Legenda Cincin Pintak Pinto (CINCIN PERBENDAHARAAN RAJA SULAIMAN)

Legenda Cincin Pintak Pinto (CINCIN PERBENDAHARAAN RAJA SULAIMAN)

Episode 1

Legenda Cincin Pintak Pinto.

****

(Maaf jika ada kesamaan nama dan daerah mohon jangan di ambil hati. Karena ini hanyalah cerita fiktif belaka)

****

Jangan Lupa like and ❤ Biar semangat Authornya

****

Di pedalaman pulau sumatra Di sebuah kota kecil di lereng gunung Masurai, suasana terlihat semarak banyak orang orang lalu lalang, semua mereka memakai pakayan bagus dan terlihat memancarkan kegembiraan dari wajah mereka. Hari ini adalah perayaan milinium 2000.

Tahun dua ribu diyakini penduduk kota kecil tersebut merupakan milenium trendy, dimana pada milenium ini akan terjadi banyak perubahan yang sangat pantastis dalam beberapa hal seperti kemajuan teknologi, mistis dan spiritual, dan munculnya generasi yang sangat unggul dalam potensi diri sebagai pribadi yang sempurna yang menguasai berbagai keahlian yang tak pernah ada sebelumnya.

Kota Tapus merupakan sebuah kota kecil di wilayah lereng Masurai, kota ini agak terisolir. Di kota ini juga terlihat kesibukan penduduk merayakan datangnya milenium trendi, konon kabarnya kepercayaan ini telah ada turun temurun semenjak 3000 tahun yang lalu.

Dari cerita turun temurun mengatakan Penduduk kota Tapus adalah keturunan bangsawan dari Yaman di Timur Tengah, yang dulunya di perintah oleh Ratu Saba, yang populer pada zaman Nabi Sulaiman. Karena itu nama mereka juga sangat terpengaruh oleh nama orang Timur Tengah.

Di tengah kota di sebuah rumah megah terlihat kesibukan masyarakat yang berkunjung dari pagi hingga malam tak habis habisnya. Kartu ucapan selamat milenium trendy berdatangan dari sanak famili dan kenalan di luar kota.

Pemilik rumah adalah abi Daud yang merupakan orang kaya di kota Tapus, bahkan karena kayanya dia di gelari pemilik Cincin Pintak Pinto. Menurut legenda yang di ceritakan turun temurun cincin pintak pinto merupakan cincin tempat meminta, dimana jika sang pemilik meminta sesuatu maka apa yang di minta akan selalu ada.

Suasana di rumah Abu Daud sangat rame seperti akan ada pesta. Benar sepertinya umi Sarah istri abu Daud baru saja melahirkan anak pertama, seorang bayi laki laki yang lahir di hari masuknya milenium trendy. di samping merayakan milinium trendy, meraka juga bermaksut melaksanakan syukuran atas kelahiran anaknya.

Abi Daud duduk meladeni tamu yang datang dan pergi, sebagaimana adat Kota Tapus tamu yang datang kebanyakan membawa juga beras, minyak makan, gula dan kopi untuk keperluan tuan rumah selama pesta. umumnya para tamu mengucapkan selamat atas kelahiran anak abu Daud, dan ucapan Selamat melenium trendi untuk keluarga mereka.

Di samping abu Daud duduk Sultan Murod, ayah abi Daud yang merupakan kakek sang bayi. Sultan Murod terlihat sangat gembira bagaimana tidak saat pertama kali melihat cucunya, tiba tiba cucunya yang baru saja di balut kain oleh bidan membuka matanya seakan memperhatikan kakeknya lalu dari bibirnya mengembang senyum yang sangat menggemaskan.

"Haha ha ha, benar benar cucu kakek, merupakan generasi milinium trendy, baru lahir sudah bisa senyum" ujar Sultan Murod kesenangan.

Seorang tamu remaja yang hadir bersama mereka bertanya pada Sultan Murod.

"Kakek Murod... kenapa tahun dua ribu sangat istimewa bagi penduduk Kota Tapus, sementara masyarakat di luar Kota Tapus tidak merayakan milinuim dua ribu sebagai mana penduduk di sini memulyakannya?" tanya anak muda yang duduk di samping sultan Murod.

"Tahun 2000 adalah milenium trendi, diyakini nenek moyang kita bahwa pada millinium ini akan lahir generasi generasi hebat, yang menguasai teknologi, ekonomi, spiritual yang mistis, dan berbagai keahlian kunopun akan bangkit di milenium ini." ujar Sultan Murod membuka percakapan.

