Kabur

Satu jam telah berlalu, riasan Ayura pun baru saja selesai. Untung saja wajah Ayura memang sudah cantik dan bersih tanpa jerawat sehingga kedua perias itu tidak perlu memakaikan banyak produk untuk memoles wajah Ayura yang memang bisa di bilang hampir sempurna. Hanya saja waktu mereka banyak dihabiskan untuk menyanggul rambut hitam gadis itu.

"Kalian boleh keluar," ucap Ayura pada kedua wanita yang sejak tadi telaten merias wajahnya.

"Tapi nona belum mengganti pakaian. Kami akan membantu nona terlebih dulu," sahut salah satu dari wanita itu.

"Tidak perlu. Aku bisa sendiri. Dan sekarang kalian boleh pergi," usir Ayura dengan tegas.

Dan kedua MUA yang melihat wajah menyebalkan Ayura pun mau tidak mau keluar dari kamar gadis itu dari pada harus kembali berdebat.

Setelah melihat kedua wanita yang baru meriasnya keluar, Ayura berjalan mengambil kebaya berwarna navi dan rok plisket batik diatas raanjangnya. Ayura menenpelkan kebaya ditubuhnya dan menatap pantulan dirinya di cerimin. "Ya ampun gue cantik banget kalau pake beginian," ucap Ayura sambil terkekeh. "Eisstt.....tapi jangan harap aku akan memakai kalian sekarang," ucap Ayura menyeringai. Dia kembali melempar setelan kebaya itu ke atas ranjang dan langsung berjalan cepat menuju walk-in closet.

Sepuluh menit kemudian Ayura sudah keluar dengan kaos putih yang terbalut dengan jaket bomber berwarna hitam kemudian di padukan dengan celana jeans yang berwarna senada dengan jaketnya. Tak lupa sepasang sneakers berwarna putih melengkapi tampilannya saat ini.

"Kayak ada yang kurang," gumam Ayura sambil menatap tampilannya di depan cermin.

"Ahh... iya topi. Gue harus pake topi buat nutupin wajah gue." Ayura bergegas mengambil topi yang akan dia pakai di rambutnya yang tak lagi di sanggul.

Tak lupa juga Ayura mengecek isi waist bag di dadanya. "Dompet, atm, kartu pengenal dan hape," gumam Ayura. "Okee... saatnya kabur," ucapnya penuh semangat.

Ayura berjalan mendekati ranjang dan mengambil kain sprei yang sudah diikat memanjang oleh bi Sari. Kemudian membawa kain itu dan melangkah keluar balkon kamarnya. "Busyet...tinggi juga yak," ucap Ayura saat melihat kebawah dari atas balkon. "Ayolah Yura. Lo gak boleh takut. Kalau lo takut, lo bakal di tunangin saat ini juga."

Ayura menarik nafas panjang untuk mensuplay asupan oksigen ke dalam tubuhnya. Setelah itu dia menghembuskan nafas dengan perlahan. "Oke saatnya kita memacu adrenaline," ucap Ayura menyemangati dirinya sendiri.

Ayura mengikatkan sprei ke railing besi dan menjulurkannya hingga ke bawah. "Perfect... " ucap Ayura saat melihat sprei mengelantung hingga ke tanah.

Tok.. tok.. tok..

"Ra..... " terdengar panggilan suara dari balik pintu kamar Ayura.

Tok.. tok.. tok..

"Ra ini kak Hiro. Kakak boleh masuk kan?" tanya Hiro sambil sedikit berteriak.

"Hah... kak Hiro... gimana ini?" gumam Ayura mulai panik. "Ya ampun.. gue harus cepet-cepet kabur sebelum kak Hiro masuk."

Ayura naik ke atas railing besi di balkon kamarnya dengan perasaan dag dig dug. Dia memegang erat sprei yang sudah terjulur hingga kebawah. Dan dengan hati-hati Ayura turun dari balkon lantai dua kamarnya kehalaman samping dengan bergelantungan seperti seorang tarzan.

Bruk...

"Auwww........ " rintih Ayura lirih saat tiba-tiba sprei terakhir terlepas karena tak terikat sempurna hingga membuatnya jatuh ke tanah.

"Wah gila.... Bi Sumi mau bunuh gue kalau gini ceritanya," ucap Ayura sambil mengusap pan**tnya yang sakit akibat mendarat sempurna ditanah.

"Ra... Ayura... kamu dimana dek?" kembali terdengar teriakan Hiro yang sepertinya sudah masuk ke kamarnya.

Dan dengan susah payah Ayura bangkit dan berjalan dengan hati-hati untuk menyelinap keluar dari kediaman mewahnya.

Pandangan matanya terus menatap kesegala sisi agar pelariannya bisa berjalan dengan lancar.

