TERBUKA

Di rumah Arga.

Doni sudah menunggu Arga diteras bersama ayah Arga ketika Arga pulang dari mengantar Vina.

"Anak ayah sudah besar rupanya." kata ayah ketika Arga berjalan mendekat dan duduk bersama mereka.

"Apaan sih yah." ucap Arga malu - malu.

"Ini Don kunci motor kamu, tadi dah aku isi bensin."menyerahkan kunci motor Doni.

"Thank kyu brother." ucap Doni.

"Aku yang makasih dah dipinjemin." ucap Arga.

"Sama - sama. Oh, iya gimana Vina apa dia baik - baik saja?" tanya Doni.

"Jadi namanya Vina." ucap ayah Arga yang sepontan membuat Doni menutup mulutnya dengan tangan karena kelepasan bicara. Arga sudah menatap tajam ke arahnya.

"Iya yah, cuma temen aja. Tadi Arga kasihan karena dia habis pingsan." ucap Arga.

"Kog bisa pingsan, sakit?" tanya ayah lagi. Jiwa empati ayah juga sangatlah tinggi.

"Tadi kepalanya kena bola nyasar kenceng banget ketika dia selesai bertanding." ucap Arga.

"Bukan bola nyasar ga. Tapi sengaja di lempar." ucap Doni membuat Arga penasaran.

"Yang bener Don? Kamu tau dari siapa? Tadi sepertinya kamu lagi di kantin." ucap Arga. Pak Indra juga mendengarkan dengan seksama.

"Tadi pas kamu lagi ngurusin Vina ke UKS, aku denger ribut - ribut antara Irma dan Rian. Rian nggak terima melihat Irma melempar bola ke kepala Vina hingga pingsan." ucap Doni menjelaskan.

"Irma.."

"Apa tujuannya nyerang Vina? Apa karena tadi kalah bertanding?" tanya Arga heran.

"Mana aku tahu Ga, emangnya aku peramal apa." jawab Doni asal.

"Ya, kali aja." jawab Arga.

"Bisa jadi menurut ayah." kata Pak Indra.

"Vina itu anak mana Ga?" tanya Pak Indra.

"Anak kampung Sawah yah." kata Arga.

"Sekelas sama kamu dan Doni?" tanya ayah lagi.

"Tidak yah, tapi aku pernah ke rumahnya." kata Arga membuat Doni melongo tak tahan ingin bertanya.

"Kapan Ga, kog aku sampai nggak tahu?" tanya Doni merasa banyak ketinggalan info terupdate.

"Pas kita main bola itu. Ban Diki kempes jadi aku anter pulang." jawab Arga.

"Pantes aku tengok ke belakang kamu gak nyusul - nyusul Ga waktu itu. Jadi apa hubungannya Diki sama Vina?" tanya Doni.

"Diki itu adiknya Vina." jawab Arga.

"Wah, kakak adik sama - sama bagus ya mainnya. Maksudku Vina di voli Diki di sepak bola." kata Doni dibalas anggukan oleh Arga

"Ga, kamu dah remaja, kamu juga Don. Boleh kalian suka sama lawan jenis, itu hal yang normal tapi ayah harap kalian tau batas. Dan ingat sebentar lagi kalian mau ujian. Jangan sampai mengganggu belajar kalian." ucap ayah panjang lebar.

"Baik yah." jawab mereka serempak. Sedari kecil Doni juga ikut memanggil ayah Arga dan bunda Arga seperti Arga memanggil mereka karena sudah terbiasa main disana.

"Besok Arga ke sekolah bawa motor ya yah." kata Arga lagi.

"Bawalah tapi jangan buat kebut - kebutan ya. Jangan pergi ke jalan besar, kamu belum punya SIM!" kata ayah.

"Iya ayah." jawab Arga wajahnya nampak berbinar karena senang.

"Don, masuk dan makan sana sama Arga." kata ayah kemudian.

"Iya yah, ayah tidak makan?" ucap Doni sambil berdiri diikuti Arga.

