Kabar Buruk

Dijalan hati Lia sangat hancur karena ia tidak menyangka pernikahannya akan berujung dengan dirinya yang tersakiti, Ia selalu mencoba mempertahankan pernikahannya selama ini, tetapi inilah balasan dari suaminya.

Ketidakadilan apalagi yang ia dapatkan dari pernikahan ini, ia tidak menyangka suaminya tega melakukan hal itu padanya. Dengan marah ia menambah kecepatan laju mobilnya.

Rumah wanita tersebut ada dipegunungan yang agak jauh dari kota yang mereka tempati

Tin tin

Tiba tiba didepan perempatan jalan ada sepeda motor yang melaju memotong jalannya, Lia yang menyadari hal itu segera membanting setir dan mobil yang ia naiki masuk kedalam jurang. Sekitar 500 meter dan menabrak pohon besar yang ada ditepi jurang. Lia terpental dan masuk kedalam sungai yang ada diujung sungai tersebut.

Jduarrr

Mobil yang ia naiki tadi meledak dengan kencang dan menimbulkan kepulan asap hitam, orang orang yang ada disekitar itu segera berkerumun.

Terlihat sosok laki laki tidak jauh dari lokasi tersebut, laki laki yang sama yang mengawasi Rendi dan Sena waktu itu. Ia segera berlari kelokasi kejadian dan mengecek kondisi dari penumpang mobil tersebut.

Ia tidak menemukan sosok yang ia cari dari ledakan mobil tersebut. Ia hanya menemukan bercak darah dikursi mobil tersebut.

"Apakah dia sudah mati? Maafkan aku tidak bisa menolongmu, aku harus pergi dari sini, sebelum ia dan suaminya ada disini". Ucap Sosok tersebut lalu segera pergi dari lokasi itu.

*****

Dirumah Nadhira lelah mencari mamanya, kakinya semakin sakit ketika dipakai untuk berjalan lebih lama lagi, ia akhirnya menyalakan TV untuk mengisi kekosongan dirumah itu.

Ia menonton acara kesukaan, kartun Upin dan Ipin. Ia berjalan kearah kulkas karena ia haus ingin minum, ketika berjalan didekat meja sebelah kulkas, kakinya tiba tiba sakit dan tanpa sengaja ia menyenggol sebuah foto

Ciarrr

Nadhira buru buru mengambil foto itu, dan tampa sengaja jarinya terluka, darahnya metetes diatas foto mamanya.

"Akh.. ".

Beberapa detik Nadhira memandangi wajah mamanya, wajah cantik itu pun bersimbah darah milik Nadhira, darah Nadhira menetes tepat difoto wajah mamanya.

"Apa yang terjadi, firasat seperti apakah ini".

Seorang anak dan ibu memiki ikatan batin yang kuat, sehingga membuat Nadhira meneteskan air mata, ia merasa separuh hidupnya ada yang hilang.

Nadhira segera berdiri dan membasuh jarinya yang terluka, setelahnya ia duduk didepan Tv. Tak lama kemudian ada yang mengetuk pintu.

Tok tok tok

Orang yang ada dibalik pintu nyatanya tidak sabaran, ia terus mengulang gulang i ketukannya. Sampai akhirnya Nadhira membukakan pintu tersebut.

"Dhira.. aku tadi mendengar berita ditv...." Suara Susi yang tergesa-gesa seperti habis berlari.

"Kamu tenang dulu Si, ada apa". Nadhira menarik tangan Susi untuk masuk kedalam rumahnya.

"i.. ii.. ituu... ".

Nadhira mengambilkan Susi minuman agar bisa menenangkan fikiran Susi agar bisa berbicara dengan leluasa.

"A.. aku.. melihat.. mobil ayahmu masuk jurang di tv"

Ciarrrr

Gelas yang dibawa Nadhira segera pecah dan berserakan dilantai rumahnya, seakan akan Nadhira salah mendengar ucapan dari Susi.

Ketika ia mendengar berita tersebut ia segera berlari kerumah Nadhira untuk memberitahu tentang keluarganya yang mengalami kecelakaan dan masuk jurang ia mengenali bahwa mobil itu adalah milik papa Nadhira.

