Rekor Kesialan

"Kakak......" rengek Ayura meminta bantuan pada Hiro. Dia tidak mau pindah ke Jakarta. Kalau pun harus pindah, Ayura ingin kakaknya juga ikut pindah. Karena walau bagaimanapun mereka tidak pernah terpisahkan.

"Kenapa papi memutuskan semua ini secara sepihak?" tanya Hiro yang sejak tadi diam.

"Apa salahnya adik kamu melanjutkan sekolahnya di Jakarta?" tanya Papi Genta pada sang putra.

"Tapi pi. Yura itu selalu aku yang jagain. Kalau Yura disini siapa yang akan jagain dia? Papi tau sendiri kalau papi selalu sibuk bahkan bisa di bilang jarang ada di rumah. Aku gak mau Yura sampai kekurangan perhatian dari kita dan justru membuat Ayura mencari perhatian dari orang lain di luaran sana," ucap Hiro tak setuju dengan hukuman yang Papi Genta berikan pada adik kesayangannya.

"Kamu gak perlu khawatir nak. Akan banyak yang memperhatikannya."

"Siapa?" tanya Hiro. Pasalnya selama tujuh tahun belakangan ini hanya dia dan sang papi lah yang selalu memperhatikan Ayura.

"Disini ada calon tunangan Yura yang akan menjaganya. Kamu gak perlu khawatir," jawab Papi Genta. Dia memang sengaja memberi hukuman ini agar Ayura bisa mengenal lebih dekat calon tunangannya. Dan kelak kalau mereka bertunangan, Ayura tak akan kabur dengan alasan tak mau di tunangkan dengan pria yang tak dia kenal.

"Harus berapa kali Yura bilang sama Papi kalau Yura gak mau tunangan," sahut Ayura yang tak habis pikir dengan Papinya. Apa dia yang kabur belum cukup membuat Papi Genta merubah keputusannya untuk tidak menjodohkan dirinya lagi.

"Yura kemarin memang kamu gagal bertunangan. Tapi bukan berarti pertunangan kamu akan dibatalkan, karena Papi dan Om Arya sudah sepakat untuk menunda pertunangan kalian. Dan kamu harus ingat Yura, kalau pertunangan ini terjadi karena mendiang mamimu yang menginginkannya," ucap Papi Genta dengan sangat tegas.

"Tapi Yura gak mau tinggal di Jakarta. Yura mau ikut kak Hiro kembali ke Jepang," rengek Ayura.

"Keputusan Papi sudah bulat. Kamu akan tinggal di Jakarta sama Papi. Lagi pula kakakmu sebentar lagi wisuda. Dan dia juga akan kembali ke Jakarta untuk membantu Papi bekerja di perusahaan."

"Tapi Yura tetep mau sama kak Hiro," ucap Ayura masih merengek mencoba membujuk Papi Genta.

"Gak Yura. Kali ini aja kamu turutin kemauan Papi," balas Papi Genta tak ingin di bantah.

"Papi Jahat sama Yura. Bahkan lebih jahat dari Ibu tiri Cinderella. Dan Yura sebel banget sama Papi." Ayura bangkit dari duduknya dan berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

Brakk...

Ayura kembali membanting pintu kamarnya dengan sangat keras. Dan mungkin saja jika pintu itu bisa berbicara dia akan bertanya apa salahnya. Kenapa Ayura selalu membanting dirinya dengan begitu tega, bahkan tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Kesal, marah, kecewa. Entahlah terlalu banyak yang Yura rasakan saat ini hingga dia sendiri bingung. "Perasaan gue apes mulu gara-gara kabur di malem pertuangan itu," gumam Ayura sambil mengingat-ingat apa saja yang dia alami.

Yang pertama jatuh karena sprei yang di ikat Bi Sari tidak kencang bahkan hingga saat ini pan**tnya masih ngilu. Dan setelah itu saat dirinya baru sampai di bandara, dia justru menabrak seseorang. Hingga yang lebih parah Yura harus duduk di kursi ekonomi berdampingan dengan pria botak yang mesum.

Belum cukup sampai disitu kesialan yang Ayura dapatkan. Karena saat Ayura baru sampai di Jogja, dia harus rela kehujanan dan bahkan tidak menemuka satu pun kamar yang kosong setelah lebih dari lima hotel yang dia datangi. Dan sekalinya mendapatkan kamar kosong, dia harus rela berbagi dengan kakak tampan yang justru berakhir di gerebek dan di nikahkan secara paksa.

