Pulang

" Siapa Din?" Tanya Arjuna pada ku, Arjuna semakin mendekati ku, aku dan Gilang yang masih berdiri di depan Pintu.

" Pagi, Om!" Ucap Gilang sopan

" Saya, Gilang! Saya Pacarnya Dinda, dan saya turut berbelasungkawa Om" Ucap Gilang dengan mengulurkan tangannya.

" Saya Juna, Terima Kasih Sudah datang" Ucap Arjuna dengan membalas uluran tangan nya Gilang, aku diam.

" Ayo duduk " Ajak Arjuna pada Gilang, Gilang memegang tangan ku, sementara Arjuna menatap ku dengan tatapan yang tajam, aku.... seolah tidak peduli dengan tatapan nya itu, tangan kami masih berpegangan, lalu kami duduk di kursi tamu

" Masih sekolah?" tanya Arjuna pada Gilang, Wajah nya Arjuna terlihat serius saat bicara itu.

" Masih Om, saya satu kelas dengan Dinda" Jawab Gilang

" Hemmmhh " ucap Arjuna dengan menganggukkan kepalanya.

" Sering main ke rumah ini?" Tanya Arjuna lagi

" Please deh, stop nanya banyak banyak Om" Ucap ku pada Arjuna, aku tidak ingin pacar ku ini merasa di interogasi, dan Arjuna tertawa kecil.

" Saya sering Main ke sini Om" Jawab Gilang, dengan terus memegang tangan ku.

" Yah sudah, tapi lebih baik di kurangi intensitas bertemu nya, kalian sudah kelas 3 kan, Ujian Nasional sebentar lagi, lebih baik kalian konsen dengan sekolah kalian" Ucap Arjuna dan aku tersenyum sinis pada Arjuna, dia berani beraninya bicara itu pada ku, dia tidak tau, aku dan Gilang adalah pasangan yang saling mencintai dan menjadi famous couple di sekolah, Aku yang cantik, pintar dan Gilang yang tampan dan jadi ketua team inti Basket di sekolah ku, bisa bisa nya dia melarang aku untuk mengurangi intensitas bertemu aku dan Gilang.

Gilang Tersenyum dan menepuk punggung tangan ku. rasanya tidak enak sekali melihat Gilang Tersenyum seperti itu pada ku.

" Ya Udah, gw balik dulu ya Din, Nanti malem Jadi kan?" Tanya Gilang.

" Gw ga ikut deh, Lang! gw masih cape, gw pengen ke Makam Papa abis ini" Ucap ku dengan menunjukkan wajah ku pada Gilang.

" Mau gw anter?" tanya Gilang

" Tidak perlu, saya yang akan mengantarkan Dinda" ucap Arjuna dengan cepat.

" Oohhhh Ok, Yah Udah, saya pulang Om " Jawab Gilang

" Gw balik dulu yah Din, kabarin gw Ok, Beib" Ucap Gilang dan aku tersenyum.

Aku mengantar Gilang hingga ke mobilnya.

" Jangan sedih ya Din, loe jelek tau....kalo sedih gitu" Ucap Gilang dan berhasil membuat aku tertawa.

" Jahat " Ucap ku

" Becanda Sayang, Gw balik yah!" ucap Gilang, Gilang mencium keningku dan aku memeluk nya dengan erat.

" Maaf Yah Lang, gw ga ikut nanti malem, trus sorry,, Om gw ngomong yang aneh aneh " ucap ku

" Ok, never mind" ucap Gilang, Gilang mengusap punggung ku, lalu masuk ke dalam mobil nya. aku berdiri sampai dengan mobil itu pergi dan hilang dari pandangan ku.

" Gak usah diliatin terus, dia sudah pergi, Ayo saya antar kamu ke Makam Papa" Suara Arjuna tiba tiba terdengar dekat di telinga ku.

" Aku bisa sendiri, Om Ga pulang? udah kan sarapan nya?" Tanya ku sarkas pada nya

" Saya tidak akan pergi, sebelum mengantar kamu ke makam Pak Edi pagi ini, saya tunggu 10 menit" Jawab nya dengan ketus

" Waaawww...berani sekali menyuruh nyuruh saya!" Ucap ku, mengikuti gaya bahasanya yang Saya Kamu, bukan aku kamu atau loe gw.