"Tadi di sekolah ayah banyak ngemil jadi masih kenyang. Kalian duluan aja." jawab ayah.

Doni dan Arga berjalan masuk ganti baju dan kemudian makan siang. Cuaca yang panas membuat Doni urung pulang. Dia beristirahat di rumah Arga.

.....

Di rumah Vina

Diki pulang dari bermain diikuti bu Surti dan Pak Danar yang pulang dari sawah. Saat itu Vina sedang menonton TV di ruang tamu.

"Vin, udah makan belum?" tanya bu Surti.

"Belum Bu, masih kenyang. Tadi makan di sekolah." jawab Vina.

"Owh, ya udah kamu istirahat aja kelihatannya kamu capek." lanjut ibu sambil berjalan ke dapur menyusul Diki dan pak Danar.

"Iya Bu." jawab Vina.

"Kamu mau teh Vin?" suara ibu dari dapur.

"Tidak usah Bu, Vina hanya capek tadi main dipertandingan voli antar kelas." kata Vina menyusul ke dapur hendak mengambil minum.

"Pantes kamu loyo gitu." kata pak Danar.

"Kalah apa menang mbak?" tanya Diki.

"Ya pasti menang lah. Mbak kan jago main voli." jawab Vina sambil bersandar di samping kursi Diki.

"Sombonggg.." kata Diki.

"Udah.. udah.. jangan ribut. Anak bapak pinter semua." kata bapak.

Cup..

Vina mencium pipi Diki gemas dan pergi ke depan.

"Ihh mbak Vina main cium - cium aja." gerutu Diki kesal.

"Itu tandanya mbakmu sayang sama kamu Dik." kata bapak.

"Iya walaupun kamu kadang suka usil." kata ibu.

"Iya.. iya.. deh. Diki juga sayang sama mbak Vina." ucap Diki sambil tersenyum malu - malu.

....

"Assalamu'alaikum." tiga gadis remaja sudah berdiri di depan pintu rumah Vina.

"Wa'alaikumu salam." jawab Vina yang sedang duduk di depan TV. Setelah tahu siapa yang datang Vina nampak bahagia.

"Haiiii.. gaisss.." Vina langsung berdiri merentangkan tangannya hendak memeluk sahabat - sahabatnya.

Mereka berhambur berpelukan dan duduk di tikar yang ada di depan TV.

"Gimana Vin keadaanmu?" tanya Lisa.

"Udah baikan. Cuma sedikit sakit aja kalau dipegang." jawab Vina.

"Kayaknya sengaja dech tuh ngelempar kamu pakai bola." Dewi berbicara sedikit emosi.

"Jangan su'udzon Wik. Kita kan juga belum tau siapa yang lempar bola." ucap Wati.

"Kira - kira siapa ya. Kalau ga sengaja harusnya minta maaf dong dah bikin anak orang pingsan." ujar Lisa.

"Bener tuh Lis, emang sengaja kan dia." ucap Dewi lagi.

"Udah dech, mungkin dia takut pas lihat aku pingsan." kata Vina menengahi.

"Gak usah dipikirin yang penting aku baik - baik saja."

"Vin, tadi kamu beneran dianterin Arga sampai rumah?" tanya Wati yang dibalas anggukan teman - temannya yang juga ingin tahu.

"Iya." jawab Vina akhirnya pertanyaan yang tak diharapkannya muncul juga.

"Wah, aku pengeennn. Kenapa tadi nggak aku aja yang kena bola." ucap Dewi mengundang tawa mereka.

"Kalau kamu yang kena bola, yang ada kamu ditolong Tono Wi bukan Arga. hahaha.." ucap Lisa.

"Ihh.. ogah.. gak jadi pingsan deh aku." ucap Dewi.

"Lagian orang lagi kena musibah malah kamu pengen." ucap Wati.

"Kan musibah membawa anugrah." ucap Dewi sambil nyengir. Vina dari tadi sudah salah tingkah takut kalau mereka bertanya aneh - aneh.