Ayura menghela nafas panjang.

"Dan lo harus ingat juga Yura kalau di hari pertama lo nikah, lo justru di tinggal pergi oleh suami tampan lo yang bahkan tak kembali ke losmen dan membiarkan lo kelaparan. Hingga lo harus pergi keluar dan berakhir tidak bisa membayar belanjaan gara-gara Papi Genta yang membekukan semua kartu kredit lo," gumam Ayura.

"Hahaha.... ternyata kesialan lo belum berakhir sampai di situ. Karena lo harus kembali ke Jakarta dengan menaiki bus malam hingga sekarang di tambah hukuman yang akan di berikan papi," ucap Ayura mentertawakan dirinya sendiri.

Kalau ada rekor orang tersial di dunia. Pasti Ayura sudah memecahkan rekor itu sekarang juga. Dan sudah bisa Yura pastikan jika ini bukanlah akhir dari kesialnya. Karena dia tau Papi Genta tak akan melepaskannya begitu saja.

Tokk.. tokk.. tok..

"Ra... ini kak Hiro. Apa kakak boleh masuk," ucap Hiro dari balik pintu kamar adiknya.

"Masuk aja kak. Pintunya gak Yura kunci," jawab Ayura lalu mendudukan tubuhnya di atas ranjang.

Ceklek

Hiro masuk ke kamar adiknya dengan membawa segelas jus jeruk untuk Ayura. Dia tau jika saat ini adik kesayangannya itu sedang tidak baik-baik saja. Dan dia akan mencoba memberikan sedikit pengertian pada Ayura.

"Minum dulu Ra, ini kakak bawain jus kesukaanmu." Hiro menyodorkan gelas kaca yang mulai berembun akibat suhu dingin dari dalam gelas.

"Makasih kak." Ayura meraih gelas dari tangan kakaknya dan mulai menengguknya hingga hampir tandas. Dia haus, bahkan sangat haus setelah perdebatan panas antara dirinya dan sang Papi.

"Maafin kakak ya Ra, kali ini kakak gak bisa bantu kamu buat bujuk Papi. Tapi kakak janji setelah kakak selesai wisuda, kakak akan langsung balik lagi ke Jakarta," ucap Hiro yang kini sudah duduk di sisi ranjang.

"Tapi Yura pengen ikut kakak balik ke Jepang," rengek Ayura dengan wajah sendu yang biasanya akan membuat Hiro mau tak mau menuruti keinginannya.

"Kakak udah coba bicara sama Papi tadi Ra. Dan Papi bener-bener gak izinin kakak bawa kamu ke Jepang. Tapi kakak janji, walaupun kakak jauh sama kamu, kakak akan sering hubungi kamu. Jadi kamu gak perlu khawatirin apapun. Kamu bisa cerita semua yang terjadi sama kakak. Dan kakak akan minta Fano buat jagain kamu."

"Gak. Aku gak mau di jagain dia," tolak Ayura dengan tegas.

"Tapi Yura, dia calon tunangan kamu. Dan kelak dia juga akan jadi suami kamu."

"Kak Fano gak akan pernah jadi suami Yura kak. Yura udah punya suami dan itu bukan Fano," sahut Ayura tegas.

"Udah punya suami?"

"Ehh,, maksud Yura, besok kalau Yura punya suami, Yura maunya suami Yura itu pilihan Yura sendiri. Bukan karena di jodohin sama Papi," sahut Ayura berkilah. Bagaimana bisa dia hampir ketahuan jika dirinya sudah menikah.

Terpopuler

Comments

Gagas Permadi

Gagas Permadi

🤣🤣🤣🤣🤣

2024-01-26

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Wkwkwk gak tau aja papi kalo anaknya udah jadi nini orang..

