Chapter 10 : Latihan Arni

Di ujung lapangan, nampak rentetan meja podium berdiri kokoh di sana. Podium-podium itu sebenarnya merupakan kontrol terminal untuk mengaktifkan fasilitas yang ada di lapangan, dilengkapi dengan monitor sentuh dan juga alat pemindai kecil di sisinya.

Sesampainya Astan di salah satu meja podium kontrol terminal, Astan mengaktifkannya dan mengotak-atik monitor sentuh tersebut.

“Nah, Arni,” Astan memanggil gadis di sampingnya. “Sekarang, kau pindai gelang AutoTerra-mu pada alat pemindai. Nanti sistem di lapangan ini bakal menciptakan musuh seperti yang dihadapi bocah itu.”

“Gardin maksudnya?”

Sesaat Arni memperhatikan Gardin yang kembali latihan melawan boneka-boneka kayu di tengah lapangan.

“Aku harus melawan mereka sekaligus?” tanya Arni menunjuk para boneka kayu.

Mata Astan mengikuti arah tunjuk Arni. “Untuk awal bakal dikasih satu, yang masih belum bergerak juga. Kalau sudah berhasil mengalahkan satu, bakal muncul dua, lalu tiga, dan seterusnya. Bertahap, sampai kau berhasil mencapai level 5 dan membuka Pangkat Kayu level 1.”

“Oke, oke. Aku mengerti.”

Arni berjalan ke meja podium, mulai memindai gelangnya pada alat pemindai di sana. Otomatis segaris cahaya kehijauan memindai kode dari garis biru di sepanjang gelang dari ujung ke ujung. Tiba-tiba muncul beberapa notifikasi hologram di hadapan Arni.

[Selamat Datang, Arni Siragan]

[Anda dipersilakan untuk melakukan pelatihan sebagai pemburu baru sebelum mencapai Pangkat Kayu]

[Untuk awalan, kami menyediakan satu target]

Setelah selesai pemindaian gelang, di tengah lapangan dengan jarak yang cukup jauh dari jarak Gardin berlatih sekarang, muncul satu boneka kayu yang nampak sama sekali tidak bergerak.

[Julukan : Wooden Doll]

[Jenis : Robot]

[Sifat : Pasif]

[Status : Easy]

“Wah! Dikasih tahu data musuhnya juga?” tanya Arni ketika data target muncul tiba-tiba, lalu lenyap setelah selesai dibaca.

“Kalau baru pertama kali berhadapan dengan jenis musuh baru, bakal dikasih lihat datanya.” Astan mulai menjelaskan, “Julukan merupakan sebutan atau nama musuh. Jenis itu ya jenis musuh, ada yang robot seperti ini, monster, alien, infeksi, dan parasit.”

“Infeksi dan parasit itu seperti apa musuhnya? Kedengarannya tidak lazim,” tanya Arni heran.

“Infeksi itu makhluk yang dapat menularkan semacam penyakit. Kalau kena, ada kemungkinan besar korbannya bakal mengalami keracunan, atau sampai bermutasi menjadi seperti mereka. Kalau parasit merupakan jenis makhluk yang dapat menyerap energi kehidupan musuh serta mengendalikannya sekaligus. Dua jenis musuh ini jarang ditemui. Sekali ditemukan, pasti yang tingkat statusnya di Danger ke atas.”

“Nah, kalau tingkat status itu kayak gimana?”

“Yang ditunjukan cuma sebagai status,” jawab Astan. “Itu sebenarnya tingkat status yang menunjukan seberapa berbahayanya musuh. Tingkatnya sendiri di mulai dari Easy, Normal, Hard, Danger, Extreme, dan Nightmare. Dulu pernah ada rumor yang membuat takut para pemburu di berbagai kalangan kalau ada satu lagi tingkat paling sulit, yaitu Inferno. Tapi rumor itu dibantah karena Inferno sebenarnya Bug dari Sistem AutoTerra bagian pemindai data.”

