salah paham

Sedang asyiknya berbincang-bincang dengan Fitri sahabatnya.Lisa dan Fitri mendengar suara orang-orang yang ribut dan mengerumuni seorang pria.Fitri tanya sama salah seorang wanita yang tadi sudah dapat tanda tangan juga foto bareng.

"maaf mbak ada apa sih?kok ribut banget gitu.memang siapa dia?"tanya Fitri

"kalian tidak tau,dia itukan motivator sekaligus pengusaha muda Jerry Kusuma."jawabnya

"oh..yang tampan itu ya!"

"ya"

Lisa dibuat kaget saat melihat seorang pria memasuki aula hotel.ternyata dia itu seorang pria yang terkenal.saat Lisa tengah terkejut matanya dan mata pria itu bertemu.Lisa langsung pergi dan duduk di tempatnya dengan menyembunyikan wajahnya menggunakan kerudungnya.

Satu persatu acara dilewati dengan tenang hingga tiba saatnya sang motivator untuk memberikan motivasinya kepada para calon PNS dan pengusaha.sambil menyelam minum air itulah yang di lakukan oleh Jerry.dia memberikan motivasi kepada para calon PNS dan pengusaha muda untuk terus berkarya sambil matanya mencari seseorang yang tadi malam telah menghangatkan ranjangnya.

Matanya lelah mencari wanitanya tapi tak kunjung ketemu juga.kemana dia kok saya jadi penasaran sama dia?saya harus mendapatkan dia bagaimanapun caranya!

"Roy,kamu melihat wajah wanita yang keluar dari kamarku tadi pagi kan?"

"ya tuan"

"sekarang kamu cari di sini tadi saya melihat dia diantara para peserta pelatihan.saya ingin dapat informasi tentang dia secepatnya.kamu mengerti!" titahnya.

"baik tuan ,segera saya laksanakan!"

Roy langsung pergi mencari wanita yang di maksud oleh majikannya.tapi tidak ketemu juga.dia mencari data-data para peserta di bagian kepanitiaan.tapi ternyata di sana tidak di sertakan fotonya cuman alamat tempat mereka bekerja saja.

diapun terus mencari informasi tentang Lisa.

Lisa yang sedari tadi duduk menghadap sang juru bicara terus diam dan tertunduk menutup wajahnya yang cantik dan manis sambil pura-pura menulis.Fitri pun heran dengan sikap yang di tunjukkan oleh Lisa.karena tidak seperti biasanya dia begini.akhirnya sebab rasa penasaran Fitri pun bertanya pada Lisa mengenai hal ini.

"Lis,kamu kenapa sih dari tadi saya perhatikan sepertinya kamu lagi menghindari seseorang?memang siapa yang kau hindari?"

"tidak,aku tidak menghindari siapa pun kok.aku hanya lagi kurang enak badan saja!"

"kamu tidak lagi berbohong kan Lisa,terus untuk apa kamu menutupi wajah kamu pakai ini?"

Fitri mencoba menarik kerudung yang Lisa jadikan sebagai masker untuk menyembunyikan wajahnya tapi dia tidak berhasil karena Lisa dapat menghindar.dan Lisa pun pergi dari acara yang belum selesai itu karena kesal pada sahabatnya.

Tanpa dia sadari sang motivator melihatnya pergi.dia langsung menyusul Lisa dan lari keluar mengejarnya walaupun didalam acara masih berlangsung, itu membuat para peserta keanehan dengan sikap sang motivator yang dirasa tidak profesional.

"kemana dia pergi cepat sekali sih dia perginya?"

Jerry pun pergi masuk ke aula kembali dengan wajah yang di tekuk dan lesu.setelah mencoba untuk mengatur napasnya juga emosinya kembali ia bicara sebagai motivator.

Untung saya dapat lolos dari dia.kalau tidak aku pasti tidak akan bisa pulang ke rumah untuk berkumpul kembali dengan keluargaku.sepertinya dia orang jahat,mungkin juga dia itu penjahat kelamin.aku jadi takut banget.

Lisa pun langsung pergi ke kamarnya dan bersembunyi di bawah selimut hotel dengan menggigil ketakutan.diluar acaranya sudah selesai Fitri bergegas pergi ke kamarnya.setiba di kamar dia kaget melihat sahabatnya menggigil ketakutan di bawah selimut.

"kamu kenapa Lisa? apa yang sebenarnya terjadi sama kamu?"

"Lisa tolong kamu jawab saya!jangan buat saya cemas seperti ini!saya jadi takut sesuatu telah terjadi sama kamu!jawab saya Lisa kamu kenapa?"

Lisa nggak bisa menjawabnya karena dia bingung harus cerita atau tidak pada sahabatnya itu.sekarang yang bisa ia lakukan hanyalah menangis dan menangis di dalam pelukan sahabatnya.Fitri pun mengerti dan membiarkan sahabatnya itu menangis.mungkin dengan menangis sedikitnya dapat mengurangi beban masalah yang ia hadapi saat ini.

