"Emang lo gak jadi sekolah?" tanya Alex.
"Enggak. Orang udah di tutup gerbangnya. Palingan juga ntar gak boleh masuk. Mending Yura pulang aja," jawab Ayura dengan begitu santai. Entah kenapa dia merasa tak bersemangat sekolah di sini.
Padahal Darmawangsa International High School adalah sekolah favorite bagi kaum elit di ibu kota. Menjadi siswa di sekolah ini seakan menambah poin plus untuk mereka.
Namun Ayura justru masih sangat berharap bisa kembali ke sekolahnya di Jepang. Dan tinggal lagi bersama dengan kakak terbaiknya, Hiro.
"Yaudah ikut aku yuks." Alex menggandeng tangan Ayura dan kembali berjalan ke arah gerbang.
"Pak... Pak Udin," panggil Alex. Dan tak lama seorang security datang menghampiri mereka di balik pintu gerbang.
"Pak tolong bukain pintu gerbangnya," pinta Alex.
"Baik mas." Dan tanpa menunggu lama security itu membukakan pintu gerbang untuk Alex, hingga membuat Ayura melongo seakan tak percaya.
'Gimana bisa kak Alex dengan mudah di bukain pintu gerbang. Bukankah dia udah terlambat?' batin Ayura heran.
"Ayok masuk," ajak Alex. "Ehh.. tapi bentar dulu deh." Alex menghentikan langkah kakinya dan dengan perlahan tangannya terulur untuk merapikan rambut Ayura yang masih terlihat acak-acak karena terpaan angin.
Sedangkan Ayura yang mendapat perlakuan spontan dari Alex hanya bisa mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Nah sekarang udah makin cakep," ucap Alex tersenyum menatap wajah Ayura yang kini sudah menampilakn wajah puppy eyes-nya, hingga membuat Alex merasa gemas. "Ayok!" seru Alex dan kembali menarik tangan Ayura agar mengikuti langkah kakinya.
Sekolah terlihat cukup sepi, namun tidak dengan lapangan yang berada di sisi kanan gedung sekolah. Karena seluruh siswa dan para guru sedang melaksanakan upacara bendera yang memang di wajibkan setiap hari senin.
"Kakak kok di bolehin masuk? Padahal kakak udah terlambat," tanya Ayura yang sejak tadi sudah merasa sangat penasaran.
Alex menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal. Masa iya dia bilang karena dia sahabat anak pemilik sekolah. Itu sama artinya memberi tahu gadis didepannya jika dia diistimewakan. Dan itu bisa membuat Ayura menyimpulkan jika sekolah ini memperlakukan anak didiknya dengan tidak adil.
"Lo kelas berapa?" tanya Alex mencoba mengalihkan pertanyaan Ayura yang sama sekali tidak bisa dia jawab.
"Sebelas kak," jawab Ayura dengan pandangan mata terus memindai sekitar. Mencoba mengamati setiap sisi sekolah barunya.
"Udah tau ruang kelasnya dimana?" tanya Alex lagi.
"Aku belum tau," jawab Ayura dengan polosnya, hingga membuat Alex menghentikan langkah kakinya. "Wajar sih belum tahu kan masih anak baru," ucap Alex.
"Kata Papi tadi pagi, Yura suruh langsung ke ruang kepala sekolah, nanti baru akan di kasih tau dimana kelas Yura," ucap Ayura menjelaskan apa yang sempat Papi Genta katakan pagi tadi. Dan Alex mengangguk-anggukan kepala seolah mengerti.
"Emang ruang kepala sekolah dimana sih? Kakak tau?" tanya Ayura kemudian.
"Tentu saja aku tahu, semua nama ruangan di sekolah ini pun aku tahu," jawab Alex dengan jumawa.
"Emang kakak udah kenalan?"
"Maksudnya?"
"Kakak kok tau nama ruangannya. Emang kakak udah kenalan sama ruangan disini?"
"Hah..?" Alex melongo mendengar pertanyaan ajaib yang keluar dari bibir mungil Ayura. 'Ini cewek otaknya segede upil apa ya? Hmm... untung aja cakep. Jadi masih bisa di bicarain lah buat masa depan bersama mah,' batin Alex terkekeh.
"Aku anter sampai ke depan ruang kepsek mau?" tawar Alex dan tentu di balas anggukan kepala oleh Ayura. Kapan lagi kan bisa di anter cowok tamvan.
