Wanita itu datang dan hendak ingin memeluk Sakha, ia tidak memperdulikan siapapun yang berada di dalam ruangan itu.
Adam memberhentikan niat wanita tersebut, ia menghalangi Sakha dengan badannya.
"Nona Adelia, jaga sikapmu!" tegas Adam.
"Untuk apa kau kemari wanita gila!" saut Nico.
Sakha diam tidak bergeming, ia masih diam sedari tadi. Saat pagi ia mendapati surat adelia datang.
Dan sekarang, orangnya lah yang datang di hadapan nya langsung.
"Adam, bawa wanita itu pergi" perintah Sakha.
"Baik, tuan muda" Adam mempersilakan Adelia untuk pergi.
Tetapi Sakha memberhentikannya. "Maksudku Meidina! bawa dia pergi dari hadapanku" tegas Sakha.
Adam dan Nico taget sejadi-jadinya, sedangkan Adelia tersenyum.
Dia pikir Sakha masih mencintainya, Adam membawa Meidina pergi, Meidina yang masih bertanya-tanya dalam hatinya.
Siapa wanita itu. Batin Meidina.
Nico enggan untuk pergi dari ruangan Sakha, meskipun Sakha sudah mengatakan ia tidak ingin diganggu.
Mau tidak mau, ia harus menuruti apa yang Sakha perintahkan.
Nico memutuskan untuk keluar, dan ikut adam mengantar Meidina pulang Mansion.
Kini, hanya Sakha dan mantan tunangannya saja di dalam ruangan.
"Katakan, ada apa kau kemari?" tanya Sakha.
"Aku merindukanmu Sakha" balas adelia
"Cih, merindukanku? kemana saja kau saat ini" ketus Sakha.
"Maafkan aku sakha, aku..." Adelia mulai memelas, ia menjatuhkan air matanya.
Berharap Sakha akan peduli.
"Hiks... Aku terpaksa Sakha, Aku terpaksa hiks..."
"Berhentilah menangis Lia" bujuk Sakha.
"Tidak sakha, aku yang salah. Seharusnya dulu aku tidak menuruti perkataannya"
Ucapan Adelia jelas menggantung, membuat Sakha bingung.
"Perkataan? perkataan siapa Lia?" tanya Sakha.
"Maaf Sakha, aku tidak ingin kau bertengkar dengannya"
"Katakan Lia!" tegas Sakha dengan suara meninggi.
"Papah Rendra yang menyuruhku untuk meninggalkan mu, kau juga pasti tahu. Seberapa bencinya keluargamu padaku Sakha. Aku harus berbuat apa sakha hiks... hiks... "
Sakha hanya diam, ia menatap Adelia yang kini terduduk dilantai berlinangkan air mata. Sakha merentangkan tangannya.
"Kemarilah Lia" Sakha mengode pada Adelia, dan Adelia pun mengerti.
Ia bangun dan memeluk erat Sakha yang tengah terduduk dikursi rodanya.
"Sudah jangan menangis lagi" bujuk Sakha sambil mengelus rambut Adelia.
"Aku langsung kemari, setelah mendengar pernikahanmu. Kau sudah melupakanku kan?" ucap Adelia memelas.
"Tidak Lia, perjodohan itu papahku yang memaksanya. Bersabarlah, kita akan kembali bersama"
CUP
Arsakha mencium kening Adelia, meskipun dirinya sadar kini sudah beristri.
Adelia tersenyum penuh kemenangan, usahanya kembali ke indonesia tidak sia-sia.
Padahal baru kamarin Sakha melangsungkan acara pernikahannya, kini sang mantan tunangan kesayangannya datang.
.........
Diperjalanan ke kantor, Adam dan Nico tengah berbincang didalam mobil setelah mengantar Meidina pulang ke Mansion Virendra.
"Bagaimana ini Nico, wanita itu sudah kembali. Apa yang harus aku katakan kepada Ayah Rendra, dan Ayah Johan" ucap Adam kebingungan.
"Tenanglah Dam, aku akan memerintahkan bawahanku untuk mengawasi wanita licik itu" ucap Nico.
Drt... Drt... Drt...
Ponsel Nico berbunyi, dengan segera ia mengambil ponsel yang berada di dalam saku celana nya.
"Siapa?" tanya Adam, yang duduk disamping pengemudi.
"Mikey, dia tangan kananku" ucap Nico,melihatkan layar ponselnya pada Adam.
"Angkat saja"
Nico langsung mengangkat telepon tersebut, sambil memperhatikan jalan bahwa ia sedang mengemudi.
Tak lupa ia speker kan suara panggilan nya, agar Adam dapat mendengarnya.
"Tuan muda Nico" ucap Mikey disebrang sana.
"Katakan"
"Tadi ada seorang pria datang ke markas pusat tuan, dia mencari tuan Nico. Mereka bilang, mereka dari Jepang" ucap Mikey to the point.
"Dan kami mendapatkan informasi dari Alex. Mantan tunangan Tuan Sakha akan kembali ke Indonesia" sambungnya.
"Yang kedua itu kau telat Mikey, wanita licik itu sudah disini"
"Apa!, maafkan saya tuan" ucap Mikey tidak percaya.