"Generasi mereka sangat hebat mereka akan menguasai ilmu ilmu tinggi baik yang nyata atau yang goib, pada milenium ini akan muncul al Mahdi dan al masih yang akan menghukum raja kejahatan sekalian mengakgiri zaman kedholiman dan memulai zaman trendy yang memakmurkan bumi dan menegakkan keadilan di muka bumi. Saya yakin cucuku akan menemui masa masa ini" sambung Sultan Murod.

Putra abu Daud di beri nama Ahmad Albara. Di panggil Albara, perlakuan keluarga besar Sultan Murod terhadap Albara sangat istimewa, semua mereka sangat sayang pada Albara, mereka berebut ingin mengasuh Albara sehingga Albara diperlakukan seperti pangeran di zaman kerajaan.

*****

Di kota tapus ada dua kekuarga kaya yang sangat berpengaruh yakni keluarga Abu Hamid dan keluarga Abu daud. Mereka berdua memiliki kekayaan yang sangat berlebih di banding keluarga lainya. Mereka secara alami seperti ada persaingan pengaruh di tengah masyarakat Kita Tapus. Demikian yang terjadi saat Umi Sarah istri Abu Daud dan Umi Zakiah istri Abu Hamid bertemu dalam acara kenduri adat, pemotongan kerbau putih (Istilah motong kerbau saat menyambut hari raya idul fitri)

"Saya pengennya borong separo kerbau putih untuk kami, tapi panitia tidak boleh" Kata umi Zakiah sabil berkipas kipas, lalu melirik ibu ibu yang hadir.

"Mana bisa begitu umi, kasihan yang lain kan perlu daging juga saat lebaran" timpal umi sarah.

"Kan banyak yang belum bayar, dari pada batal, biar saya borong gitu maksudnya" Umi Zakiah memonyongkan bibirnya.

"Umi Zakiah, Ayahnya Laila juga belum bayar apa bisa umi tamggulangi dulu nanti setelah lebaran kami ganti" ibu Romi memelas sambil menatap anaknya yang sebaya Albara di pangkuanya.

"Enak saja, sumimu Syahroni kerja apa sih. Perasaan tiap tahun di tanggulangi coba sebelum puasa sudah siap siap" umi Zakiah berkelit.

Ibu Romi terdiam mukanya merah menahan malu, melihat ini umi Sarah memberikan uang dua ratus ribu secara diam diam pada ibu Romi.

"Udah kamu bayar, gak usah di ganti" kata umi Sarah.

"Terima kasih umi Sarah saya titip Laila sebentar" kata ibu Romi lalu menghampiri panitia bantai Adat.

Laila Anaknya ibu Romi berusia dua tahun sebaya Albara anaknya Umi Sarah.

"nnnnn hek hek hek" Laila menangis saat ibunya pergi meninggalkannya, Albara yang ada di sampingnya seperti mencoba menghibur dengan memberikan mainan mobil mobilannya pada Laila. Mendapat mainan Laila pun diam asik bermain dengan Albara.

Saat mereka Asik bermain tiba tiba Khoiril anak umi Zakiah menghampirinya, lalu merebut mobil mobilan di tangan Laila, lalu berlari kembali ke pelukan ibunya.

"Hoa hoa hoa hoa" kembali Laila menangis.

Albara berlari mengejar Khoiril dan merebut kembali mainan yang di rampas Khoiril. Khoiril yang berusia empat tahun balik mengejar Albara, karena usianya jauh di atas Albara dengan mudah dia mendapatkan Albara.

"Buk buk buk buk" Khoiril memukuli Albara.

"Ahhhh hik hik hik" raung Albara sejenak, lalu menerkam Khoiril berikutnya Albara menggigit lengan Khoiril dengan geram.

"Aduh... ibu hek hek hek" Khoiril menangis sangat kencang.

Umi Zakiah yang tadinya membiarkan anaknya memukul Albara, bangkit menghampiri Albara lalu di sentakkanya dengan keras hingga terpental kepalannya menabrak tembok.

"Hhhhhhhh hhhhhhh hhhhh" Albara menangis tanpa suara.

Ruangan menjadi bising dengan tangisan Khoiril dan Laila.

