Cantika pulang ke apartemen dengan wajah murung, jangan lupakan kalimat yang sebelumnya dia dapatkan dari atasannya, “Kau harus menyelesaikan ini secepat mungkin, lakukan sesuai yang diinginkan oleh mereka.”
Karena sulit untuk Cantika mendesain suatu piano tanpa sesuai keinginannya, dia benar benar lesu karenanya.
TAK.
“Aw!” teriak Cantika saat seseorang tiba tiba memukul puncak kepalanya, dia menoleh dan mendapati Galuh yang melakukannya. “Kenapa kau tidak kunjung tumbuh, Cantika?”
“Tinggiku 158, ini cukup ideal oke?!”
“Gula, ganti untukmu. Nanti aku akan membuat steak, kau mau?”
Keduanya berjalan beriringan di koridor, menuju apartemen masing masing. Langkah keduanya memelan, mengingat percakapan yang dilakukan keduanya terasa nyaman. “Aku sedang tidak ingin makan steak.”
“Lalu kau mau apa? Aku akan membuatkannya.”
“Berhenti memasakan sesuatu untukku, sudah hampir satu tahun aku tinggal di apartemen, tapi tidak bisa memasak.”
“Baguslah, jadi bahan bahan di lemari makanmu menjadi milikku.”
Cantika melirik Galuh kesal, menahan amarahnya dengan meredamnya. “Aku akan belajar memasak, tidak usah memberiku makan malam.”
“Padahal aku akan membuat steak daging dapi merah.”
“Oh, kalau begitu aku tidak akan menolak,” jawab Cantika tidak berbohong. Siapa yang tidak ingin daging sapi premium? Ditambah Galuh yang memasak, semuanya pasti akan terasa enak.
Dari tingkah Cantika saat ini, Galuh bisa melihat kalau perempuan itu sedang dalam keadaan mood buruk. “Kau baik baik saja? apa sesuatu terjadi di kantormu?”
“Hanya harus mendesain ulang.”
“Hei, jangan patah semangat begitu. Kau pasti bisa melakukannya, perlu aku buatkan popcorn manis untukmu bergadang malam ini?” pertanyaan itu sekaligus topik percakapan terakhir mereka.
Karena Cantika menghentikan langkahnya, dia hendak masuk ke dalam apartemennya yang sudah ada di hadaapannya. “Baiklah kalau kau memaksa. Maaf aku tidak bisa menanyakan bagaimana harimu. Aku benar benar malas.”
Mengusak rambut Cantika gemas, Galuh benar benar ingin mencubit pipi Cantika. Namun dia sadar kalau Cantika lebih galak. “Yasudah sana masuk. Dan merebahkan diri, buat dirimu nyaman.”
“Jangan lupa berikan steaknya,” pesan Cantika sebelum dirinya masuk ke dalam apartemen.
Sementara Galuh tertawa, dia melanjutkan langkahnya menuju unit apartemennya yang ada di ujung koridor. Memberi ruang pada perempuan yang kini sedang memejamkan mata, dengan pikiran yang berkeliaran.
Fernandez Inc, dia takut jika sosok yang akan datang ke Gedung perusahaannya besok adalah Ares.
“Tidak mungkin, Ares adalah pewaris kekayaan Fernandez Inc, tidak mungkin dia datang ke kantor kecil milikku,” ucap Cantika sambil menenggelamkan wajahnya di bantal. Demi Tuhan, Cantika benar benar membenci pria itu.
Ares yang dulu dia puja, kini hilang dengan kesan yang buruk. Pria yang menyakiti hatinya, mematahkan harapannya dan membuat hari harinya gelap saat itu.
“Hiks…. Aku membencinya, aku ingin makan otaknya… hiks… supaya tau apa yang dia pikirkan saat itu.”
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
“Aku sudah membuatkan steak, pusdding dan popcorn semalam. Dan kau masih terlihat lesu pagi ini?” tanya Galuh yang sudah menunggu di depan pintu.
Cantika hanya berdecak sebagai balasan, dia sibuk memakai sepatunya.
“Kau sudah menyelesaikan desainnya bukan?”
“Sudah, jangan khawatir. Aku hanya sedang malas.”
“Kenapa? apa ada yang membuatmu tidak nyaman di kantior?”
“Atasanku.”
“Owh, bukankah itu sudah biasa?” tanya Galuh yang membuat Cantika memilih untuk meninggalkan pria itu di belakangnya.
Galuh tertawa, dia segera menyusul Cantika supaya berjalan bersama. “Jangan marah, aku kan akan mengantarmu.”
“Demi Tuhan, Galuh. Hanya perlu beberapa menit untuk sampai di sana.”
“Akan aku belikan kue lapis.”
Karena Cantika memang lemah terhadap makanan. Jadi dia menerima ajakan Galuh. Dia menumpang di jok belakang motor vespa itu. Beruntungnya kantor Cantika dan kampus Galuh memiliki arah yang sama. Hanya butuh waktu singkat, akhirnya Cantika mendapatkan kue lapis yang dibeli dari toko di samping kantornya.
“Terima kasih.”
“Cerialah, langit cerah hari ini, seperti wajahmu.”
“Cheesy, Galuh,” ucap Cantika meninggalkan pria yang menatap kepergiannya dengan senyuman.