"Tadi sepeda kamu udah tak titipin sama yang punya rumah Vin." Kata Wati.

"Besok kamu berangkat mau dibonceng siapa Vin. Atau kita bertiga gantian bonceng kamu?" kata Wati sambil menoleh ke kedua sahabatnya minta persetujuan.

"Iya Vin kita gantian boncengin kamu." kata Dewi dibalas anggukan Lisa.

"Emm.. aku.. aku.. udah ada barengan. Besok siang aja kita pulang bareng." ucap Vina merasa gugup.

"Bareng siapa Vin?" tanya Wati merasa heran. Begitu juga Dewi dan Lisa.

"Arga." jawab Vina lirih.

"Maaf ya teman - teman. Tadi.. tadi.. dia.. e.." ucap Vina gelagapan tak tahu harus ngomong apa.

"Udah dech, gak usah ngerasa nggak enak gitu. Kita nggak ngelarang kog kamu berangkat sama Arga." ucap Lisa.

"Iya Vin, kita nggak masalah kog kamu deket sama Arga, kelihatannya dia suka sama kamu Vin." ucap Wati.

"Hhuaaa... aku patah hati dong!!" Dewi pura - pura mewek membuat ketiga temannya tertawa geli.

"Aku sama dia cuma temenan kog. Siapa tau kita bisa minta dia buat belajar bareng, kan dia selalu juara umum." Akhirnya Vina punya ide cemerlang agar para sahabatnya tidak kecewa dia dekat dengan cowok idola mereka.

"Nah betul itu." kata Lisa.

"Kalau bener Arga suka sama Vina gimana?" tanya Dewi sambil memonyongkan bibirnya.

"Itukan hak dia mau suka sama siapa aja Markonah." ucap Lisa sambil menoyor kepala Dewi.

"Iya.. iya.. aku ngerti." ucap Dewi kemudian masih sedikit cemberut dan melirik Vina iri.

"Kita kan masih kecil, mana ada aku pacar - pacaran sama Arga. Kita berempat statusnya sama yaitu temen Arga. Udah nggak usah pada ribut." ucap Vina.

"Iya dech Vin, kita mesti mikirin ujian sebentar lagi." ucap Dewi.

"Nah itu tau." sahut Wati.

"Tapi kalau misalnya Arga beneran suka sama kamu, kamu mau terima nggak Vin?" tanya Lisa.

"Aku belum mikir ke situ. Udah ahh bahas yang lain aja dech." ucap Vina manyun. Dia berusaha menyembunyikan perasaannya.

Di dapur Diki, bu Surti dan pak Danar juga mendengar obrolan mereka. Tapi mereka tak ingin buru - buru bertanya. Mereka menunggu sahabat Vina pulang dulu baru bertanya.

Bu Surti ingat kemarin Diki pernah menyebut nama Arga. Dia kemudian melihat ke arah Diki dan bertanya.

"Dik, kamu kenal Arga?" tanya bu Surti.

"Iya buk, dia yang nganterin Diki pas ban sepedaku bocor waktu itu." ucapnya.

"Owh, jadi dia teman sekolah Vina."

"Kamu tau dia anak desa mana?" tanya bu Surti.

"Anak desa Turi bu, anaknya baik Bu. Katanya sih juara umum." ucap Diki.

"Ya udah. Kalau cuma berteman sich nggak papa. Tapi ibuk gak bolehin dulu kalau pacaran." ucap ibu.

"Mana mau dia sama mbak Vina. Kan mbak Vina galak." ucap Diki.

"Huss.. kamu itu ya." kata ibu sambil mencubit pipi Diki dan membuat Diki meringis.

"Biarin aja bu kalau cuma berteman. Kamu lupa anak kita sudah remaja. Yang penting kita wanti - wanti untuk menjaga diri." ucap bapak.

