Kabur Untuk Berlibur

Papi Genta menghela nafas panjang saat mengetahui jika keluarga Darmawangsa sudah tiba di kediamannya.

"Hiro temani papi menemui mereka," ucap papi Genta lalu berjalan keluar dari kamar putrinya dan diikuti oleh sang putra.

"Apa yang terjadi dengan tuan Genta? Dan dimana nona Yura?" tanya bi Sari pada pak Sapto sambil clingak-clinguk mencari keberadaan Ayura.

"Nona Ayura kabur," sahut pak Sapto.

"Hah... Yang bener kamu Sapto? Kenapa kabur? Malam ini nona Yura kan harus bertunangan dengan putra keluarga Darmawangsa. Bahkan aku melihat sendiri saat nona Ayura didandani oleh perias yang di panggil oleh Tuan Genta," ucap bi Sari tak percaya.

"Itu masalahnya. Nona Yura gak mau dijodohin. Mangkanya kabur."

"Kenapa gak mau? Padahal putra Darmawangsa kan tampan-tampan. Apalagi mereka keluarga kaya raya yang duitnya gak bakalan habis sampai tujuh turunan dan delapan tanjakan," ucap bi Sari sambil terkekeh. "Kalau aku jadi nona Yura sejuta persen gak bakalan nolak. Malah aku bakalan langsung minta dikawinin sama calon suaminya," sambung bi Sari dengan girang sambil membayangkan jika dirinya menikah dengan salah satu putra dari keluarga Darmawangsa.

"Itu kan kamu. Lagian siapa juga yang mau dikawinin sama nenek peyot kayak kamu," sahut pak Sapto sambil menggelengkan kepalanya.

"Itu mulut kalau ngomong pedes banget sih," ketus bi Sari kesal. "Ehh..tapi tunggu dulu deh, perasaan dari tadi aku sama sekali gak lihat nona Yura keluar dari kamarnya."

"Itu karena nona Yura kabur lewat balkon," sahut pak Sapto yang masih setia menyauti setiap perkataan bi Sari.

"Hah..? Kok bisa?"

"Katanya sih nona Yura turun pakai kain sprei yang di ikat di railing balkon. Tapi gak tau juga sih. Ayo kita liat aja. Aku juga penasaran," ucap pak Sapto lalu berjalan menuju balkon kamar Ayura.

Saat sampai dibalkon pak Sapto dan bi Sari melihat kain sprei yang masih terikat di railing balkon dan terjulur sampai ketanah.

"Jadi nona Yura menyuruhku mengikat kain sprei menjadi tali hanya untuk kabur," ucap bi Sari lirih.

"Apa maksud kamu?" tanya pak Sapto tak mengerti.

"Tadi aku yang mengikat sprei-sprei ini," sahut bi Sari sambil menarik kain sprei yang terjulur ke bawah.

"Wahhh... bakalan kena masalah besar kamu Sar," ucap pak Sapto dengan wajah seakan prihatin terhadap nasib bi Sari kedepannya.

"Aku mana tau kalau nona Ayura bakalan kabur. Lagian secara logika siapa sih yang bakalan menolak kalau di jodohin sama penerus utama Darma Grup," sahut bi Sari.

"Ada. Nona Yura contohnya. Dan kamu Sar, bersiaplah terkena amukan Tuan Genta dan Tuan Hiro," ucap pak Sapto menakuti.

"Hahh... Trus gimana dong Sapto?" tanya Bi Sari mulai panik. "Aku takut kalau sampai di pecat? Aku belum siap. Apalagi cicilan utang gara-gara Parto (mantan suami Bi Sari) masih banyak. Mana sekarang masih jadi janda belum kawin lagi. Trus siapa yang bakalan bantuin aku bayar utang?" tanya bi Sari dengan wajah memelasnya. Namun pak Sapto justru hanya mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban atas kegalauan rekan kerjanya.

"Sapto.. tolong jangan kasih tahu tuan Genta atau tuan Hiro ya. Cuma kamu yang tau kalau aku secara tidak langsung membantu nona Yura kabur," ucap Bi Sari. "Tolong kasihani aku ya," sambungnya lagi dengan sedikit memohon.

"Sapto kamu denger aku gak sih?" teriak bi Sari saat melihat pak Sapto justru beranjak pergi. "Kalau sampai aku dipecat kamu harus tanggung jawab nikahin aku. Aku gak peduli walaupun harus jadi istri kedua," ucap bi Sari setelah berjalan cepat dan mensejajarkan langkah kakinya dengan kaki pak Sapto.

