Hukuman

Sore ini Ello baru saja tiba di rumahnya. Dia bergegas ke kamar kedua orang tuanya untuk mengetahui keadaan mama Rani. Dan tanpa permisi Ello pun langsung masuk karena memang pintu kamar tidak di tutup dengan rapat.

"Ma..... " panggil Ello dan bergegas menuju ranjang dimana maminya sedang duduk bersandar dan sedang makan bubur yang di suapi Fano sang kakak.

"Mama sakit apa?" Ello bertanya setelah sebelumnya berjongkok di sisi ranjang. Digengamnya tangan yang sudah mulai sedikit keriput pertanda usia sang pemilik tak lagi muda.

"Mama gak papa sayang," balas mama Rani seraya tersenyum pada putra bungsunya yang baru saja pulang.

"Mama kamu sakit gara-gara kerjaan anak kesayangannya yang suka kabur-kaburan," cletuk papa Arya yang ternyata sejak tadi berdiri di dekat jendela kamar.

"Pa... " mama Rani tak setuju dengan ucapan suaminya.

"Memang benar kan ma? Mama sakit begini karna anak kesayangan mama itu. Sudah papa bilang jangan manjain dia. Sekarang mama liat kan dia bahkan gak peduli dengan kakaknya yang baru saja gagal bertunangan," ucap Arya kesal.

Sedangkan Ello kini sudah tertunduk dan mencoba menahan gemuruh di hatinya. Bukankah sudah biasa papanya selalu menyalahkannya. Tapi kenapa masih tetap sesakit ini saat mendengar ucapan papa Arya barusan.

"Sayang jangan dengerin kata papamu," ucap mama Rani sambil menggengam tangan putranya yang masih berada di atas tangan kanannya. "Apa yang papa katakan itu gak bener. Mama sakit bukan karena kamu. Mama hanya kelelahan," jelas mama Rani. Dia sangat tahu perasaan Ello saat ini, dia takut putranya itu akan pergi lagi dari rumah saat mendengar perkataan suaminya.

"Iyaa ma. Ello gak pa-pa kok," ucapnya sambil memaksakan tersenyum ke arah mama Rani. Dia takut mama Rani mengkhawatirkannya hingga membuat kesehatannya kembali down.

"Syukurlah. Sekarang suapin mama ya," pinta mama Rani pada Ello. Dan di balas anggukan kepala oleh anak bungsunya itu.

Fano yang mendengarkan mama Rani ingin di suapi Ello pun memberikan mangkok bubur di tangannya ke adiknya. "Jangan dengerin kata papa. Kamu tetep adik kakak yang paling hebat," ujar Fano pada sang adik lalu bergegas menyusul papa Arya yang sudah keluar terlebih dahulu.

~

Malam ini di meja makan keluarga Aditama sudah lengkap dengan seluruh anggotanya. Yaitu papi Genta, Hiro dan Ayura.

Tapi suasana hari ini ada yang beda, karena Ayura yang biasanya bawel dan banyak bicara kini berubah menjadi sedikit pendiam. Ya walaupun diamnya Ayura hanya ke papi Genta. Sedangkan ke kakaknya dia tetap saja cerewet dan manja seperti biasa.

"Yura nanti habis makan malam papi mau bicara," ucap Papi Genta di sela-sela makan malam mereka.

"Gak ada yang perlu di bicarain lagi diantara kita pi. Karena Yura dan papi udah end," jawab Ayura tanpa menatap ke arah papinya. Dan hanya fokus pada makanan di piringnya.

"Ra kamu ngomong apa sih gak jelas banget," sahut Hiro sambil menggelengkan kepala melihat adiknya yang super menyebalkan itu.

"Yura gak ngomong apa-apa," jawab Yura cuek.

"Dah nanti kakak temenin ngomong sama papinya. Jangan ngambek lama-lama kasihan papi kalau kamu diemin terus gitu."

"Orang papi yang mulai. Yura masih sebel kak sama papi."

"Gak boleh sebel gitu sama papi."

"Tapi kak....."

"Dah lanjutin makannya," ucap Hiro memotong perkataan adiknya. Sedangkan Papi Genta hanya menghela nafas panjang saat tahu putrinya masih marah padanya. Dan sudah bisa dia pastikan setelah ini Ayura pasti akan semakin marah padanya.

"Papi mau ngomong apa? Ayura ngantuk mau cepet tidur," ucap Ayura saat mereka bertiga sudah duduk bersama di ruang keluarga.

"Kemarin kan papi sudah bilang kalau kamu sudah sampai Jakarta, papi bakal kasih hukuman?"

