permintaan mama

Air mata yang terus keluar dari mata Lisa mengakibatkan matanya yang cantik berubah menjadi bengkak karena menangis.Fitri yang dari tadi menemaninya dengan sabar dan penasaran atas apa yang sebenarnya terjadi dengan sahabatnya itu pun angkat bicara setelah Lisa mulai tenang.

"kamu sebenarnya kenapa? kok nangis dari tadi nggak mau berhenti! memang ada masalah apa?"

"aku bingung fit, harus cerita sama kamu atau tidak .karena ini adalah aib aku sendiri."kembali Lisa matanya berkaca-kaca

"sudahlah jangan terlalu di pikirkan kalau kamu masih belum siap untuk cerita tidak apa-apa.yang penting sekarang kamu sudah tenang dulu.oh...ya kamu sudah makan belum."

Lisa menggelengkan kepalanya"belum"

"kalau begitu kita makan di luar yuk sambil menikmati pemandangan kota Bandung yang sejuk ini,bagaimana?"

"boleh,tapi aku mandi dulu ya wajahku berantakan banget!"

"ya,saya tunggu di sini sambil menulis laporan kegiatan yang tadi."

Lisa masuk kamar mandi untuk bersih-bersih.dan Fitri menulis laporan.Fitri sengaja mengajak Lisa jalan-jalan supaya dia itu tidak sedih terus di kamarnya.Fitri tidak tega melihatnya.Lisa yang ceria dan selalu semangat tiba-tiba hilang menjadi Lisa yang pemurung dan seperti tak ada gairah hidup sama sekali hanya dalam satu malam saja semua ini terjadi.sebenarnya apa yang telah menimpanya sampai dia seperti ini? kasian.

"Lis,apa kamu punya pulpen?"

"ada itu di tas kecil kamu ambil sendiri aja!"

"ok.saya pinjam ya buat nulis laporan."

"ya ambil saja ."

"kamu tidak mandi dulu,kita kan mau JJS .sana kamu mandi dulu, cepetan Fitri nanti ke buru sore!!"

"iya,tapi apa itu JJS kok saya baru dengar?"

"aduh kamu tuh nggak gaul banget sih . JJS itu jalan-jalan sore."

"oh itu toh maksudnya saya baru tau."

Fitri masuk kamar mandi.sementara di sana Lisa sedang memandang wajah nya yang kusut dengan mata yang bengkak sebab nangis.Lisa bertekad mulai sekarang dia akan melupakan semua kejadian malam itu dan bertekad untuk tidak menceritakan aibnya kepada siapapun juga.Lisa mulai memoles wajahnya dengan make-up agar kembali terlihat cantik dan segar.dan mata bengkaknya dia tutupi dengan kacamatanya.

Fitri kaget melihat penampilan Lisa yang cantik paripurna.tidak ada lagi Lisa yang cengeng dan kusut.Fitri senang melihat sahabatnya itu kembali menjadi Lisa yang dulu.

"wah kamu cantik sekali.saya senang lihat kamu seperti ini! sebentar ya saya ganti baju dulu dan dandan dulu.saya juga mau kali cantik paripurna sama kayak kamu !"

"terserah yang penting nggak pakai lama.cepetan!!!

sambil nunggu Fitri siap, Lisa melanjutkan buat laporan kegiatan selama pelatihan di Bandung. Tangan Lisa dengan lihainya menari di atas keyboard laptop miliknya.saat sedang asyiknya mengetik,dia di kaget kan oleh suara Fitri yang lumayan keras sampai tulisan yang di buatnya salah ketik huruf.

"astaghfirullah Fitri kamu ngagetin aku saja! jadi salah ketikkan,aku harus ketik ulang lagi deh!"

"ya maaf,memang kita jadi nggak sih perginya !"Fitri ngambek karena kesal.

"ya jadi dong sayang, sebentar ya aku save dulu ini semuanya biar nggak capek ngetik nya."

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya selesai juga.sekarang mereka berdua bisa bersenang-senang sebelum mereka pulang ke rumahnya masing-masing.

