Chapter 381. Kediaman World Master

Setelah beberapa jam menunggu, gerbang raksasa tersebut segera terbuka lebar, walaupun begitu pada akhirnya bertempur berdarah terjadi karena ingin masuk kedalam ruangan utama Makam Primordial terlebih dahulu, karena tidak ingin repot-repot Su Yao meminta Hao Chen untuk santai sedikit.

Pada akhirnya perlu waktu beberapa jam lagi bagi mereka berdua untuk menunggu suasana menjadi hening, jika bukan karena Su Yao mungkin Hao Chen akan langsung masuk terlebih dahulu, tapi Su Yao menjelaskan jika tidak ada satupun orang yang bisa mengambil artefak ruang milik World Master selain dirinya, dan jika ada orang yang mencoba untuk mengambilnya maka orang tersebut akan langsung mati.

Namun Hao Chen sangat bingung saat jalan yang dilewati oleh Su Yao, awalnya dia berfikir tempat yang akan mereka lalui terkesan kuat ataupun dipenuhi oleh banyak jebakan, tapi perjalanan mereka menuju tempat penyimpanan artefak World Master sangat mudah, dan mereka hanya perlu berjalan dengan santai tanpa mengkhawatirkan apapun.

Setelah cukup lama berjalan mereka akhirnya sampai disebuah gerbang kecil yang dibagian atasnya ada tulisan yang ditutupi oleh lumut, Hao Chen menjadi bingung dengan apa yang ada dihadapannya tersebut, tapi yang jelas ada semacam aura kuno dibaliknya.

"Kita sampai...Hao Chen bisakah kau mundur sebentar." Su Yao segera maju kedepan gerbang.

Hao Chen tidak terlalu mengerti, tapi karena Su Yao yang meminta dia segera mundur beberapa langkah kebelakang.

Kemudian segel World Master dikening Su Yao muncul disertai oleh cahaya putih jernih yang menyilaukan, tidak hanya itu area disekitarnya tiba-tiba bergetar hebat seakan-akan terjadi gempa bumi.

Setelah itu tulisan yang ada diatas gerbang tersebut diselimuti oleh cahaya kuno keemasan yang luar biasa, bahkan gerbang yang semulanya tertutup oleh lumut berubah menjadi gerbang yang berkesan elegan.

"Kediaman World Master?" Hao Chen tertegu saat membaca tulisan diatas gerbang tersebut.

Disaat yang sama dari balik gerbang yang sudah terbuka muncul sosok misterius, dia memiliki penampilan seorang wanita cantik dengan telinga runcing, rambutnya sangat halus seperti sutra, matanya berwarna emas seperti logam mulia, dan lagi dia terlihat sangat dewasa serta menarik.

"Akhirnya setelah menunggu sekian lama, World Master baru akhirnya sudah dipilih." Ucap Wanita itu dengan senyum yang tulus.

Baik itu Hao Chen maupun Su Yao mereka berdua sama-sama tercengang, bahkan Hao Chen sendiri terdiam saat melihat wajah wanita itu, walaupun dari segi penampilan Su Yao masih lebih cantik, tapi wanita itu memiliki sesuatu yang menurutnya diatas Su Yao.

"Kalau boleh tau, siapa namamu?" tanya Su Yao dengan sedikit perasaan aneh.

"Nama saya Uriel salah satu dari tiga pelayan utama dari kediaman World Master, dan merupakan tangan kanan dari World Master dari berbagai generasi." Ucap wanita itu dengan suara sopan, bahkan dia menundukkan kepalanya kepada Su Yao.

"Kalau begitu salam kenal, namaku Su Yao mohon bantuannya." Su Yao bertindak spontan dengan reaksi yang aneh.

"Melihat dari penanda yang ada dikeningmu itu, kau sepertinya telah melewati ujian utama untuk mendapatkan akses masuk kedalam Kediaman World Master, apakah kau mendapatkan warisan World Master langsung dari pemilik sebelumnya?" tanya Uriel dengan penasaran.

"Ah! aku memang mendapat warisan ini dari World Master sebelumnya, dan dia bernama Qian Zhu." Jawab Su Yao dengan cepat.