~

"Bagaimana bisa?" tanya Arya Darmawangsa dengan sedikit membentak saat mengetahui calon tunangan putra pertamanya kabur dari rumah.

"Papa sabar, jangan teriak-teriak nanti jantung papa kumat," ucap mama Rani menenangkan suaminya.

"Anak kita gagal bertunangan bagaimana papa bisa tenang?" ucap papa Arya masih dengan nada tingginya.

"Semuanya bisa dibicarakan baik-baik pa. Lagi pula ini salah kita juga karena terlalu cepat mengambil keputusan untuk mengadakan acara pertunangan ini sebelum mengetahui apakah Ayura mau atau tidak," ujar Mana Rani yang memandang masalah bukan hanya pada satu sisi.

"Iya Pa, mama benar. Ini salah kita terlalu terburu-buru mengambil keputusan. Apalagi Ayura masih sekolah. Fano yakin bukan karena Ayura tidak mau bertunangan dengan Fano. Hanya saja ini terlalu mendadak untuknya. Lagian Fano gak pa-pa kok kalau pertunangan ini kita undur sampai Ayura siap," sahut Fano mencoba menenangkan papinya. Walaupun didalam hatinya juga merasa kecewa karena Ayura, wanita yang di sukainya sejak lama justru kabur disaat acara pertunangan belum dimulai.

"Lalu papa harus bilang apa sama tamu-tamu itu Fano. Papa malu," ucap papa Arya.

"Kamu tenang aja Ar. Kita bisa bilang kalau Ayura sakit dan harus dilarikan kerumah sakit sehingga pertunangan ini harus diundur. Lagi pula yang datang hanya beberapa kerabat dekat kita kan? Aku yakin mereka akan mengerti," ucap Genta mencoba memberi saran. Dia cukup merasa bersalah pada sahabatnya karena ulah putri bungsunya.

"Mama setuju," ujar Rani memberi persetujuan atas saran yang diberikan Genta.

"Lo yang sabar ya bro," ucap Hiro sambil menepuk bahu teman SMA-nya yang sudah cukup lama tidak dia temui. Namun saat mereka bertemu justru pria baik itu harus di kecewakan oleh adiknya. "Semoga lo bisa maklumi kelakuan kekanak-kanakan adik gue," ucapnya lagi.

~

"Pak ke Bandara Halim Perdanakusuma," ucap Ayura sesaat setelah masuk ke dalam taxi.

"Baik mbak."

"Cepet ya pak, soalnya takut ketinggalan pesawat," ucap Ayura lagi.

Ayura memang sudah memesan tiket pesawat menuju Yogyakarta. Dia memutuskan untuk menghabiskan masa liburannya disana dari pada harus berada di Jakarta, karena yang ada nanti dia akan dipaksa untuk bertunangan dengan pria yang tak dikenalnya.

'No.. no.. no.. jangan harap bisa maksa Ayura tunangan sebelum Ayura dapet gelar sarjana,' batin Ayura menyeringai.

Di dalam taxi Ayura terkekeh sendiri saat membayangkan papi Genta dan kak Hiro yang pasti sekarang sedang pusing atau bahkan kesal karena tak bisa menemukan keberadaannya.

'Rasain siapa suruh maksa Yura tunangan,' gumam Ayura tanpa merasa bersalah sedikitpun. Bahkan beberapa kali panggilan telepon dari kakaknya dia abaikan begitu saja.

Hingga tiga puluh menit kemudian taxi yang Ayura tumpangi tiba di bandara. Dia keluar setelah membayar ongkos taxi dan melihat jam dipergelangan tangannya. "Wah gila bentar lagi pesawat gue take off," gumam Ayura lalu berlari cepat masuk kedalam Bandara.

Brukk....

Karena tak fokus melihat jalanan di depannya, Ayura tanpa sengaja menabrak seseorang hingga dirinya terpental dan jatuh kelantai.

Terpopuler

Comments

Niningdwi Purwanti

Niningdwi Purwanti

wah bandara Halim Deket rumah w tuh.. sini Yura ngumpet dirumah saya... hehehehhe

2022-04-18

0

KhDjh

KhDjh

yang bakalan nikah sama ayura itu Ello iya kan Thor??

2022-02-04

1

Ririe Handay

Ririe Handay

wuihhh Jogja....