Mendengar hal itu, Nadhira bergegas untuk melihat chenel yang ditunjukkan oleh Susi. Dan ia melihat bahwa papanya ada dilokasi tersebut.

Seorang wartawan menjelaskan bahwa korban dari kecelakaan itu adalah wanita yang berumur 30 tahunan. Dan jasadnya tidak ditemukan.diduga korban tersebut terbawa arus sungai yang ada diujung jurang tersebut.

Nadhira sampai menahan nafasnya mendengar berita tersebut dan terjatuh dilantai dengan lemasnya, ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa itu bukanlah mamanya. Mamanya baik baik saja, tetapi kesaksian papanya telah merusak keyakinannya.

Pandangan Nadhira menjadi sedikit buram, rasa sesak menyelimuti dadanya dan perlahan lahan pandangannya menjadi gelap, akhirnya ia tidak sadarkan diri.

Susi yang melihat itu bingung harus bagaimana, ia berusaha mengangkat Nadhira dan menidurkannya diranjangnya, tetapi tenaganya tak cukup untuk mengangkat Nadhira.

Ia memanggil siapapun yang ada dirumah itu, tetapi tetap tidak ada jawaban karena rumah itu sedang sepi. Akhirnya ia berlari keluar rumah dan menemukan Rifki yang sedang berjalan didepan rumah Nadhira.

"Riff.. tolo... nggg". Suara susi mengema memanggil Rifki

"Ada apa Si". Rifki yang dipanggil segera bergegas mendatangi Susi

"Nadhira pingsan".

"Astaga.. kok bisa"

Mereka berdua berlari masuk kedalam rumah Nadhira dan menemukan Nadhira yang ada dilantai, Rifki dan Susi bekerja sama untuk mengangkat Nadhira kekamarnya.

"Kamu jaga Dhira, aku akan panggil tetangga untuk menyadarkannya". Pinta Rifki.

Tanpa menunggu jawaban dari Susi, Rifki segera berlari kerumah tetangga terdekat dan meminta bantuannya. Mereka segera belari kerumah Nadhira.

"Apa yang terjadi". Tanya wanita paruh baya yang datang bersama Rifki

Susi pun menceritakan kisah yang mereka alami sebelum Nadhira tidak sadarkan diri, wanita paruh baya tersebut memberi minyak kayu putih pada hidung Nadhira.

Dialam bawah sadarnya, Nadhira sedang berjalan dalam indahnya rerumputan yang hijau dihiasi oleh warna warni bunga yanh bermekaran.

"Dimana aku?".

Setelah lama ia berjalan, ia menemukan seorang wanita sedang bermain ditepi danau yang luas dan sejuk, wanita itu berpakaian serba putih dan rambutnya terurai begitu saja.

Nadhira merasa kenal dengan sosok yang ada didepannya, ia bergegas berjalan mendekati wanita tersebut.

"Tidak Nadhira, jangan mendekat kemari". Ucap wanita itu tanpa menoleh kearahnya

Nadhira yang baru beberapa langkah dibelakangnya segera menghentikan langkahnya karena seruan dari wanita tersebut.

"Mama!!".

Nadhira mengenali suara tersebut sebagai suara mamanya, wanita itu menoleh kearahnya dan berjalan menuju ketempatnya berada saat ini.

Senyum wanita itu terpancar dari wajahnya yang cantik, jika lebih diperhatikan lagi, senyum tersebut mengandung kesedihan yang teramat dalam.

Ketika jaraknya dengan Nadhira hanya berkisar satu meter, Nadhira segera memeluk wanita tersebut. Begitupun wanita tersebut yang langsung menerima pelukan Nadhira.

"Mama tau, Nadhira adalah anak yang kuat, anak yang baik, pintar, maafin mama nak, mama tidak bisa menjaga Nadhira mulai saat ini". Ucap wanita itu, yang tidak lain adalah Lia.