"Heisshh.... emang papi masih kurang liat Ayura menderita?" tanya Ayura kesal. Karena ingat jika pelariannya itu hanya menghasilkan kesialan saja.

"Menderita apa? Bukannya kamu kabur mau liburan?" ucap papi Genta mencibir.

"Liburan dari Hongkong? Duit aja gak punya gimana Yura mau liburan," ucap Ayura sinis.

"Udah gitu pas kabur jatuh gara-gara Bi Sari ngiket sprei-nya gak kenceng," kesal Ayura karena jujur saja saat ini pan**tnya masih sedikit ngilu.

Sedangkan Bi Sari yang saat ini sedang mengantarkan teh untuk ke tiga majikannya hanya bisa diam dengan wajah pucat dan tubuh yang sedikit gemetaran.

"Jadi Bi Sari yang bantu Yura kabur?" tanya papi Genta pada asisten rumah tangganya itu.

"Ehh,, bukan tuan. Mana berani Bibi bantuin nona Yura kabur," jawab Bi Sari, bahkan kini keringat dingin sudah membasahi daster batik yang dia kenakan.

"Bi Sari balik ke belakang aja," ucap Ayura yang melihat wajah ketakutan Bi Sari. Apalagi ini memang bukan kesalahan asisten rumah tangganya itu. Karena Bi Sari memang tak tau rencana Ayura yang akan kabur di malam pertunangannya.

"Kalau gitu saya permisi tuan, nona." Bi Sari lansung berjalan cepat meninggalkan ruang keluarga. Dia harus segera menyelamatkan diri, jika tidak bisa-bisa dia di pecat sekarang juga.

"Kalau gitu Yura juga mau istirahat dulu. Yura capek." Ayura bangkit dari duduknya dan hendak melangkah pergi ke kamarnya.

"Hey... nona, tak semudah itu kau menghindar dari hukuman yang akan papi berikan." Papi Genta menarik tangan putrinya agar kembali duduk. Hingga Ayura hanya bisa mencebikan bibirnya karena merasa sangat kesal.

"Dengarkan papi baik-baik."

"Hmm...... "

"Karna kamu sudah berani-beraninya kabur dari acara pertunanganmu hingga buat papi malu pada seluruh keluarga besar kita dan keluarga besar Darmawangsa. Jadi kamu harus dapat hukuman dari papi."

"Ckk...gak usah panjang lebar ngomongnya pi. To the poin aja apa hukuman yang akan Yura terima?" tanya Ayura yang memang sudah sangat kesal dengan nasib-nya setelah kabur di hari pertunangan.

"Kamu gak boleh lagi ikut kakakmu balik ke Jepang," ucap Papi Genta dengan tegas

"Papi jangan bercanda deh. Biarkan Sule Prikitiuww aja yang jadi pelawak. Soalnya kalau papi yang nglawak garing. Noh liat, buktinya Ayura sama kak Hiro gak ketawa," sahut Ayura yang mengira ucapan papinya hanya sebuah candaan.

"Ngapain kamu sama Hiro harus ketawa? Orang yang papi omongin serius."

Hening

"What? Papi yang bener aja dong. Yura kan di Jepang masih sekolah. Yura gak mau kalau sampai putus sekolah. Gimana masa depan Yura kalau cuma bermodalkan ijazah SMP," ucap Ayura sesaat setelah menyadari jika saat ini papinya sedang tidak bercanda.

"Kamu gak perlu khawatir sayang. Kamu bisa tetep lanjutin sekolah di Jakarta. Karena papi udah urus semua berkas kepindahan kamu," jawab Genta dengan senyum smirk.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Noh satu skolah tuh sama MISUA 👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻😀😀

2023-09-18

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

🤣🤣🤣🤣 Langsung nyembur air yg aku minum saat denger kta END keluar dr mulut Ayura utk papi nya,Kayak org pacaran aja 😂😂😜