-------------------------------------------+++++++++++++++++++

Acaranya sudah selesai Jerry sangat kesal karena dia tidak dapat menemukan Lisa. wanita suruhan saingannya untuk menjebak dia.

"bagaimana Roy apakah kamu mendapatkan informasi tentang wanita itu?"

"iya tuan,dia masuk ke kamar tuan saat kita sedang meeting dengan klien di restoran malam itu.sepertinya dugaan tuan tentang dia yang menjebak tuan itu tidak terbukti."

"maksud kamu apa?"sambil berjalan dan duduk di sofa empuk kamar hotel

"cleaning servis menemukan bercak darah di tempat tidur anda.apakah anda tidak apa-apa tuan?"

"saya tidak apa-apa."

Bercak darah apa mungkin itu bercak darah perawan dari wanita semalam.pantesan dia menjerit kesakitan sampai pingsan.mungkinkah saya salah paham?kalau benar berarti saya sudah jahat banget sama dia.Roy kembali bicara yang membuyarkan lamunan Jerry.

"tuan apa anda baik-baik saja?"

"ya, lanjutkan."

"berarti darah itu dari wanita itu.saat tuan mau masuk kamar saya melihat ada dua orang yang mengikuti tuan dari belakang dan berniat masuk kamar juga.mereka satu orang wanita dan satu orang pria.si pria membawa sebuah tas yang berisi kamera dan handycam.tapi saya mencegah mereka untuk masuk kamar tuan.saat saya akan menangkap mereka, mereka keburu kabur waktu saya kejar tuan,maafkan saya!"

"jadi maksud kamu wanita yang semalam itu bukan seorang pel***r.jadi saya telah merenggut kehormatan seorang wanita yang tidak bersalah! Sekarang cari wanita itu sampai dapat.saya mau minta maaf sama dia."

"baik tuan.lebih baik sekarang tuan bersiap untuk pulang! karena mama tuan sudah menelpon menanyakan tuan kapan pulang ke rumah?"

"baiklah sekarang kita pulang tapi ingat terus kamu cari wanita itu dan jangan sampai mama tau tentang kejadian ini.

----_---_-------------+++++++++++++------------------+++++++

Di hari yang sama sebelum kejadian naas yang di alami oleh Lisa.Di dalam rumah ibu sari merasakan sesuatu yang tidak enak .dadanya tiba-tiba sesak dan rasanya ingin menangis tapi tanpa alasan.tiba-tiba ibu Sari menangis sendirian di kamarnya sehabis sholat Maghrib yang membuat panik suaminya pak Hamid.

"kamu kenapa sih, bu?kok tiba-tiba nangis begini?"

"saya juga nggak tau pak,perasaan saya dari tadi sore itu tidak enak banget.dada saya sesak sekali.apa ada sesuatu yang terjadi dengan anak-anak ya pak?"

"mungkin itu hanya perasaan ibu saja."

ibu kembali menangis tersedu-sedu.yang membuat bapak tidak tega melihatnya.

"ok.kalau begitu kita telpon anak kita satu-satu ya!"

Ibu setuju tangisannya pun sudah mulai berhenti.

"lebih baik bapak telpon Lisa saja dulu!"usul ibu

"tidak,bu.lebih baik saya telpon Supri saja dulu!"

"terserah bapak saja.yang penting sekarang telpon anak-anak kita!"

waktu nelpon Abdul,keadaan di sana semuanya baik-baik saja begitupun dengan Herman adiknya yang kuliah juga baik-baik saja.entah mengapa perasaan ibu Sari masih belum tenang.saat menelpon Lisa yang mengangkatnya Fitri sebab saat itu Lisa masih ada di kamar mandi karena mabuk perjalanan.ibu sari pun masih belum tenang walaupun semua anaknya sudah di telpon.malah semakin sesak dadanya.bapak, perasaan apa ini kenapa rasanya begitu sesak sekali?

"ya Allah tolong selamatkan semua anak-anak saya.karena merekalah kekuatan saya.saya mohon dengan sangat kabulkan doa hamba Mu amin amin ya Robbal Al-Amin."

"yang sabar Bu,doakan saja yang terbaik untuk mereka semua.sudah lebih baik ibu makan saja dulu ya!"

"tidak bapak saya tidak lapar,lebih baik bapak saja yang makan ya!"

