Perjalanan Waktu
"Aku takkan melupakan pengkhianatan yang kau buat."
"hahahaha... apa peduliku tentangmu, semua milikmu adalah milikku ketenaran yang kau rasakan selama ini akan menjadi milikku."
"bedebah kau sialan akan ku bunuh kau dikehidupan selanjutnya itu sumpahku."
Widya Chandra Mandala, seorang pengusaha sukses dari perusahaan yang ia bangun Mandala group.Perusahaan yang bergerak dalam bidang properti dan makanan, yang mempunyai cabang diberbagai dunia.Itu semua hanya kedok belaka untuk menutupi identitas aslinya, identitas aslinya ialah penguasa dunia bawah.
Betapa mengenaskannya akhir hidupnya ketika dikhianati oleh orang yang paling ia cintai, yang selalu ia percayai selama hidupnya ialah adiknya.Orang yang selalu Widya lindungi dan sayangi,Widya dibunuh dengan cara diceburkan kelaut saat ia menikmati dinner bersama adiknya saat itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Suatu tempat di Benua antah berantah yang tidak diketahui, Widya terbangun mengerjapkan matanya ketika sinar matahari mulai masuk indra penglihatannya.Ia mulai merasakan sakit ditubuhnya pakaian yang ia kenakan sobek dan kotor.Widya mulai berfikir apakah saat seseorang sudah mati masih bisa merasakan sakit.
"tempat apa ini aneh sekali untung aku sudah terbiasa saat melakukan tugas yang biasa aku lakukan."
"bukannya aku sudah mati ketika aku diceburkan oleh adik yang durhaka itu pikirku?."
"tubuhku penuh dengan racun yang saling menyerang satu sama lain yang membuat tubuh ini kesakitan tiada tara."
"Aku sepertinya bertransmigrasi ketubuh sesorang yang entah itu siapa?."
"arrrhhkkk kepalaku terasa sakit, seperti tertimpa batu yang besar dan ingatan siapa ini sungguh menyedihkan."
Ingatan yang ia lihat adalah ingatan dari tubuh yang ia tempati.Tubuh yang ditempati adalah tubuh seorang putri dari salah satu bangsawan yang ada, putri tertua dari istri sah seorang jendral dikekaisaran.Ia bernama Li Wei putri dari kediaman Li.
Kediaman Li adalah kediaman yang selalu dihormati seluruh kekaisaran.Tetapi ia adalah anak yang terbuang dibenci oleh ayahnya karena ayahnya merasa bahwa Li Wei adalah penyebab istrinya meninggal.Ibunya meninggal ketika melahirkannya ibunya memilih menyelamatkannya,sebenarnya mereka berdua bisa saja selamat tetapi tubuh ibunya sudah diracuni oleh selir ayahnya sendiri.
Selir dan adik tirinya selalu menindasnya, mereka seakan-akan penguasa kediaman padahal mereka berdua hanya seorang selir dan putri kedua.istri sah kediaman masih kosong saat ini setelah ibu Li Wei meninggal, dan gelar putri tertua masih tetap ada pada dirinya meskipun Li Wei putri terbuang.
Li Shaoseng adalah Gege dari Li Wei yang selalu menyayanginya dan membantunya diam-diam karena kalau sampai ketahuan oleh ayahnya Li Shing akan dihukum dengan hukuman tidak diperbolehkan keluar dari paviliun.
Li Shaoseng sekarang sedang berada di sekte pedang ilahi, ia menempuh pendidikan disana untuk memperkuat dirinya dan melindungi adiknya.Li shaoseng di sekte pedang ilahi sebagai murit inti, ia sampai dititik itu dengan perjuangan yang tidak mudah pastinya, berbagai rintangan ia lewati termasuk meninggalkan adiknya yang ia sayangi.
Kesempatan itulah yang dimanfaatkan oleh selir ayahnya Rong Xiu dan anaknya Li Xiu Juan
untuk menindas Li Wei yang sakit-sakitan sejak kecil karena diberi racun oleh dua orang yang tidak tau diri tersebut.Li Shing yang melihat semua yang dilakukan oleh selir dan anaknya tersebut seakan-akan buta tentang masalah yang dialami putri tertuanya dari istri yang ia cintai.
Li Wei memiliki dantian yang tersumbat oleh racun yang saling menyerang satu sama lain, belum lagi segel 8 penjuru arah mata angin yang ia miliki.Li Wei meninggal ketika racun sudah menyebar keseluruh tubuhnya ia sudah pasrah akan nasibnya dan berdoa kepada Tuhan, semoga ada yang mau membantunya menegakkan keadilan untuknya dan juga ibunya.
"Sungguh malang sekali nasibmu aku tidak bisa membayangkan betapa menderitanya dirimu Li Wei."
"Aku akan memberimu keadilan beserta ibumu tenanglah di nirwana."
sesosok wajah yang cantik terlihat samar dan tersenyum sebelum wajah itu menghilang seperti ditelan bumi.