"Hah.. sial. Di pos ada pak Sapto lagi," gumam Ayura yang saat ini bersembunyi dibalik pohon besar didekat pos satpam rumahnya.

"Ahhh....gue punya ide." Ayura mengambil ponsel yang berada di dalam tas lalu mengirimkan pesan ke sang security dan mengatakan jika Ia dipanggil oleh Papi Genta. Dan benar saja setelah membaca pesan dari Ayura, Pak Sapto masuk kedalam rumah dan meninggalkan posnya.

Ayura yang sudah melihat Pak Sapto masuk ke dalam rumah langsung mengambil kesempatan untuk melarikan diri.

"Huh... Haahh...Huhh gila capek banget gue. Berasa abis maraton seratus kilo," ucap Ayura dengan nafas yang masih naik turun saat sudah berhasil lari cukup jauh dari rumahnya.

~

"Saya gak manggil kamu Sapto," ucap Genta saat sang security menanyakan kenapa memanggilnya.

"Tapi tadi nona Ayura mengirim pesan pada saya dan mengatakan jika tuan Genta meminta saya untuk menemui tuan," ucap Sapto menjelaskan.

"Hah.. Yang bener kamu?" tanya Genta tak percaya.

"Bener tuan. Kalau gak percaya tuan bisa lihat ini." Sapto memperlihatkan ruang obrolan antara dirinya dan anak sang majikan.

"Tapi saya tidak meminta kamu untuk da-"

"Pi.. Papi... " teriakan Hiro dari arah tangga menghentikan obrolan antara papi Gentha dan pak Sapto.

"Hiro kenapa kamu lari sambil teriak-teriak?" tanya Genta saat Hiro sudah berdiri di depannya dengan nafas ngos-ngosan.

"Yura pi.. Yura.... "

"Iya adikmu kenapa? Ngomong yang jelas Hiro."

"Yura kabur pi," ucap Hiro menjelaskan.

"Hah? Kabur? Kamu jangan bercanda Hiro. Mana mungkin adikmu kabur. Sejak tadi papi duduk disofa samping tangga dan papi sama sekali gak liat adikmu turun," ucap papi Genta tak percaya.

"Sumpah pi. Ayura beneran kabur. Hiro barusan dari kamarnya. Dan Yura kabur lewat balkon pakai kain sprei," ucap Hiro menjelaskan.

Genta yang mendengar penuturan Hiro langsung berlari menaiki tangga menuju kamar putrinya dan tentu saja diikuti oleh Hiro dan pak Sapto.

"Ra... Yura.. Kamu dimana nak?" teriak papi Genta sesaat setelah membuka pintu kamar anaknya yang memang terlihat kosong. Dia berjalan cepat menuju kamar mandi untuk mencari keberadaan putrinya. Dan lagi lagi tak menemukan sosok gadis cantik itu.

"Udah Hiro bilang kalau Yura kabur lewat balkon," dengus Hiro kesal. "Kalau gak percaya cek aja sendiri," ucap Hiro lalu berjalan ke ranjang adiknya dan mendudukan tubuhnya di sana. Dia masih sangat lelah setelah tadi berlari.

Setelah mengecek kebenaran jika Ayura kabur lewat balkon kamar, Genta kembali masuk ke kamar. "Papi harus gimana kalau adik kamu kabur? Apalagi sebentar lagi keluarga Darmawangsa pasti sudah sampai," ucap Genta bingung.

"Itu salah papi. Udah tau Yura gak mau di jodohin tapi masih tetep maksa," gerutu Hiro.

"Tapi kamu setuju saat papa ngasih tau kalau adikmu bakalan di jodohi."

"Itu kemarin pi. Saat itu Hiro belum tau kalau Yura bakalan nolak perjodohan ini. Lagian papi buru-buru banget sih ngadain pertunangan Yura. Seharusnya papi tanya Yura dulu baru buat pertunangan," ucap Hiro kesal. Apalagi Hiro tadi melihat adiknya menangis karena menolak keras untuk bertunangan.

"Papi juga gak tau kalau Yura bakalan senekat ini sampai gak peduli keselamatan dirinya sendiri dengan turun lewat balkon," sahut pali Genta yang kini juga mulai merasa bersalah terhadap putrinya.