“Paling ditakuti, ya…?” Arni sempat berpikir sejenak. “Memang seberapa sulitnya Inferno kalau sampai itu beneran ada, bukan Bug sistem?”

“Pasti bakal sangat sulit. Tingkat Nightmare saja sudah bikin pemburu Pangkat Berlian dan Kristal kewalahan, apalagi Inferno. Kalau beneran ada, sekalipun Pangkat Kristal level menengah pun takkan sanggup menaklukannya.”

Arni jadi merinding membayangkannya. Pangkat Berlian dan Kristal sudah dianggap sebagai pangkat terkuat. Kalau sampai para pemburu di dua pangkat itu saja tak bisa menaklukan musuh Inferno, itu bisa jadi bencana di seluruh galaksi.

Astan pun berucap dengan enteng. “Tapi rumor, ya rumor. Hanya omong kosong dari mulut ke mulut tanpa bukti. Dan setelah dibuktikan, faktanya musuh tingkat Inferno tak pernah ada. Kalau pun ada, pemburu rendahan seperti kita takkan terlibat dalam misi menaklukannya. Ehe…. Eheheh….” Sesaat ia tertawa renyah.

“Ya, sudah. Mending kau mulai latihannya. Aku tunggu kau di sana.” Astan menunjuk deretan bangku di pinggir lapangan.

“Eh? Enggak bantuin?”

“Mana bisa? Biarpun kita satu Squad, aku yang berada di Pangkat Besi sudah tidak bisa ikut mengakses pelatihan di sini. Kalau aku coba menembak Wooden Doll, yang ada malah jadi obyek hologram tanpa respon.”

Keduanya mulai berjalan memisah, Arni ke tengah lapangan, sedangkan Astan ke pinggir lapangan. Di pinggir lapangan, Astan mulai duduk di salah satu bangku. Ketika melihat tersedia Vending Machine minuman dan makanan ringan di dekatnya, Astan jadi kepengen buat membeli camilan.

Di tengah lapangan, Arni sudah berdiri dengan jarak cukup jauh antara dirinya dengan Wooden Doll. Sesuai penjelasan Astan sebelumnya, Arni mulai mencoba memunculkan senjatanya dari bagian penyimpanan Sistem AutoTerra.

Tanpa panel penyimpanan, Sniper Rifle miliknya muncul begitu saja di tangannya. Karena belum ada persiapan, tubuh Arni hampir oleng gara-gara keberatan memegang senapan itu.

Astan yang baru saja selesai membeli sekaleng minuman dan makanan dari Vending Machine melihat kesulitan Arni tersebut.

Dengan sifat ceriwis mendarah daging, Astan pun berkomentar, “Kenapa? Keberatan? Salah sendiri milih senjata kayak begitu.” Lalu duduk sambil membuka kaleng soda.

Arni yang mulai jengkel berteriak dari jauh, “Ish! Sudah kubilang, aku milih senjata ini biar kelak bisa kayak Veena—.”

“Mustarim? Kalau enggak sanggup, ya percuma.”

“Muskarov! Ergh!” Arni langsung menunjuk Astan. “Akan kutunjukan kalau aku bisa!”

Astan berucap demikian bukan karena ingin menghina gadis itu, ia hanya ingin tahu seberapa besar kesungguhan Arni menjadi seorang penembak jitu seperti idola yang selalu ia idam-idamkan cukup lama.

Tanpa persiapan apa-apa, Arni membidik dan langsung menarik pelatuk senapan.

Tapi, tak terjadi apa-apa.

“Loh?”

Beberapa kali Arni menarik pelatuk, tapi yang ada hanya suara ‘ceklak-cklek’ tanpa terjadi apapun.

“Kok enggak bisa nembak? Rusak, ya?”

Astan minum soda, lalu berucap, “Belum diisi amunisi. Senjata baru itu masih kosong.” Lalu kembali minum.

“Oh….”

