Terakhir Kali

Setelah mendengar perkataan Mas Ardi, bahwa dia sudah mengajukan gugatan ke pengadilan agama, aku berpikir untuk pulang ke rumah orang tua ku. Mungkin akan kembali tinggal disana sambil menunggu panggilan untuk sidang.

Tapi bagaimana dengan Elgar, jarak dari rumah ke apartemen cukup jauh 2jam perjalanan itu jika tidak ada macet, jika macet? Sudah pasti ngaret bisa sampai 3 jam. Aku akan mendiskusikan dulu saja dengan Elgar, untuk solusi yang terbaik. Karena aku sudah di talak Mas Ardi, aku tak mau tetap tinggal di apartemen nya.

Sore hari, Elgar menelpon dan mengatakan bahwa dia sudah pulang kuliah dan merindukan ku. Aku pun langsung saja pergi ke apartemen nya saja.

" Sayang" teriak ku saat sampai di apartemen Elgar.

" Iya sayang, aku rindu" ucapnya sembari memeluk ku, ku rasakan rambut nya basah. Berarti dia habis mandi tadi.

" Aku juga rindu sayang, bagaimana kuliahmu? Lancar?" tanya ku.

" Lancar sayangku, kemungkinan aku akan wisuda 2 tahun lagi" Jawabnya.

" Wahh kok cepet sayang, baguslah. Setelah kamu lulus, aku ingin kita menikah. Nanti kamu pasti sudah berusia 22 tahun kan?"

" Iya tentu sayang. Tapi apakah orang tua mu akan merestui hubungan kita? Rasanya aku malu tidak pantas menjadi suami mu, aku hanya pria biasa. Di kampung aku juga tidak punya apa-apa" Kulihat Elgar menunduk sambil beberapa kali mengusap pipi nya.

" Heii sayang, jangan bersedih. Orang tua ku orang yang baik, jika aku bahagia kenapa harus menolak hubungan kita? Sudah cukup aku menerima perjodohan dengan laki-laki yang tidak ku kenal, aku tidak ingin mengulanginya sayang. Dan sekarang Mas Ardi sudah menalak ku El," Ujarku.

" Benarkah, dia menalakmu sayang? Tanya nya dengan nada terkejut.

" Iya sayang, hari ini tepat satu tahun kami menikah." Ucapku lirih.

" Dan untuk sementara aku ingin pulang ke rumah orang tua ku, aku tidak ingin terus tinggal di apartemen Mas Ardi karena dia sudah menalak ku." Sambungku lagi.

" Lalu aku bagaimana jika kamu pulang sayang? Apakah hubungan kita akan berakhir?" Tanya nya lagi dengan nada suara yang mulai merendah.

" Sayang, aku tidak ingin hubungan ini berakhir. Tapi aku akan pulang dulu ke rumah mama, aku pasti akan selalu menelpon mu. Aku juga akan sering mengunjungi mu kesini sayang, jangan khawatir." Ucapku , aku menggenggam dan mengelus punggung tangan Elgar.

" Aku takut kalo kamu lupain aku atau kamu punya pacar lagi gimna?" Elgar merajuk.

" Sayang ihh, jangan begini dong. Aku janji gak akan lupain kamu, gak akan berpaling dari kamu sayang, percaya dong" Ucapku lirih, masih menggenggam tangan nya.

" Janji?" Tanya nya sambil mengacungkan jari kelingking di hadapan ku, aku tidak mengerti maksud nya apa.

Dia pun menautkan jari nya dan jari ku.

" Ini janji jari kelingking sayang, aku tau kamu sudah dewasa makanya tidak tau janji seperti ini, tapi aku masih remaja dan teman-temanku bila berjanji pasti menautkan jari kelingking seperti ini sayang" Jawab Elgar yang mengerti kebingungan ku.

" Ohh baiklah sayang, besok siang setelah kamu berangkat kuliah aku akan pulang sayang." Ucapku sambil tersenyum.

" Pasti rumah ini sepi kalo kamu gak ada" Dia menunduk lagi.

" Sayang ih, jangan gini dong. Lebih baik kita menikmati kebersamaan kita ya?" Ajak ku pada Elgar, kami pun pergi ke kamar .

Setelah sampai di kamar aku langsung memeluk Elgar dan mencium bibirnya. Kami melakukan nya cukup lama, nafas kami memburu menginginkan hal lebih.

" Apakah aku harus memberikan nya pada Elgar sekarang?" batinku.

Elgar mulai merebahkan tubuhku perlahan di ranjang tanpa melepaskan pagutan bibirnya.

" Sayang? Kamu mau lebih?" Tanya ku, karena melihat Elgar sudah sangat berna.fsu sepertinya, terlihat dari raut wajah nya yang memerah dan berkeringat seperti menahan sesuatu.

" Aku memang menginginkan nya sayang, tapi aku tak ingin merusak mu. Status kita baru kekasih, aku hanya akan melakukan yang sewajarnya saja" Jawab nya sambil tersenyum dan mulai membuka kancing kemeja yang aku pakai. Dia bermain-main di dadaku, melakukan hal yang menyenangkan untuknya. Hingga tak terasa aku tertidur dengan posisi Elgar yang masih melakukan kegiatan nya.