Kini Ayura sudah berdiri di depan ruang kepala sekolah dan menunggu sang pemilik rungan datang. Hingga tak lama kemudian bapak kepala sekolah menghampirinya setelah upacara bendera usai.
"Ini anak baru yang pindah dari Jepang itu ya?" tanya bapak kepala sekolah.
Jangan tanya kenapa bapak kepala sekolah bisa langsung mengenali Ayura. Karena yang memasukan Ayura ke sekolah ini adalah Arya Darmawangsa. Pemilik Darmawangsa International High School.
"Iya pak." Ayura membungkukkan tubuhnya sebagai salam perkenalan.
"Ayo masuk dulu, nanti akan ada yang mengantar kamu ke kelas." Bapak Kepsek langsung berjalan masuk dan di ikuti Ayura di belakangnya.
Sedangkan Alex yang tadi sudah melihat kepsek dari jauh langsung pamit pergi menuju kekelasnya dengan raut wajah berseri-seri.
"Kemana aja lo?" tanya Mike saat Alex baru saja mendudukan tubuhnya di kursi yang berada depannya.
Alex memutar tubuhnya ke belakang dan menghadap ke arah Mike dan Ello. "Tadi ban motor gue bocor. Jadi gue nunggu sopir bokap dulu buat anter gue," jawab Alex masih dengan menampilkan senyum sumringah di wajahnya.
"Ban bocor tapi kenapa wajah lo malah girang gitu," ucap Mike merasa heran dengan sahabatnya itu.
"Ya gue bersyukur aja tadi ban gue bocor."
"Dihh.... ogeb ban bocor malah besyukur." Mike memukul kepala Alex dengan buku paket yang berada di atas meja.
Sedangkan Ello sejak tadi hanya menjadi pendengar yang tak berniat mengomentari perdebatan kedua sahabatnya. Dia justru memilih fokus memainkan game yang baru selesai dia buat beberapa hari yang lalu.
Ello harus melakukan beberapa tes pada game barunya sebelum dirilis dan mulai dipasarkan. Proses ini sebenarnya memakan waktu yang lama, dan seharusnya dilalukan bukan di sekolah karena memang membutuhkan konsentrasi tinggi agar bisa menemukan kekurangan dari game itu sendiri. Tapi menurut Ello tak masalah dilakukan saat ini. Mumpung guru mapel mereka belum masuk. Dan anggap saja dia sedang nyicil untuk menyempurnakan game barunya.
Sejak dua tahun yang lalu tanpa sepengetahuan orang tuanya, Ello sudah mendirikan perusahaannya sendiri yang mengembangkan game online.
Modal awalnya pun berasal dari uang hasil menjadi seorang Youtuber. Bahkan akun Youtube-nya sendiri sekarang menjadi akun gamer dengan subscriber terbanyak di Asia. Dan dalam waktu sebulan dia bisa menghasilkan uang hingga ratusan juta hanya dari konten video yang dia unggah ke akun youtube-nya.
"Ett buset sakit ngab." Alex mengelus kepalanya yang terkena hantaman buku paket. Sedangkan Mike justru tertawa menatap wajah Alex yang terlihat sangat kesal.
"Sini-sini gue kasih tau," Alex meminta Mike mendekat. Dan Mike yang penasaran dengan apa yang akan Alex katakan langsung mencondongkan tubuhnya ke arah Alex.
"Ello sini, gue kasih tau." Alex menarik telinga Ello agar mendekat ke arahnya.
"Sakitt anjiir, ini daun telinga bukan daun pintu. Seenak jidat lo aja main tarik-tarik," gerutu Ello sambil mengusap telinganya yang sudah memerah.
Mereka berdua sudah mendekat ke Alex dan bersiap ingin mengetahui informasi apa yang akan di berikan pria itu pada mereka.
"Sebentar lagi status jomblo gue bakalan usai," ucap Alex dengan begitu percaya dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Amelia Lia
nah blm tau tu si alex tu bidadari sdh ada yg punya 🤭
2022-10-21
0
Suzieqaisara Nazarudin
Itu istri orang lex,jangan ngandi deh kam
loe🤣🤣Noh lakik nya deoan loe..
2022-07-05
1
Ririe Handay
PD gila kamu Alex
2022-01-21
1