2023-09-18

0

Kanara 🖤

Kanara 🖤

eh keceplosan 🤭

2021-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 Coming Home
2 Grafano Arriel Darmawangsa
3 Mencetus Sebuah Ide
4 Kabur
5 Kabur Untuk Berlibur
6 Welcome To Yogyakarta
7 Razia
8 Interogasi
9 Apa Kalian Sudah Siap
10 SAH
11 Dibekukan
12 Kembali Ke Losmen
13 Masih Di Bawah Gue
14 Pulang Ke Jakarta
15 Hukuman
16 Rekor Kesialan
17 Rencana Papi Genta
18 Terlambat
19 Jadi Youtuber
20 Siswa Baru
21 Menemukanmu
22 Rival
23 Nafkah Lahir
24 Belajar Dari Kesalahan
25 Mengantar Pulang
26 Mengembalikan Jam Tangan
27 The Most Wanted Boys
28 Jantungku
29 Jalan-jalan
30 Aku Suamimu
31 Salim
32 Boneka Beruang
33 Bini Gue
34 Tampil Berbeda
35 Axel Corp.
36 Mundur Sebelum Berjuang
37 Makan Sore Dengan Kak Fano
38 Istriku
39 Panggilan Video
40 Ayuraku Sayang
41 Salah Tingkah
42 Ayura Capek
43 Udah Ganteng Belum?
44 Rooftop
45 Istirahat With Most Wanted Boys
46 Mabar
47 Tentang Ello
48 Udang Makanan Favorit
49 Ingin Jujur Dengan Mama Rani
50 Janji Dengan Laura
51 Nonton Bersama Laura
52 Mana Yang Dipegang Reno
53 Meminta Izin Papi Genta
54 Bantuan Kak Hiro
55 Gak Macam-macam
56 Digarap Dulu
57 Taman Bermain
58 Alex Emang Ember
59 Bertemu Papi Mertua
60 Dia Pacar Ayura
61 Do You Want To Be My Girlfriend?
62 Kita Berbeda
63 Mencintaimu Tak Butuh Alasan
64 Obat Nyamuk
65 Mata-Mata
66 Jangan Bilang Papi
67 Pijit Memijit
68 Bolehkan?
69 Berangkat Sekolah Bersama
70 Refreshing
71 Nyesel Do'ain Kalian
72 Malunya Sampai Ke Ubun-ubun
73 Lampu Hijau
74 Hiro Tak Menyangka
75 Seserahan
76 Ingin Seperti Kalian
77 Turnamen
78 Tunangan
79 Ello Gak Setuju
80 Alasan Kita Menikah
81 Sesakit Ini
82 Tidak Mau Bercerai
83 Mengesahkan Secara Hukum
84 Kecelakaan
85 Butuh Donor Darah
86 Jarum Raksasa
87 Operasi Fano
88 Keadaan Fano
89 Penyebab Kecelakaan
90 Kamar Ayura
91 Jangan Aneh-Aneh
92 Jangan Tinggalin Kakak
93 Membangunkan Little Pasutri
94 Panas Dingin
95 Ayura Pengen Ikut
96 Rencana
97 Trip Ke Raja Ampat
98 Trending Topik
99 Kecelakaan Yang Disengaja
100 Mengantar Papa Pulang
101 Kamar Ello
102 Live
103 Gak Mau Solo Lagi
104 Bucin Sebucin-bucinnya
105 Ancaman Agam
106 Dalang Utama
107 Ngambek
108 Papa Arya
109 Minta Maaf
110 Gaun
111 Catok Rambut
112 Malu Sama Mama Rani
113 Nasib Pernikahan
114 The Power Of Duit
115 Khawatir
116 Sadar Dari Koma
117 Tunggu Setahun
118 Niken
119 Showroom Mobil
120 Mengungsi
121 Nyoba Mobil Baru
122 Pesan Mama Rani
123 Manjanya Ayura
124 Tebar Pesona
125 Jepang
126 Bertemu Eiji
127 Lebih Suka Ayura Manja
128 SELAMANYA
129 Jangan Sekarang
130 Bebek
131 Pengen Lagi
132 Honeymoon Ala Kadarnya
133 Bisikan Hiro
134 Roti Jepang
135 Penangkaran Boneka
136 Panti Asuhan
137 Rasa Sakit Yang Masih Ada
138 Special
139 Jangan Pura-Pura Bahagia
140 Kasih Pelajaran
141 Semoga Kamu Baik-Baik Aja
142 Visum
143 Hukuman
144 Memberitahu Ayura
145 Anugrah
146 Semakin Takut Ruangan Gelap
147 Solusi
148 Hanya Bisa Pasrah
149 Keisengan Little Pasutri
150 Memanjat Pohon Mangga
151 Seasam Buah Mangga
152 Final (END)
153 EXTRA PART
154 EXTRA PART 2
155 EXTRA PART 3
156 EXTRA PART 4
