Li Wei tersenyum puas melihat wajah Li Shing dan Li Xiu Juan yang masam kehilangan muka diahadapan putra mahkota, Li Wei sudah menduga Li Shing akan menyuruh Li Xiu Juan kembali ke asalnya karena tidak mungkin dia kehilangan muka dua kali didepan putra mahkota bagaimana mungkin citra yang dia bangun selama ini akan hancur gara-gara Li Wei
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Li Wei makan dengan tenang tanpa menghiraukan tatapan putra mahkota yang keheranan, Li Wei makan dengan anggun mencerminkan bak seorang bangsawan agung.
"Bukankah rumor mengatakan putri tertua adalah sampah dan bodoh, semua rakyat kekasaran tau akan hal itu dan sekarang langit seakan runtuh melihat perubahan yang dilakukannya, berjalan dengan dagu diangkat menunjukkan eksistensinya sebagai bangsawan anak seorang jendral agung."batin putra mahkota
Li Wei mengerti maksud dari tatapan tersebut yang mengisyaratkan keheranan akan rumor yang tersebar diluar tentang dirinya, tetapi dia tidak peduli dia akan menundukkan seluruh kekaisaran dibenua ini.
"Perubahan akan selalu ada, aku tidak tau apakah dia akan membalas dendam perlakuan ayahnya atau tidak yang pasti dia tidak akan melepaskan kediaman Li"pikir putra mahkota
Acara makan-makan selesai giliran putra mahkota menyampaikan pesan yang dia bawa
"Aku disini menyampai undangan kepada seluruh keluarga Jendral Li untuk datang nanti malam ke istana merayakan ulang tahun ibu suri"ucap putra mahkota
"Baik kami akan datang ke istana nanti malam"ucap Li Shing mewakili
Putra mahkota mengangguk dan pergi kembali ke istana, Li Shing mengantar putra mahkota ke gerbang utama masuk kediaman Li beserta selir dan anak tersayangnya.Li Wei dia tidak peduli apakah didepannya seorang putra mahkota atau bukan yang pasti dia tidak akan bersujud untuk menghormatinya, karena sama saja merendahkan harga dirinya Li Wei hanya menundukkan kepalanya sebagai tanda bahwa ia menghormati putra mahkota.
Sementara orang-orang mengantar putra mahkota Li Wei dan kedua pelayannya pergi menuju kamar tempat tinggalnya.
Sesampainya dikamar Li Wei menyuruh mereka untuk pergi, Li Wei sendirian dikamar dan mencoba untuk berkultivasi karena racun dalam dirinya sudah hilang pikir Li Wei.
Duduk bersila posisi lotus Li Wei mulai menyerap esensi langit dan bumi meskipun hanya tipis dia hanya mencoba apakah benar-benar sampah tubuh yang ditempatinya.Setelah cukup lama meditasi Li Wei tidak merasakan apapun dalam dirinya.
"Apakah tubuh ini benar-benar seorang sampah tidak berguna sungguh malang nasibku kalau benar adanya"pikir Li Wei
Li Wei mencoba untuk berfikir dengan tenang memikirkan kemungkinan apa saja yang membuat tubuhnya tidak bisa merasakan dan menyerap esensi langit dan bumi atau qi.
"Ada beberapa kemungkinan seseorang tidak bisa menyerap qi, pertama memang sudah ditakdirkan untuk tidak bisa berkultivasi, kedua terkena racun, ketiga terdapat segel pada tubuhnya"ucap Li Wei
Li Wei menimang-nimang beberapa kemungkinan tidak bisa menyerap qi,opsi kedua sudah dia selesaikan opsi pertama dan ketiga yang meganggu pikirannya tidak mungkin kalau tubuh ditempatinya adalah seorang sampah yang sudah ditakdirkan.Ayahnya saja seorang jendral kekaisaran, tinggal opsi ketiga yang memungkinkan
Li Wei yakin kalau ditubuhnya terdapat segel yang menyebabkan dia tidak bisa berkultivasi, Li Wei teringat buku yang dia temukan dibawah tanah Li Wei mengambil buku tersebut dan membukanya.
Halaman pertama terdapat kalimat, seseorang akan datang menyeimbangkan kedamaian semesta, gelap dan terang akan damai tanpa perselisihan.Hukum karma berlaku bagi seluruh makhluk hidup tak terkecuali para dewa.
Li Wei penasaran tentang isi buku melanjutkan membuka lembaran selanjutkan dan mendapat judul Pembentukan Alam semesta, Li Wei membaca dengan teliti.
Perang dahsyat terjadi dahulu kala ketika para iblis dan dewa saling menyerang satu sama lain menyebabkan kepunahan massal para manusia.Pada saat itu manusia belum memiliki kekuatan seperti para dewa dan iblis yang diciptakan sudah memiliki kekuatan, manusia sedikit demi sedikit berkurang perang tiada hentinya membuat manusia hidup dalam ketakutan.