"Nona Qian Zhu, ah...jadi dia rupanya." Secara tiba-tiba Uriel menjadi murung saat menyebut nama Qian Zhu.

"Apa kau mengenalnya?" tanya Su Yao dengan perasaan sedikit penasaran.

"Ya...diantara semua World Master yang terpilih hanya dialah yang dianggap sebagai yang terbaik, tidak peduli wanita atau pria dari berbagai generasi nona Qian Zhu adalah World Master terbaik, sayangnya dia mengalami banyak penderitaan yang membuat posisinya retak, tapi entah mengapa semenjak posisi World Master dipindahkan padamu, aku berserta dua pelayan lainnya merasakan kebahagiaan dari jiwanya."

"Memang ini sedikit tidak sopan, tapi bolehkah saya tau apa yang terjadi padanya?" tanya Uriel dengan sikap pemalu.

"Aku tidak terlalu tau seperti apa spesifikasi, mungkin dia lebih tau dari siapapun." Su Yao menunjuk ketempat Hao Chen berdiri.

Uriel segera melirik kearah Hao Chen, dia sangat kaget saat menatap Hao Chen yang dari persepsinya terlihat biasa-biasa saja, bahkan kultivasinya hanya berada diranah Dewa Awal.

"Hah...sepertinya aku lupa untuk menonaktifkannya." Hao Chen segera menghilangkan ilusi pada dirinya.

Sehingga Uriel sangat terkejut, tidak peduli seberapa kerasnya dia berusaha memeriksanya dengan hati-hati, ada semacam penghalang yang sangat kuat melindunginya, terlebih lagi penampilan yang sangat tampan serta memiliki karisma yang sangat kuat.

"D-Dia....siapa dia?" tanya Uriel dengan gugup, keringat dingin mengucur diwajahnya yang cantik.

Su Yao tersenyum dan menjawab, "Dia adalah kekasihku Hao Chen, sekaligus dia adalah anak angkat Qian Zhu."

"Putra angkat?! jadi dialah alasan dibalik kebahagiaan terakhir nona Qian Zhu?" Uriel tercengang, bahkan dia segera bergerak kedepan Hao Chen untuk memeriksanya lebih dekat.

"A-Apa yang terjadi saat kau bertemu dengannya, apakah jiwanya benar-benar telah tenang, dan apakah kutukan yang ada pada dirinya sudah hilang?!" Uriel bertanya sembari menguncang Hao Chen.

"T-Tunggu dulu, apa hubunganmu dengan ibu sampai-sampai kau mengkhawatirkannya seperti ini, bukankah kalian adalah pelayan Kediaman World Master?" Hao Chen kebingungan melihatnya, tingkah Uriel seperti menganggap ibu angkatnya sebagai sahabat Dimata mereka.

"Dia...adalah sosok yang spesial Dimata kami bertiga, tidak seperti para World Master lainnya Nona Qian Zhu menganggap kami setara dihadapannya, dia membuat kami merasakan kembali arti dari kasih sayang dan cinta darinya, bahkan kami menganggapnya sebagai seorang kakak yang sangat penting." Ucap Uriel dengan perasaan iba saat mengingat kenangan dihatinya.

"Berbeda? apakah para World Master sebelum-sebelumnya memiliki sifat yang berbeda?" Hao Chen menjadi semakin bingung.

"Hah...benar-benar sangat berbeda, mereka memperlakukan kami sebagai alat, tameng, bahkan kami hampir menjadi alat pemuas nafsu..." Uriel berkata dengan tubuh gemetaran, mungkin itu merupakan pengalaman terburuknya.

"Tapi kami bersyukur jika World Master yang ingin menjadi kami sebagai alat pemuas nafsu langsung dikutuk, dan karena itulah pemilihan World Master semakin diperketat dan lagi sempat ada peraturan yang mengatakan seorang World Master haruslah seorang wanita."

"Disaat itulah kami bertemu dengan nona Qian Zhu, dia sangat baik sekaligus tegas dalam bertindak, bahkan kami yang saat itu seperti sebuah boneka yang menunggu untuk diperintah pun berubah olehnya, tapi setelah mendengar kematiannya serta jiwanya yang mendapat kutukan..." Secara tidak sadar Uriel meneteskan air mata.