Terpopuler

Comments

Alya Yuni

Alya Yuni

Si Lisa kn ada HP bisa tlpn si Fitri tnya di no brpa main msuk aja

2021-12-16

0

Supriyono Tya

Supriyono Tya

seru

2021-08-27

0

lihat semua
Episodes
1 perkenalan
2 pria jahat
3 salah paham
4 permintaan mama
5 kecurigaan ibu Lisa
6 serangan jantung
7 kejujuran Roy
8 keluargaku marah
9 Jerry ngidam
10 rumah nenek
11 terbongkar
12 masuk rumah sakit
13 seperti melihatnya
14 Bertemu
15 kepergian sang ibu
16 kebenaran yang terungkap
17 pergi dari kampung
18 tanpa tujuan
19 melahirkan
20 Ilham Artha Kusuma
21 membuka kenangan suram
22 usaha Lisa
23 wajah siapa
24 teman lama
25 membantu
26 rencana besar
27 bertemu ayah
28 berpisah dulu
29 penemuan warga
30 Teman baru
31 main ke rumah
32 penyamaran jerry
33 Depresi
34 rasa bahagia
35 kematian bapak
36 kedatangan yang percuma
37 ketakutan lisa
38 Hati Lisa
39 pendekatan Jerry
40 Berlibur
41 jadian
42 ketahuan
43 pertemuan
44 kegelisahan jerry
45 ketakutan
46 kekerasan hati Lisa
47 restu Merry
48 kehidupan Herman
49 pertandingan Ilham
50 Bertemu sepupu
51 sahabat lama
52 surat kabar
53 menikah
54 berita duka
55 hilangnya kakek Toni
56 Kakek Toni
57 kepulangan kakek ke rumah
58 pegawai baru
59 pembullyan
60 siapa yang jahat pada ilham
61 olah raga
62 Godaan
63 ketahuan dan salah paham
64 kejujuran Jerry
65 pengkhianatan
66 solusi buat Ilham
67 buat rencana
68 satu masalah terselesaikan
69 berkunjung ke butik
70 Kecurigaan kakek Toni
71 tamu undangan
72 penangkapan perampok
73 kesiangan
74 bunuh diri
75 Rumah sakit
76 kedatangan sang pacar
77 bertemu pria itu
78 lamunan Merry
79 kedatangan sang istri
80 kepulangan Merry
81 musibah
82 hamil
83 Mayat Jerry.
84 pemakaman
85 alasan balas dendam
86 Karma
87 pertandingan
88 kemenangan Ilham
89 kepulangan jerry
90 rasa bahagia
91 tidak percaya
92 cerita Jerry
93 melepas rindu
94 kenyataan kematian kakek Toni
95 pengakuan Didi Wikarya
96 telpon keponakan
97 pemilihan Manager
98 makan malam
99 pertemuan
100 melamar
101 melahirkan
Episodes

Updated 101 Episodes

1
perkenalan
2
pria jahat
3
salah paham
4
permintaan mama
5
kecurigaan ibu Lisa
6
serangan jantung
7
kejujuran Roy
8
keluargaku marah
9
Jerry ngidam
10
rumah nenek
11
terbongkar
12
masuk rumah sakit
13
seperti melihatnya
14
Bertemu
15
kepergian sang ibu
16
kebenaran yang terungkap
17
pergi dari kampung
18
tanpa tujuan
19
melahirkan
20
Ilham Artha Kusuma
21
membuka kenangan suram
22
usaha Lisa
23
wajah siapa
24
teman lama
25
membantu
26
rencana besar
27
bertemu ayah
28
berpisah dulu
29
penemuan warga
30
Teman baru
31
main ke rumah
32
penyamaran jerry
33
Depresi
34
rasa bahagia
35
kematian bapak
36
kedatangan yang percuma
37
ketakutan lisa
38
Hati Lisa
39
pendekatan Jerry
40
Berlibur
41
jadian
42
ketahuan
43
pertemuan
44
kegelisahan jerry
45
ketakutan
46
kekerasan hati Lisa
47
restu Merry
48
kehidupan Herman
49
pertandingan Ilham
50
Bertemu sepupu
51
sahabat lama
52
surat kabar
53
menikah
54
berita duka
55
hilangnya kakek Toni
56
Kakek Toni
57
kepulangan kakek ke rumah
58
pegawai baru
59
pembullyan
60
siapa yang jahat pada ilham
61
olah raga
62
Godaan
63
ketahuan dan salah paham
64
kejujuran Jerry
65
pengkhianatan
66
solusi buat Ilham
67
buat rencana
68
satu masalah terselesaikan
69
berkunjung ke butik
70
Kecurigaan kakek Toni
71
tamu undangan
72
penangkapan perampok
73
kesiangan
74
bunuh diri
75
Rumah sakit
76
kedatangan sang pacar
77
bertemu pria itu
78
lamunan Merry
79
kedatangan sang istri
80
kepulangan Merry
81
musibah
82
hamil
83
Mayat Jerry.
84
pemakaman
85
alasan balas dendam
86
Karma
87
pertandingan
88
kemenangan Ilham
89
kepulangan jerry
90
rasa bahagia
91
tidak percaya
92
cerita Jerry
93
melepas rindu
94
kenyataan kematian kakek Toni
95
pengakuan Didi Wikarya
96
telpon keponakan
97
pemilihan Manager
98
makan malam
99
pertemuan
100
melamar
101
melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!