"Apa yang mama bicarakan!! Jangan tinggalin Dhira ma!!". Menangis sejadi jadinya

"Sekolah yang rajin, kejarlah mimpimu yang tinggi dhira, mama sangat menyayangi dhira".

"Apa yang mama katakan, Nadhira ngak mau pisah sama mama, Nadhira mau ikut mama".

"Tidak nak, jalan kita sudah berbeda, tapi kasih sayang mama akan tetap sama, suatu saat kita akan bersama lagi, nak apa yang kamu lihat belum tentu itu kebenaran, orang yang baik belum tentu baik, dan yang jahat pasti memiliki kebaikan dalam hatinya, mama tidak akan pergi, mama akan selalu berada disini". Menunjuk dada Nadhira lebih tepatnya di hati Nadhira.

Lia memeluk Nadhira dengan erat, airmata mulai membanjiri wajah cantiknya tersebut, tak lama kemudian ia mulai melepaskan pelukannya dari Nadhira.

"Berhati hatilah Nadhira mama sangat menyayangi dhira".

"Mama, jangan tinggalkan Nadhira hiks hiks hiks"

"Ikhlas kepergian mama nak, jika Nadhira tersenyum maka mama juga pasti tersenyum"

Setelah mengucapkan hal tersebut, sosok Lia berjalan menuju danau tersebut dan tenggelam didalam danau, perlahan lahan tubuhnya mulai hanyut dan menghilang

Dhira yang melihat hal itu berteriak histeris tetapi ia tidak bisa berbuat apa apa, ia tidak bisa menggerakkan badannya untuk mendekat didanau tersebut.

"Mamaaaa....."

Tiba tiba pandangannya menjadi gelap, ada setitik cahaya yang mendekatinya dan perlahan lahan cahaya tersebut membesar membuatnya harus menutup mata, ketika ia membuka matanya perlahan ia sudah kembali kedalam kamarnya.

"Mamaaaa....."

Nadhira berteriak histeris, dan segera bangkit dari tempat tidurnya tanpa memperdulikan orang orang disekitarnya. Ia bergegas untuk keluar dari kamarnya.

Teriakan semua orang didalam situ tidak dihiraukan olehnya, yang ada difikirannya hanyalah mencari keberadaan mamanya.

Tiba tiba sosok gadis menghalangi jalannya, Nadhira sangat marah dengan gadis tersebut dan mencoba memukulnya, tetapi gadis itu tidak memperdulikan pukulan yang Nadhira luncurkan kepadanya. Gadis itu segera memeluk Nadhira dan menyenangkannya.