Arni mulai memunculkan beberapa amunisi dari penyimpanan sistem. Karena masih belum paham mekanisme Sniper Rifle, ia belajar dari panduan yang ditunjukan sistem. Sambil belajar, sambil Arni isi amunisi senapannya.

“Hadeh~ Bakal lama ini.” Astan membuka bungkus keripik singkong, dan memainkan ponselnya.

Saat Astan sedang santai makan sambil mengotak-atik ponsel, datanglah Gardin yang baru saja selesai latihan menuju Vending Machine di dekat Astan, hendak membeli minuman. Raut wajah pemuda itu nampak kelelahan dengan keringat membasahi tubuh dan kaosnya.

“Udah selesai?” tanya Astan pada Gardin.

Setelah selesai membayar lewat pemindaian kode QR, Gardin mengangguk, “Udah.” Ia mengambil minuman isotonik dari Vending Machine. “Baru aja selesai. Berhasil masuk Pangkat Kayu.” Lalu menegak minumannya.

“Selamat, ya,” ucap Astan datar, tak begitu tertarik menyelamatinya.

Karena masih lelah, Gardin memutuskan untuk duduk di samping Astan sambil melihat Arni latihan. Astan pun juga mulai kembali memperhatikan gadis itu setelah selesai urusannya dengan ponsel.

“Oke, siap!”

Setelah dipastikan senapannya terisi peluru, Arni berusaha kembali mengangkat senapan itu walau kadang sempoyongan gara-gara keberatan.

“Eh, eh? Eh! Eh…!”

Hampir saja Arni jatuh kehilangan keseimbangan mengakat Sniper Rifle, beruntung tubuhnya berhasil ditahan senapan tersebut sehingga tidak jadi jatuh.

Astan yang melihatnya berusaha menahan tawa. Lucu saja melihat gadis bertubuh pendek seperti Arni berusaha mengangkat Sniper Rifle.

Sekali lagi Arni mencoba mengangkatnya, dikokang sesuai panduan sistem tadi, berusaha membidik, dan ia tembak Wooden Doll hingga terdengar suara menggelegar tembakannya.

Kejutan dari tembakan senapan itu cukup kuat bagi tubuh lemah Arni yang masih belum terbiasa, sehingga menyebabkan tubuhnya terdorong mundur beberapa langkah sampai jatuh ke lantai.

Bukannya tepat mengenai Wooden Doll, pelurunya melesat jauh sekali dari posisi Wooden Doll berada, malah jadi mengarah mengenai atap lapangan. Beruntung atap dan tembok lapangan indoor ini tahan peluru dan ledakan.

Gardin menganga lebar, tercengang melihat kepayahan Arni. Sedangkan Astan sudah tak kuasa menahan rasa ingin meledek ini.

“ASTAGA, YA TUHAN! BIDIKANMU BUSUK SEKALE, SAYANG!!!”

...~*~*~*~...

Terpopuler

Comments

Sikilman

Sikilman

author kurang promosi dan gak konsisten mungkin updatenya.

