Part 3

Pagi pun datang, terlihat sangat sekali sibuk di rumah Nadin. Sibuk untuk menyiapkan pernikahan yang akan si adakan dua hari lagi, Nadin pun tak lupa mengundang teman teman kantor nya dan Sahabat baik nya untuk ikut serta menghadiri pernikahan nya tersebut, sontak teman teman nya bersorak bahagia karna teman baik nya itu sudah akan menikah dan tidak akan menjadi wanita lajang lagi.

Kemudian Nadin dengan perasaan malu dan bahagia itu tersenyum bahagia, tak selang beberapa lama perias pengantin pun datang untuk menunjukan kepada Nadin baju dan make up mana yang akan dia pakai, begitu banyak baju gaun dan riasan bagus yang sudah modern tapi Nadin memilih baju gamis putih berbalut mutiara dan kerudung yang menutupi dadanya.

"Mbak, Saya ingin baju ini aja bagus walau sederhana tapi terlihat elegan." Menatap dengan kagum.

"Yasudah Mbak." Ucap perias pengantin itu.

Kemudian tak Nadin kedatangan Ayah nya dari luar.

Tok…tok…tok…

"Nadin,Ini Ayah Nak."

Jawab Nadin dari dalam kamar, "Iya,Yah masuk saja tidak di kunci."

Ayah pun langsung masuk ke kamar Nadin.

"Nak kamu pilih baju yang mana."

"Yang ini saja Yah." Sambil menunjukan baju yang ia pilih.

"Loh, kok pilih baju itu kan masih banyak lagi baju baju gaun yang bagus bagus."

"Enggak nadin lebih suka yang ini Yah,menurut Nadin ini bagus banget."

"Ya udah terserah kamu saja kalau baju itu bagus menurutmu Ayah juga senang." Sambil tersenyum dan mengelus kepala Nadin.

Nadin pun lega mendengar perkataan ayah nya barusan, selepas itu Nadin langsung membuka laptop dan memyebarkan undangan ke kerabat kerabat nya yang lain. Dengan rasa bahagia Nadin langsung mengirimkan satu persatu undangan nya ke nomer WhatsApp yang tertera di laptop nya.

Dengan rasa haru kerabat dan keluarganya silih mendo'akan pernikahan Nadin yang sebentar akan segera di laksanakan.

Setelah itu Nadin kembali untuk membantu ibu nya menyiapkan persiapan untuk acara besok,

"Bu, sini biar Aku bantu." Ucap nya

"Tak apa Nak biar Ibu saja yang mengerjakan nya."

"Tak apa Bu biar cepat selesai."

"Ya udah tolong kamu ambil kan Gunting yang ada di meja makan itu."

Nadin pun mengambil gunting tersebut,dan ibu nya langsung memotong kertas nasi dan membentuk nya menjadi bunga untuk alas makan nanti. Kemudian Nadin pun membantu ibu nya memotong kertas nasi dan di bentuk nya menjadi bunga.

Tapi tak terasa saat membantu ibu nya hari sudah semakin gelap saja dan waktu untuk pernikahan pun semakin dekat, Nadin pun cepat cepat membereskan pekerjaan nya tersebut, agar bisa segera membersihkan badan nya karna sudah berkeringat seharian ini.

Setelah selesai Nadin langsung buru buru pergi ke kamarnya membuka kerudung dan mengambil handuk untuk pergi mandi agar tidak terlalu berkeringat lagi. Sesudah nya mandi waktu menunjukan pukul 06:00 sudah waktu nya untuk mengerjakan shalat magrib.

"Ya allah, lancarkan lah niat baik hamba dan calon suami, permudahkan lah jalan nya dalam iktikad baik ini, amin."

Do'anya Nadin, kemudian Nadin langsung berbaring di tempat tidur, mungkin karna ke capean dengan tak sadar Nadin pun tertidur sangat lelap sampai sampai tak mendengar suara adzan isya. Tapi karna memimpikan Ayah nya Amran,Aisyah langsung terbangun di jam 01:00

dengan mengusap wajah nya Nadin berkata, "Ya allah, ini udah tengah malam aku lupa belum shalat isya, dia pun langsung cepat cepat pergi ke kamar mandi dan langsung melaksanakan shalat nya itu.

Tapi karna melihat jam yang masih malam ia pun langsung tidur kembali sambil menunggu subuh.