"Maaf tuan. Keluarga Darmawangsa sudah tiba," ucap bi Sari yang baru saja muncul.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Aku juga ikutan dah dig dug nih thor 😂😂😂😜😜

2023-09-18

0

chizuu.

chizuu.

yura nekat bgt ☺️

2022-12-07

0

Amelia Lia

Amelia Lia

lucu jg siiii..... 😁😁😍

2022-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Coming Home
2 Grafano Arriel Darmawangsa
3 Mencetus Sebuah Ide
4 Kabur
5 Kabur Untuk Berlibur
6 Welcome To Yogyakarta
7 Razia
8 Interogasi
9 Apa Kalian Sudah Siap
10 SAH
11 Dibekukan
12 Kembali Ke Losmen
13 Masih Di Bawah Gue
14 Pulang Ke Jakarta
15 Hukuman
16 Rekor Kesialan
17 Rencana Papi Genta
18 Terlambat
19 Jadi Youtuber
20 Siswa Baru
21 Menemukanmu
22 Rival
23 Nafkah Lahir
24 Belajar Dari Kesalahan
25 Mengantar Pulang
26 Mengembalikan Jam Tangan
27 The Most Wanted Boys
28 Jantungku
29 Jalan-jalan
30 Aku Suamimu
31 Salim
32 Boneka Beruang
33 Bini Gue
34 Tampil Berbeda
35 Axel Corp.
36 Mundur Sebelum Berjuang
37 Makan Sore Dengan Kak Fano
38 Istriku
39 Panggilan Video
40 Ayuraku Sayang
41 Salah Tingkah
42 Ayura Capek
43 Udah Ganteng Belum?
44 Rooftop
45 Istirahat With Most Wanted Boys
46 Mabar
47 Tentang Ello
48 Udang Makanan Favorit
49 Ingin Jujur Dengan Mama Rani
50 Janji Dengan Laura
51 Nonton Bersama Laura
52 Mana Yang Dipegang Reno
53 Meminta Izin Papi Genta
54 Bantuan Kak Hiro
55 Gak Macam-macam
56 Digarap Dulu
57 Taman Bermain
58 Alex Emang Ember
59 Bertemu Papi Mertua
60 Dia Pacar Ayura
61 Do You Want To Be My Girlfriend?
62 Kita Berbeda
63 Mencintaimu Tak Butuh Alasan
64 Obat Nyamuk
65 Mata-Mata
66 Jangan Bilang Papi
67 Pijit Memijit
68 Bolehkan?
69 Berangkat Sekolah Bersama
70 Refreshing
71 Nyesel Do'ain Kalian
72 Malunya Sampai Ke Ubun-ubun
73 Lampu Hijau
74 Hiro Tak Menyangka
75 Seserahan
76 Ingin Seperti Kalian
77 Turnamen
78 Tunangan
79 Ello Gak Setuju
80 Alasan Kita Menikah
81 Sesakit Ini
82 Tidak Mau Bercerai
83 Mengesahkan Secara Hukum
84 Kecelakaan
85 Butuh Donor Darah
86 Jarum Raksasa
87 Operasi Fano
88 Keadaan Fano
89 Penyebab Kecelakaan
90 Kamar Ayura
91 Jangan Aneh-Aneh
92 Jangan Tinggalin Kakak
93 Membangunkan Little Pasutri
94 Panas Dingin
95 Ayura Pengen Ikut
96 Rencana
97 Trip Ke Raja Ampat
98 Trending Topik
99 Kecelakaan Yang Disengaja
100 Mengantar Papa Pulang
101 Kamar Ello
102 Live
103 Gak Mau Solo Lagi
104 Bucin Sebucin-bucinnya
105 Ancaman Agam
106 Dalang Utama
107 Ngambek
108 Papa Arya
109 Minta Maaf
110 Gaun
111 Catok Rambut
112 Malu Sama Mama Rani
113 Nasib Pernikahan
114 The Power Of Duit
115 Khawatir
116 Sadar Dari Koma
117 Tunggu Setahun
118 Niken
119 Showroom Mobil
120 Mengungsi
121 Nyoba Mobil Baru
122 Pesan Mama Rani
123 Manjanya Ayura
124 Tebar Pesona
125 Jepang
126 Bertemu Eiji
127 Lebih Suka Ayura Manja
128 SELAMANYA
129 Jangan Sekarang
130 Bebek
131 Pengen Lagi
132 Honeymoon Ala Kadarnya
133 Bisikan Hiro
134 Roti Jepang
135 Penangkaran Boneka
136 Panti Asuhan
137 Rasa Sakit Yang Masih Ada
138 Special
139 Jangan Pura-Pura Bahagia
140 Kasih Pelajaran
141 Semoga Kamu Baik-Baik Aja
142 Visum
143 Hukuman
144 Memberitahu Ayura
145 Anugrah
146 Semakin Takut Ruangan Gelap
147 Solusi
148 Hanya Bisa Pasrah
149 Keisengan Little Pasutri
