Chapter 2

Ayah Xiao Han yaitu Xiao Long sendiri adalah seorang pendekar junior tingkat 15 , tingkat itu lumayan tinggi untuk seorang masyarakat biasa. Xiao Long bisa sampai tingkat 15 karena pada saat usianya 15 tahun ia bertemu seorang pendekar sekarat dan dirinya di berikan kitab tingkat tinggi.

karena dirinya tidak mampu mempelajari kitab itu Xiao Long kemudian menyimpan kitab itu dan hanya mempelajari teknik pernapasan nya sehingga ia bisa mencapai pendekar junior tingkat 15.Tapi Xiao Long tetap tidak akan bisa mengalahkan seorang murid sebuah sekte sebab para murid akan di berikan sumber daya dan jurus jurus kuat.

Pada waktu makan malam Xiao Long memberikan Xiao Han sebuah apel berwarna emas.

"Ayah... Buah apa ini dan dimana ayah menemukan nya buah ini seperti buah yang langka" Ucap Xiao Han.

"Ohh... Ayah menemukannya di hutan ditempat buah itu membentuk kawah kecil seperti buah itu jatuh dari langit, karena warna nya emas aku kira ini buah langka jadi ayah mengambil nya dan memberikan pada mu sebagai ulang tahun yang ke -8 mu" Jelas Xiao Long.

"Ohh Terima kasih ayah" Ucap Xiao Han.

Setelah makan malam Xiao Han pergi ke kamarnya di lantai 2 penginapan untuk menyimpan buah apel emas itu dan langsung turun kembali membantu untuk melayani pengunjung sebab waktu malam hari akan ramai .

Waktu berlalu malam semakin larut para pengunjung sudah habis dan waktu nya istirahat. Setelah melayani pengunjung Xiao Han langsung ke kamarnya untuk tidur, tapi tiba-tiba dia teringat dengan buah apel emas yang diberikan ayah nya sehingga Xiao Han lalu mengambil kembali apel emas. Ia mengamati apel emas tapi dia tak menemukan keanehan selain aroma harum,karena memiliki aroma harum Xiao Han berpikir mungkin rasa nya juga enak.Ia pun mencoba satu gigitan.

"Sangat enak.. "pikir Xiao Han.

Hanya itu yang dapat menggambarkan rasa buah apel emas, merasa satu gigitan tak cukup Xiao Han memakannya lagi hingga habis.

"Uhuk, uhuk, uhuk"

Xiao Han batuk beberapa kali saat menyadari ternyata ia tak sengaja menelan biji apel emas saat gigitan terakhir, karena sudah terlanjur ia pun melupakan nya.

Setelah menghabiskan apel emas Xiao Han lalu tidur, saat tertidur tiba-tiba jantung nya merasakan sakit yang luar biasa, Xiao Han memegang dada kirinya dengan kedua tangannya sambil mengerang untuk menahan rasa sakitnya. Rasa sakit itu kemudian menyebar dari jantung ke seluruh badan, rasanya seperti seluruh isi otot, organ dan tulang semuanya diperbarui. Setelah 1 jam , rasa sakit nya berangsur-angsur menghilang dan diganti dengan rasa nyaman yang membuat chen Beixuan tidur kembali dengan nyenyak.

Keesokan harinya di ruang dapur Shu Yan ibu Xiao Han sedang memasak. Ia bingung kenapa Xiao Han belum bangun padahal hari sudah mau siang, karena biasanya Xiao Han selalu bangun pagi pagi sekali untuk membantu nya memasak sarapan. Setelah memasak Shu yan pergi ke kamar Xiao Han untuk membangunnya, saat masuk ke kamar ternyata jendela nya belum juga terbuka sehingga ruangannya masih gelap.

Xiao Han yang masih tertidur lelap tiba-tiba membuka matanya saat cahaya matahari yang sudah hampir siang menyinari wajahnya. Saat membuka matanya ia melihat ibunya yang sedang berdiri di depan jendela.

"Apa yang ibu lakukan di kamarku" Tanya Xiao Han sambil menggosok matanya.

"Ini sudah hampir siang dan kau belum bangun, apa yang kau lakukan tadi malam sehingga telat bangun" Jawab Shu Yan.

Shu Yan menatap wajah Xiao Han beberapa saat ia merasa wajah dan kulit anaknya terlalu halus untuk anak laki-laki seperti bahkan kulit Shu Yan tak sehalus kulit Xiao Han.

"Cepat bangun dan pergi cuci muka, setelah itu turun sarapan" Lanjut Shu yan sambil berjalan keluar kamar.

Setelah Shu yan meninggalkan kamar Xiao Han pun bangun dan meregangkan badannya.

"Kretak kretak kratak" Suara tulang.

Setelah meregangkan badan entah kenapa hari ini Xiao Han merasakan ada kekuatan besar dalam dirinya tapi ia memilih untuk tidak terlalu memikirkan nya dan langsung pergi membersihkan diri kemudian segera sarapan karena ternyata hari ini banyak pengunjung.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***