Bergegas naik ke lantai dua, dimana Dinda sudah berada di sana lebih awal. “Kau harus ke ruangan boss, dia menunggu hasilnya,” ucap rekan kerjanya sebelum Cantika duduk.
Menyimpan kue lapis di meja sebelum melangkah dengan map di tangan; menuju ruangan boss divisinya. Ini bahkan baru jam tujuh, Cantika terheran heran kenapa semua orang sudah ada di sini? Biasanya mereka baru sampai di jam 8; tepat akhir waktu.
“Pak, ini desain yang anda inginkan.”
Sosok pria itu menerimanya. “Nah, ini yang saya inginkan sejak lama. Bagus ini, apalagi nanti pimpinan utama akan ke sini untuk melihat.”
“Pimpinan utama?”
“Orang dari Fernandez Inc.”
“Apa dia akan menetap di sini, Pak?”
“Tentu saja aka nada seseorang yang menetap di sini. Menggantikan boss besar di lantai atas.”
“Lantas boss besar pergi ke mana?” tanya Cantika penasaran.
“Beliau pensiun. Nah, karena kebetulan kita sedang berbicara, tolong pergi ke lantai tiga dan bereskan ruangan itu.”
Cantika terkejut. “Kenapa saya, Pak?”
“Anda yang bertanggung jawab atas desain desain ini, susun di sana berdasarkan tanggal. Yang di atas paling baru, supaya orang orang dari Fernandez Inc bisa melihat kerja keras kita,” ucapnya dengan nada suara medhok.
“Saya suruh OB saja ya.”
“Heh!”
“Baik, Pak. Akan saya laksanakan.”
🌹🌹🌹🌹🌹
Pada akhirnya, Cantika selalu menjadi korban. Dia membereskan ruangan itu supaya tertata dengan rapi. Apalagi semenit sebelumnya dia mendapatkan telpon dengan isi, “Saya pimpinan anda, dan karena anda hebat dalam Menyusun barang, tolong bereskan tempat itu agar menjadi lebih estetik. Mereka akan sampai dalam lima menit.”
Alhasil, Cantika harus menggeser beberapa benda supaya terlihat lebih cantik seperti Namanya.
“Akhirnya selesai juga,” ucap Cantika berniat keluar dari ruangan yang sangat luas itu. Namun saat dirinya membuka pintu, ada gerombolan pria berjas menuju ke arahnya. Mereka hanya terpisah jarak beberapa meter.
“Astaga.” Cantika buru buru menutup kembali pintu ruangan. Dia mencari tempat untuk bersembunyi.
Di bawah meja! Itu adalah tempat yang sempurna untuk tubuh kecilnya.
Tidak lama kemudian, orang orang itu masuk. Dan Cantika mulai mendengar percakapan seperrti,
“Ini adalah desain yang sudah lama kami buat, kami memiliki pabrik sendiri. namun hanya memproduksi di waktu tertentu. Memang jarang orang yang minat dengan piano, tapi kami memiliki kualitas terbaik.”
“Bisnis kalian tertinggal.”
“Saat ini kami sedang mencoba untuk memasarkan alat music lain dengan tampilan yang lebih modern, tapi tanpa menghilangkan sejarahnya.”
“Bagaimana menurut anda, Tuan Ares?”
Dan saat itulah Cantika membulatkan matanya, dia melihat dari pantulan nakas marmer di depannya. Orang orang di belakang sana…. Ada satu yang mencolok. Sosok yang lebih muda, dengan rambut yang pirang, tampan dan tubuhnya yang berotot; terlihat lebih dewasa dari sebelumnya.
“Tuan Ares?”
“Bisa tinggalkan aku sebentar di sini? Aku ingin memeriksa beberapa dokumen,” ucapnya dengan wajah yang datar, dingin dan juga sorot mata yang tajam.
Astaga, kemana sosok itu hilang? Cantika bertanya tanya.
“Kami akan memberi anda ruang, Tuan,” ucap salah satu dari mereka kemudian keluar dari ruangan itu.
Meninggalkan sosok Ares yang masih berdiri menatap keluar jendela, wajahnya benar benar terlihat dingin. Seperti pangeran es yang tidak bisa tersenyum. Cantika terjebak di sana, dengan bayang bayang masa lalunya. dia memejamkan mata menahan tangisan, mengingat kejadian di masa lalu yang menegerikan.
Pyuuuuutttttttttt……
“Ahhhhhhh….. menahan buang angin dari tadi membuatku mual,” ucap sosok itu yang membuat Cantika kembali membuka mata.
Dilihatnya kembali dari pantulan nakas, pria itu sedang mengibaskan tangannya di belakang pantatt; mengusir bau di sekitarnya. “Astaga, aku makan apa ya tadi?”
Bahkan, Cantika mulai menutup hidungnya Ketika mulai mencium bau busuk akibat kentut mantan pacarnya itu.
“Mau mpup,” lanjutnya lagi kemudian melangkah mencari kamar mandi di ruangan itu.
Pyuuuttttttttttt.....
Ares kembali kentut saat berjalan melewati Cantika.
🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
RithaMartinE
😆😆
2024-10-11
0
Anjar Angel Part II
astaga..q kaget 🤣🤣🤣🤣🤣
2024-08-28
0
🇮🇩A Firdaus🇰🇷
astaga aries 😂😂😂
2024-05-28
1