"Anak siapa ini.. kurang ajar tidak bisa mendidik anak" umi Zakiah membawa Khoiril pergi meninggalkan acara.

Umi sarah juga menghampiri Albara yang masih menangis tanpa suara.

"anak... hoo anak apanya yang sakit nak" umi sarah menghembus kepala Albara yang sudah bengkak sebesar telur bebek. Air mata umi Sarah mengalir di pipinya saat anaknya masih menangis tak bersuara. Bidan desa segera mengkompres kepala Albara, hingga beberapa detik barulah suara Albara terdengar.

****

Tak terasa Albara sudah berumur empat tahun. Saatnya Albara akan tidur terpisah dari orang tuanya. Dalam adat Kota Tapus saat anak akan pisah tidur dengan orang tuanya mereka akan di temani pengasuh malam. Fungsi pengasuh adalah memulai didikan malam untuk mencetak karakter anak melalui dongeng dan cerita sebelum tidur.

Pendidikan malam untuk Albara di percayakan pada umi Kalsum adik dari Sultan Murod, malam itu di rumah abi Daud terlihat lampu petromak di nyalakan dari pukul 7 malam. Sehabis sholat isa Umi Kalsum mulai pembimbing Albara kekamarnya. setelah mereka di kamar umi Kalsum mulai mendongeng

"Nenek punya cerita kancil apa Albara pengen dengar?" tanya umi Kalsum pada Albara.

Di samping mulai memberi pelajaran budi pekerti melalui dongeng umi Kalsum juga bertanggung jawab menidurkan Albara. Pendidikan ini berlangsung selama 2 tahun hingga Albara memasuki umur sekolah dasar. Albara mengangguk dan umi Kalsum pun mulai bercerita.

"Pada zaman dahulu kala seekor kancil yang cerdik, saat terik matahari sangat panas si kancil merasa sangat haus lalu pergi ke sebuah sungai berniat untuk minum... " umi Kalsum memulai dongengnya.

"Tiba tiba kancil melihat harimau di belakangnya yang juga menuju sungai, kancil tertegun sejenak" umi Kalsum melanjutkan.

"tunggu aku makan sirih dulu" ucap umi Kalsum sambil melipat sirih yang sudah di beri kapur dan pinang.

Dongeng dilanjutkan setelah cerita kancil di lanjutkan dengan legenda pangeran yang bijaksana hingga akhirnya Albara tertidur. Malam berikutnya secara rutin tiap malam umi Kalsum menceritakan cerita daerah, cerita para nabi, orang sholeh dan cerita cerita orang baik yang heroik.

Cerita demi cerita umi Kalsum dengan tabah menyampaikan pada Albara. Tak terasa dua tahun berlalu, cerita umi Kalsum sangat membekas dalam ingatan Albara sebagai ingatan pertama yang mengisi memori otaknya adalah, "BAHWA ORANG BAIK AKAN MENEMUI AKHIR YANG BAIK".

****

Albara makin dekat dengan umi Kalsum, Lebih dekat dari orang tuanya, hingga saat orang tua Albara pindah ke sebuah kota untuk memulai bisnis baru yang menjanjikan. Albara menolak mengikuti orang tuanya dan memilih untuk tinggal dengan umi Kalsum dan sekolah di Kota Tapus.

"Bi Albara sekolah di Kota Tapus aja, biar bisa tinggal dengan umi Kalsum" pinta Albara pada abi Daud.

"Baik lah nak, jika nanti Albara pingen sekolah di kota besar tinggal sama abi dan umi, Albara segera telpon umi atau abi" kata abi Daud.

"Umi Kalsum... Sarah titip Albara untuk sementara ya" pinta Umi Sarah ibunya Albara sebelum berangkat.

****

Memasuki umur 7 tahun prediksi kemajuan yang diyakini leluhur Albara mulai menjadi kenyataan, jalan ke kota merka sudah lancar, jaringan PLN, tower hape sudah berdiri di kota mereka. Tiap anak sesusianya sudah memiliki hand pon pintar termasuk Albara.

Siang itu Albara menuju parkiran sepeda di sekolah dasar berniat untuk pulang, diparkiran Albara berpapasan dengan Laila teman sekelas nya.

"Halo teman ku apa kita akan pulang bareng" ucap Albara pada Laila.

"Tidak aku masih akan mampir di rumah abi Sodik" ucap Laila karena memang mereka memiliki arah yang berbeda.

