Pengumuman untuk kejuaraan akademis kelas 1 sudah, kejuaraan akademis kelas 2 sudah, kejuaraan non akademis juga sudah di awal. Saatnya menanti pengumuman akademis kelas 3. Vina dan kawan - kawan berdebar memasang telinga baik - baik untuk mendengar siapa juara umum tahun ini.
"Juara pertama jatuh kepada juara bertahan kita, Arga Wijaya dari kelas 3D!" ucap pak Dimas selaku MC lantang disambut riuh sorak dan tepuk tangan murid - murid.
"Silahkan Arga naik ke podium untuk menerima hadiah." ucap Pak Dimas lagi.
Setelah Arga sampai di atas podium dia bersalaman dengan MC, kepala sekolah dan guru - guru yang memberi selamat.
"Selanjutnya, Juara kedua adalah Rendi Anugerah dari kelas 3A!" ucap Pak Dimas kembali disambut riuh murid - murid.
"Silahkan Rendi maju ke depan." ucap Pak Dimas.
Rendi naik ke atas podium menyusul Arga diiringi tepuk tangan yang lainnya. Setelah bersalaman dengan para guru dia berdiri di sebelah kanan Arga.
"Dan juara ketiga kita di raih oleh Alvina Rasti dari kelas 3D!" ucap Pak Dimas disambut riuh dan tepuk tangan murid - murid. Sebagian dari mereka berbisik - bisik tak menyangka. Juara sebelumnya di raih Bella 3D di posisi ketiga.
"Alvina silahkan maju ke depan." ucap Pak Dimas.
Vina maju ke depan di sambut oleh guru - guru di atas podium. Kemudian dia berdiri di samping kiri Arga. Mereka bertemu pandang sekilas dan tersenyum.
Semua juara sudah berada di atas podium dan menerima hadiah dari kepala sekolah. Vina sangat gugup karena ini yang pertama baginya. Biasanya dia hanya mendapat juara kelas saja.
Di penghujung acara diumumkan liburan sekolah mulai besok hingga satu minggu kemudian. Murid - murid diperbolehkan pulang dan pengambilan rapor dilakukan oleh wali murid.
Vina turun dari podium bareng Arga dan cowok berkacamata Rendi. Mereka disambut sahabat - sahabat mereka masing - masing memberi ucapan selamat. Arga, Doni, dan Andi ikut bergabung bareng Vina dan lainnya. Mereka duduk dibawah pohon yang rindang di pinggir lapangan.
"Vin, liburan seminggu mau kemana?" tanya Doni.
"Emm, aku di rumah aja. Mau kemana juga." jawab Vina.
"Iya juga sih, bentar lagi kita kan ujian nasional." ucap Doni sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Gimana kalau kita belajar bareng aja gaes." ucap Lisa memberi usul.
"Boleh tuh. Ide bagus." jawab Doni diangguki yang lain.
"Nanti tempatnya gimana?" tanya Andi.
"Kita ambil tengah - tengahnya atau giliran terserah kalian gimana?" jawab Lisa.
"Gini aja, master kita kan Arga sama Vina, yang pengen belajar otomatis kita. Ya harusnya kita lah yang nyamperin mereka." ucap Wati.
"Bener banget tuh, jadi kita gantian belajar dirumah Vina dan Arga ya." ucap Andi.
"Setuju. Gimana yang lain?" tanya Doni. Teman - teman yang lain pun setuju.
Arga dan Vina dari tadi hanya diam dan mengangguk mereka larut dalam pikiran masing - masih. Sesekali saling pandang dan bicara dengan bahasa kalbu mereka. Hanya Dewi yang menyadari sikap aneh Vina dan Arga.
"Vin, kamu kog diem aja. Arga juga. Kalian ada rasa ya. Ciee..." ucap Dewi menggoda Vina dan Arga. Itu membuat Arga dan Vina malu dan salah tingkah.
"Gak papa lah, kan mereka perfect couple." ucap Doni.
"Jujur aku patah hati nih Vin." ucapnya sambil pura - pura mewek di sambut tawa yang lainnya.
"Udah ah, pulang yukk." ucap Vina sambil berdiri.
"Yee, gitu aja ngambeg." ucap Dewi.
"Gak ngambeg, ni kan dah siang juga." ucap Vina diikuti Arga.
"Bareng aku aja sampai di penitipan sepeda." ucap Arga sambil menjajari langkah Vina.
"Tuh kan bener." ucap Dewi manyun sambil menghentakkan kakinya.
"Udah dech Wi gak usah lebay. Temen seneng harusnya kita seneng." kata Lisa sambil merangkul bahu Dewi.
"Baiklah." kata Dewi tak bersemangat.