2022-01-21

1

lihat semua
Episodes
1 Coming Home
2 Grafano Arriel Darmawangsa
3 Mencetus Sebuah Ide
4 Kabur
5 Kabur Untuk Berlibur
6 Welcome To Yogyakarta
7 Razia
8 Interogasi
9 Apa Kalian Sudah Siap
10 SAH
11 Dibekukan
12 Kembali Ke Losmen
13 Masih Di Bawah Gue
14 Pulang Ke Jakarta
15 Hukuman
16 Rekor Kesialan
17 Rencana Papi Genta
18 Terlambat
19 Jadi Youtuber
20 Siswa Baru
21 Menemukanmu
22 Rival
23 Nafkah Lahir
24 Belajar Dari Kesalahan
25 Mengantar Pulang
26 Mengembalikan Jam Tangan
27 The Most Wanted Boys
28 Jantungku
29 Jalan-jalan
30 Aku Suamimu
31 Salim
32 Boneka Beruang
33 Bini Gue
34 Tampil Berbeda
35 Axel Corp.
36 Mundur Sebelum Berjuang
37 Makan Sore Dengan Kak Fano
38 Istriku
39 Panggilan Video
40 Ayuraku Sayang
41 Salah Tingkah
42 Ayura Capek
43 Udah Ganteng Belum?
44 Rooftop
45 Istirahat With Most Wanted Boys
46 Mabar
47 Tentang Ello
48 Udang Makanan Favorit
49 Ingin Jujur Dengan Mama Rani
50 Janji Dengan Laura
51 Nonton Bersama Laura
52 Mana Yang Dipegang Reno
53 Meminta Izin Papi Genta
54 Bantuan Kak Hiro
55 Gak Macam-macam
56 Digarap Dulu
57 Taman Bermain
58 Alex Emang Ember
59 Bertemu Papi Mertua
60 Dia Pacar Ayura
61 Do You Want To Be My Girlfriend?
62 Kita Berbeda
63 Mencintaimu Tak Butuh Alasan
64 Obat Nyamuk
65 Mata-Mata
66 Jangan Bilang Papi
67 Pijit Memijit
68 Bolehkan?
69 Berangkat Sekolah Bersama
70 Refreshing
71 Nyesel Do'ain Kalian
72 Malunya Sampai Ke Ubun-ubun
73 Lampu Hijau
74 Hiro Tak Menyangka
75 Seserahan
76 Ingin Seperti Kalian
77 Turnamen
78 Tunangan
79 Ello Gak Setuju
80 Alasan Kita Menikah
81 Sesakit Ini
82 Tidak Mau Bercerai
83 Mengesahkan Secara Hukum
84 Kecelakaan
85 Butuh Donor Darah
86 Jarum Raksasa
87 Operasi Fano
88 Keadaan Fano
89 Penyebab Kecelakaan
90 Kamar Ayura
91 Jangan Aneh-Aneh
92 Jangan Tinggalin Kakak
93 Membangunkan Little Pasutri
94 Panas Dingin
95 Ayura Pengen Ikut
96 Rencana
97 Trip Ke Raja Ampat
98 Trending Topik
99 Kecelakaan Yang Disengaja
100 Mengantar Papa Pulang
101 Kamar Ello
102 Live
103 Gak Mau Solo Lagi
104 Bucin Sebucin-bucinnya
105 Ancaman Agam
106 Dalang Utama
107 Ngambek
108 Papa Arya
109 Minta Maaf
110 Gaun
111 Catok Rambut
112 Malu Sama Mama Rani
113 Nasib Pernikahan
114 The Power Of Duit
115 Khawatir
116 Sadar Dari Koma
117 Tunggu Setahun
118 Niken
119 Showroom Mobil
120 Mengungsi
121 Nyoba Mobil Baru
122 Pesan Mama Rani
123 Manjanya Ayura
124 Tebar Pesona
125 Jepang
126 Bertemu Eiji
127 Lebih Suka Ayura Manja
128 SELAMANYA
129 Jangan Sekarang
130 Bebek
131 Pengen Lagi
132 Honeymoon Ala Kadarnya
133 Bisikan Hiro
134 Roti Jepang
135 Penangkaran Boneka
136 Panti Asuhan
137 Rasa Sakit Yang Masih Ada
138 Special
139 Jangan Pura-Pura Bahagia
140 Kasih Pelajaran
141 Semoga Kamu Baik-Baik Aja
142 Visum
143 Hukuman
144 Memberitahu Ayura
145 Anugrah
146 Semakin Takut Ruangan Gelap
147 Solusi
148 Hanya Bisa Pasrah
149 Keisengan Little Pasutri
150 Memanjat Pohon Mangga
151 Seasam Buah Mangga
152 Final (END)
153 EXTRA PART
154 EXTRA PART 2
155 EXTRA PART 3
156 EXTRA PART 4
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Coming Home
