Mike kembali memukul kepala Alex dengan buku paket. "Bang**t sakit ngab. Kalau sampai gegar otak, gue tuntut lho." Alex kembali mengusap kepalanya yang kini terasa sedikit berdenyut.
Sedangkan Ello dan Mike justru tertawa melihat Alex yang sudah bersiap mengeluarkan tanduk di atas kepalanya.
"Ehh... dengerin gue dulu," ucap Alex lagi. Dia masih belum selesai memberi informasi pada kedua sahabatnya.
"Ogah... yang lo omongin sama sekali gak penting. Buang-buang waktu," jawab Ello yang kini sudah kembali memegang ponselnya.
"Ini gue serius, kali ini gue gak bakalan jomblo lagi," ujar Alex tersenyum saat mengingat wajah cantik Ayura yang tadi tak sengaja menabraknya di depan gerbang sekolah.
"Emang sejak kapan lo jomblo?" tanya Mike sinis. Pasalnya Alex adalah playboy kelas kakap yang sudah sangat terkenal di seluruh penjuru sekolah. Namun anehnya masih cukup banyak murid perempuan yang mengantri ingin menjadi kekasihnya. Ya walaupun pengagum Alex tak sebanyak pengagum Ello. Tapi dia masih cukup laris untuk saat ini.
"Gue udah putus kemarin sama Si Salsa," ujar Alex menjelaskan status jomblo yang sejak kemarin di sandangnya.
"Cckk.. dasar lo playboy cap badak," dengus Mike. "Emang sekarang siapa lagi cewek yang lo incer?" tanya Mike yang pada akhirnya juga cukup penasaran dengan gadis incaran Alex saat ini.
"Ada.. anak baru, gue tadi ketemu di gerbang," ucap Alex menjelaskan. "Sumpah ya itu cewek cakep bener, udah kayak bidadari yang baru turun dari kayangan."
"Cih... kayak pernah liat bidadari aja," sahut Ello yang sekarang sudah tidak bisa berkosentrasi pada ponselnya.
"Dihh... lo belum liat aja si Ayura jadi ngomong kayak gitu."
Deg
"Ayura?" gumam Ello. 'Apa mungkin itu elo?' batin Ello.
"Iya namanya Ayura," jawab Alex yang mendengar gumaman Ello.
"Dimana kelas dia?" tanya Ello. Dia sudah bangkit dari duduknya. Entah itu Ayura istrinya atau bukan, yang pasti dia harus memastikannya sekarang juga.
"Gue gak tau. Yang gue tahu dia anak kelas sebelas. Dan barusan sebelum kesini gue anter dia ke ruang kepsek," jawab Alex. Dia merasa heran dengan respon Ello yang ingin tau tentang gadis incarannya.
Dan tanpa menunggu lebih lama lagi Ello hendak pergi mencari keberadaan Ayura. "Woey ngab, lo mau kemana? Awas aja ya kalau lo nyamperin itu cewek. Kalau cewek yang ini mah gue siap kalau harus rebutan sama elo," teriak Alex cukup keras saat Ello sudah hampir sampai di ambang pintu. Bahkan teriakannya membuat beberapa teman sekelas mereka menatap ke arah Ello dan Alex secara bergantian.
Dan sayang sekali, sebelum Ello keluar dari pintu kelasnya, seorang ibu guru hendak masuk ke kelasnya hingga mau tak mau Ello mengurungkan niatnya untuk melihat anak baru dengan nama yang sama dengan istrinya itu.
~
Disisi lain Bu Astri guru matematika masuk dengan seorang gadis cantik yang mengekor di belakangnya, siapa lagi jika bukan Ayura.
Dan kehadiran Ayura membuat hampir seluruh murid laki-laki di kelas itu bersorak riuh karena melihat gadis cantik yang mungkin akan menjadi teman sekalasnya.
"Anjiiir cantik bener."
"Akhirnya jodoh gue menampakan diri."
"Hari ini gue beneran percaya kalau ternyata memang ada bidadari tak bersayap."
"Dasar jantan, gak bisa liat yang bening dikit."
Begitulah kira-kira ucapan yang terdengar di telinga Ayura. Karena memang hampir semua siswa di kelas itu terhipnotis oleh kecantikan gadis berwajah khas Asia Timur itu.
"Be quiet please!" seru Bu Astri dan berhasil membuat suasana kelas kembali tenang.
"Hari ini ada murid baru yang akan menjadi teman kalian," ucap bu Astri setelah meletakan buku paket matematikanya di atas meja.
