seperti melihatnya

Hari ini cuaca di Ciamis mendung.langit tertutup sama awan tebal.Lisa bingung apakah dirinya tetap harus pergi ke rumah sakit atau tidak.kalau tidak ke sana kasian nenek nggak ada temannya.tapi kalau ke sana sebentar lagi pasti akan turun hujan.sudahlah aku pergi ke rumah sakit saja gampang nanti tinggal bawa payung.aku harus siap-siap dulu sebelum pergi ke rumah sakit.Lisa pergi dengan naik angkot.

Setelah seminggu di luar negeri kini Jerry kembali harus menghadapi masalah dengan pekerjaannya.dia harus bertanggung jawab atas kecelakaan yang telah menimpa buruh bangunan yang bekerja di proyeknya di Ciamis.

"Roy,coba kamu selidiki kenapa para pekerja itu bisa mengalami kecelakaan di tempat kerja?dan coba kamu hitung ada berapa korbannya?"

"baik tuan,sekarang apa kita langsung pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi korban?"

"ya sekarang kita lebih baik ke sana dulu,baru nanti kita lihat tempat kejadian perkara di proyek."

"baik tuan,apakah kondisi anda sehat-sehat saja tuan ?"

"memang ada apa dengan saya,Roy?"

"saya melihat anda hari ini terlihat berbeda sekali.sudah lama saya baru melihat wajah anda yang berseri-seri seperti ini.kalau boleh tahu apa yang membuat hati anda begitu senang?"

"saya juga nggak mengerti Roy,tapi yang jelas saya merasa sangat bahagia sekali hari ini walaupun rasa bahagia saya itu tanpa alasan."

"sepertinya kita sudah sampai,tuan."

Disaat mobil yang akan di parkir oleh sopir memasuki area parkir terlebih dulu sang sopir hampir menabrak seorang wanita muda yang sedang hamil.sang sopir langsung ngerem mendadak yang mengakibatkan rasa kaget pada bos dan asistennya.bukan hanya mereka yang kaget sang wanita juga kaget.dia pun marah pada sang sopir itu.

"pak,buka!!kalau bawa mobil itu yang benar dong !kalau ada apa-apa dengan saya dan bayi saya bagaimana?"

"iya maaf,neng.bapak yang salah sekali maafkan Bapaknya."

"ok.kali ini saya maafkan bapak tapi lain kali hati-hati bawa mobilnya,pak !"

Jerry yang melihat pertengkaran sopir dan wanita itu dia berpikir seperti pernah bertemu dengan wanita itu tapi dimana?setelah dia mengingatnya mobil yang ia tumpangi bersiap mau jalan.

"stop,pak.saya turun di sini !"

"tapi tuan,..."

Jerry tidak memperdulikan teriakan asistennya.dia terus berlari mengejar wanita tadi.tapi bayangan wanita itu hilang di telan bumi.

"kemana wanita itu?cepat sekali hilangnya?"

Sedang serius matanya mencari keberadaan sang wanita.tiba-tiba dia dikagetkan oleh suara seseorang yang sangat familiar di telinganya.

"hai bro,sedang apa kamu di sini?"

Jerry berbalik badan saat tahu dirinya di tepuk bahunya oleh seseorang.dia melihat sepatu yang sepertinya sangat di kenal olehnya.dia pun langsung melihat kearah wajahnya.

"Dion,kamu Dion kan.gimana kabarmu sehat?"

"Alhamdulillah saya sehat.kamu seperti mencari sesuatu di sini?"

"iya tadi saya mencari seorang wanita yang lagi hamil lewat sini.apa kamu melihatnya?"

"ini rumah sakit,Jerry !lagian di sebelah sana itu poli kandungan.memang siapa wanita hamil itu?"

"ah bukan apa-apa kok.kamu sekarang kerja di sini?"

"iya sekarang saya kerja di sini sebagai dokter spesialis jantung."

"wah hebat kamu ya!sudah sukses sekarang .selamat ya."

"terima kasih,ngomong-ngomong bagaimana kalau kita lanjutkan ngobrolnya di ruangan saya saja."

"maaf nih sebelumnya bukannya nolak tapi saya harus pergi untuk jenguk pekerja saya yang kena kecelakaan.mungkin lain kali.ok!"

"baiklah.kalau ada waktu mampir ke rumahku ya masih ingatkan alamatnya !!"

"ya.saya usahakan ."

Jerry pergi meninggalkan Dion di sana sendirian.baru beberapa langkah kaki Jerry berjalan dia kembali mendengar suara itu.sembari dia berpikir suara itu seperti suara wanita tadi.diapun menoleh kebelakang tapi wanita dan Dion tidak ada di sana.kemana mereka?

Saat Jerry pergi ,Lisa menghampiri dokter Dion yang menangani neneknya sejak mereka datang ke rumah sakit.

"Dokter,tolong nenek saya dia kembali sesak di dadanya.tolong dokter cepatlah !"

