Waktu libur seminggu terasa begitu cepat. Hari ini hari Sabtu. Hari terakhir kesepakatan Vina dan kawan – kawan untuk belajar bersama. Rumah Vina menjadi tempat mereka berkumpul hari ini.
Berhubung nanti malam ada acara bersih desa di tempat Vina, pagi – pagi sekali Vina sudah membantu ibunya memasak. Mereka berencana untuk menjamu teman – teman Vina nanti sekalian masak buat kenduri nanti sore. Setelah mendekati waktu belajar, Vina berhenti membantu ibunya lalu segera mandi dan bersiap menyambut teman – temannya.
Jam 8 kurang 15 menit teman – teman Vina sudah lengkap berkumpul. Mereka mulai belajar dengan serius. Seperti biasa Vina dan Arga yang lebih dominan. Mereka membantu yang lainnya mengerjakan soal yang sulit bagi mereka.
Bu Surti datang membawa minuman dan jajanan pasar yang tadi pagi dibelinya. Dia mempersilahkan anak – anak untuk menikmatinya lalu dia kembali ke dapur. Pak danar dan Diki sedang tidak di rumah. Mereka berada di rumah pak kadus untuk kerja bhakti mempersiapkan tempat pagelaran wayang kulit nanti malam.
“Vin, nanti malam lihat wayang kulit tidak?” tanya Dewi.
“Belum tau Wi, kalaupun lihat pasti bareng sama ibu.” jawab Vina.
“Kira – kira jam berapa nanti kita kumpul disana.” ucap Dewi.
“Mungkin sekitar jam 9 Wi.” ucap Vina.
“Kita juga mau lihat kayaknya, ya nggak Ga.” ucap Doni.
“Iya.” ucap Arga.
“ ya udah kita nanti ketemu di sana kira – kira jam sembilan.” ucap Doni semangat.
Hanya mereka yang berbicara, yang lain masih sibuk menyalin jawaban dan cara mengerjakan yang diajarkan Arga.
“Vin, kesini sebentar.” panggil bu Surti.
“Iya bu.” jawab Vina lalu segera menuju ke dapur.
Tak berapa lama berselang Vina dan ibunya datang membawa makan siang untuk mereka semua.
“Kog repot – repot sih bude.” ucap Wati pada bu Surti.
“Ndak, ndak repot kog.” ucapnya sambil tersenyum.
“Ayo buruan di makan mumpung masih hangat.” ucap bu Surti lalu beranjak kembali ke dapur.
“Terima kasih bu.” kata mereka hampir serempak.
“Sama – sama nak.” jawab bu Surti sambil berlalu.
Mereka makan bersama dengan lahap. Menurut mereka masakan bu Surti sangat lezat. Ada sayur gori, baceman, ayam goreng dan sayur lombok.
Setelah selesai makan mereka berpamitan pulang karena hari sudah siang. Jam menunjukkan pukul setengah dua belas. Sebelum pulang mereka membantu membereskan peralatan makan dan membawanya ke dapur.
.......
Malam hari di tempat pagelaran wayang kulit sangat ramai. Banyak pedagang yang berjualan disana. Mulai dari kuliner hingga mainan anak – anak dan aksesori. Lampu menyala denngan terang di sepanjang jalan. Banyak anak – anak yang ikut menonton ataupun sekedar ingin membeli mainan atau jajan.
Di halaman pak kadus sudah banyak yang duduk menonton wayang kulit. Vina melihat kesana kemari mencari teman – temannya duduk. Saat dia bertemu pandang dengan Lisa, dia pun melambaikan tangan. Di samping Lisa sudah ada Dewi dan Wati beserta trio cowok keren. Vina meminta ijin ibunya untuk duduk bersama temannya. Bu Surti pun mengijinkannya.
“Maaf aku baru datang, kalian sudah lama?” tanya Vina.
“Kita baru saja dateng.” ucap Wati.
“Oh, ya udah. Nih aku bawa permen.” Vina menyodorkan sebungkus permen.
“Aku juga bawa.” kata Dewi.
“Aku bawa kacang goreng.” kata Lisa.
“Aku bawa marning.” ucap Wati.
“Kita nggak bawa apa – apa nih.” ucap Andi.
“Gimana kalau kita yang beli minuman?” kata Arga.
“Ide bagus.” kata Doni.
“Ok, terserah kalian aja lah.” ucap Wati.