Hao Chen sangat terkejut akan hal tersebut, tapi ketika mendengar tentang kematian serta kutukan, kebencian dihatinya secara perlahan terangkat kepermukaan, jika bukan karena kehadiran Uriel dan Su Yao mungkin niat membunuhnya akan langsung lepas.

Tapi melihat dari sikap Uriel serta hubungannya dengan ibu angkatnya, entah mengapa perasaan hangat terlintas dihatinya, dan dia seperti menganggapnya sebagai bagian dari keluarganya.

"Jadi begitu, kalau kalian menganggap ibuku sebagai kakak, bukankah aku bisa memanggil kalian sebagai Bibi?" Hao Chen tersenyum tulus, dan memegang tangannya dengan perasaan hangat.

"Aku tau kalian penasaran dengan apa yang aku alami bersama dengan ibu, jika kalian punya waktu luang aku bisa menceritakan." Ucap Hao Chen sembari melihat kekasihnya.

"Hah...baiklah, lagi pula kalian secara alami terhubung sebagai keluarga, aku bisa memberikan beberapa waktu." Su Yao mengangguk setuju dengan senyum tipis diwajahnya.

"Kalian...terimakasih, tapi aku ingin agar kedua saudariku mendengarkannya juga, jadi kita bisa tunda ini dulu." Uriel tersenyum dan mendekat kesisi Su Yao, tapi sebelum itu dia sempat memberikan sesuatu pada Hao Chen.

"Baiklah kalau begitu, tapi sekarang apa yang harus aku lakukan?" Su Yao segera bertanya tentang tugasnya atau mungkin dia harus menjalani ujian.

"Sepertinya kau sudah memahami gambarannya, kalau begitu ayo masuk kau akan tau saat berada didalam." Jawab Uriel dengan sikap sopan.

"Bagaimana dengan Hao Chen? apakah dia harus menunggu?" tanya Su Yao yang melihat Hao Chen kebingungan melihat barang pemberian Uriel.

Uriel segera menjawab, "Kalau kau mengizinkannya, maka dia diperbolehkan untuk ikut masuk, dan lagi dia memiliki tanda spesial dari nona Qian Zhu sehingga dia bisa memasuki tempat ini."

"Hao Chen, bagaimana apakah kau ingin ikut masuk?" tanya Su Yao sebelum masuk kedalam Kediaman World Master.

Hao Chen menjawab dengan senyum tipis diwajahnya, "Ah...kalian bisa dulu, aku akan menyusul nanti."

"Baiklah." Uriel dan Su Yao segera masuk terlebih dahulu.

Ditengah perjalanan mereka, Su Yao tiba-tiba berkata pada Uriel dengan serius.

"Uriel, mungkin kau seharusnya tidak mengatakan tentang kutukan dan kematian dari Qian Zhu dihadapan Hao Chen." Ucap Su Yao.

"Eh? ada apa? apakah ada kata-kata yang salah dari ucapku?" Uriel kebingungan dengan ucap Su Yao.

"Tidak, perkatanmu memang tidak salah. Tapi kau membuat kebencian dihatinya kembali mencuat, kau harus tau sendiri Qian Zhu dimatanya seperti seorang ibu yang sama posisinya dengan ibu kandungnya, kau sudah tau seperti apa kehidupan Qian Zhu, dan menganggapnya sangat menyedihkan."

"Namun tidak untuk Hao Chen, dia sangat membenci orang-orang yang membuat ibunya menderita, dan dia tidak akan segan-segan melenyapkan satu keturunan dari orang tersebut, bahkan membuat jiwa mereka disiksa oleh amarahnya." Ucap Su Yao dengan ekspresi serius.

**

Ditempat yang berbeda, sosok Hao Chen diselimuti oleh aura merah darah yang sangat pekat, kebencian yang mendalam dihatinya membuat matanya memerah seperti darah segar.

"Keluarga Zhong...aku akan membuat kalian paham arti dari memohon untuk mati."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***