Lisa dan dokter Dion langsung masuk keruang perawatan nenek Lisa.

"nenek,Lisa mohon yang kuat ya nek.nenek jangan menyerah nenek pasti sembuh.aku yakin nek."

Dokter Dion memeriksa sang nenek dengan sangat teliti sekali.

"suster tolong pasangkan selang oksigen.dan terus lihat urinnya juga ambil sampel darahnya bawa ke lab."

"baik dokter."

"nenek tunggu sebentar ya saya mau keluar dulu."

"dokter tunggu!"

Lisa berjalan cepat menuju dokter yang sudah jauh berjalannya.merasa ada yang memanggil dokter pun berhenti.dan menoleh ke belakang.

"ada yang bisa saya bantu?"

"dokter sebenarnya apa sih penyakit yang nenek saya derita sampai harus di beri selang oksigen?"

"begini,mbak Lisa .nenek anda mengalami penyempitan pembuluh darah pada saluran darah yang menuju jantung dan paru-paru.jadi beliau mengalami sesak nafas makanya harus di bantu dengan oksigen.apa anda mengerti."

"apakah itu bahaya dokter?"

"tergantung kasusnya.kalau kasus nenek anda sepertinya itu tidak berat kalau kalian sebagai keluarganya tidak membuat beliau banyak pikiran.dan membuat beliau stres."

"terima kasih ya dokter."

"kalau begitu saya permisi."

"silahkan."

Di koridor rumah sakit seseorang menelpon dengan nada kesal karena dia tidak dapat menemukan ruangan dimana anak buahnya di rawat .dia sudah keliling memasuki rumah sakit bahkan sampai tanya di ruang informasi tapi tetap tidak di temukan keberadaan ruangan itu.

"Roy,kalian di mana sih?saya sudah cari kalian dimana-mana tapi tidak ketemu juga!!!"

"sekarang tuan ada dimana ?posisinya."

"saya ada di lab rumah sakit ini."

"baiklah tuan tunggu disana saya akan ke sana sekarang juga."

Belum selesai Roy bicara telpon di tutup seenaknya saja.kebiasaan nih si bos.nggak ada sopan-sopan nya sama orang.Roy pun langsung menuju tempat dimana bosnya berada saat ini.setelah sampai Roy meminta maaf padahal seluruh bukan kesalahannya.

"mari tuan saya antar anda keruang rawat pekerja bangunan.silahkan !"

Roy pun berjalan di belakang bosnya.lagi-lagi Jerry seperti melihat sosok wanita yang selalu hadir dalam setiap mimpi indahnya.Jerry pun kembali mengejar sosok itu.dan terpaksa Roy juga mengikutinya dari belakang.

"Roy ,kamu lihat wanita itukan sekarang kita harus kemana?belok kiri atau kanan?"

"maaf tuan,saya tidak tahu sebenarnya anda mengejar siapa?"

"terus kenapa kamu ikut lari ?!!"

"saya ngikuti tuan takut nanti anda nyasar lagi."

"sudahlah ayo kita ke ruangan para pekerja saja."

Jerry kesal lagi-lagi dia gagal menemukan wanita yang sangat ia rindukan.Jerry dan Roy tiba di ruangan para pekerjanya yang dirawat.dia melihat kondisi pekerjanya yang sangat memprihatinkan dengan luka-luka yang cukup serius.

"bagaimana keadaan kalian semua?apakah lebih baik?"

"Alhamdulillah pak,kami sekarang sudah lebih baik."

"syukurlah,kalau boleh saya tahu bagaimana ini semua bisa terjadi pada kalian semua."

"kami semua jatuh dari lantai dua,pak.struktur bangunannya kalau menurut saya itu kurang bahan nya.itu yang mengakibatkan bangunan itu tidak kokoh."

Mendengar jawaban dari salah satu pekerjanya.dia jadi berpikir padahal dia sudah menandatangani kontrak kerja sama dengan toko bangunan dan pemborong untuk menggunakan bahan-bahan dengan kualitas tinggi.sepertinya ada yang aneh ini harus saya selidiki secara langsung.

"kalian tenang saja.semua biaya rumah sakit biar perusahaan saya yang tanggung.kalian jangan memikirkan apapun.setelah kalian sembuh kalian bisa kembali bekerja di proyek saya lagi.jadi kalian harus fokus pada kesembuhan kalian saja.ok.kalau begitu saya permisi dulu.assalamuallaikum."

"wa'alaikumsalam."

Bagaimana kelanjutannya?apakah Jerry akan bertemu dengan Lisa ?temukan jawabannya di episode selanjutnya jadi jangan lupa like,komentar,dan subscribe nya ya.biar saya tambah semangat nulisnya ok.

