setelah mengambil seragam dan memakainya lina menemui irma yang sedang menunggu di depan lift
tring,, saat lift terbuka irma langsung menarik tangan lina hingga sedikit oleng dengan langkah irma yang begitu cepat
"linaaa, aduuuh lama banget sih, kita mau bersihin kamar pak Presdir, bisa bisa telat kalau kamu lama" masih menarik tangan lina
"aduuuh kak pelan pelan, kita bakal nyampe juga kok" jawabnya yang masih tidak bisa menyamai langkah irma
"ssstttt diem, ntar pak Presdir marah kalau kita brisik, dia itu nggak suka banget sama orang yang berisik tau" jawab irma yang sedang memperingati lina
"eh kak ini kok kamarnya cuma satu doang disini, nggk kayak lantai sebelumnya yang banyak kamar" lina bingung saat melihat sekelilingnya sangat sepi dan tidak ada kamar selain satu pintu didepan matanya
"sssttt diem, sekarang masuk tapi jangan bersuara dan inget, bersihin kamar pak Presdir dengan tindakan bukan omongan" irma lagi lagi memperingati lina dengan nada menyeramkan dan wajah sedikit menakutkan
"eeehh bukannya kita kak? kok malah aku sendiri??" lina bingung dan memasang wajah memelas agar tidak ditinggal tapi apa daya irma sudah berada diujung lift melarikan diri dari harimau galak dan super dingin
dasar kak irma dari tadi nyerocos tapi malah ditinggal, ya udahlah semangat lina ini demi uang biar ayah nggak marah terus, semangaaat linaa, menyemangati dirinya sambil mengangkat kedua tangan yang sudah dikepalnya lalu lalu mengetuk pintu
tok,,,,tok,,,tok
namun tak ada jawaban hening seperti kuburan saat malam
aduuuh ini bapaknya kemana sih kok sepi. batin lina
namun setelah beberapa menit lina menunggu pintu terbuka dan melihat sosok tinggi putih dengan dada bidang dan terlihat segar namun masih memakai handuk yang dililit di pinggang, sontak hal itu membuat lina berteriak dan menutup kedua matanya menggunakan kedua tangan
"aaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!" teriaknya histeris yang membuat alfin menarik lina kedalam kamarnya
"berisik, diam!!!" bentak alfin yang membuat lina bisu seribu kata
"jangan berteriak, dan jangan menutup mata, lakukan tugas mu dalam 30 menit sudah bersih dan tidak ada debu sedikitpun, mengerti?" tambah alfin dan membuat lina menganggukkan kepala tanpa banyak bicara dan melakukan tugasnya
hebat hebat baru pertama kali kerja bukannya jadi pelayan di restoran malah jadi tukang bersih-bersih ya udahlah yang penting uangnya lin uangnya. batin lina menguatkan diri yang sudah siap mental untuk bekerja dengan Presdir galak ini
tak lama saat membersihkan ruangan lina tak sengaja menyentuh hiasan bunga mawar yang sudah di awetkan, saat melihat lina menyentuh bunga mawar tersebut sontak membuat alfin geram dan marah sampai tidak bisa mengontrol diri
"hey jangan pernah sentuh bunga itu" teriak alfin dan langsung menyeret lina dan melemparkannya ke lantai sampai tersungkur didepan alfin, tak hanya itu alfin mendekati lina kemudian mencekik leher lina sampai susah bernafas
"jangan pernah sentuh barang saya sedikitpun dengan tangan kotor mu itu, mengerti?? ini adalah terakhir kali saya akan melihat kamu dan sekarang kamu pergi dari kamar saya, jangan pernah muncul dihadapan saya,, saya masih memiliki sedikit hati nurani untuk membiarkan kamu tetap bekerja disini" tambahnya dengan nada mengancam lalu melepas tangannya dari leher lina yang memiliki tanda tangan alfin di leher lina