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Coming Home
2
Grafano Arriel Darmawangsa
3
Mencetus Sebuah Ide
4
Kabur
5
Kabur Untuk Berlibur
6
Welcome To Yogyakarta
7
Razia
8
Interogasi
9
Apa Kalian Sudah Siap
10
SAH
11
Dibekukan
12
Kembali Ke Losmen
13
Masih Di Bawah Gue
14
Pulang Ke Jakarta
15
Hukuman
16
Rekor Kesialan
17
Rencana Papi Genta
18
Terlambat
19
Jadi Youtuber
20
Siswa Baru
21
Menemukanmu
22
Rival
23
Nafkah Lahir
24
Belajar Dari Kesalahan
25
Mengantar Pulang
26
Mengembalikan Jam Tangan
27
The Most Wanted Boys
28
Jantungku
29
Jalan-jalan
30
Aku Suamimu
31
Salim
32
Boneka Beruang
33
Bini Gue
34
Tampil Berbeda
35
Axel Corp.
36
Mundur Sebelum Berjuang
37
Makan Sore Dengan Kak Fano
38
Istriku
39
Panggilan Video
40
Ayuraku Sayang
41
Salah Tingkah
42
Ayura Capek
43
Udah Ganteng Belum?
44
Rooftop
45
Istirahat With Most Wanted Boys
46
Mabar
47
Tentang Ello
48
Udang Makanan Favorit
49
Ingin Jujur Dengan Mama Rani
50
Janji Dengan Laura
51
Nonton Bersama Laura
52
Mana Yang Dipegang Reno
53
Meminta Izin Papi Genta
54
Bantuan Kak Hiro
55
Gak Macam-macam
56
Digarap Dulu
57
Taman Bermain
58
Alex Emang Ember
59
Bertemu Papi Mertua
60
Dia Pacar Ayura
61
Do You Want To Be My Girlfriend?
62
Kita Berbeda
63
Mencintaimu Tak Butuh Alasan
64
Obat Nyamuk
65
Mata-Mata
66
Jangan Bilang Papi
67
Pijit Memijit
68
Bolehkan?
69
Berangkat Sekolah Bersama
70
Refreshing
71
Nyesel Do'ain Kalian
72
Malunya Sampai Ke Ubun-ubun
73
Lampu Hijau
74
Hiro Tak Menyangka
75
Seserahan
76
Ingin Seperti Kalian
77
Turnamen
78
Tunangan
79
Ello Gak Setuju
80
Alasan Kita Menikah
81
Sesakit Ini
82
Tidak Mau Bercerai
83
Mengesahkan Secara Hukum
84
Kecelakaan
85
Butuh Donor Darah
86
Jarum Raksasa
87
Operasi Fano
88
Keadaan Fano
89
Penyebab Kecelakaan
90
Kamar Ayura
91
Jangan Aneh-Aneh
92
Jangan Tinggalin Kakak
93
Membangunkan Little Pasutri
94
Panas Dingin
95
Ayura Pengen Ikut
96
Rencana
97
Trip Ke Raja Ampat
98
Trending Topik
99
Kecelakaan Yang Disengaja
100
Mengantar Papa Pulang
101
Kamar Ello
102
Live
103
Gak Mau Solo Lagi
104
Bucin Sebucin-bucinnya
105
Ancaman Agam
106
Dalang Utama
107
Ngambek
108
Papa Arya
109
Minta Maaf
110
Gaun
111
Catok Rambut
112
Malu Sama Mama Rani
113
Nasib Pernikahan
114
The Power Of Duit
115
Khawatir
116
Sadar Dari Koma
117
Tunggu Setahun
118
Niken
119
Showroom Mobil
120
Mengungsi
121
Nyoba Mobil Baru
122
Pesan Mama Rani
123
Manjanya Ayura
124
Tebar Pesona
125
Jepang
126
Bertemu Eiji
127
Lebih Suka Ayura Manja
128
SELAMANYA
129
Jangan Sekarang
130
Bebek
131
Pengen Lagi
132
Honeymoon Ala Kadarnya
133
Bisikan Hiro
134
Roti Jepang
135
Penangkaran Boneka
136
Panti Asuhan
137
Rasa Sakit Yang Masih Ada
138
Special
139
Jangan Pura-Pura Bahagia
140
Kasih Pelajaran
141
Semoga Kamu Baik-Baik Aja
142
Visum
143
Hukuman
144
Memberitahu Ayura
145
Anugrah
146
Semakin Takut Ruangan Gelap
147
Solusi
148
Hanya Bisa Pasrah
149
Keisengan Little Pasutri
150
Memanjat Pohon Mangga
151
Seasam Buah Mangga
152
Final (END)
153
EXTRA PART
154
EXTRA PART 2
155
EXTRA PART 3
156
EXTRA PART 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!