Vina tak menjawab ajakan Arga. Dia terus berjalan keluar gerbang sekolah hingga ke seberang jalan. Arga yang sudah keluar mengendarai motornya mendekat ke arah Vina dan berhenti di depannya.
"Kamu duluan aja." ucap Vina.
"Buruan naik!" ucap Arga.
"Kalau aku nggak mau?" ucap Vina.
Arga mematikan motornya dan mendekat ke arah Vina. Dia meraih tangannya dan menariknya berjalan ke arah motor. Vina masih kekeh tak beranjak.
"Mau aku cium." kata Arga pelan yang membuat Vina membelalakan matanya. Untung ada bus yang datang jadi para sahabatnya tidak mendengar da buru - buru antri naik bus.
Dengan terpaksa Vina mengikuti langkah Arga naik ke atas motornya. Sudah satu minggu ini Vina selalu dipaksa Arga membonceng motornya. Ada aja alasan Arga membuat Vina tidak bisa menolak.
"Vin, apa aku menakutkan?" tanya Arga sambil mengendarai motor pelan.
"Bukan gitu Ga, aku nggak enak aja sama mereka." ucap Vina.
"Nggak usah dipikirin lah. Vin aku ingin kamu selalu ada di dekatku." ucap Arga.
Degg.. jantung Vina berdegup kencang. Dia tak tahu harus menjawab apa. Dia juga suka sama Arga tapi tak mungkin dia pacaran.
"Vin, aku serius. Aku suka sama kamu. Aku nggak ingin kita pacaran. Aku cuma ingin kamu tahu aja. Dan kita saling menjaga." ucap Arga.
Vina masih diam tak tahu harus menjawab apa. Dia suka Arga tapi di sisi lain dia tidak mau orang tua dan teman - temannya berpikir yang macam - macam.
"Vin, maaf kalau kamu nggak suka. Lupakan saja apa yang aku katakan tadi." ucap Arga dengan nada kecewa.
"Maaf Arga, jujur aku juga suka sama kamu." ucap Vina lirih.
"Tapi.." Vina tak melanjutkan kata - katanya karena gugup.
"Kalau kamu tidak sanggup jangan memberi aku harapan." ucap Arga.
Arga tersenyum namun dia mencoba tarik ulur untuk menguji keseriusan Vina.
"Tapi aku takut semua orang kecewa dengan kita." ucap Vina.
'Kita', itu tandanya Vina sudah mulai menganggapnya. Arga tersenyum lagi meski Vina tak melihat.
"Kita backstreet aja Vina. Tidak perlu kita tunjukkan hubungan kita. Percayalah aku cuma suka sama kamu." ucap Arga.
"Baiklah tapi jangan ada kontak fisik diantara kita. Kita akan saling menjaga hingga dewasa." ucap Vina.
"Baiklah Vina, terima kasih. Kelak apapun yang kita lalui tetaplah percaya padaku." ucap Arga.
"Bersabarlah Arga hingga aku pantas menjadi pasanganmu my prince." ucap Vina.
"Aku suka kamu apa adanya. Kamu selalu pantas my princess." balas Arga.
"Hmm, setidaknya tunggulah aku hingga dewasa. Kita masi SMP Arga." ucap Vina.
"Iya aku tahu. Aku juga harus punya kerjaan dulu untuk menghidupimu nanti." ucap Arga pelan sambil menghela napas dalam.
"Udah lah mikirnya jangan kejauhan. Kita pikir yang di depan mata, bentar lagi kita ujian." ucap Vina.
"Baiklah my princess, kita harus lebih semangat belajar. Kita harus lulus dengan nilai terbaik. Are you ready?" tanya Arga.
"Of course my prince." ucap Vina.
"E..ehh.. berhenti.." ucap Vina sambil menepuk bahu Arga karena Arga hampir kebablasan karena asyik berbicara.
"Upps.. maaf. Hampir aja." ucap Arga sambil berhenti dan menerima helm Vina.
"Bye, Vina.." ucap Arga sambil berlalu.
"Thanks Ga." ucap Vina entah di dengar Arga atau tidak.
Vina berjalan ke tempat penitipan sepeda yang agak masuk dari jalan raya. Sesampainya disana ternyata dia masih ditunggu trio ceriwis sahabatnya. Melihat kedatangan Vina mereka segera bergegas pulang karena hari sudah lumayan panas. Mereka tidak banyak membahas lagi tentang Arga. Mereka menghargai privasi Vina. Mungkin suatu saat Vina akan terbuka jika sudah waktunya.
*****
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
abdan syakura
bisa gak ya balik muda lg?
🤭😄
2023-01-11
0
Alya
like thor
2021-10-08
0
Neti Jalia
nyicil boom like lagi kk🤗🙏
2021-09-27
1