Pada saat perang terjadi gempa dahsyat menyebabkan goncangan yang amat sangat kuat sehingga orang berfikir bahwa Tuhan marah akan perbuatan makhluk hidupnya, dunia yang awalnya hanya satu kini terbagi menjadi 3 bagian dunia atas dunia bawah dunia tengah.Dunia atas dihuni oleh para dewa dunia bawah dihuni oleh iblis dan dunia tengah dihuni oleh manusia, semua berjalan dengan damai ketika ketiga dunia tercipta.
Seiring berjalannya waktu ada seorang memiliki darah iblis dan dewa yang ingin menaklukkan ketiga dunia, para manusia merasa resah karena dunia tengahlah yang menjadi medan pertempuran.Dewa dan iblis bersatu untuk membunuh seseorang tersebut, perang dahsyat pecah beratus-ratus korban melayang dari pihak dewa maupun iblis manusia yang tidak bersalahpun menjadi korban peperangan tersebut sampai suatu seketika datanglah seorang pengembara dari manusia yang memiliki kekuatan
Pengembara melawan sesosok orang tersebut menggunakan tombak trisula memiliki ujung tajam pertempuran habis-habisan terjadi kedua belah pihak sama-sama kelelahan, hanya satu-satunya cara mengalahkannya yaitu menyegelnya apabila tidak bisa membunuhnya pikir pengembara.
Pengembara menancapkan trisulanya ketanah tepat didepannya dia mengigit jari dan mengeluarkan darah mengoleskannya tepat pada permata yang berada ditengah, ia mulai membaca mantra
"Aku Yang Lu Chen mengorbankan jiwaku untuk menyegel dirimu ke dalam anak dalam kandungan keturunanku nanti yang pantas menyimpan kekuatan besarmu yang bisa dipergunakan membantu sesama lainnya"ucap pengembara
Setelah kalimat diselesaikan oleh Yang Lu Chen, segel terbentuk dan berpusat pada trisula yang ada didepannya trisula bergetar menahan kekuatan segel permata bersinar terang menuju seseorang yang disegel Yang Lu Chen.Seseorang tersebut berteriak kesakitan sebelum jiwanya menghilang jiwanya bukan sepenuhnya menghilang melainkan menanti keturunan Yang Lu Chen yang pantas menjadi wadah segel milinya.
Segel yang digunakan Yang Lu Chen adalah segel 8 penjuru arah mata angin yang mengorbankan jiwa pemilik untuk bayaran akan pengguna segel tersebut, jiwa pengguna segel 8 penjuru arah mata angin akan lenyap tidak bisa menuju alam reinkarnasi.
Li Wei yang selesai membaca cerita tersebut berpikir.
"Apakah aku memiliki segel yang dimaksud dalam buku itu"ucap Li Wei
Kalung yang dia kenakan berkedip menandakan bahwa ada yang tidak beres dengan kalung tersebut sebelum Li Wei beterak memanggil pelayannya kesadarannya sudah hilang, Li Wei terbangun ditempat medan perang yang penuh akan darah dan melihat semua peperangan terjadi seolah-olah itu semua adalah nyata.
Mereka tida menyadari bahwa Li Wei berada diantara mereka Li Wei seperti jiwa yang tidak memiliki tubuh
"Tempat apa ini kenapa aku terbangun ditempat peperangan yang penuh dengan darah dan jerit suara kesakitan"ucap Li Wei
Li Wei mulai mengamati sekeliling mencerna apa yang terjadi dan melihat dua orang yang sedang bertarung habis-habisan, Li Wei tidak bisa melihat dengan jelas wajah tersebut karena seperti ditutupi oleh sesuatu tak kasat mata.
Li Wei berjalan mendekati area pertarungan kedua orang tersebut melihat salah satu diantaranya memegang trisula mempunyai permata yang sama seperti kalung yang dia kenakan.
Mengangkat trisula dan melaju dengan kencang menyerang sesosok orang yang berada diatas, sosok yang diatas bersiap menerima serangan, clangg suara trisula dan pedang yang bertabrakan menyebabkan percikan api.Menusuk perut pemegang pedang trisula yang dia pegang terus mengincar titik lemah lawan dan bertahan dari serangan yang semakin cepat, beradu dengan kecepatan seolah-olah hanya nampak seperti bayangan yang melesat.
Li Wei yang melihat itu semua hanya terkagum-kagum dengan gaya bertarung pemilik trisula, yang dimana mengandalkan kecepatan ketangkasan dan pertahanan fisik mumpuni.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Me Ta
visualnya thor
2023-07-02
0
AK_Wiedhiyaa16
Alur ceritanya lumayan menarik, tapi tolong penulisannya lebih diperhatikan terutama dlm pemberian tanda baca & spasi antar kalimat, oh serta tolong usahakan jumlah dialognya lebih diseimbangkan dengan narasi ceritanya agar membacanya ga cepat bosan karena lebih banyak narasinya drpda dialog antar tokohnya..
Tetap semangatt
2021-08-15
10