Episode 3

Semenjak peristiwa pertandingan menentukan peringkat Albara sudah mulai galau. Albara tidak mampu mengalahkan Laila artinya dia gagal untuk menjadi pacar Laila. Sementara itu Laila sepertinya hanya memandang dia seperti teman biasa bahkan memandangnya sebagai adik yang kanak kanakan.

Kian hari Albara semakin ingin di perhatikan oleh Laila bahkan tidak jarang bertingkah over akting di depan Laila. Di SMP Albara tidak lagi sekelas dengan Laila, dia di kelas C sedangkan Laila di kelas A otomatis mereka mulai jarang bertemu di sekolah. hal ini membuat Albara sering sengaja mencari keberadaan Laila saat jam istirahat atau pulang sekolah.

Siang itu sepulang sekolah Albara kebetulan berpapasan dengan Laila, tentu saja Albara merasa sangat senang spontan minta Laila pulang bersamanya,

"Laila pulangnya bareng Albara ya" pinta Albara.

Laila hanya mengangguk setuju, kemudian mengikuti Albara, berjalan di sampingnya. mereka berdua menuju parkiran tempat dimana motor Albara di parkir. Tiba tiba mereka mendengar suara agak serak di depan gerbang sekolah.

"Laila pulang bareng kakak aja ya" pinta Khoiril di atas motornya.

Rupanya Khoiril sejak tadi sengaja menunggu Laila untuk di ajak pulang bareng. Namun usahanya gagal di tolak mentah mentah oleh Laila.

"Ngak ah, Laila pulang bareng Albara" sambil mengeleng.

Laila segera menggandeng tangan Albara sambil melirik Albara kemudian tersenyum manis.

Khoiril yang cemburu melihat adegan itu, menatap ke arah Albara dengan tatapan kesal penuh amarah seakan ingin menerkam Albara seketika.

"Sudahlah Khoiril kamu tidak akan bisa bersaing dengan Albara, dia anak orang kaya pemilik cincin pintak pinto." timpal kawan Khoiril.

"Ayo kita pulang sore nanti kita ujian untuk mendapatkan sabuk merah, jangan lupa jemput aku ya" pinta ahmad Kodri teman Khoiril.

"Ok .." Ucap Khoiril kemudian berlalu dengan kesal.

Albara dan Laila juga beranjak dari parkiran menuju kerumah mereka.

"Duduknya geser kedepan dikit dong" pinta Albara pada Laila.

"Ih kamu, sudah mulai puber ya" ucap Laila tersenyum manja.

Mendengar ucapan Laila, Albara merasa darahnya naik berdesir di dadanya. Dia teringat pelajaran biologi yang baru saja dia pelajari. Terngiang ucapan buk Nuraini guru biologi tentang ciri ciri pubertas.

"Beberapa ciri pubertas pada anak laki adalah mulai tertarik pada lawan jenis, tumbuhnya jakun, suara berubah serak, dan mengalami mimpi basah"

Tanpa sadar Albara memeriksa lehernya apa dia sudah punya jakun apa belum. merasakan adanya benjolan di lehernya Albara makin senang.

"Artinya aku sudah dewasa dan sudah boleh pacaran sama kamu kan?" tanya Albara.

Laila menanggapinya seperti seorang kakak terhadap adiknya.

"Kamu masih kecil sudah bicara pacar... Tunggu lima tahun lagi jika kamu sudah punya kumis dan jenggot aku bersedia jadi pacar kamu." ledek Laila dengan sikap seperti orang dewasa.

Tanpa terasa mereka sudah sampai dirumah Laila. Albara menghentikan motornya Laila turun dan melambaikan tangannya sambil berjalan kerumahnya.

"See you tomorrow" ucap Laila menggunakan bahasa inggris yang di pelajari tadi siang.

'See you tomorrow" balas Albara dengan ucapan yang sama.

