Tak terasa sudah 3 bulan aku menjadikan Elgar simpananku, selama itu pula kami sering menghabiskan waktu bersama.
Pagi mulai datang menggantikan malam yang gelap, sinar matahari mulai menerobos gorden kamar. Aku yang cukup terganggu langsung mengerjap kan mataku menyesuaikan cahaya. Ku lirik di sampingku wajah tampan dan teduh masih tertidur sambil memeluk ku.
Perlahan aku menyentuh pipi nya, mengelus nya lembut. Takut dia akan bangun karena sentuhanku,
" Pagi sayang." Elgar tersenyum padaku.
" Pagi kembali sayang, apa aku mengganggu tidurmu?" tanyaku
" Aku sudah bangun dari tadi sayang, tapi aku masih ingin memelukmu jadi aku pura-pura tidur, hehee" kekehnya.
Dia pun mendekat, menyelipkan anak rambutku ke belakang telinga. Mengelus wajahku dengan lembut, sangat lembut. Sedetik kemudian dia mencium keningku, dan mencium bibirku dengan mesra. Dia sudah mahir melakukan nya sekarang, awal-awal selalu aku yang memulai dan Elgar selalu hanya diam tanpa mau membalas.
Aku menikmati apa yang Elgar lakukan pagi ini, dia mulai nakal.
Cukup lama berciuman, aku pun melepaskan ******* bibit Elgar karena aku mulai kehabisan nafas.
" Kenapa di lepaskan sayang?" tanya Elgar dengan cemberut.
" Ehh kok cemberut gitu sih, jelek tau. Aku kehabisan nafas sayang." jawabku sambil terkekeh, dia menjadi manja.
Dia masih merajuk dengan memalingkan muka nya, sangat menggemaskan.
" Ayolah sudah, jangan marah sayang. Mandi bareng yuk?" tawarku, mungkin dia akan luluh.
Dan benar saja dia mulai mengikuti langkah ku ke kamar mandi. Aku dan Elgar sudah sering mandi bersama, tapi kami tidak melakukan apa-apa. Hanya mandi, di iringi canda tawa di kamar mandi. Ahh sungguh pagi yang sangat indah.
15 menit kemudian aku keluar kamar mandi lebih dulu, sedangkan Elgar dia masih ingin berendam katanya. Aku pun pergi ke dapur untuk memasak sarapan, sekedar nasi goreng dengan telur mata sapi serta secangkir kopi susu untuk Elgar.
" Sayang ayo sarapan." teriak ku memanggil Elgar. Tak lama Elgar keluar dengan kemeja yang di gulung sampai siku, dan celana panjang warna hitam. Ahh dia sangat tampan.
Kami pun sarapan dengan saling menyuapi, karena Elgar suka jika aku memanjakan nya. Dan sejauh ini Elgar menyukai masakan ku, aku sangat senang karena dia menerima apa pun yang aku masak.
Siangnya Elgar pergi kuliah, tentu sebelum pergi dia selalu mencium ku terlebih dulu. Terlihat seperti suami istri bukan? Sayangnya kami masih berada di hubungan gelap. Elgar adalah orang ketiga dalam rumah tangga ku yang dari awal sudah berantakan.
Aku pun memutuskan untuk pulang ke apartemen Mas Ardi, karena apartemen kami juga satu bangunan hanya beda lantai sangat memudahkan aku bertemu dengan kekasihku, Elgar.
Sesampainya di dalam, aku melihat Mas Ardi sedang menonton televisi di ruang tengah.
" Tumben jam segini masih di rumah, Mas" tanyaku.
" Terserah aku lah,ini rumahku!" jawabnya ketus sambil berlalu masuk ke dalam kamar.
Ahh aku tidak heran, Dia selalu bersikap ketus dan acuh padaku. Bagaimana aku bisa mendekatkan diri pada Mas Ardi, Dia saja tidak pernah memberiku peluang untuk mendekati nya, bahkan lebih terkesan dia menghindariku.
Hari sudah petang, aku sangat ingin bertemu Elgar dan kembali bermesraan dengan nya. Karena aku tau jam segini Elgar pasti sudah pulang kuliah.
" Sayang," aku memanggil Elgar. Dia tidak ada di ruang tamu, mungkin sedang mandi.
Aku pun ke kamarnya, dan benar saja terdengar suara gemericik air di dalam. Aku pun mengetuk pintu.
" Sayang, kamu sedang mandi?" tanya ku dari luar .
" Iya sayang, sebentar ya" jawabnya
5 menit kemudian Elgar keluar dengan hanya melilitkan handuk di pinggang nya. Elgar mempunyai badan yang bagus, dengan perut four pack nya. Aku pun mendekati nya, dan mengambil handuk kecil dari tangan nya dan langsung mengeringkan rambut Elgar .
" Aku lihat mobil suami mu pergi, dia kemana yang?" Elgar bertanya. Karena views apartemen ini mengarah ke jalan, dan Elgar tau mobil Mas Ardi. Jadi dia tau kalau Mas Ardi pergi, karena melihat mobil nya dari jendela.
" Aku tidak tau, biarkan saja. Biasa nya juga mau pulang atau pergi dia tidak pernah memberi tahu ku, sudahlah jangan bahas dia sayang." jawabku malas, karena Elgar membahas Mas Ardi.
" Baiklah sayang, aku berjanji takkan membahas dia jika kita sedang bersama." Ucap Elgar.
" Begitu dong, saat aku bersama mu aku hanya ingin membahas tentang kita saja." Jawabku sambil mencubit pipi nya gemas.
" Kau ini suka sekali mencubit pipi ku, sakit loh yang" Keluh Elgar.
" Pipi mu ini caby sayang, dan itu adalah daya tarikmu. Apalagi kalau kamu tertawa mata mu hilang, tertutup sempurna. hehee" Jawabku cengengesan.
" Tapi kamu suka kan?" Tanya nya.
" Suka pake banget dong." Jawabku sambil tersenyum dan menangkup wajah nya.
🌹🌹🌹
jangan lupa like,komen,vote,dan follow akun author, happy reading❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SI ARDI YG BODOH MNGACUHKN ISTRINYA, BHKN TDK DISENTUH SAMA SEKALI, JGN SALAHKN, KLO ISTRI MNCARI PERHATIAN DN KNYAMANAN DGN PRIA LAIN, MSKI HRS MLAKUKAN DOSA..
2024-02-20
1
Diana diana
mantaf , tempat yg paling aman adalah tempat d mna musuh itu berada dekat dengan kita . .
2023-05-20
2
Ratna0789
wah wah ini sih benar benar laur biasa kalo modelnya satu bangunan 🤭
2021-11-12
2