"Aku Widya Chandra Mandala akan membalaskan dendammu, dendammu adalah dendamku!!."
langit bergemuruh seakan bencana buruk akan terjadi, hewan-hewan mulai resah mencari tempat teraman.Para warga mulai kebingungan dan ketakutan akan langit bergemuruh di siang hari.Seluruh kaisar dibenua berharap tidak akan terjadi suatu hal yang buruk.Berbeda dengan sosok yang tinggal jauh di pedalaman hutan yang lebat dan dipenuhi hewan spirit dan essensi langit dan bumi yang bersih.
"Penguasa sesungguhnya sudah tiba,gelap dan terang akan beriringan mereka saling membutuhkan, tidak ada yang bisa saling mengalahkan hidup damai tanpa perselisihan.Selamat datang yang mulia."
"Rumah yang sangat buruk atap yang bocor, debu yang tebal dan perabotan yang kusam tidak mencerminkan seorang putri tertua dari kediaman bangsawan."ucap Li Wei
"Bukannya seorang putri selalu memiliki pelayan setia meskipun ia putri terbuang"gumam Li Wei
Li Wei melihat keseluruh tempat yang ia tinggali tidak menemukan satupun orang dan tiba-tiba.
"BRAKKK!! heh anak sialan aku mengantarkan makananmu cepat makan!!"ucap pelayan
Mata Li Wei bertatapan dengan pelayan tua itu.
Seketika bulu kuduk pelayan berdiri semua ketika melihat mata yang yang tajam, seolah-olah mata itu bisa membunuhnya, disertai aura yang dikeluarkan Li Wei yang mencekam membuat pelayan bergetar ketakutan.
"Bagaimana mungkin anak sampah ini bisa memiliki mata yang tajam, aura yang dikeluarkan seolah-olah ia sudah membunuh ratusan orang" gumam pelayan
"Pelayan rendahan sepertimu beraninya membentak putri sah kediaman ini,apa kau ingin mati ha!!"ucap Li Wei
Pelayan tua itu ketakutan setengah mati ketika kalimat yang dilontarkan oleh Li Wei, demi harga dirinya dan orang yang ia layani ia berani menjawab.
"Sampah sepertimu membuat aku takut, ciihhh.. aku pelayan nyonya Rong Xiu"ucap pelayan itu
Li Wei yang melihat itu hanya tersenyum,yang membuat pelayan itu ketakukan karena bukan senyuman yang indah ia dapatkan tetapi, senyuman Dewa Yama yang seperti mau mengambil nyawa seseorang.
"Coba katakan sekali lagi ha!!, nyonya disini hanyalah ibuku Yang Xia He.Meskipun ibuku sudah meninggal, kursi nyonya sah kediaman ini tetap akan menjadi milik ibuku bukan milik selir rendahan itu."
Li Wei yang sudah geram dengan sikap pelayan rendahan yang tidak tau diri itu mulai maju dengan tersenyum, sambil mengeluarkan aura pembunuhan.
"Aaaapaa yang kau lakukan"ucap pelayan
"Aku akan menghukummu karena kau sudah menghinaku dan ibuku,ibuku sudah meninggal tetapi anaknya masih hidup.Takkan kubiarkan siapapun menghina ibuku"ucap Li Wei
Sambil tertawa lantang dan kilatan tajam terlihat pada bola matanya.
"Aku akan menghukummu, ia melihat kesamping dan menemukan sebuah balok kayu"ucap Li Wei
"Kamu tau ini, aku akan memukulmu sampai kau ingat siapa yang berkuasa disini"
Bukk bukkk bukkk, suara pukulan yang dilayangkan Li Wei kepada pelayan itu.
Pelayan itu bersimpuh dihadapan Li Wei sambil menahan sakit ditubuhnya, darah tak henti-hentinya mengalir dari tubuhnya.Ia berusaha untuk memohon ampun kepada Li Wei.
"aaammpuni hamba putri, hamba mengaku salah dan tidak akan mengulanginya lagi"ucap pelayan
Pelayan yang dulunya selalu menindas Li Wei ketika jiwa Widya belum memasuki tubuh Li wei.Sekarang ia berbicara sopan karena ingin menyelamatkan nyawanya, dari putri bak iblis ini.
Li Wei tak bergeming bahkan menatap jijik kepada pelayan itu.
"Pergi"ucap Li Wei
Satu kata dari Li Wei yang membuat pelayan itu senang.
"Bersujud sambil membenturkan kepalanya dilantai, dan mengatakan terimakasih putri"ucap pelayan
Pelayan itu buru-buru pergi dari tempat mengerikan itu.Setelah keluar dari kamar Li Wei pelayan bisa bernafas lega karena nyawanya kali ini diampuni, tetapi ia masih tidak menyangka putri yang dulunya ia tindas bersama nyonya dan antek-anteknya.Li Wei yang dijuluki sampah tetapi mempunyai mata yang tajam dan aura membunuh yang pekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Wanda Wanda i
awal yg bagus
2023-03-22
0
Neng Niehan
baru mampir sdh bikin seneng peran utama tidak cengeng
2022-06-03
0
Bambang Sudibyo Sang Dewa
bagus
2022-05-01
0