2022-03-12

0

Qolbi 1144

Qolbi 1144

komen nya sepi

2021-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Error! (Arc 1, Pemburu : Start)
2 Chapter 2 : Selamat Datang, Pemburu
3 Chapter 3 : Selamat Datang, Pemburu 2
4 Chapter 4 : Mimpi
5 Chapter 5 : Renungan
6 Chapter 6 : Siapa Veena Muskarov?
7 Chapter 7 : Peringkat bukan Segalanya
8 Chapter 8 : Kemampuan Terbatas
9 Chapter 9 : Gardin
10 Chapter 10 : Latihan Arni
11 Chapter 11 : Aneh
12 Chapter 12 : Mavin L. Vladiskov
13 Chapter 13 : Cuci
14 Chapter 14 : Persiapan Misi Pertama
15 Chapter 15 : Menembus Atmosfer
16 Chapter 16 : Hutan Rawa
17 Chapter 17 : Squad Lain
18 Chapter 18 : Arni kena Mental
19 Chapter 19 : Shield Alpha
20 Chapter 20 : Seseorang?
21 Chapter 21 : Ajakan
22 Chapter 22 : Hilang Fokus
23 Chapter 23 : Hanya Belati
24 Chapter 24 : Portal Misterius
25 Chapter 25 : Saling Curiga
26 Chapter 26 : Bug
27 Chapter 27 : Masalah Score
28 Chapter 28 : Hah? Selingkuh?!
29 Pengumuman(?) (Ga penting, bole di-skip)
30 Chapter 29 : Ancaman Grim
31 Chapter 30 : Pamit
32 Chapter 31 : Orang yang Mirip
33 Chapter 32 : Kendala Ekonomi
34 Chapter 33 : Silaturahmi antar Tetangga (Arc 1, Pemburu : End)
35 Pengumuman! (Update dan Transisi Arc)
36 Chapter 34 : Cinta Juragan Ikan (Arc 2, Bayang[an] : Start)
37 Chapter 35 : Melamun
38 Chapter 36 : Penyamaran
39 Chapter 37 : Tiga Tahun yang Lalu
40 Chapter 38 : Pertemuan
41 Chapter 39 : Bingung
42 Chapter 40 : Cerita
43 Chapter 41 : Penawaran Mavin
44 Chapter 42 : Menerima Tawaran
45 Chapter 43 : Perjalanan ke Markas
46 Chapter 44 : Sektor Industri
47 Chapter 45 : Tidak Sehat
48 Chapter 46 : Ketua Tim
49 Chapter 47 : Hack Type-5
50 Chapter 48 : Senjata Pemberian
51 Chapter 49 : Seragam
52 Pengumuman! (Kabar Buruk)
53 Chapter 50 : Berinteraksi
54 Chapter 51 : Keberangkatan Tim
55 Chapter 52 : Kapal Feron 072
56 Chapter 53 : Anjungan
57 Chapter 54 : Lubang Kecil
58 Chapter 55 : Program Kemampuan
59 Chapter 56 : Masih Melewati Jalur
60 Chapter 57 : Slime
61 Chapter 58 : Inti Kapal
62 Chapter 59 : Rencana
63 Chapter 60 : Serbuan Monster
64 Chapter 61 : Serbuan Monster 2
65 Chapter 62 : Serbuan Monster 3
66 Chapter 63 : Jangan Ganggu Astan!
67 Chapter 64 : Mengaktifkan Generator
68 Chapter 65 : Serangan dari Dasar
69 Chapter 66 : Sadin
70 Chapter 67 : Tanda Pengenal
71 Chapter 68 : Makna Foto
72 Chapter 69 : Belati Grade-S
73 Chapter 70 : Profesor Arthanour Morphin
74 Chapter 71 : Rekaman Aneh
75 Chapter 72 : Kelompok Tenma?
76 Chapter 73 : Sistem Re:Set
77 Chapter 74 : Chip Agresif
78 Chapter 75 : Kelompok Wirma
79 Chapter 76 : Mayat Di Markas
80 Chapter 77 : Penghianat
81 Chapter 78 : Kebenaran
82 Chapter 79 : Tenma (?) VS Astan dan Edrick
83 Chapter 80 : Memberikan Kematian
84 Chapter 81 : Bayang[an]
85 Epilog
86 Pengumuman, permohonan maaf
87 Promosi Novel
88 [UPDATE!] Apa yang terjadi pada MC?