"uhuk uhuk uhuk" lina menyentuh lehernya yang tentu saja sangat sakit sambil berkaca kaca
"keluar sekarang!!!" teriakan alfin menggema dikamarnya sampai lina terkejut dan segera keluar
lina berjalan memegang tembok dari lorong kamar alfin sambil menangis memegang lehernya yang terasa nyeri, saat sampai di dalam lift lina berusaha membuat dirinya tenang dan tidak menangis lagi
oke lina tenaang ini ujian buat kamu, ini cuma sekedar pembelajaran biar kamu nggak sembarangan lagi
"linn, sinii" panggil irma yabg sudah berada di depan restoran sambil melambaikan tangan lina pun menghampiri irma
"gimana sama pak alfin? lancar kan? dia puas nggak sama hasil kerja kamu?" tanya irma penasaran
"heeehhh boro boro puas kaak, nih liat dicekik, untung nggak ngelapor ke bos kalau, kalau dia ngelapor pasti aku udah dipecat dihari pertama kerja" jawabnya lesu sambil meletakkan kepalanya diatas meja
"apaaa?? kamu ngapain aja sampai dicekik gitu hah? lin kamu nggak nyentuh barang pak Presdir kan? kamu nggak macem macem kan?" pertanyaan bertubi tubi dari irma membuat lina semakin pusing dan ingin pergi, namun saat sedang beranjak dari restoran hotel, lina melihat sesosok mahluk yang tadi mencekiknya hampir tak bernyawa sedang berjalan dan duduk di kursi tepat didepan lina sedang duduk sontak membuat lina duduk kembali dan bersembunyi dibalik menu makanan yang sudah disediakan diatas meja
aduuuhhh matiiii baru hari pertama kerja udah sial gini, mungkin udah nasip kali aku bakal disiksa terus sama ayah. merutuki dirinya
"hey kenapa pelayan duduk santai disini? kalian tidak ada pekerjaan lain? atau kalian sudah bosan bekerja? irma kenapa kamu duduk dikursi tamu?" pertanyaan bertubi tubi membuat irma menelan ludah dan ketakutan
"maaf pak saya pergi sekarang" ucapnya sopan lalu hilang entah kemana meninggalkan lina
"dan kamu? untuk apa disini?" tuturnya pada pelayan yang masih bersembunyi dibalik menu
"maaf pak saya juga akan pergi" jawabnya sopan namun masih bersembunyi dibalik menu makanan, saat beranjak ingin melangkah tiba tiba
"hey pelayan, kamu sudah gila membawa menu makanan?, letakkan ketempat nya!" perintah alfin dengan tatapan tajam
perlahan lina membuka buku dan meletakkan kembali ke atas meja lalu melihat alfin sambil cengegesan
"hehehe maaf pak" mengangkat kedua jari membentuk huruf V "saya pergi pak, nggak muncul lagi didepan bapak, permisi semoga hari anda menyenangkan" tambahnya hendak keluar dari restoran namun lagi lagi dia tidak bisa loloa dengan mudah
"tunggu!" perintah alfin dengan santai dan menyilang kedua kaki lalu tangan dilipat ke dadanya
lina yang lagi lagi jantungan menepuk keningnya,
ayaaahh sepertinya aku harus rela disiksa oleh mu lagi
"maaf tuan saya tidak bermaksud muncul dihadapan anda, saya tidak akan mengulangi nya lagi, saya berjanji tuan, saya sangat serius" ucapnya polos seakan tak memiliki dosa
entahlah apa yang terjadi terhadap alfin tiba tiba ia tersenyum melihat tingkah polos lina namun sangat tipis hampir tak terlihat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
lucky
Tetap semangat
2021-08-17
0
Ezly Navisa
aku mampir thor
2021-08-02
2
syafridawati
aku mampir dengan like dan fav falbak balik ya mbak di novel lelakimu makasih
2021-07-27
1