
61
olah raga
62
Godaan
63
ketahuan dan salah paham
64
kejujuran Jerry
65
pengkhianatan
66
solusi buat Ilham
67
buat rencana
68
satu masalah terselesaikan
69
berkunjung ke butik
70
Kecurigaan kakek Toni
71
tamu undangan
72
penangkapan perampok
73
kesiangan
74
bunuh diri
75
Rumah sakit
76
kedatangan sang pacar
77
bertemu pria itu
78
lamunan Merry
79
kedatangan sang istri
80
kepulangan Merry
81
musibah
82
hamil
83
Mayat Jerry.
84
pemakaman
85
alasan balas dendam
86
Karma
87
pertandingan
88
kemenangan Ilham
89
kepulangan jerry
90
rasa bahagia
91
tidak percaya
92
cerita Jerry
93
melepas rindu
94
kenyataan kematian kakek Toni
95
pengakuan Didi Wikarya
96
telpon keponakan
97
pemilihan Manager
98
makan malam
99
pertemuan
100
melamar
101
melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!