"Iya pak. Tapi dari sifat Vina ibu rasa dia tidak mudah dekat dengan lelaki." ucap ibu.

"Iya, kayak ibu dulu." ucap bapak membuat ibu tersipu.

"Cie.. ibu sama bapak mengenang masa lalu." ucap Diki.

"Kamu masih kecil Dik, nggak boleh cinta - cintaan dulu ya." ucap bapak sambil tersenyum.

"Ihh bapak, cinta kan hak asasi." ucap Diki.

"Menghidupi anak orang itu nggak gampang Dik. Kamu belajar dulu yang pinter biar nanti jadi orang sukses." jawab bapak.

"Siyap bapak tenang aja. Diki bakalan jadi kebanggaan bapak dan ibuk. Diki juga bakalan jagain mbak Vina." ucap Diki berlagak dewasa.

Mereka tertawa bersama di dapur. Mereka tak mau mengganggu Vina yang tengah asyik di ruang depan. Hingga Diki berpamitan untuk main dan bapak ibu kembali ke sawah.

*****

Bersambung..

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

aduuuh si Ayah..
Arga kan jd malu malu Meong..
🤣🤣

2023-01-11

0

L4

L4

Kakak Adek yang akur, siiiip Vina n Diki

2021-08-11

2

Yasmine Latifah

Yasmine Latifah

like dri Akhir Cinta Pertamaku ya thor 👍

2021-08-10

2

lihat semua
Episodes
1 PERTAMA BERDEKATAN
2 PULANG SEKOLAH
3 KEDATANGAN BU ASNA
4 TAK SENGAJA
5 RASA ITU...
6 TAK MENYANGKA
7 ELEGI MINGGU PAGI
8 PERHATIAN ARGA
9 KEBERANIAN ARGA
10 TERBUKA
11 INGIN SELALU BERSAMA
12 PERFECT COUPLE
13 BELAJAR KELOMPOK
14 WAYANG KULIT
15 ARGA SAKIT
16 LAMPU HIJAU
17 KUNJUNGAN RIAN
18 SURYA PAMUNGKAS
19 PERTEMUAN DUA SAHABAT
20 UTUSAN
21 VINA I LOVE YOU
22 PERTEMUAN
23 RINDU
24 BERBUNGA - BUNGA
25 KEDATANGAN SAHABAT LAMA
26 BERITA TENTANG ARGA
27 VINA I'M COMING
28 MOHON IJIN
29 MENGUPING
30 KONSER DADAKAN
31 KHILAF
32 JAGAIN PACAR ORANG
33 DITERIMA NGGAK YA?
34 DEAL
35 CHEMISTRY
36 CINTA DALAM DIAM
37 MASUK RUMAH SAKIT
38 MUNCUL TIBA - TIBA
39 CURIGA
40 JENGKEL
41 TAK RELA
42 Salam Author 2
43 PERJALANAN ROMANTIS
44 PERGI UNTUK KEMBALI
45 MY MONSTER
46 MENDADAK PULANG
47 ARDIAN
48 BELUM SELESAI
49 MASALAH BARU
50 SABAR ARGA
51 BERTEMU KEPSEK
52 PELAYAN BARU
53 BEGITU INDAH
54 RISIH
55 PANGGILAN SAYANG
56 MENAHAN MALU
57 SAHABAT BARU
58 KEKASIH BAYANGAN
59 DOKTER ORTOPEDI
60 DOKTER ORTOPEDI 2
61 IKUT KE KANTOR
62 MAKAN SIANG
63 MALAM YANG INDAH
64 KEPULANGAN VINA
65 SAATNYA TIBA
66 DONI DAN DEVAN
67 MELEPAS RINDU
68 DONI MENANG BANYAK
69 SEKRETARIS BARU
70 DIA LAGI
71 PERUNDUNGAN DI PANTRI
72 TELAT 3 BULAN
73 DALAM BAHAYA
74 NGIDAM CILOK
75 DUA PRIA TERLUKA
76 DONI MULAI SADAR
77 KEDATANGAN ORANG TUA DONI
78 MENUNGGU MATI
79 MENCINTAIMU HINGGA AKHIR
80 AWAL YANG INDAH
81 RIAN & LISA
82 NGGAK JADI NGANTOR
83 PERGI KE PESTA
84 VINA MENGHILANG
85 BELUM SADAR
86 VINA TERSADAR
87 JUJUR PADA ARGA
88 DUA CINTA SATU HATI
89 DI USIR DARI RUMAH ARGA
90 SEPERTI MACAN TUTUL
91 PULANG KAMPUNG
92 PULANG KAMPUNG 2
93 KELAHIRAN ARGA JUNIOR
Episodes