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Chapter 1 : Error! (Arc 1, Pemburu : Start)
2
Chapter 2 : Selamat Datang, Pemburu
3
Chapter 3 : Selamat Datang, Pemburu 2
4
Chapter 4 : Mimpi
5
Chapter 5 : Renungan
6
Chapter 6 : Siapa Veena Muskarov?
7
Chapter 7 : Peringkat bukan Segalanya
8
Chapter 8 : Kemampuan Terbatas
9
Chapter 9 : Gardin
10
Chapter 10 : Latihan Arni
11
Chapter 11 : Aneh
12
Chapter 12 : Mavin L. Vladiskov
13
Chapter 13 : Cuci
14
Chapter 14 : Persiapan Misi Pertama
15
Chapter 15 : Menembus Atmosfer
16
Chapter 16 : Hutan Rawa
17
Chapter 17 : Squad Lain
18
Chapter 18 : Arni kena Mental
19
Chapter 19 : Shield Alpha
20
Chapter 20 : Seseorang?
21
Chapter 21 : Ajakan
22
Chapter 22 : Hilang Fokus
23
Chapter 23 : Hanya Belati
24
Chapter 24 : Portal Misterius
25
Chapter 25 : Saling Curiga
26
Chapter 26 : Bug
27
Chapter 27 : Masalah Score
28
Chapter 28 : Hah? Selingkuh?!
29
Pengumuman(?) (Ga penting, bole di-skip)
30
Chapter 29 : Ancaman Grim
31
Chapter 30 : Pamit
32
Chapter 31 : Orang yang Mirip
33
Chapter 32 : Kendala Ekonomi
34
Chapter 33 : Silaturahmi antar Tetangga (Arc 1, Pemburu : End)
35
Pengumuman! (Update dan Transisi Arc)
36
Chapter 34 : Cinta Juragan Ikan (Arc 2, Bayang[an] : Start)
37
Chapter 35 : Melamun
38
Chapter 36 : Penyamaran
39
Chapter 37 : Tiga Tahun yang Lalu
40
Chapter 38 : Pertemuan
41
Chapter 39 : Bingung
42
Chapter 40 : Cerita
43
Chapter 41 : Penawaran Mavin
44
Chapter 42 : Menerima Tawaran
45
Chapter 43 : Perjalanan ke Markas
46
Chapter 44 : Sektor Industri
47
Chapter 45 : Tidak Sehat
48
Chapter 46 : Ketua Tim
49
Chapter 47 : Hack Type-5
50
Chapter 48 : Senjata Pemberian
51
Chapter 49 : Seragam
52
Pengumuman! (Kabar Buruk)
53
Chapter 50 : Berinteraksi
54
Chapter 51 : Keberangkatan Tim
55
Chapter 52 : Kapal Feron 072
56
Chapter 53 : Anjungan
57
Chapter 54 : Lubang Kecil
58
Chapter 55 : Program Kemampuan
59
Chapter 56 : Masih Melewati Jalur
60
Chapter 57 : Slime
61
Chapter 58 : Inti Kapal
62
Chapter 59 : Rencana
63
Chapter 60 : Serbuan Monster
64
Chapter 61 : Serbuan Monster 2
65
Chapter 62 : Serbuan Monster 3
66
Chapter 63 : Jangan Ganggu Astan!
67
Chapter 64 : Mengaktifkan Generator
68
Chapter 65 : Serangan dari Dasar
69
Chapter 66 : Sadin
70
Chapter 67 : Tanda Pengenal
71
Chapter 68 : Makna Foto
72
Chapter 69 : Belati Grade-S
73
Chapter 70 : Profesor Arthanour Morphin
74
Chapter 71 : Rekaman Aneh
75
Chapter 72 : Kelompok Tenma?
76
Chapter 73 : Sistem Re:Set
77
Chapter 74 : Chip Agresif
78
Chapter 75 : Kelompok Wirma
79
Chapter 76 : Mayat Di Markas
80
Chapter 77 : Penghianat
81
Chapter 78 : Kebenaran
82
Chapter 79 : Tenma (?) VS Astan dan Edrick
83
Chapter 80 : Memberikan Kematian
84
Chapter 81 : Bayang[an]
85
Epilog
86
Pengumuman, permohonan maaf
87
Promosi Novel
88
[UPDATE!] Apa yang terjadi pada MC?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!