" Tentu saja, karna saya suami kamu, kamu adalah tanggung jawab saya" Jawab nya tidak kalah sarkas. Aku tertawa dan memukul lengan nya.

" Tanggung Jawab, emang saya Hamil?"

" Saya bisa bikin kamu hamil" jawab nya dengan tersenyum dan aku mencibirnya.

" In your dreams " ucap ku

" 10 menit mu akan habis dengan segera, Jangan memancing saya dengan percakapan yang tidak bermutu" Ucap nya.

" Ok, Saya bersiap, antar saya ke makam Papa, setelah itu silahkan pulang" Jawab ku dengan meninggalkan nya sendirian.

Hanya dengan mengambil Pashmina aku sudah siap dengan dandanan ku, aku ingin cepat dia pergi dari rumah ini, sangat tidak nyaman bersama laki laki asing di rumah ini.

" saya siap"

" Hemh " Ucap nya, Arjuna masuk ke dalam mobil terlebih dahulu, lalu duduk di belakang kemudi mobil

" Gak bukain saya pintu?" Tanya ku

" Punya tangan kan?" jawab nya, dan aku tersenyum, lalu masuk ke dalam mobil, duduk di belakang nya.

" Saya bukan sopir mu, pindah ke depan" Ucap nya

" Gak Mau" Jawab ku datar

" Adinda, saya Minta kamu pindah ke depan, atau..."

" Atau apa?" Tanya ku

" Atau saya tidak akan pernah menghidupkan mesin mobil ini" Jawab nya dengan tubuh yang berbalik ke arah ku.

" Om, ribet deh, kalo ga mau Anter, saya bisa pergi sendirian" Jawab ku dengan kesal.

" Adinda Handayani Pratiwi, Saya harus ingat kan kamu, Pertama, Saya bukan Sopir kamu, dan kedua saya bukan Om Kamu, Jadi sekarang juga pindah duduk di samping saya" Ucap nya

" Kalo saya tetep Gak Mau?"

" Saya akan memaksa" Jawab nya, Arjuna keluar dari mobil, membuka pintu mobil di samping ku, dan mengangkat tubuhku secara tiba tiba

" Lepasiiiinnn " Ucap ku, Arjuna tidak mengindahkan ucapan ku, dia terus mengangkat tubuh ku dan berjalan memutari mobil.

" Harus seperti ini?" Tanya nya setelah aku duduk dengan selamat di samping kursi kemudi. dan aku diam, aku tidak suka caranya seperti nya itu. memaksa dan memaksa kan kehendak nya.

Sepanjang perjalanan kami diam, aku lebih banyak menghindari wajahnya yang sesekali melirik pada ku, sampai akhirnya kami tiba di pemakaman, aku berjalan terlebih dahulu, aku ingin Papa ku, aku ingin Papa kembali bersama ku.

Aku menangis di Makam Papa

" Kenapa Papa tinggalin Dinda, Pah?"

" kenapa Papa gak ajak Dinda pergi!"

" kalo Papa pergi ninggalin Dinda, kenapa Papa harus nikahin Dinda dulu dengan laki laki Asing, yang Dinda sendiri aja gak kenal Pah"

" Kalo emang Papa mau liat Dinda nikah, kenapa ga nikahin Dinda dengan Gilang, Pah?"

" Papa kan tau, Gilang itu pacar Dinda, Dinda sayang Ama Gilang, Gilang juga sayang Ama Dinda Pah" Ucap ku bertubi tubi, dengan air mata yang terus mengalir deras.

" Sudah Selesai ?"

" Belum!"

" 10 menit lagi" Ucap nya dengan mengusap papan yang bertuliskan Nama Papa ku. aku lihat Arjuna meneteskan air matanya walau tidak banyak, aku bisa lihat mata nya itu basah.

" Selesai!" Ucap nya dengan menarik tangan ku sampai akhirnya aku berdiri, Arjuna terus memegang tangan ku.

