03.

Bintang dan Bulan telah pulang berganti dengan fajar dan embun, sedikit demi sedikit mentari mulai muncul dari peraduanya dan Suara kicauan burung mulai terdengar saling bersautan.

Jam weker diatas nakas itupun telah berdering menunjukkan pukul setengah 6 pagi.

Gadis cantik bertubuh mungil dengan rambut yang sedikit berantakan mulai menggeliat dan membuka matanya.

Hal pertama yang ia lihat saat ini adalah ayahnya, Ayah yang semalam menghampiri dan memeluknya saling memberi kekuatan pada hati yang sedang rapuh.

" Ayah..." panggil gadis itu pelan sambil mengusap pipi sang ayah.

Merasakan ada tangan mungil yang kini tengah mengusap pipinya, Pria berusia 33 tahun yang sedang rapuh karena cinta itupun mulai membuka matanya.

"Sayang.. Cilla uda bangun nak?.." tanya pria itu sambil mengerjapkan matanya.

"Iya ayah.. Cilla uda bangun" jawab cilla sambil tersenyum pada sang ayah.

" Maafkan ayah ya sayang, Ayah tau cilla uda mendengar semuanya kemarin sore, Ayah janji akan menjadi ayah sekaligus mama yang baik buat Cilla." ucap Randy sambil memeluk sang putri.

" Ayah... ayah tak perlu menghawatirkan Cilla, Cilla selama ini sudah sangat bahagia dengan ayah, Bahkan Cilla pun sudah sangat terbiasa tanpa kehadiran mama disamping Cilla. Ayah jangan sedih lagi ya." ucap Cilla sambil memeluk kembali sang ayah, Saling menyalurkan kekuatan antara ayah dan anak yang sedang sama sama terluka atas keputusan Sindy yang lebih memilih pergi meninggalkan mereka.

Gadis kecil iti cukup tau, Mungkin ia bisa disebut dewasa sebelum waktunya, Namun terkadang iapun tetap menjadi gadis kecil yang manja dan sangat menggemaskan.

"Yasudah kalo gitu sekarang Cilla mandi ya ayah juga akan mandi dan bersiap - siap Setelah itu kita sarapan bersama dan ayah akan mengantarkan Cilla ke sekolah."

"Oke ayah.. Cilla mandi dulu ya." jawab Cilla sambil turun dari tempat tidurnya dan berlalu meninggalkan Randy yang masih terdiam memandang gadis kecil itu.

Ada perasaan lega di hati Randy karena Cilla tetap terlihat baik baik saja, Namun Randy tau Cilla menyembunyikan kesedihan darinya.

Randy dan Cilla turun secara bersamaan menuju ruang makan, Disaana sudah ada Dion asisten pribadi Randy yang telah menunggu.

"Selamat pagi tuan, Selamat pagi nona Cilla." ucap Dion seraya membungkukkan badanya menyambut Randy dan Cilla.

"Pagi juga om Dion." jawab Cilla sedangkan Randy hanya mengangguk pelan menanggapi sapaan Dion.

"Sepertinya bos pagi ini sedang tidak baik-baik saja." batin Dion.

Usai sarapan bersama, kini Randy mengantar Cilla ke sekolahnya dengan Dion yang mengemudikan mobil sedan mewah itu.

Sepanjang perjalanan Cilla selalu berceloteh riang, Menceritakan semua kegiatanya di sekolah, Teman-teman bermainya dan juga gurunya bernama Hanna yang sangat cantik dan baik menurut Cilla.

Randy hanya tersenyum simpul menanggapi celotehan putrinya, Sedangkang pikiranya entah melayang kemana.

"Nona Cilla bahkan lebih pandai menyembunyikan kesedihanya, Sedangkan anda nampak seperti ayam yang kehilangan indukanya." batin Dion sambil melirik sang majikan dari kaca sepion di hadapanya.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang karena ada sedikit kemacetan di jam berangkat kerja seperti ini, 30 menit kemudian mobil yang ditumpangi Randy dan Cilla akhirnya memasuki gerbang sekolahan yang didominasi dengan cat warna warni, Banyak anak kecil yang sedang bermain di taman sekolah.

"Ayah gak mau turun dulu dan mngantarkan Cilla sampai ke kelas yah?.. nanti Cilla kenalin sama bu Hanna, Bu guru cantik dan baik yang sering Cilla ceritain ke ayah."

"Mungkin lain kali aja ya sayang, Pagi ini ayah ada miting sama client." jawab sang ayah sambil mengusap puncak kepala Cilla.

"Oke ayah... tapi lain kali ayah janji ya mau anterin Cilla sampai ke kelas."

"Iya sayang.. ayah janji, Sekarang Cilla masuk ke kelas dulu ya!.." jawab Rendy sambil mengulurkan tangan untuk disalimi oleh sang putri.

Cilla meraih tangan ayah nya, Menciumnya, dan kemudian randy pun mencium kedua pipi Cilla.

"Cilla masuk ke kelas dulu ya yah, Ayah hati-hati kerjanya."

"Iya sayang.. kamu juga hati-hati ya sekolah nya, Jangan nakal dan harus nurut sama bu guru."

"Siap ayah.." jawab Cilla sambil mengangkat kedua jempolnya.

Mobil sedan itupun melaju meninggalkan pelataran sekolah dan menuju perusahaan Randy.

Sedangkan Cilla saat ini telah sampai di kelasnya dan duduk menunggu guru kesayanganya datang mengajar pagi ini.

"Selamat pagi anak-anak.."

" Selamat pagi bu Hanna.." ucap murid itu serempak

Ada binar kebahagiaan di mata gadis kecil bernama Cilla itu, Saat guru kesayanganya datang ia bahkan merasa sangat senang.

Kelembutan dan ketulusan dari Hanna mampu membuat Cilla merasakan kasih sayang seorang ibu yang belum pernah ia dapatkan selama ini.

Terpopuler

Comments

Ken Dedes

Ken Dedes

lanjut

2021-08-26

1

Sarah Mustika Aeni

Sarah Mustika Aeni

🥰

2021-08-25

1

Sarah Mustika Aeni

Sarah Mustika Aeni

read...

2021-08-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!