Albara juga melambaikan tangan hingga Laila hilang dari pandangan nya, kemudian Albara putar motornya menuju rumahnya. Di sebuah gang yang sepi Khoiril ditemani tiga orang anggota gengnya menghadang Albara, dengan melambaikan tangannya meminta Albara menghentikan motornya. Albara menepi menghentikan motornya, saat Albara turun tangan Khoiril telah mencengkram kerah bajunya, sambil membentak.

"Mulai saat ini kamu harus menjauhi Laila!" ancam Khoiril.

Ketertarikannya pada Laila bukan lagi sekedar teman tapi mulai berubah menjadi ketertarikan pada lawan jenis. Mendapat acamaman Khoiril bukannya membuat Albara menjadi takut malah membuatnya jadi emosi.

"Enak aja .... emangnya Laila itu apa mu" tantang Albara sambil menepiskan tangan Khoiril dari lehernya.

"Kamu berani sama aku ya" kata Khoiril lalu sebuah tendangan keras sudah mengarah pada pelipis Albara.

Albara berkelit hingga tendangan Khoiril hanya menendang angin.

"Semua orang boleh takut sama kamu tapi Albara tidak akan takut" tantang Albara.

Kehebatan Khoiril tidak bisa diragukan lagi, bahkan di sekolah sering melakukan tawuran bahkan anak anak kelas tiga pada takluk pada geng nya. Kembali serangan berupa pukulan dan tendangan di arahkan pada Albara. sebagai ahli silat Albara juga memberi perlawanan sengit hingga beberapa jurus mereka bertukar pukulan, sebuah tendangan lurus Khoiril telah bersarang di dadanya, Albara sempoyongan detik berikutnya sebuah tendangan telah merobohkanya.

"buugk" Albara terjengkang, Khoiril mendekati Albara kembali mengancam.

"ingat ya... jauhi Laila atau kau akan ku pukuli sampai mampus" Khoiril dan temannya segera berlalu meninggalkan Albara yang masih meringis kesakitan.

*****

Sampai dirumah Albara agak gelisah, penasaran dengan ucapan Ahmad Kodri tentang orang tuanya "PEMILIK CINCIN PINTAK PINTO". Di rumah terlihat umi Kalsum lagi sibuk di meja makan, melihat umi Kalsum yang sedang menyiapkan makan siang, Albara segera duduk dimeja makan. Albara segera mengambil hidangan untuk makan siang lalu bertanya pada umi Kalsum.

"Nek boleh Albara tanya sesuatu" pinta Albara pada umi Kalsum.

"Boleh ...... emang nak Bara mau tanya apa?" tanya umi Kalsum.

"Apa nenek tau yang di maksud dengan CINCIN PINTAK PINTO.?." tanya Albara dengan expresi sangat pengen tau.

"Emang kenapa?" umi Kalsum balik bertanya.

Albara menceritakan apa yang dia dengar dari Ahmad Kodri teman Khoiril sepulang sekolah tadi.

"Orang tua Albara merupakan pemilik cincin pintak pinto, begitu kata kakak Kodri nek" cerita Albara

"Hmmmm ...." guman umi Kalsum mengangguk mengerti.

"Itu cuma gelar untuk orang yang sangat kaya" ucap umi Kalsum acuh tak acuh.

"Dulu ada legenda bahwa Raja Sulaiman memiliki cincin pintak pinto, dengan cincin itu dia menguasai kekayaan dunia" lanjut umi Kalsum.

"Dengan cincin itu apa yang dia minta pasti ada , makanya cincin tersebut di beri nama cincin pintak pinto" kata umi Kalsum.

"Itu juga alasan kenapa orang kaya di juluki pemilik cincin pinta pinto" jelas umi Kalsum pada Albara

Albara mengangguk puas kemudian menyantap hidangan makan siangnya.

Memang betul orang tua Albara sangat sukses dalam bisnisnya sehingga kekayaannya semakin meningkat dan tak terhitung jumlahnya. Jadi wajar oleh penduduk Kota Tapus dia di gelari pemilik cincin pintak pinto. Apalagi sekarang abu Daud bergerak di bidang export import yang sukses, makin hari kekayaannya makin menggunung saja.