"Ayo, perkenalkan dirimu," perintah bu Astri pada Ayura yang kini tersenyum ke arah teman-teman barunya.
"Hi, everyone. I’m Ayura Kazumi Aditama. I’m 17 years old. My parents registered me here and I hope you guys are as cool as it looks. My hobby is travelling. I don’t like math. And I hope I can make friends here with all of you for the next few years. Thanks for having me. (Halo semuanya. Saya Ayura Kazumi Aditama. Saya berusia 17 tahun. Orang tua saya mendaftarkan saya di sini dan saya harap kalian sekeren kelihatannya. Hobi saya adalah bepergian. Saya tidak suka matematika. Dan saya harap saya bisa berteman di sini dengan kalian semua untuk beberapa tahun ke depan. Terima kasih telah menerimaku.)" Ayura memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris karena dia melihat ada beberapa teman sekelasnya yang seperti berkebangsaan lain. Hingga perkenalan diri itu di tutup dengan Ayura yang membungkukan tubuhnya sedikit untuk memberi hormat.
"Kamu tak perlu memakai bahasa Inggris. Karena mereka...." Bu Astri menunjuk beberapa siswa berwajah bule. "Mereka sangat fasih berbahasa Indonesia," ucapnya kemudian. Dan di balas anggukan kepala oleh Ayura.
"Baiklah kamu boleh duduk di........" bu Astri menyapu setiap sisi ruang kelas untuk mencari bangku kosong.
"Kamu bisa duduk di samping Laura," ucapnya sambil menunjuk sebuah bangku kosong di dekat jendela.
"Baik Bu," jawab Ayura.
"Saya harap setelah ini kamu menyukai pelajaran matematika," ucap Bu Astri sebelum Ayura berjalan menuju kursi kosong yang di tunjuk olehnya.
Sedangkan Ayura hanya nyengir memperlihatkan gigi putihnya. 'Ampun dah... Gue lupa kalau beliau guru matematika,' batin Ayura yang tadi sempat melihat buku paket yang di bawa oleh Bu Astri.
Laura mengulurkan tangan saat Ayura sudah mendudukan tubuhnya di kursi yang berada di samping. Dan Ayura pun balas menjabat tangan Laura.
"Laura Sanjaya." Gadis cantik itu memperkenalkan diri sambil tersenyum memperlihatkan dua lesung pipinya.
Ayura membalas senyum Laura. "Salam kenal Laura. Semoga kita bisa jadi teman baik," ucap Ayura dan di balas anggukan kepala oleh gadis berkulit eksotis itu.
Suasana kelas kembali tenang. Hanya terdengar Bu Astri yang menerangkan rumus-rumus di depan kelas. Sedangkan Ayura yang memang tak menyukai matematika sudah beberapa kali menguap. Namun masih mencoba tetap fokus ke kedepan.
Tet! Tet! Tet!
Bel tanda istirahat telah berbunyi. Bu Astri segera keluar dari kelas setelah memberi beberapa pekerjaan rumah. Dan Ayura pun langsung merebahkan kepalanya dia atas meja.
Lapar.. Ya Ayura sudah mulai lapar. Tapi dia sudah tak memiliki uang sama sekali setelah uang pemberian Papi Genta dia gunakan untuk membayar ongkos ojek.
"Ke kantin yuks...." ajak Laura.
Ayura tersenyum ke arah Laura. "Aku gak ke kantin. Kalau kamu mau ke kantin ke kantin aja gak pa-pa," ucap Ayura.
"Emang kamu gak laper?" tanya Laura.
"Laper sih sebenernya."
"Ya udah ayo ke kantin."
"Gue gak ada duit," jawab Ayura nyengir. Ayura merasa malu? tentu saja tidak. Kenapa harus malu. Karena tidak mempunyai uang bukan suatu kejahatan.
"Astaga kirain kenapa. Ayo gue traktir!" ajak Laura. Dan Ayura yang memang sudah lapar pun akhirnya mau ikut Laura pergi ke kantin. Apalagi sarapan yang dia makan tadi pagi sudah habis terbakar saat dirinya harus lari menuju ke sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Tebutin aja,Kamu gak bakalan menang sama Ello 😜
2023-09-18
0
Sri Lestari
revisi dikit thor kurang teliti, tadi bukannya di bab depan orang tua Ayura ibunya dari jepang terus ayahnya keturunan korea ya..
2023-02-07
0
Amelia Lia
ampun dach......ank Sultan g'ada uang.... astaga naga 🐉😁😁😁
2022-10-21
0