Jerry dan Roy akhirnya sampai di Jakarta setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam lamanya .mereka menuju rumah utama yang sudah di tunggu oleh ibunya Jerry.

"selamat datang tuan."semua pelayan memberikan penghormatan dengan membungkukkan badan mereka saat tuan mudanya masuk ke rumah.

"selamat sore semua,pak Asep mama ada di mana?"tanya Jerry kepada kepala pelayan di rumah ini yang sudah di anggap keluarga sendiri

"nyonya sekarang ada di kamarnya ,tuan muda."

"tapi nyonya sekarang lagi tidak enak badan.sudah dua hari ini beliau tidak mau makan sama sekali."

"kenapa pak Asep tidak memanggil dokter?"

"sudah tuan,saya sudah memanggil dokter Rudi kemari semalam."

"terus apa katanya?ibu sakit apa?"

"kata dokter nyonya gula darahnya rendah dan insomnia kuman lagi."

"sekarang mama sudah makan,pak Asep?"

"belum,tuan muda."

"ya sudah saya mau lihat mama ke kamar nya dan tolong buatkan bubur ayam kesukaan mama!"

"baik tuan muda.saya permisi dulu."

tok...tok...tok...pintu di ketuk Jerry

"mama boleh saya masuk?" Jerry melangkahkan kakinya menuju ke samping ranjang ibunya dan duduk di sisi ibunya.

Jerry membelai rambut ibunya yang masih hitam alami.walaupun usianya sudah tua tapi rambut serta tubuhnya masih terawat.setiap ibunya dan Jerry jalan berdua mereka disangka oleh orang-orang adalah kakak beradik.

Jerry memegang tangan sang ibunda tercinta yang jarang sekali mereka bertemu karena kesibukan Jerry yang seorang CEO tampan dan gagah.serta dirinya yang menjadi salah seorang motivator terkenal .saat Jerry mencium punggung tangan mamanya,mamanya membuka matanya .dan tersenyum melihat anak sulungnya ada di sampingnya saat ini.

"kapan kamu pulang sayang?"

"sejam yang lalu,ma.mama sudah makan belum?"

"mama lagi nggak nafsu makan."

"mama nggak boleh seperti itu,kalau mama nggak mau makan nanti yang ngingetin saya untuk makan siapa? mama makan ya saya suapi!"

"nggak mau Jerry,mama tidak lapar!"

"mama jangan bohongin Jerry, saya tau mama itu belum makan dari kemarin kan! ayo dong mama makan ya ini bubur ayam kesukaan mama . sekarang buka mulutnya AA...AA...."

"mama nggak mau Jerry tolong jangan paksa mama!"

"ya sudah kalau mam keras kepala tetap tidak mau makan lebih baik saya tidak akan pernah menginjakkan kaki lagi di rumah ini ! assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Jerry pergi dari kamar ibunya.saat akan membuka pintu ibunya memanggilnya.

"Jerry jangan pergi nak,iya mam mau makan tapi kamu suapi ya!"

"nah gitu dong ma,biar mama cepat sembuh.habis ini nanti di minum obatnya ya.sekarang buka mulutnya!"

Ibunda tercinta makan dengan lahap dari tangan Jerry.tinggal sedikit lagi bubur di mangkok habis, tiba-tiba suara anak kecil berlari sambil teriak memanggil Oma

"Oma...Oma....Oma..."suara anak kecil itu dari luar sambil berlari

"sayang jangan lari-lari an nanti jatuh! ibunya memperingati

pintu dibukanya "Oma Deci kangen banget sama Oma."di ciumnya Oma tersayang oleh cucunya yang lucu kalau manggil namanya yang belum bisa mengucapkan huruf S dan R.

"oh sama om nggak kangen.permennya om simpan lagi ah."

"ih..om ngambek kan orangnya.Deci lebih kangen sama om jelly."omnya pun dicium sayang.

"kakak sehat kak?"tanya Selly

"alhamdulillah.kamu ke sini sama siapa?"

"saya di antar supir pribadi kak!"