Tidak salah jika milenium 2000 di prediksi sebagai milenium trendi, kekayaan seperti keluar dari perut bumi. Orang kaya baru bermunculan seperti menjamur dari kota hingga kedesa desa. Sebelum tahun 2000 tak satu pun di kota Tapus mereka yang memiliki kendaraan bermotor, tapi sekarang mobil mewah hampir sudah tidak asing lagi, motor malah tiap rumah punya minimal satu, anak SMP seusia Albara bisa di hitung jari yang tidak punya motor.

Perkembangan ekonomi yang pesat juga di barengi dengan perubahan gaya hidup, dan nilai nilai sosial ke masyarakatan. Persaingan sangat terasa, biaya hidup juga meningkat, bayak nilai adat yang hilang menuju kehidupan bak monster.

Orang kuat dan kaya mulai mengambil alih pengaruh dan kekuasaan. Kepala desa, kepala daerah dipastikan hanya untuk orang kaya dan kuat, Tak perduli pendidikan dan agama mereka. Orang berkantong tebal mulai di puja bagai dewa. Tuhan bagi sebagian masyarakat adalah orang yang bisa mengisi dompet mereka.

Sebagai anak pengusaha yang sukses Albara merasakannya., di mana semua orang memperlakukannya dengan baik.

Belakangan juga banyak para gadis remaja, baik tetangga atau teman sekolah mendekatinya. Bahkan ada sebagian orang tua yang sengaja meminta anak gadisnya mendekati Albara. Tentu dengan harapan bisa berbesanan dengan pengusaha kaya.

Tidak salah jika dulu orang tua tau cerdik pandai, alim ulama menjadi panutan dan di puja. Sebaliknya sekarang mereka di tinggalkan berpaling pada orang kaya. Jika seseorang sudah bisa mengatasi ekonomi mereka, maka dia di puja bagai dewa, bahkan jika mereka di minta memusuhi ulama, atau tua tau cerdik pandai pasti mereka lakukan. Penomena ini juga sudah mulai berdampak di kota mereka singkatnya SIAPA YANG MENGISI DOMPET MEREKA ITULAH TUHAN MEREKA

Terpopuler

Comments

Santai Dyah

Santai Dyah

ceritanya bagus lanjut thor

2021-11-25

4

Manami Slyterin

Manami Slyterin

wah seru. .Kisah Kaisar Sulaiman

2021-11-24

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 154
156 Episode 155
157 Episode 156
158 Episode 157
159 Episode 158
160 Episode 159
161 Episode 160
162 Episode 161
163 Episode 162
164 Episode 163
165 Episode 164
166 Episode 165
167 Episode 166
168 Episode 167 - 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
177 Episode 177
178 Episode 178
179 Episode 179
180 Episode 180
181 Episode 181
182 Episode 182
183 Episode 183
184 Episode 184
185 Episode 185
186 Episode 186
187 Episode 187
188 Episode 188
189 Episode 189
190 Episode 190
191 Episode 191
192 Episode 192
193 Episode 193
194 Episode 194
195 Episode 195
196 Episode 196
197 Episode 197
198 Episode 198
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 154
156
Episode 155
157
Episode 156
158
Episode 157
159
Episode 158
160
Episode 159
161
Episode 160
162
Episode 161
163
Episode 162
164
Episode 163
165
Episode 164
166
Episode 165
167
Episode 166
168
Episode 167 - 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176
177
Episode 177
178
Episode 178
179
Episode 179
180
Episode 180
181
Episode 181
182
Episode 182
183
Episode 183
184
Episode 184
185
Episode 185
186
Episode 186
187
Episode 187
188
Episode 188
189
Episode 189
190
Episode 190
191
Episode 191
192
Episode 192
193
Episode 193
194
Episode 194
195
Episode 195
196
Episode 196
197
Episode 197
198
Episode 198

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!