Terpopuler

Comments

Mir_rim22

Mir_rim22

😭😭😭😭😭😭😭

2022-12-07

1

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

kasiaan😭😭😭😭

2022-03-02

0

Author Ruff

Author Ruff

meninggal ya🥺

2022-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Nadhira
2 Awal Perubahan
3 apa salahku
4 Kembali Akur
5 Teman Baru dan Musuh baru
6 Ada Yang Terbakar
7 Sang Putri dan Dua Pelayan
8 Kesalahan apa yang aku lakukan?
9 Masa lalu Rendi
10 Kabar Buruk
11 Pencarian
12 Ikhlas
13 Belajar Beladiri
14 Belajar Beladiri 2
15 Belajar Beladiri 3
16 Kenapa aku tidak boleh ikut beladiri
17 Aku merindukanmu Ma
18 Pahlawan Kesiangan
19 Raka
20 Dendam
21 Murid baru
22 Murid Baru 2
23 Kekuatan Doa
24 kau tak pantas untuk menamparku
25 Nadhira bukanlah anakku
26 Sebuah gelang tangan
27 Yang buruk belum tentu jahat
28 Penculikan
29 penculikan 2
30 Penculikan 3
31 penculikan 4
32 penculikan 5
33 penculikan 6
34 penculikan 7
35 penculikan 8
36 Masa Yang Kelam
37 Tak tertolong
38 Kembali
39 Luka tak berdarah
40 Izinkan memanggilmu Ibu
41 Siap jadi lawanmu
42 Penikmat Rasa Takut
43 Ujian Nasional
44 Ujian Nasional 2
45 Ujian Nasional 3
46 Maafkan aku
47 Pulang
48 Papa pulang
49 Kepasar
50 Kepasar 2
51 Kepasar 3
52 Kepanti asuhan
53 Mimpi yang menyeramkan
54 Ini bukan mimpi
55 Desa Mawar Merah
56 Desa Mawar Merah 2
57 Desa Mawar Merah 3
58 Desa Mawar Merah 4
59 Desa Mawar Merah 5
60 Apakah alam gaib itu ada
61 Tugasmu sudah selesai, sekarang giliranku
62 Kabar kematian
63 Dia milikku
64 Senyumanmu
65 Bagaimana hatiku?
66 Rindu
67 Janji
68 Racun untukku
69 Sebuah Surat
70 Gagal
71 Makan Bersama
72 Camping
73 Camping 2
74 Camping 3
75 Camping 4
76 Camping 5
77 Camping 6
78 Camping 7
79 Camping 8
80 Camping 9
81 Camping 10
82 Pulang Camping
83 Tuduhan
84 Apa salah dinding?
85 Adik dan Kakak
86 Penyerangan
87 Penyerangan 2
88 Penyerangan 3
89 Taruhan
90 Taruhan 2
91 Mengantar Nadhira pulang
92 Tamatlah riwayatmu
93 Permata iblis
94 Tuan Muda
95 Abriyanta Groub
96 Kepergian Aryabima
97 Pusat perhatian
98 Belanja
99 Terlalu bersemangat untuk belanja
100 Setelah makan jangan lupa bayar
101 Nyawaku sudah tidak berarti
102 pelukan yang dirindukan
103 Perhatian
104 Tatap menatap
105 Bukan ide yang bagus
106 Mimpi yang begitu nyata
107 Mimpi yang begitu nyata 2
108 Bisa mendengar
109 Keputusan tanpa persetujuan
110 Iri tanda tak mampu
111 Kerasukan
112 Sadar
113 Harga dirimu begitu rendah
114 Kekuatan membuka mata
115 Dia adalah sahabatku
116 Nadhira memiliki kakak?
117 Urus saja urusanmu sendiri
118 perampok yang dirampok
119 Kecurigaan yang muncul tiba tiba
120 Mencari pembantu
121 Berlatih bersama
122 Jalan jalan
123 Jalan jalan 2
124 Jalan jalan 3
125 Apa yang disembunyikan dariku
126 Malam yang panjang
127 Mengungkap misteri
128 Mengungkap misteri 2
129 Mengungkap misteri 3
130 Mengungkap misteri 4
131 Mengungkap misteri 5
132 Mengungkap misteri 6
133 Mengungkap misteri 7
134 Mengungkap misteri 8
135 Mengungkap misteri 9
136 Trauma
137 Sekolah Baru
138 Pembulian
139 Kembali camping
140 Menangkap seseorang
141 Mandi pagi
142 Kesurupan masal