"mama, bagaimana keadaan mama sekarang?sudah minum obatnya?"

"aduh om lupa nih gara-gara Desi Oma jadi belum minum obatnya!"

"ih ...kok om nyalain Deci cih!kan om cendili yang lupa !"katanya khas anak-anak yang masih kecil

Desi adalah anak dari adiknya yang baru berusia tiga tahun.orangnya cantik, lucu,imut dan ceria.

"iya deh om salah.maafin Jerry ya ma.ini obatnya di minum dulu.Selly tolong itu ambilkan air minumnya di meja!"

"ini kak,mama sudah enakan badannya? makanannya habis ya! syukurlah saya senang lihatnya."

"Desi di kamar Desi tadi Oma belikan mainan bagus ,kamu mau lihat enggak!"

"mau dong Oma, om mana pelme nya?"

"waduh om kira kamu lupa ternyata om salah.besok aja ya!"

"om bohong aja.deci nggak cuka!"Desi marah dan cemberut dia merajuk sama omnya

"Desi nggak boleh gitu ah,mama nggak suka ya kamu kayak gitu!"nasehatnya

"ini apa ya!"Jerry menyodorkan permen lollipop di depan mukanya Desi yang membuat bocah itu senang sekali.

"ih ...om bohong aja."dicium nya om Jerry kesayangannya

"Sisi!!! Selly memanggil seorang pelayan rumah ibunya

"iya mbak apa ada yang bisa saya bantu?"

"tolong kamu ajak main Desi di kamar bermainnya.kata mama di sana ada mainan baru yang di beli sama mama.tolong kamu temani Desi main ya!"

"baik nyonya muda. ayo nona Desi kita main yuk!"

"makasih ya sisi."

"sama-sama nyonya.saya permisi nyonya muda, tuan muda dan nyonya besar."

mereka semua cuman menganggukkan kepalanya.

"mama apa yang sebenarnya sedang mama pikirkan sampai penyakit mama kumat lagi?"tanya Jerry

"iya ma , sudahlah jangan terlalu dipikirkan.kami tidak ingin mama sakit seperti ini lagi !"ucap selly

"bagaimana mama tidak memikirkannya.sekarang umurmu berapa Jerry?sampai kapan kamu seperti ini?lihat adikmu sudah punya anak yang lucu dan teman-teman mu sudah pada berkeluarga dan memiliki anak !"

"mama tolong dong jangan paksa saya terus ma, nanti kalau sudah waktunya akan saya kenalkan sama mama calon istri saya !"

"mama tanya memang berapa umurmu sekarang?"

"28 tahun ma."

"mama ingin kamu menikah Jerry ! besok mama mau kenalkan kamu dengan anak teman mama.suka tidak suka kamu harus bertemu dengannya besok!"

Jerry pergi meninggalkan mereka berdua karena kesal.lagi-lagi di jodohkan!