2023-09-18

0

Febi

Febi

ciee ciee yg bakalan ketemu suami😁😁

2022-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 Coming Home
2 Grafano Arriel Darmawangsa
3 Mencetus Sebuah Ide
4 Kabur
5 Kabur Untuk Berlibur
6 Welcome To Yogyakarta
7 Razia
8 Interogasi
9 Apa Kalian Sudah Siap
10 SAH
11 Dibekukan
12 Kembali Ke Losmen
13 Masih Di Bawah Gue
14 Pulang Ke Jakarta
15 Hukuman
16 Rekor Kesialan
17 Rencana Papi Genta
18 Terlambat
19 Jadi Youtuber
20 Siswa Baru
21 Menemukanmu
22 Rival
23 Nafkah Lahir
24 Belajar Dari Kesalahan
25 Mengantar Pulang
26 Mengembalikan Jam Tangan
27 The Most Wanted Boys
28 Jantungku
29 Jalan-jalan
30 Aku Suamimu
31 Salim
32 Boneka Beruang
33 Bini Gue
34 Tampil Berbeda
35 Axel Corp.
36 Mundur Sebelum Berjuang
37 Makan Sore Dengan Kak Fano
38 Istriku
39 Panggilan Video
40 Ayuraku Sayang
41 Salah Tingkah
42 Ayura Capek
43 Udah Ganteng Belum?
44 Rooftop
45 Istirahat With Most Wanted Boys
46 Mabar
47 Tentang Ello
48 Udang Makanan Favorit
49 Ingin Jujur Dengan Mama Rani
50 Janji Dengan Laura
51 Nonton Bersama Laura
52 Mana Yang Dipegang Reno
53 Meminta Izin Papi Genta
54 Bantuan Kak Hiro
55 Gak Macam-macam
56 Digarap Dulu
57 Taman Bermain
58 Alex Emang Ember
59 Bertemu Papi Mertua
60 Dia Pacar Ayura
61 Do You Want To Be My Girlfriend?
62 Kita Berbeda
63 Mencintaimu Tak Butuh Alasan
64 Obat Nyamuk
65 Mata-Mata
66 Jangan Bilang Papi
67 Pijit Memijit
68 Bolehkan?
69 Berangkat Sekolah Bersama
70 Refreshing
71 Nyesel Do'ain Kalian
72 Malunya Sampai Ke Ubun-ubun
73 Lampu Hijau
74 Hiro Tak Menyangka
75 Seserahan
76 Ingin Seperti Kalian
77 Turnamen
78 Tunangan
79 Ello Gak Setuju
80 Alasan Kita Menikah
81 Sesakit Ini
82 Tidak Mau Bercerai
83 Mengesahkan Secara Hukum
84 Kecelakaan
85 Butuh Donor Darah
86 Jarum Raksasa
87 Operasi Fano
88 Keadaan Fano
89 Penyebab Kecelakaan
90 Kamar Ayura
91 Jangan Aneh-Aneh
92 Jangan Tinggalin Kakak
93 Membangunkan Little Pasutri
94 Panas Dingin
95 Ayura Pengen Ikut
96 Rencana
97 Trip Ke Raja Ampat
98 Trending Topik
99 Kecelakaan Yang Disengaja
100 Mengantar Papa Pulang
101 Kamar Ello
102 Live
103 Gak Mau Solo Lagi
104 Bucin Sebucin-bucinnya
105 Ancaman Agam
106 Dalang Utama
107 Ngambek
108 Papa Arya
109 Minta Maaf
110 Gaun
111 Catok Rambut
112 Malu Sama Mama Rani
113 Nasib Pernikahan
114 The Power Of Duit
115 Khawatir
116 Sadar Dari Koma
117 Tunggu Setahun
118 Niken
119 Showroom Mobil
120 Mengungsi
121 Nyoba Mobil Baru
122 Pesan Mama Rani
123 Manjanya Ayura
124 Tebar Pesona
125 Jepang
126 Bertemu Eiji
127 Lebih Suka Ayura Manja
128 SELAMANYA
129 Jangan Sekarang
130 Bebek
131 Pengen Lagi
132 Honeymoon Ala Kadarnya
133 Bisikan Hiro
134 Roti Jepang
135 Penangkaran Boneka
136 Panti Asuhan
137 Rasa Sakit Yang Masih Ada
138 Special
139 Jangan Pura-Pura Bahagia
140 Kasih Pelajaran
141 Semoga Kamu Baik-Baik Aja
142 Visum
143 Hukuman
144 Memberitahu Ayura
145 Anugrah
146 Semakin Takut Ruangan Gelap
147 Solusi
148 Hanya Bisa Pasrah
149 Keisengan Little Pasutri
150 Memanjat Pohon Mangga
151 Seasam Buah Mangga
152 Final (END)
153 EXTRA PART
154 EXTRA PART 2
155 EXTRA PART 3