143 Orang misterius dan Ratu iblis
144 Rifki marah?
145 Cemburu
146 Siapa atasanmu?
147 Bahayanya Pacaran
148 Bahayanya pacaran 2
149 Bahayanya pacaran 3
150 Ikan panggang
151 Acara perpisahan
152 Jangan sampai Nadhira mendengarnya
153 Pelatihan Gengcobra
154 Pelatihan Gengcobra 2
155 Pelatihan Gengcobra 3
156 Kenapa dihutan?
157 Aku menginginkan nyawa Papa
158 Kisah Pangeran Kian
159 Kisah Pangeran Kian 2
160 Kisah Pangeran Kian 3
161 Kisah Pangeran Kian 4
162 Kisah Pangeran Kian 5
163 Kisah Pangeran Kian 6
164 Kisah Pangeran Kian 7
165 Kisah Pangeran Kian 8
166 Kisah Pangeran Kian 9
167 Kisah Pangeran Kian 10
168 Kisah Pangeran Kian 11
169 Kisah Pangeran Kian 12
170 Kisah Pangeran Kian 13
171 Kisah Pangeran Kian 14
172 Kisah Pangeran Kian 15
173 Kisah Pangeran Kian 16
174 Kisah Pangeran Kian 17
175 Kisah Pangeran Kian 18
176 Kisah Pangeran Kian 19
177 Kisah Pangeran Kian 20
178 Kisah Pangeran Kian 21
179 Kisah Pangeran Kian 22
180 Kisah Pangeran Kian 23
181 Kisah Pangeran Kian 24
182 Kisah Pangeran Kian 25
183 Kisah Pangeran Kian 26
184 Kisah Pangeran Kian 27
185 Kisah Pangeran Kian 28
186 Kisah Pangeran Kian 29
187 Akhir kisah Pangeran Kian
188 Perselisihan
189 Mengenang sosok Lia
190 Kepantai
191 Jangan bertindak gegabah
192 Sebuah gaun
193 Berlibur bersama
194 Berlibur bersama 2
195 Berlibur bersama 3
196 Perpisahan
197 Perpisahan 2
198 Perpisahan 3
199 Tidak terpengaruh
200 Gerhana bulan merah
201 Memperebutkan permata
202 Memperebutkan permata 2
203 Memperebutkan permata 3
204 Memperebutkan permata 4
205 Memperebutkan permata 5
206 Menyelamatkan nyawa Nadhira
207 Makanan untuk Nadhira
208 Melakukan tugas
209 Tentang Haris
210 Nadhira kembali dan hilang ingatan
211 Hasutan
212 Nadhira melupakan segalanya
213 Senjata makan tuan
214 Aku tidak bisa beladiri
215 Tunduk dihadapan manusia?
216 Club malam
217 Nadhira mabuk?
218 Mabuknya Nadhira
219 Mabuknya Nadhira 2
220 Teman SMP
221 Maafkan Nadhira
222 Sosok misterius
223 Hanya luka kecil
224 Tukang kebun baru
225 Ulang tahun Amanda
226 Pesta berujung malapetaka
227 Pengorbanan Nadhira
228 Merebut Nadhira kembali
229 Kebenaran
230 Jangan pergi Dhira
231 Apakah aku sudah diakhirat?
232 Sisi lain Nadhira
233 Hati yang terluka
234 Rumah baru bagi Nadhira
235 Berita kecelakaan
236 Rendi kecelakaan
237 Pengorbanan yang tak dianggap
238 Sebuah foto
239 Bicara sendiri
240 Mencari tau
241 Rumah Dwija
242 Komplotan begal
243 Kasus pembegalan
244 Rumah sakit jiwa
245 Sebuah surat
246 Bercandanya ngak lucu
247 Desa Flamboyan
248 Hilangnya seorang anak
249 Malam yang sunyi
250 Semangkuk Nasehat
251 Pak Mun hilang
252 Serangan
253 Keributan dimakam keramat
254 Misteri makam keramat terbongkar
255 Terjebak
256 Kenyataan pahit
257 Kebahagiaan seluruh warga
258 Ledakan bom
259 Perayaan warga desa
260 Pulang
261 Merasa diawasi
262 Rendi datang
263 Siapa yang benar dan salah
264 Sudut pandang Rendi
265 Rencana keluar rumah diam diam
266 Lebih baik kau mati saja Dhira!
267 Aku bukan anak kandung Papa
268 Bertemu sahabat lama
269 Akhir kisah Apa Salahku Pa ( The end )
270 Informasi
Episodes