Episodes
1 perkenalan
2 pria jahat
3 salah paham
4 permintaan mama
5 kecurigaan ibu Lisa
6 serangan jantung
7 kejujuran Roy
8 keluargaku marah
9 Jerry ngidam
10 rumah nenek
11 terbongkar
12 masuk rumah sakit
13 seperti melihatnya
14 Bertemu
15 kepergian sang ibu
16 kebenaran yang terungkap
17 pergi dari kampung
18 tanpa tujuan
19 melahirkan
20 Ilham Artha Kusuma
21 membuka kenangan suram
22 usaha Lisa
23 wajah siapa
24 teman lama
25 membantu
26 rencana besar
27 bertemu ayah
28 berpisah dulu
29 penemuan warga
30 Teman baru
31 main ke rumah
32 penyamaran jerry
33 Depresi
34 rasa bahagia
35 kematian bapak
36 kedatangan yang percuma
37 ketakutan lisa
38 Hati Lisa
39 pendekatan Jerry
40 Berlibur
41 jadian
42 ketahuan
43 pertemuan
44 kegelisahan jerry
45 ketakutan
46 kekerasan hati Lisa
47 restu Merry
48 kehidupan Herman
49 pertandingan Ilham
50 Bertemu sepupu
51 sahabat lama
52 surat kabar
53 menikah
54 berita duka
55 hilangnya kakek Toni
56 Kakek Toni
57 kepulangan kakek ke rumah
58 pegawai baru
59 pembullyan
60 siapa yang jahat pada ilham
61 olah raga
62 Godaan
63 ketahuan dan salah paham
64 kejujuran Jerry
65 pengkhianatan
66 solusi buat Ilham
67 buat rencana
68 satu masalah terselesaikan
69 berkunjung ke butik
70 Kecurigaan kakek Toni
71 tamu undangan
72 penangkapan perampok
73 kesiangan
74 bunuh diri
75 Rumah sakit
76 kedatangan sang pacar
77 bertemu pria itu
78 lamunan Merry
79 kedatangan sang istri
80 kepulangan Merry
81 musibah
82 hamil
83 Mayat Jerry.
84 pemakaman
85 alasan balas dendam
86 Karma
87 pertandingan
88 kemenangan Ilham
89 kepulangan jerry
90 rasa bahagia
91 tidak percaya
92 cerita Jerry
93 melepas rindu
94 kenyataan kematian kakek Toni
95 pengakuan Didi Wikarya
96 telpon keponakan
97 pemilihan Manager
98 makan malam
99 pertemuan
100 melamar
101 melahirkan
Episodes

Updated 101 Episodes

1
perkenalan
2
pria jahat
3
salah paham
4
permintaan mama
5
kecurigaan ibu Lisa
6
serangan jantung
7
kejujuran Roy
8
keluargaku marah
9
Jerry ngidam
10
rumah nenek
11
terbongkar
12
masuk rumah sakit
13
seperti melihatnya
14
Bertemu
15
kepergian sang ibu
16
kebenaran yang terungkap
17
pergi dari kampung
18
tanpa tujuan
19
melahirkan
20
Ilham Artha Kusuma
21
membuka kenangan suram
22
usaha Lisa
23
wajah siapa
24
teman lama
25
membantu
26
rencana besar
27
bertemu ayah
28
berpisah dulu
29
penemuan warga
30
Teman baru
31
main ke rumah
32
penyamaran jerry
33
Depresi
34
rasa bahagia
35
kematian bapak
36
kedatangan yang percuma
37
ketakutan lisa
38
Hati Lisa
39
pendekatan Jerry
40
Berlibur
41
jadian
42
ketahuan
43
pertemuan
44
kegelisahan jerry
45
ketakutan
46
kekerasan hati Lisa
47
restu Merry
48
kehidupan Herman
49
pertandingan Ilham
50
Bertemu sepupu
51
sahabat lama
52
surat kabar
53
menikah
54
berita duka
55
hilangnya kakek Toni
56
Kakek Toni
57
kepulangan kakek ke rumah
58
pegawai baru
59
pembullyan
60
siapa yang jahat pada ilham
61
olah raga
62
Godaan
63
ketahuan dan salah paham
64
kejujuran Jerry
65
pengkhianatan
66
solusi buat Ilham
67
buat rencana
68
satu masalah terselesaikan
69
berkunjung ke butik
70
Kecurigaan kakek Toni
71
tamu undangan
72
penangkapan perampok
73
kesiangan
74
bunuh diri
75
Rumah sakit
76
kedatangan sang pacar
77
bertemu pria itu
78
lamunan Merry
79
kedatangan sang istri
80
kepulangan Merry
81
musibah
82
hamil
83
Mayat Jerry.
84
pemakaman
85
alasan balas dendam
86
Karma
87
pertandingan
88
kemenangan Ilham
89
kepulangan jerry
90
rasa bahagia
91
tidak percaya
92
cerita Jerry
93
melepas rindu
94
kenyataan kematian kakek Toni
95
pengakuan Didi Wikarya
96
telpon keponakan
97
pemilihan Manager
98
makan malam
99
pertemuan
100
melamar
101
melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!