Updated 93 Episodes

1
PERTAMA BERDEKATAN
2
PULANG SEKOLAH
3
KEDATANGAN BU ASNA
4
TAK SENGAJA
5
RASA ITU...
6
TAK MENYANGKA
7
ELEGI MINGGU PAGI
8
PERHATIAN ARGA
9
KEBERANIAN ARGA
10
TERBUKA
11
INGIN SELALU BERSAMA
12
PERFECT COUPLE
13
BELAJAR KELOMPOK
14
WAYANG KULIT
15
ARGA SAKIT
16
LAMPU HIJAU
17
KUNJUNGAN RIAN
18
SURYA PAMUNGKAS
19
PERTEMUAN DUA SAHABAT
20
UTUSAN
21
VINA I LOVE YOU
22
PERTEMUAN
23
RINDU
24
BERBUNGA - BUNGA
25
KEDATANGAN SAHABAT LAMA
26
BERITA TENTANG ARGA
27
VINA I'M COMING
28
MOHON IJIN
29
MENGUPING
30
KONSER DADAKAN
31
KHILAF
32
JAGAIN PACAR ORANG
33
DITERIMA NGGAK YA?
34
DEAL
35
CHEMISTRY
36
CINTA DALAM DIAM
37
MASUK RUMAH SAKIT
38
MUNCUL TIBA - TIBA
39
CURIGA
40
JENGKEL
41
TAK RELA
42
Salam Author 2
43
PERJALANAN ROMANTIS
44
PERGI UNTUK KEMBALI
45
MY MONSTER
46
MENDADAK PULANG
47
ARDIAN
48
BELUM SELESAI
49
MASALAH BARU
50
SABAR ARGA
51
BERTEMU KEPSEK
52
PELAYAN BARU
53
BEGITU INDAH
54
RISIH
55
PANGGILAN SAYANG
56
MENAHAN MALU
57
SAHABAT BARU
58
KEKASIH BAYANGAN
59
DOKTER ORTOPEDI
60
DOKTER ORTOPEDI 2
61
IKUT KE KANTOR
62
MAKAN SIANG
63
MALAM YANG INDAH
64
KEPULANGAN VINA
65
SAATNYA TIBA
66
DONI DAN DEVAN
67
MELEPAS RINDU
68
DONI MENANG BANYAK
69
SEKRETARIS BARU
70
DIA LAGI
71
PERUNDUNGAN DI PANTRI
72
TELAT 3 BULAN
73
DALAM BAHAYA
74
NGIDAM CILOK
75
DUA PRIA TERLUKA
76
DONI MULAI SADAR
77
KEDATANGAN ORANG TUA DONI
78
MENUNGGU MATI
79
MENCINTAIMU HINGGA AKHIR
80
AWAL YANG INDAH
81
RIAN & LISA
82
NGGAK JADI NGANTOR
83
PERGI KE PESTA
84
VINA MENGHILANG
85
BELUM SADAR
86
VINA TERSADAR
87
JUJUR PADA ARGA
88
DUA CINTA SATU HATI
89
DI USIR DARI RUMAH ARGA
90
SEPERTI MACAN TUTUL
91
PULANG KAMPUNG
92
PULANG KAMPUNG 2
93
KELAHIRAN ARGA JUNIOR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!