"oya Lai apa Khoiril masih suka ganggu kamu?" tanya Albara.

"Iya Bar kemaren kami sama Doni di pukuli lagi sama Khoiril, gara gara kami nolak saat di suruh beli cincin mainan seharga lima puluh ribu" kata Laila sedih.

"cincin apaan kok segitu mahalnya!?" tanya Albara.

"Kata Khoiril itu cincin pintak pinto, apa saja yang kita minta akan terkabul" kata Laila.

"Ku dengar abi Sodik membuka gelanggang silat dan mulai menerima murid baru, makanya Laila mau belajar silat biar bisa melawan Khoiril ." sambung Laila.

"Apa Albara juga mau daftar,?" tanya Laila.

Berpikir sejenak, memang belakangan perguruan bela diri juga marak di kota mereka, dari kungfu, karate, tekwado, tarung drajat, bahkan silat lokal seperti berlomba menerima murid. Karena teman akrabnya Laila akan nendaptar di gelanggang silat, tanpa ragu Albara memutuskan untuk mendaftar juga.

"Ok aku juga mau daftar" jawab Albara.

Dengan sepeda masing masing, mereka menuju rumah abi Sodik.Teman sekelas Albara hanya Laila yang mendaftar di gelanggang silat, hal ini membuat mereka semakin akrab. Pencak silat yang mereka pelajari adalah silat kono yang turun temurun.

Pada zaman dulu kepulawan indonesia merupakan satu kesatuan dan masih nyambung dengan dataran asia kota mereka adalah kota kuno yang di lewati jalur perdagangan dari benua Kunlun atau di kenal dengan Daratan Hindia (dataran yang meliputi kepulawan Nusantara zaman dahulu) sehingga di asia mereka di kenal sebagai orang Hindia, dan ilmu silat nya dikenal dengan jurus Hindia, dan ilmu pedang mereka di kenal dengan ilmu pedang Hindia (Kun Lun Pay).

Begitulah ilmu silat ini sangat di segani di dunia sejajar dengan ilmu silat Saolin dan lain lain. Albara dan Laila sangat berbakat dalam dua tahun mereka sudah menguasai jurus Hindia dari tangan kosong, tongkat, tombak, cambuk, dan ilmu pedang. Baik jurus tangan kosong atau bersenjata, silat Hindia bertolak pada keahlian menghindari serangan lawan, mengelak, menangkis kemudian memberikan serangan maut pada lawan.

Terpopuler

Comments

Andalas 476

Andalas 476

nangis apa ketawa nih...😵😄😂

2024-06-24

0

Santai Dyah

Santai Dyah

boom like dulu thor salam kenal

2021-11-25

3

Pena Awal

Pena Awal

Untuk kedepan nya bisa jangan kepanjangan konten nya dan kalaupun panjang harus tetap bisa memprtahankan alur agar para pembaca tidak kabur,juga pertahankan ritme alur nya kedepan agar tidak turun(menurutku sih)

2021-11-20

4

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 154
156 Episode 155
157 Episode 156
158 Episode 157
159 Episode 158
160 Episode 159
161 Episode 160
162 Episode 161
163 Episode 162
164 Episode 163
165 Episode 164
166 Episode 165
167 Episode 166
168 Episode 167 - 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
177 Episode 177
178 Episode 178
179 Episode 179
180 Episode 180
181 Episode 181
182 Episode 182
183 Episode 183
184 Episode 184
185 Episode 185
186 Episode 186
187 Episode 187
188 Episode 188
189 Episode 189
190 Episode 190
191 Episode 191
192 Episode 192
193 Episode 193
194 Episode 194
195 Episode 195
196 Episode 196
197 Episode 197
198 Episode 198
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 154
156
Episode 155
157
Episode 156
158
Episode 157
159
Episode 158
160
Episode 159
161
Episode 160
162
Episode 161
163
Episode 162
164
Episode 163
165
Episode 164
166
Episode 165
167
Episode 166
168
Episode 167 - 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176
177
Episode 177
178
Episode 178
179
Episode 179
180
Episode 180
181
Episode 181
182
Episode 182
183
Episode 183
184
Episode 184
185
Episode 185
186
Episode 186
187
Episode 187
188
Episode 188
189
Episode 189
190
Episode 190
191
Episode 191
192
Episode 192
193
Episode 193
194
Episode 194
195
Episode 195
196
Episode 196
197
Episode 197
198
Episode 198

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!