Satya sedang duduk di sofa bersama Andika, menunggu orang tua nya pulang karena hari ini orang tua Satya akan kembali dari luar kota.
"Assalamualaikum " ucap kedua orang tua Satya saat sampai di pintu masuk.
"Waalaikumsalam bang Abi dan Umi sudah sampai nih? " ucap meira pada Satya.
"Umi, Abi " ucap Satya sambil menyalami kedua orang tua nya.
"Satya gimana kabar kamu nak? " ucap uminya Satya.
"Baik Alhamdulilah mi, tapi ada yang mau aku bahas" ucap Satya ragu-ragu.
"Bahas apa? Kalau gitu kita duduk dulu" ucap Abi.
Dan semua orang berkumpul di sofa ruang tamu, tidak lupa Andika memanggil Abang dan adik-adiknya Satya untuk ikut berkumpul.
"Jadi ada apa kamu menyuruh kami berkumpul? " ucap Abi.
"Sebelum nya saya mau minta maaf sama kalian, saya sudah membuat kalian kecewa" ucap Satya menunduk.
"Ada apa ini sebenarnya nak? Coba bicarakan yang jelas pada kami? " ucap umi yang mulai khawatir karena melihat perubahan dari wajah anaknya.
"Satya.. " ucap Satya menggantung.
"Jelaskan saja bang? " ucap Meira pada Satya.
"Satya mehamili perempuan" ucap Satya menundukkan kepalanya.
"Apa!!! " ucap keluarga Satya berbarengan.
"Apa kamu tidak sedang salah bicara nak? " ucap umi nya Satya menahan rasa kagetnya.
Satya menggelengkan kepalanya pelan.
"Apa maksud kamu?? " ucap Abi Satya berdiri menghampiri Satya. Dengan wajah yang menahan emosi.
"Maafkan Satya Abi? " ucap Satya bersimpuh di kaki Abi nya.
"Berdiri!! " ucap Abinya Satya, namun Satya masih berada di posisinya.
"Berdiri saya bilang!! " teriak abinya Satya dan semua yang ada di sana terkejut, karena Abinya Satya tidak pernah membentak sampai sekeras itu.
Satya pun berdiri sambil menundukkan kepalanya.
Plaakkkk (suara tamparan di pipi Satya) membuat semua yang berada di sana terkejut.
"Abi?? " teriak umi nya Satya.
"Tidak apa umi" ucap Satya mencoba menenangkan umi nya.
"Apa maksud kamu dengan menghamili wanita hah? " ucap Abi nya Satya
"Jawab?? Plakk " teriak abinya Satya sambil menampar Satya sekali lagi.
"Apa salah saya sampai kamu berbuat dosa sebesar ini Satya? Apa saya salah mendidik kamu? Kenapa kamu berbuat seperti ini? Kenapa? " ucap Abinya Satya emosi sambil mencengkram kerah kemeja Satya.
"Maaf kan Satya Abi? " ucap Satya
"Maaf? Apa maaf mu bisa mengubah semuanya? " ucap Abi nya Satya emosi.
Namun Satya masih menundukkan kepalanya, dia merasa salah pada keluarga nya.
"Maaf tuan besar, biar saya yang menjelaskan semuanya" ucap Andika.
Uminya Satya berdiri menghampiri Abi, dia mencoba menenangkan suaminya.
"Kita coba dengarkan penjelasan dari Andika dulu" ucap Uminya Satya mengajak suaminya duduk kembali.
"Sebenarnya apa yang terjadi Andika coba jelaskan pada kami? " ucap uminya Satya.
"Jadi begini nyonya... " ucap Satya menjelaskan apa yang terjadi kepada keluarga Satya, bahwa sebenarnya Satya di jebak oleh seseorang.
"Siapa orang yang begitu keterlaluan itu? " ucap uminya Satya menangis.
"Saya sudah mendapatkannya nyonya dan mereka sudah mendapatkan hukuman yang setimpal" ucap Andika sopan.
"Jadi kenapa kamu baru bicarakan pada kami Satya? " ucap Abi.
"Saya.. Saya takut Abi dan Umi khawatir" ucap Satya.
"Siapa wanita itu nak? Kita harus bertanggung jawab secepatnya, pasti orang tua nya sangat marah padanya. " ucap uminya Satya.
"Dia Sandra Viola gadis yatim piatu umi, dia tinggal bersama kedua Assisten rumah tangganya, namun ada keluarga sahabatnya, yang sudah menganggap dia sebagai anak kandungnya. " ucap Satya.
"Kasihan sekali dia" ucap uminya.
"Sandra Viola? Pengusaha muda yang sedang viral itu bang? " ucap Meira.
"Ini loh, nih dia fotonya? " ucap Meira sambil melihatkan foto Sandra pada Satya.
"Iya dia gadis itu" ucap Satya saat melihat layar telpon milik adiknya.
"Ini umi" melihatkan foto Sandra
"Dia sedang viral di media sosial, dia pengusaha muda yang sangat pintar dan cantik, dia juga sholehah umi, dia mampu mengembangkan usaha orangtuanya sampai sukses, namun setau Meira dia orang yang sangat tertutup. " ucap Meira menceritakan tentang Sandra.
"Kau terlalu berlebihan " ucap Arka.
"Ini serius bang, dia sempurna untuk bang Satya, aku setuju" ucap Meira semangat.
"Bagi umi, yang penting dia seiman dengan kita itu sudah cukup" mengusap pundak Satya.
"Kalau gitu secepatnya kalian harus menikah, malam ini juga kita pergi ke rumah gadis itu" ucap Abi nya Satya pergi meninggalkan mereka.
"Sabar ya Nak" ucap umi nya Satya dan menyusul suaminya naik ke atas lantai dua rumahnya.
"Andika tolong kamu urus semuanya" ucap Satya. Duduk kembali ke sofa sambil memijat kepalanya.
"Baik tuan" ucap Andika sopan.
"Semua pasti ada jalannya" ucap Arka pada Satya.
"Makasih bang" ucap Satya.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
ᵀᶜ⃟☠️𝓘𝓸⁰⁹✰͜͡ʙғғ☘︎
uwj
2021-09-28
0
Lia
seperti nya bagus pas Josua dapat hukuman dicritakan jga biar seru gitu
2021-08-22
0
Ayam bakar kar kar kar
salut sm kmu bang sat....
berani berbuat berani bertanggunh jwb.....
2021-08-05
0