Allah … Huakbar… Allah… Huakbar…

Aisyah pun terbangun karna mendengar suara adzan, ia pun langsung bersiap siap untuk shalat subuh dan mandi. Setelah semua nya selesai kemudian perias pengantin datang dan mengetuk pintunya.

Tok… Tok… Tok… "Mba, ini saya peris pengantin."

Nadin pun menjawab dan langsung membuka kan pintu nya.

"Iya Mba masuk." Sambil tersenyum.

"Kita mulai ya Mbak make up nya agar cepat selesai."

Jawab Nadin, "Iya Mba silahkan."

Kemudian tukang perias pengantin itu langsung membersihkan muka Nadin dan langsung memoleskan bedak dan alat make up lain nya, sambil bercermin dan melihat dirinya iya pun langsung memikirkan dan bicara dalam hati nya.

"Sekarang Aku akan menikah tak menyangka sekali aku menikah sekarang,benar Allah menciptakan mahluk nya dengan berpasang pasangan." Sambil tersenyum dan menapat wajah nya yang cantik di Depan cermin.

Kemudian Setelah beberapa saat Nadin pun selesai berias, dan langsung mengagnti baju nya, dan perias pengantin itu langsung memakai kan kerudung dan mahkota kecil yang cantik di kepala nya.

Sambil menatap ke depan cermin Nadin pun sangat kagum melihat dirinya yang begitu cantik dan elegan dengan memakai baju pernikahan nya tersebut. Sambil melihat dan menbolak balikan badan nya Nadin merasa terharu bahagia dengan takdir yang Allah berikan kepadanya.

Dan di rumah Amran, Amran juga di temani teman teman nya dan keluarga nya yang lain, sesudah memakai baju pernikahan yang berwarna putih dan peci yang iya pakai di kepala nya membuat nya semakin terlihat tampan dan berwibawa, tapi dengan lerasaan yang bahagia itu Amran teringat kepada ayah nya yang sudah berpulang ke rahmattullah beberapa hari yang lalu.

Sambil menatap cermin Amran melihat dirinya sendiri tanpa di temani seorang Ayah di dekat nya,tapi kemudian suami dari Rini yaitu Alan menepuk pundak Amran sampai sampai Amran pun terkejut.

"Astagfirullah…, Alan sontak membentak dengan kaget.

"Heh, kaget kamu yah Ran." Uacap Alan.

"Iya lah kaget banget, datang tiba tiba kaya mahluk halus." Sambil tersenyum.

"Hahahah…, bisa aja Kamu Ran, habis nya Kamu melamun aja ini kan hari bahagia Kamu searusnya Kamu itu tersenyum bahagia bukan malah melamun gitu kesambet setan bau tau rasa loh."

"Ya…, Aku bahagia banget lah akhir nya aku bisa menikah dengan perempuan pilihan Aku dan ayahku."

"Terus kenapa wajah kamu tampak memikirkan sesuatu?," tanya dengan penuh penasaran.

"Aku teringat almarhum ayahku Lan."

"Emmm…, Aku bisa mengerti perasaan kamu Ran tapi kamu harus tetap tersenyum bahagia Ran, ayah Kamu kalau ada di sini dia pasti akan sangat teramat bahagia."

"I-iya, tapi aku sedih karna ia yang memilihkan dan melamarkan Nadin perempuan baik itu untukku Lan dan seharusnya dia ada di sini untuk menjadi saksi pernikahan ku bersama Nadin."

"Iya iya tapi kamu juga harus mengikhlaskan ayah mu itu Ran mungkin dia akan sedih kalau melihat kamu begini, di surga sana ayahmu pasti akan menyaksikan anak nya yang sedang menikah."

"Iya Kamu benar Lan."

Sambil tersenyum Alan pun mengajak Amran untuk berangkat menuju rumah Nadin.

...----------------...

BERSAMBUNG …

lanjut part 4 yah teman teman😊 dan dukung terus novel pertama aku🤗❤

Aku kasih bonus yah biar ada gambaran, itu foto Nadin menurut dalam ceritaku dan inspirasiku.🤗😊

Terpopuler

Comments

Trua Yohanes

Trua Yohanes

Hem....kata bahasa sangat sopan

2021-11-17

0

Aquilaliza

Aquilaliza

Aku mampir. Semangat terus kak. Salam dari Anak Genius : Ayah Possessive.

2021-10-03

1

Cucu Suliani

Cucu Suliani

hadir

2021-08-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!