Terpopuler

Comments

tiffani

tiffani

gaya bicara nua seperti formal bnget... pake saya2

2021-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 perkenalan
2 pria jahat
3 salah paham
4 permintaan mama
5 kecurigaan ibu Lisa
6 serangan jantung
7 kejujuran Roy
8 keluargaku marah
9 Jerry ngidam
10 rumah nenek
11 terbongkar
12 masuk rumah sakit
13 seperti melihatnya
14 Bertemu
15 kepergian sang ibu
16 kebenaran yang terungkap
17 pergi dari kampung
18 tanpa tujuan
19 melahirkan
20 Ilham Artha Kusuma
21 membuka kenangan suram
22 usaha Lisa
23 wajah siapa
24 teman lama
25 membantu
26 rencana besar
27 bertemu ayah
28 berpisah dulu
29 penemuan warga
30 Teman baru
31 main ke rumah
32 penyamaran jerry
33 Depresi
34 rasa bahagia
35 kematian bapak
36 kedatangan yang percuma
37 ketakutan lisa
38 Hati Lisa
39 pendekatan Jerry
40 Berlibur
41 jadian
42 ketahuan
43 pertemuan
44 kegelisahan jerry
45 ketakutan
46 kekerasan hati Lisa
47 restu Merry
48 kehidupan Herman
49 pertandingan Ilham
50 Bertemu sepupu
51 sahabat lama
52 surat kabar
53 menikah
54 berita duka
55 hilangnya kakek Toni
56 Kakek Toni
57 kepulangan kakek ke rumah
58 pegawai baru
59 pembullyan
60 siapa yang jahat pada ilham
61 olah raga
62 Godaan
63 ketahuan dan salah paham
64 kejujuran Jerry
65 pengkhianatan
66 solusi buat Ilham
67 buat rencana
68 satu masalah terselesaikan
69 berkunjung ke butik
70 Kecurigaan kakek Toni
71 tamu undangan
72 penangkapan perampok
73 kesiangan
74 bunuh diri
75 Rumah sakit
76 kedatangan sang pacar
77 bertemu pria itu
78 lamunan Merry
79 kedatangan sang istri
80 kepulangan Merry
81 musibah
82 hamil
83 Mayat Jerry.
84 pemakaman
85 alasan balas dendam
86 Karma
87 pertandingan
88 kemenangan Ilham
89 kepulangan jerry
90 rasa bahagia
91 tidak percaya
92 cerita Jerry
93 melepas rindu
94 kenyataan kematian kakek Toni
95 pengakuan Didi Wikarya
96 telpon keponakan
97 pemilihan Manager
98 makan malam
99 pertemuan
100 melamar
101 melahirkan
Episodes

Updated 101 Episodes

1
perkenalan
2
pria jahat
3
salah paham
4
permintaan mama
5
kecurigaan ibu Lisa
6
serangan jantung
7
kejujuran Roy
8
keluargaku marah
9
Jerry ngidam
10
rumah nenek
11
terbongkar
12
masuk rumah sakit
13
seperti melihatnya
14
Bertemu
15
kepergian sang ibu
16
kebenaran yang terungkap
17
pergi dari kampung
18
tanpa tujuan
19
melahirkan
20
Ilham Artha Kusuma
21
membuka kenangan suram
22
usaha Lisa
23
wajah siapa
24
teman lama
25
membantu
26
rencana besar
27
bertemu ayah
28
berpisah dulu
29
penemuan warga
30
Teman baru
31
main ke rumah
32
penyamaran jerry
33
Depresi
34
rasa bahagia
35
kematian bapak
36
kedatangan yang percuma
37
ketakutan lisa
38
Hati Lisa
39
pendekatan Jerry
40
Berlibur
41
jadian
42
ketahuan
43
pertemuan
44
kegelisahan jerry
45
ketakutan
46
kekerasan hati Lisa
47
restu Merry
48
kehidupan Herman
49
pertandingan Ilham
50
Bertemu sepupu
51
sahabat lama
52
surat kabar
53
menikah
54
berita duka
55
hilangnya kakek Toni
56
Kakek Toni
57
kepulangan kakek ke rumah
58
pegawai baru
59
pembullyan
60
siapa yang jahat pada ilham
61
olah raga
62
Godaan
63
ketahuan dan salah paham
64
kejujuran Jerry
65
pengkhianatan
66
solusi buat Ilham
67
buat rencana
68
satu masalah terselesaikan
69
berkunjung ke butik
70
Kecurigaan kakek Toni
71
tamu undangan
72
penangkapan perampok
73
kesiangan
74
bunuh diri
75
Rumah sakit
76
kedatangan sang pacar
77
bertemu pria itu
78
lamunan Merry
79
kedatangan sang istri
80
kepulangan Merry
81
musibah
82
hamil
83
Mayat Jerry.
84
pemakaman
85
alasan balas dendam
86
Karma
87
pertandingan
88
kemenangan Ilham
89
kepulangan jerry
90
rasa bahagia
91
tidak percaya
92
cerita Jerry
93
melepas rindu
94
kenyataan kematian kakek Toni
95
pengakuan Didi Wikarya
96
telpon keponakan
97
pemilihan Manager
98
makan malam
99
pertemuan
100
melamar
101
melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!