" kami Pulang Pah, Istirahat lah dengan tenang, saya akan menjaga Dinda semampu saya" Ucap Arjuna, lalu tangan itu menarik pelan tangan ku, Arjuna berjalan dan aku juga ikut berjalan di samping nya.

Arjuna membukakan pintu mobil untuk ku.

" Say what?" Tanya nya pada ku ketika Arjuna sudah duduk di samping ku.

" Thanks Om"

" Saya bukan Om, Mu! jangan panggil saya dengan sebutan Om" Ucap nya, Arjuna mulai menghidupkan mesin mobilnya

" Kenapa Diam?" tanya Arjuna

" Hak Saya?" jawab ku sambil tersenyum kecut.

" Din, Saya paham, kamu dalam kondisi tidak baik, tapi saran saya, sedikit berdamai lah dengan keadaan" Ucap nya dengan suara yang tiba tiba lembut. Dan aku diam.

" Kamu belum sarapan, ini sudah hampir makan siang, kamu mau makan apa? tanya Arjuna

" Gak Laper" jawab ku

" Nanti kamu sakit, Din. Saya harus kembali Sore ini" Ucap Arjuna

" Om, ......kalo mau pulang...pulang aja, ga usah mikirin Saya, saya bisa jaga diri saya sendiri" Ucap ku.

" Om...om...om lagi, Kamu pikir saya Om Om? Saya bukan Om Kamu, Saya Arjuna Wirahadikusuma, Saya 27 tahun"

" Terserah Om aja, saya ga peduli!" jawab ku dengan santai, aku mulai memainkan Handpone ku, memeriksa Chat chat ku dan melupakan Arjuna untuk beberapa saat.

" Turun!" Ucap nya mengangetkan ku.

" Mau kemana?" Tanya ku dengan tangan yang masih sibuk dengan Handphone ku

" Makan, kamu harus Makan!" jawab nya.

" Gak bukain saya pintu?" Tanya ku.

dan Arjuna menarik nafasnya dengan berat, aku sedikit tertawa bisa membuatnya kesal. Arjuna membukakan pintu mobil untuk ku, lalu menarik tangan ku, ah... pegangan tangan lagi.

" Bisa lepas tangan saya?" Tanya ku ketika kami masuk ke dalam cafe

" Gak Bisa!"

" why not?"

" Karna kamu tadi bilang terserah, jadi Sekarang terserah saya!" jawab nya dengan tersenyum penuh kemenangan.

" Lepas Om, Ini Cafe temen saya, temen temen saya biasa nongkrong disini!" ucap ku

" Bagus dong, Jadi sekalian kita bisa umumkan pernikahan kita kemarin" ucap nya sambil tersenyum pada ku.

" Jangan gila" ucap ku dengan berusaha melepaskan tangan nya.

" Gak akan lepas, percaya deh Din" ucap nya pelan, langkah kami semakin masuk ke dalam Cafe, dan Benar Saja... Teriakan kencang memanggil Nama ku.

" Dinddddaaaaaa"

Aku menarik nafas ku berat, Indri yang melihat kedatangan ku, berjalan cepat ke Arah ku.

" Teman mu" Tanya Arjuna

" Sahabatku" Jawab ku

" Gw pikir loe ga akan Dateng, tapi kan acaranya Malem Din!" Ucap Indri dengan memeluk bahu ku.

" Eh...loe ama siapa Din, gak kenalin Ama Gw!" Ucap Indri Panjang pada ku dan Arjuna

" Boleehhh...boleh banget Ndri" Ucap ku senang. aku melepaskan Tangan ku.

Dan mulai mengenalkan mereka berdua.

" Om, Ini Indri Sahabat Saya, Dia artis di sekolah saya, Cantik binggiittt" ucap ku sambil tersenyum

" Ah loe apa sih!" Ucap Indri malu malu dan aku tertawa kecil.

" Indri....ini Om Juna, Loe jabatan tangan dong" pinta ku

dan Mereka pun berjabatan tangan.

" Om Juna mau duduk di smoking area ?" Tanya Indri

" Gak usah lebay Ndri...biasa aja" Keluh ku, melihat Indri yang begitu terpesona pada Arjuna

" Smoking area Please" Jawab Arjuna

Indri menarik tangan ku, berjalan ke spot smoking area dan memilih satu meja bundar dengan view ke Kolam ikan.