150 Memanjat Pohon Mangga
151 Seasam Buah Mangga
152 Final (END)
153 EXTRA PART
154 EXTRA PART 2
155 EXTRA PART 3
156 EXTRA PART 4
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Coming Home
2
Grafano Arriel Darmawangsa
3
Mencetus Sebuah Ide
4
Kabur
5
Kabur Untuk Berlibur
6
Welcome To Yogyakarta
7
Razia
8
Interogasi
9
Apa Kalian Sudah Siap
10
SAH
11
Dibekukan
12
Kembali Ke Losmen
13
Masih Di Bawah Gue
14
Pulang Ke Jakarta
15
Hukuman
16
Rekor Kesialan
17
Rencana Papi Genta
18
Terlambat
19
Jadi Youtuber
20
Siswa Baru
21
Menemukanmu
22
Rival
23
Nafkah Lahir
24
Belajar Dari Kesalahan
25
Mengantar Pulang
26
Mengembalikan Jam Tangan
27
The Most Wanted Boys
28
Jantungku
29
Jalan-jalan
30
Aku Suamimu
31
Salim
32
Boneka Beruang
33
Bini Gue
34
Tampil Berbeda
35
Axel Corp.
36
Mundur Sebelum Berjuang
37
Makan Sore Dengan Kak Fano
38
Istriku
39
Panggilan Video
40
Ayuraku Sayang
41
Salah Tingkah
42
Ayura Capek
43
Udah Ganteng Belum?
44
Rooftop
45
Istirahat With Most Wanted Boys
46
Mabar
47
Tentang Ello
48
Udang Makanan Favorit
49
Ingin Jujur Dengan Mama Rani
50
Janji Dengan Laura
51
Nonton Bersama Laura
52
Mana Yang Dipegang Reno
53
Meminta Izin Papi Genta
54
Bantuan Kak Hiro
55
Gak Macam-macam
56
Digarap Dulu
57
Taman Bermain
58
Alex Emang Ember
59
Bertemu Papi Mertua
60
Dia Pacar Ayura
61
Do You Want To Be My Girlfriend?
62
Kita Berbeda
63
Mencintaimu Tak Butuh Alasan
64
Obat Nyamuk
65
Mata-Mata
66
Jangan Bilang Papi
67
Pijit Memijit
68
Bolehkan?
69
Berangkat Sekolah Bersama
70
Refreshing
71
Nyesel Do'ain Kalian
72
Malunya Sampai Ke Ubun-ubun
73
Lampu Hijau
74
Hiro Tak Menyangka
75
Seserahan
76
Ingin Seperti Kalian
77
Turnamen
78
Tunangan
79
Ello Gak Setuju
80
Alasan Kita Menikah
81
Sesakit Ini
82
Tidak Mau Bercerai
83
Mengesahkan Secara Hukum
84
Kecelakaan
85
Butuh Donor Darah
86
Jarum Raksasa
87
Operasi Fano
88
Keadaan Fano
89
Penyebab Kecelakaan
90
Kamar Ayura
91
Jangan Aneh-Aneh
92
Jangan Tinggalin Kakak
93
Membangunkan Little Pasutri
94
Panas Dingin
95
Ayura Pengen Ikut
96
Rencana
97
Trip Ke Raja Ampat
98
Trending Topik
99
Kecelakaan Yang Disengaja
100
Mengantar Papa Pulang
101
Kamar Ello
102
Live
103
Gak Mau Solo Lagi
104
Bucin Sebucin-bucinnya
105
Ancaman Agam
106
Dalang Utama
107
Ngambek
108
Papa Arya
109
Minta Maaf
110
Gaun
111
Catok Rambut
112
Malu Sama Mama Rani
113
Nasib Pernikahan
114
The Power Of Duit
115
Khawatir
116
Sadar Dari Koma
117
Tunggu Setahun
118
Niken
119
Showroom Mobil
120
Mengungsi
121
Nyoba Mobil Baru
122
Pesan Mama Rani
123
Manjanya Ayura
124
Tebar Pesona
125
Jepang
126
Bertemu Eiji
127
Lebih Suka Ayura Manja
128
SELAMANYA
129
Jangan Sekarang
130
Bebek
131
Pengen Lagi
132
Honeymoon Ala Kadarnya
133
Bisikan Hiro
134
Roti Jepang
135
Penangkaran Boneka
136
Panti Asuhan
137
Rasa Sakit Yang Masih Ada
138
Special
139
Jangan Pura-Pura Bahagia
140
Kasih Pelajaran
141
Semoga Kamu Baik-Baik Aja
142
Visum
143
Hukuman
144
Memberitahu Ayura
145
Anugrah
146
Semakin Takut Ruangan Gelap
147
Solusi
148
Hanya Bisa Pasrah
149
Keisengan Little Pasutri
150
Memanjat Pohon Mangga
151
Seasam Buah Mangga
152
Final (END)
153
EXTRA PART
154
EXTRA PART 2
155
EXTRA PART 3
156
EXTRA PART 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!