Updated 270 Episodes

1
Nadhira
2
Awal Perubahan
3
apa salahku
4
Kembali Akur
5
Teman Baru dan Musuh baru
6
Ada Yang Terbakar
7
Sang Putri dan Dua Pelayan
8
Kesalahan apa yang aku lakukan?
9
Masa lalu Rendi
10
Kabar Buruk
11
Pencarian
12
Ikhlas
13
Belajar Beladiri
14
Belajar Beladiri 2
15
Belajar Beladiri 3
16
Kenapa aku tidak boleh ikut beladiri
17
Aku merindukanmu Ma
18
Pahlawan Kesiangan
19
Raka
20
Dendam
21
Murid baru
22
Murid Baru 2
23
Kekuatan Doa
24
kau tak pantas untuk menamparku
25
Nadhira bukanlah anakku
26
Sebuah gelang tangan
27
Yang buruk belum tentu jahat
28
Penculikan
29
penculikan 2
30
Penculikan 3
31
penculikan 4
32
penculikan 5
33
penculikan 6
34
penculikan 7
35
penculikan 8
36
Masa Yang Kelam
37
Tak tertolong
38
Kembali
39
Luka tak berdarah
40
Izinkan memanggilmu Ibu
41
Siap jadi lawanmu
42
Penikmat Rasa Takut
43
Ujian Nasional
44
Ujian Nasional 2
45
Ujian Nasional 3
46
Maafkan aku
47
Pulang
48
Papa pulang
49
Kepasar
50
Kepasar 2
51
Kepasar 3
52
Kepanti asuhan
53
Mimpi yang menyeramkan
54
Ini bukan mimpi
55
Desa Mawar Merah
56
Desa Mawar Merah 2
57
Desa Mawar Merah 3
58
Desa Mawar Merah 4
59
Desa Mawar Merah 5
60
Apakah alam gaib itu ada
61
Tugasmu sudah selesai, sekarang giliranku
62
Kabar kematian
63
Dia milikku
64
Senyumanmu
65
Bagaimana hatiku?
66
Rindu
67
Janji
68
Racun untukku
69
Sebuah Surat
70
Gagal
71
Makan Bersama
72
Camping
73
Camping 2
74
Camping 3
75
Camping 4
76
Camping 5
77
Camping 6
78
Camping 7
79
Camping 8
80
Camping 9
81
Camping 10
82
Pulang Camping
83
Tuduhan
84
Apa salah dinding?
85
Adik dan Kakak
86
Penyerangan
87
Penyerangan 2
88
Penyerangan 3
89
Taruhan
90
Taruhan 2
91
Mengantar Nadhira pulang
92
Tamatlah riwayatmu
93
Permata iblis
94
Tuan Muda
95
Abriyanta Groub
96
Kepergian Aryabima
97
Pusat perhatian
98
Belanja
99
Terlalu bersemangat untuk belanja
100
Setelah makan jangan lupa bayar
101
Nyawaku sudah tidak berarti
102
pelukan yang dirindukan
103
Perhatian
104
Tatap menatap
105
Bukan ide yang bagus
106
Mimpi yang begitu nyata
107
Mimpi yang begitu nyata 2
108
Bisa mendengar
109
Keputusan tanpa persetujuan
110
Iri tanda tak mampu
111
Kerasukan
112
Sadar
113
Harga dirimu begitu rendah
114
Kekuatan membuka mata
115
Dia adalah sahabatku
116
Nadhira memiliki kakak?
117
Urus saja urusanmu sendiri
118
perampok yang dirampok
119
Kecurigaan yang muncul tiba tiba
120
Mencari pembantu
121
Berlatih bersama
122
Jalan jalan
123
Jalan jalan 2
124
Jalan jalan 3
125
Apa yang disembunyikan dariku
126
Malam yang panjang
127
Mengungkap misteri
128
Mengungkap misteri 2
129
Mengungkap misteri 3
130
Mengungkap misteri 4
131
Mengungkap misteri 5
132
Mengungkap misteri 6
133
Mengungkap misteri 7
134
Mengungkap misteri 8
135
Mengungkap misteri 9
136
Trauma
137
Sekolah Baru
138
Pembulian
139
Kembali camping
140
Menangkap seseorang
141
Mandi pagi
142
Kesurupan masal
143
Orang misterius dan Ratu iblis
144
Rifki marah?
145
Cemburu
146
Siapa atasanmu?
147
Bahayanya Pacaran
148
Bahayanya pacaran 2
149