156 EXTRA PART 4
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Coming Home
2
Grafano Arriel Darmawangsa
3
Mencetus Sebuah Ide
4
Kabur
5
Kabur Untuk Berlibur
6
Welcome To Yogyakarta
7
Razia
8
Interogasi
9
Apa Kalian Sudah Siap
10
SAH
11
Dibekukan
12
Kembali Ke Losmen
13
Masih Di Bawah Gue
14
Pulang Ke Jakarta
15
Hukuman
16
Rekor Kesialan
17
Rencana Papi Genta
18
Terlambat
19
Jadi Youtuber
20
Siswa Baru
21
Menemukanmu
22
Rival
23
Nafkah Lahir
24
Belajar Dari Kesalahan
25
Mengantar Pulang
26
Mengembalikan Jam Tangan
27
The Most Wanted Boys
28
Jantungku
29
Jalan-jalan
30
Aku Suamimu
31
Salim
32
Boneka Beruang
33
Bini Gue
34
Tampil Berbeda
35
Axel Corp.
36
Mundur Sebelum Berjuang
37
Makan Sore Dengan Kak Fano
38
Istriku
39
Panggilan Video
40
Ayuraku Sayang
41
Salah Tingkah
42
Ayura Capek
43
Udah Ganteng Belum?
44
Rooftop
45
Istirahat With Most Wanted Boys
46
Mabar
47
Tentang Ello
48
Udang Makanan Favorit
49
Ingin Jujur Dengan Mama Rani
50
Janji Dengan Laura
51
Nonton Bersama Laura
52
Mana Yang Dipegang Reno
53
Meminta Izin Papi Genta
54
Bantuan Kak Hiro
55
Gak Macam-macam
56
Digarap Dulu
57
Taman Bermain
58
Alex Emang Ember
59
Bertemu Papi Mertua
60
Dia Pacar Ayura
61
Do You Want To Be My Girlfriend?
62
Kita Berbeda
63
Mencintaimu Tak Butuh Alasan
64
Obat Nyamuk
65
Mata-Mata
66
Jangan Bilang Papi
67
Pijit Memijit
68
Bolehkan?
69
Berangkat Sekolah Bersama
70
Refreshing
71
Nyesel Do'ain Kalian
72
Malunya Sampai Ke Ubun-ubun
73
Lampu Hijau
74
Hiro Tak Menyangka
75
Seserahan
76
Ingin Seperti Kalian
77
Turnamen
78
Tunangan
79
Ello Gak Setuju
80
Alasan Kita Menikah
81
Sesakit Ini
82
Tidak Mau Bercerai
83
Mengesahkan Secara Hukum
84
Kecelakaan
85
Butuh Donor Darah
86
Jarum Raksasa
87
Operasi Fano
88
Keadaan Fano
89
Penyebab Kecelakaan
90
Kamar Ayura
91
Jangan Aneh-Aneh
92
Jangan Tinggalin Kakak
93
Membangunkan Little Pasutri
94
Panas Dingin
95
Ayura Pengen Ikut
96
Rencana
97
Trip Ke Raja Ampat
98
Trending Topik
99
Kecelakaan Yang Disengaja
100
Mengantar Papa Pulang
101
Kamar Ello
102
Live
103
Gak Mau Solo Lagi
104
Bucin Sebucin-bucinnya
105
Ancaman Agam
106
Dalang Utama
107
Ngambek
108
Papa Arya
109
Minta Maaf
110
Gaun
111
Catok Rambut
112
Malu Sama Mama Rani
113
Nasib Pernikahan
114
The Power Of Duit
115
Khawatir
116
Sadar Dari Koma
117
Tunggu Setahun
118
Niken
119
Showroom Mobil
120
Mengungsi
121
Nyoba Mobil Baru
122
Pesan Mama Rani
123
Manjanya Ayura
124
Tebar Pesona
125
Jepang
126
Bertemu Eiji
127
Lebih Suka Ayura Manja
128
SELAMANYA
129
Jangan Sekarang
130
Bebek
131
Pengen Lagi
132
Honeymoon Ala Kadarnya
133
Bisikan Hiro
134
Roti Jepang
135
Penangkaran Boneka
136
Panti Asuhan
137
Rasa Sakit Yang Masih Ada
138
Special
139
Jangan Pura-Pura Bahagia
140
Kasih Pelajaran
141
Semoga Kamu Baik-Baik Aja
142
Visum
143
Hukuman
144
Memberitahu Ayura
145
Anugrah
146
Semakin Takut Ruangan Gelap
147
Solusi
148
Hanya Bisa Pasrah
149
Keisengan Little Pasutri
150
Memanjat Pohon Mangga
151
Seasam Buah Mangga
152
Final (END)
153
EXTRA PART
154
EXTRA PART 2
155
EXTRA PART 3
156
EXTRA PART 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!