" Silahkan Om!" Ucap Indri dengan Manis

" Terima kasih!" Jawab Arjuna

" Gilaaa baku banget " ucap ku sambil mengacak acak rambut Indri, Indri tertawa. dan kami duduk bertiga.

Kami memesan makanan dan minuman pada seorang waiter yang di panggil Indri, sang anak Owner cafe ini.

" Nanti Malam, Mau ada acara apa Ind,?" Tanya Arjuna

" Biasalah Om, anak anak muda, nanti malem ada home band tuh, biasanya anak anak abis basket atau maen skateboard, mampir ke sini" jawab Indri

" Om....aku ga panggil Om, deh. Mas Aja Boleh, sayang ah, Masih muda gini" Ucap Indri dan aku tersenyum sinis lagi pada Arjuna.

" Boleh Ind, saya tidak ada masalah" Jawab Arjuna

" Yessss " Ucap Indri, Indri mencolek dagu ku, sementara aku merebahkan kepala ku pada bahu Indri.

" Jangan Sedih Din.... life is go on" Ucap Indri, Indri mengusap rambut ku, dan air mataku jatuh lagi.

" Terlalu cepet Ndri...gw ga sanggup" keluh ku

" Ada gw Din, ada gilang,...ada Anak anak" Ucap Indri, lama aku diam, memikirkan semua nya, lalu

" Tapi Gw Ndri...." Ucap ku, teringat satu hal soal Arjuna.

" Ayo makan dulu Din,....." Arjuna meng cut pembicaraan ku dengan Indri, bersamaan dengan datangnya waiters yang membawa makanan kami.

" Mau saya Suapi?" Tanya Arjuna, Arjuna melihat aku yang tidak tertarik makanan dan ketika mendengar itu, aku segera mengangkat kepala ku yang sedang bersandar di Bahu Indri.

" Saya Bisa sendiri!" Jawab ku.

Makam dalam Diam, bukan gw banget, dan selesai setelah menghabiskan setengah porsi steak tenderloin.

" Mas Juna ada ig ga?" Tanya Indri dan aku sedikit terkejut dengan pertanyaan Indri, Indri adalah Gadis cantik, primadona nya Sekolah nya, tapi tidak sepintar aku, Jadi aku dan Indri adalah Top Ten nya cewek cewek sekolah, yang selalu di gila gilai kaum Adam. Jadi meminta pertemanan di ig adalah hal yang tidak Indri lakukan, kecuali....Pada Arjuna.

" Ada...mana Handphone mu!" Tanya Arjuna dengan gayanya yang Cool, Indri memberikan Handphone nya pada Arjuna, dan selesai

" Thanks yah Mas Juna" Ucap Indri dan Arjuna Tersenyum.

" Ayo Pulang Din " ajak Arjuna pada kami

" Nanti aja kali Mas, aku masih pengen ngobrol Ama Mas Juna dan Dinda"

" Datanglah ke rumah, saya tidak melarang, dan Dinda pasti senang, ada teman wanitanya yang menemani nya hari ini" Ucap Arjuna,

" Saya mau disini saja, Gilang mungkin akan datang sebentar lagi"

" kamu Yakin?" Tanya Arjuna dengan sorot matanya yang lagi lagi tajam pada ku.

" Saya Yakin!" Jawab ku

" Ok " Jawab Arjuna,

" Saya pulang ya Ind" ucap Arjuna pada Indri dengan tidak melihat aku lagi.

" Iya Mas, Ati ati " Jawab Indri

Arjuna pergi begitu saja, aku melihat Arjuna mendatangi meja kasir dan membayar bill makan kami, pergi dan aku tidak peduli.

Terpopuler

Comments

Naftali Hanania

Naftali Hanania

maklum sama kondisi umur masing²...suka ceritanya....😆👍👍

2021-11-07

2

syafridawati

syafridawati

aku mampir dengan like dan fav semangat feedback di novel lelakimu ya makasih

2021-07-29

1

Jihan Raisya Achmad

Jihan Raisya Achmad

lanjut... makin seru nih😁😁

2021-07-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!