2
Grafano Arriel Darmawangsa
3
Mencetus Sebuah Ide
4
Kabur
5
Kabur Untuk Berlibur
6
Welcome To Yogyakarta
7
Razia
8
Interogasi
9
Apa Kalian Sudah Siap
10
SAH
11
Dibekukan
12
Kembali Ke Losmen
13
Masih Di Bawah Gue
14
Pulang Ke Jakarta
15
Hukuman
16
Rekor Kesialan
17
Rencana Papi Genta
18
Terlambat
19
Jadi Youtuber
20
Siswa Baru
21
Menemukanmu
22
Rival
23
Nafkah Lahir
24
Belajar Dari Kesalahan
25
Mengantar Pulang
26
Mengembalikan Jam Tangan
27
The Most Wanted Boys
28
Jantungku
29
Jalan-jalan
30
Aku Suamimu
31
Salim
32
Boneka Beruang
33
Bini Gue
34
Tampil Berbeda
35
Axel Corp.
36
Mundur Sebelum Berjuang
37
Makan Sore Dengan Kak Fano
38
Istriku
39
Panggilan Video
40
Ayuraku Sayang
41
Salah Tingkah
42
Ayura Capek
43
Udah Ganteng Belum?
44
Rooftop
45
Istirahat With Most Wanted Boys
46
Mabar
47
Tentang Ello
48
Udang Makanan Favorit
49
Ingin Jujur Dengan Mama Rani
50
Janji Dengan Laura
51
Nonton Bersama Laura
52
Mana Yang Dipegang Reno
53
Meminta Izin Papi Genta
54
Bantuan Kak Hiro
55
Gak Macam-macam
56
Digarap Dulu
57
Taman Bermain
58
Alex Emang Ember
59
Bertemu Papi Mertua
60
Dia Pacar Ayura
61
Do You Want To Be My Girlfriend?
62
Kita Berbeda
63
Mencintaimu Tak Butuh Alasan
64
Obat Nyamuk
65
Mata-Mata
66
Jangan Bilang Papi
67
Pijit Memijit
68
Bolehkan?
69
Berangkat Sekolah Bersama
70
Refreshing
71
Nyesel Do'ain Kalian
72
Malunya Sampai Ke Ubun-ubun
73
Lampu Hijau
74
Hiro Tak Menyangka
75
Seserahan
76
Ingin Seperti Kalian
77
Turnamen
78
Tunangan
79
Ello Gak Setuju
80
Alasan Kita Menikah
81
Sesakit Ini
82
Tidak Mau Bercerai
83
Mengesahkan Secara Hukum
84
Kecelakaan
85
Butuh Donor Darah
86
Jarum Raksasa
87
Operasi Fano
88
Keadaan Fano
89
Penyebab Kecelakaan
90
Kamar Ayura
91
Jangan Aneh-Aneh
92
Jangan Tinggalin Kakak
93
Membangunkan Little Pasutri
94
Panas Dingin
95
Ayura Pengen Ikut
96
Rencana
97
Trip Ke Raja Ampat
98
Trending Topik
99
Kecelakaan Yang Disengaja
100
Mengantar Papa Pulang
101
Kamar Ello
102
Live
103
Gak Mau Solo Lagi
104
Bucin Sebucin-bucinnya
105
Ancaman Agam
106
Dalang Utama
107
Ngambek
108
Papa Arya
109
Minta Maaf
110
Gaun
111
Catok Rambut
112
Malu Sama Mama Rani
113
Nasib Pernikahan
114
The Power Of Duit
115
Khawatir
116
Sadar Dari Koma
117
Tunggu Setahun
118
Niken
119
Showroom Mobil
120
Mengungsi
121
Nyoba Mobil Baru
122
Pesan Mama Rani
123
Manjanya Ayura
124
Tebar Pesona
125
Jepang
126
Bertemu Eiji
127
Lebih Suka Ayura Manja
128
SELAMANYA
129
Jangan Sekarang
130
Bebek
131
Pengen Lagi
132
Honeymoon Ala Kadarnya
133
Bisikan Hiro
134
Roti Jepang
135
Penangkaran Boneka
136
Panti Asuhan
137
Rasa Sakit Yang Masih Ada
138
Special
139
Jangan Pura-Pura Bahagia
140
Kasih Pelajaran
141
Semoga Kamu Baik-Baik Aja
142
Visum
143
Hukuman
144
Memberitahu Ayura
145
Anugrah
146
Semakin Takut Ruangan Gelap
147
Solusi
148
Hanya Bisa Pasrah
149
Keisengan Little Pasutri
150
Memanjat Pohon Mangga
151
Seasam Buah Mangga
152
Final (END)
153
EXTRA PART
154
EXTRA PART 2
155
EXTRA PART 3
156
EXTRA PART 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!