"Ini bukan salahmu Mikey, tetap awasi. Aku akan segera kembali ke Italia"
"Baik tuan"
"Tapi, siapa yang mencariku?rasanya aku tidak punya kontrak, atau pun kerja sama dengan Negara Jepang" ucap bingung Nico.
"Saya juga bingung tuan, pria itu seperti Tuan Rendra. Ia sudah paruh baya, sepertinya ia salah satu mafia juga" ucap Mikey.
"Hmm, apa kau sudah dapatkan informasinya?" tanya Nico.
"Belum tuan, seperti yang saya bilang tadi. Sepertinya dia salah satu mafia, Informasinya tidak bisa di dapatkan" jelas Mikey meyakinkan Nico.
"Tetap awasi dia Mikey, aku sedikit curiga" perintah Nico.
"Baik tuan muda"
Tut...Tut...Tut...
Nico segera menutup telepon dari Mikey, Nico nampak heran akan ucapan Mikey barusan.
"Mungkin itu kerabatmu Nico" ucap Adam
"Tidak mungkin, tidak ada satupun kerabatku tahu tentang dunia mafiaku dan ayahku. Hanya kau dan Sakha saja yang tahu" ucap Nico.
"Lalu siapa?"
"Entahlah"
.........
Arsakha dan Adelia masih di dalam, mereka melepaskan rasa rindunya masing-masing.
"Kau tinggal dimana Lia?" tanya Sakha.
"Aku tinggal di apertemen" jawab Adelia.
"Apartemen yang dulu aku belikan untukmu?"
"Iya... panda"
Sakha tersenyum bahagia, ia menatap Adelia tak henti-hentinya.
"Kau masih ingat panggilan itu?"
"Tentu saja, kau sangat gila kerja sakha. Hingga kantung matamu dulu menghitam sangat jelas seperti panda hahaha"
Bukannya marah, Arsakha malah bertambah bahagia.
Artinya Adelia masih ingat Sakha, dan tidak melupakannya.
"Sakha?"
"Iya" saut sakha
"Apa kau masih mencintaiku" kata-kata itu terlontarkan dari mulut Adelia, ia sangat berharap Sakha menjawab iya.
"Mengapa kau mengatakan itu" ucap Sakha.
"Tidak, aku hanya " belum selesai bicara sakha sudah memotong ucapan Adelia.
"Tentu saja aku masih mencintaimu, apa kau tidak mencintaiku Lia?" tanya balik Sakha.
"Jika aku tidak mencintaimu, kenapa aku harus kembali lagi ke indonesia untuk menemuimu" ucap Adelia memelas.
"Maaf Lia, sekarang aku sudah tidak sempurna seperti dulu lagi"
"Tidak apa-apa, selagi kau punya uang. Kau pasti akan sembuh " ucap Adelia yang sebenarnya keceplosan soal uang, bahkan dunia pun tahu, jika Sakha lumpuh permanen.
"Benarkah" ucap Sakha.
"Iya, aku akan selalu ada disampingmu selamanya. Aku tidak akan peduli lagi, jika ada seseorang yang ingin memisahkan kita. Aku akan merebutmu kembali" ucap Adelia meyakinkan Sakha.
Adelia yang duduk di pangkuan Arsakha di kursi roda nya, ia Sedikit memajukan wajahnya, berharap Sakha akan mencium bibirnya seperti dulu.
Sakha mengerti, ia merangkul pinggang Adelia. Hingga sekitar satu centi lagi bibir mereka akan bertemu, mereka dikagetkan dengan suara pintu.
CEKLEK
Adam dan Nico masuk, mereka menatap tajam kedua pasangan itu. Nico sudah sangat geram, dengan segera Adelia bangun dari pangkuan Sakha.
Ia sangat kesal, rencananya untuk bercumbu dengan Sakha digagalkan oleh mereka berdua.
"Kenapa kau masih di sini" ucap Nico.
"Aku, aku akan segera pulang" ucap Adelia.
"Sakha, aku pulang dulu ya" sambungnya.
"Hmm, hati-hati dijalan" ucap Sakha.
Adam dan Nico bertambah geram akan perilaku Sakha. Adelia pergi tanpa menghiraukan mereka berdua, Nico membuka jas miliknya dan melemparkan nya ke arah Sakha.
"Bajingan, ingat kau sudah punya istri, dasar sialan"
Sakha tak menjawab, ia kembali keperkerjaan nya yang sempat tertunda karena kedatangan Adelia.
.......
.......
.......
...Jangan lupa kasih dukungan seperti, like atau komen....
...dukungan dari kalian sangat berharga untuk author agar tetap update....
...author tidak akan memaksa, jika kalian tidak suka dengan cerita ini, silahkan pergi tanpa jejak....
...Terimakasih yang sudah mensupport sejauh ini....
...Dede Author sayang kalian semua 💕...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
ñǐçKñåMë
pria tetolol si yang pernah aku liat selama dinovel_-
2023-02-03
0
Arin
dasar si Sakha sableng
2022-03-20
0
Rini Sarmilah
Aku hadir kembali thor👌🙏🏼🖐
2021-09-28
0