Setelah mengumpulkan uang urunan. Arga mengajak Doni membeli minuman botol. Selesai membeli miniman Arga menyuruh Doni kembali bersama – sama temannya lebih dulu. Arga menuju ke tempat menjual mainan. Dia tertarik membeli sebuah kotak musik yang berbentuk bola kaca diatasnya. Di dalam bola kaca tersebut ada serpihan warna warni yang indah bila digoyangkan.
Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan Arga kembali menyusul teman – temannya. Dia duduk di belakang Vina. Dia sedang mencari kesempatan untuk bicara dengan Vina. Saat yang lainnya tengah asyik melihat wayang Arga berbisik sambil menyerahkan sebuah kotak kecil.
“Ini buatmu.” bisik Arga di telinga Vina.
“Cepat sembunyikan bisiknya lagi.” ucapnya lagi.
Vina mengangguk lalu memasukkannya ke dalam tas selempang yang dia bawa. Mereka kembali menikmati wayang kulit sambil sesekali mengobrol. Malam sudah semakin larut, meskipun besok masih hari Minggu tetapi mereka tidak ingin bergadang sampai pagi. Mereka segera pulang ke rumah masing – masing. Sebelum pulang para cewek mencari keluarganya terlebih dulu tentunya.
Hari masuk sekolah setelah liburan berjalan seperti biasanya. Hubungan Vina dan Arga juga semakin dekat. Meskipun sama – sama sibuk mempersiapkan diri untuk ujian nasional, Arga selalu menunggu Vina ketika pulang sekolah. Kalau berangkatnya mereka jarang bertemu karena Vina sering berangkat lebih dulu naik bus.
Ujian nasional tinggal seminggu lagi. Tak jarang Vina bertemu Arga di perpustakaan untuk belajar. Meski tak bercakap – cakap duduk bersama dan sesekali bisa curi – curi pandang sudah membuat mereka tambah semangat.
Irma sudah jera mengerjai Vina karena Rian mengancam akan melaporkannya ke guru BK. Saat di perpustakaan Irma berjalan mendekati Arga dan duduk di sebelahnya. Dia berusaha menarik perhatian Arga dengan meminta tolong menjelaskan pelajaran yang dia tidak bisa. Vina yang duduk di depan mereka merasa terganggu, atau mungkin juga sedikit cemburu.
Vina duduk di bangku taman tak jauh dari kelasnya sambil fokus membaca.
“Kog pergi sih.” ucap Arga lalu duduk di samping Vina.
“Nggak papa di dalam panas.” ucap Vina.
“Kamu marah ya?” tanya Arga.
“Nggak usah bohong, kamu nggak bisa bohong.” ucap Arga.
Belum juga Vina menjawab, Irma sudah menyusul mereka dan duduk di samping Arga.
“Kog kamu ke sini sih Ga, katanya tadi mau ke toilet. Aku belum selesai nanya tadi.” ucap Irma.
“Sorry Ir, aku ada urusan sama Vina. Kamu bisa pergi dulu nggak.” ucap Arga.
“Kalian selesaikan saja urusannya, aku nggak akan ganggu kog.” ucap Irma.
Dasar uler keket, batin Arga.
“Nanti pulang sekolah tunggu aku ya Vin. Aku ke kelas dulu.” ucap Arga.
“Hmm.” jawab Vina singkat sambil pura – pura cuek, padahal hatinya dongkol.
“Ayok Ga!” ucap Irma merasa menang.
Irma berjalan di samping Arga. Dia menoleh ke arah Vina sambil menjulurkan lidahnya saat Vina melihat ke arahnya.
Sabar Vina, sabar... batin Vina.
Vina berjalan ke ruang kelasnya karena waktu istirahat akan segera berakhir. Para sahabatnya sudah berada di kelas karena mereka lebih suka ke taman belakang dari pada ke perpustakaan. Walaupun bawa buku sudah pasti mereka hanya bergosip di sana.
Mereka heran melihat wajah Vina tampak kusut. Mereka ingin sekali bertanya tetapi takut gurunya tiba - tiba datang.
Pulang sekolah.
Vina menunggu Arga di tempat parkir motor Arga. Dia melihat Irma berjalan menggelayut di lengan Arga. Arga sudah beberapa kali melepasnya tapi terus saja Irma kembali menggandengnya. Itu sama saja semakin memgompori Vina namanya.
Apakah ini waktunya aku menunjukkan hubunganku dengan Tapi ujian sebentar lagi,
mungkin habis ujian saja.
*****
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Senja🌻
semangattttttt ♥️
2021-08-23
1
My_ChA
ehh ada calon cabe cabean lewat, bikin sebel aja
2021-08-22
1
pat_pat
lanjut
2021-08-06
1