Bahayanya pacaran 3
150
Ikan panggang
151
Acara perpisahan
152
Jangan sampai Nadhira mendengarnya
153
Pelatihan Gengcobra
154
Pelatihan Gengcobra 2
155
Pelatihan Gengcobra 3
156
Kenapa dihutan?
157
Aku menginginkan nyawa Papa
158
Kisah Pangeran Kian
159
Kisah Pangeran Kian 2
160
Kisah Pangeran Kian 3
161
Kisah Pangeran Kian 4
162
Kisah Pangeran Kian 5
163
Kisah Pangeran Kian 6
164
Kisah Pangeran Kian 7
165
Kisah Pangeran Kian 8
166
Kisah Pangeran Kian 9
167
Kisah Pangeran Kian 10
168
Kisah Pangeran Kian 11
169
Kisah Pangeran Kian 12
170
Kisah Pangeran Kian 13
171
Kisah Pangeran Kian 14
172
Kisah Pangeran Kian 15
173
Kisah Pangeran Kian 16
174
Kisah Pangeran Kian 17
175
Kisah Pangeran Kian 18
176
Kisah Pangeran Kian 19
177
Kisah Pangeran Kian 20
178
Kisah Pangeran Kian 21
179
Kisah Pangeran Kian 22
180
Kisah Pangeran Kian 23
181
Kisah Pangeran Kian 24
182
Kisah Pangeran Kian 25
183
Kisah Pangeran Kian 26
184
Kisah Pangeran Kian 27
185
Kisah Pangeran Kian 28
186
Kisah Pangeran Kian 29
187
Akhir kisah Pangeran Kian
188
Perselisihan
189
Mengenang sosok Lia
190
Kepantai
191
Jangan bertindak gegabah
192
Sebuah gaun
193
Berlibur bersama
194
Berlibur bersama 2
195
Berlibur bersama 3
196
Perpisahan
197
Perpisahan 2
198
Perpisahan 3
199
Tidak terpengaruh
200
Gerhana bulan merah
201
Memperebutkan permata
202
Memperebutkan permata 2
203
Memperebutkan permata 3
204
Memperebutkan permata 4
205
Memperebutkan permata 5
206
Menyelamatkan nyawa Nadhira
207
Makanan untuk Nadhira
208
Melakukan tugas
209
Tentang Haris
210
Nadhira kembali dan hilang ingatan
211
Hasutan
212
Nadhira melupakan segalanya
213
Senjata makan tuan
214
Aku tidak bisa beladiri
215
Tunduk dihadapan manusia?
216
Club malam
217
Nadhira mabuk?
218
Mabuknya Nadhira
219
Mabuknya Nadhira 2
220
Teman SMP
221
Maafkan Nadhira
222
Sosok misterius
223
Hanya luka kecil
224
Tukang kebun baru
225
Ulang tahun Amanda
226
Pesta berujung malapetaka
227
Pengorbanan Nadhira
228
Merebut Nadhira kembali
229
Kebenaran
230
Jangan pergi Dhira
231
Apakah aku sudah diakhirat?
232
Sisi lain Nadhira
233
Hati yang terluka
234
Rumah baru bagi Nadhira
235
Berita kecelakaan
236
Rendi kecelakaan
237
Pengorbanan yang tak dianggap
238
Sebuah foto
239
Bicara sendiri
240
Mencari tau
241
Rumah Dwija
242
Komplotan begal
243
Kasus pembegalan
244
Rumah sakit jiwa
245
Sebuah surat
246
Bercandanya ngak lucu
247
Desa Flamboyan
248
Hilangnya seorang anak
249
Malam yang sunyi
250
Semangkuk Nasehat
251
Pak Mun hilang
252
Serangan
253
Keributan dimakam keramat
254
Misteri makam keramat terbongkar
255
Terjebak
256
Kenyataan pahit
257
Kebahagiaan seluruh warga
258
Ledakan bom
259
Perayaan warga desa
260
Pulang
261
Merasa diawasi
262
Rendi datang
263
Siapa yang benar dan salah
264
Sudut pandang Rendi
265
Rencana keluar rumah diam diam
266
Lebih baik kau mati saja Dhira!
267
Aku bukan anak kandung Papa
268
Bertemu sahabat lama
269
Akhir kisah Apa Salahku Pa ( The end )
270
Informasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!