🎒
🎒
🎒
🎒
🎒
Keesokkan harinya....
Edrik kembali menjemput Icha ke rumahnya, dengan senyuman yang terus tersungging Edrik melangkahkan kakinya.
Tok..tok..tok..
Ceklek....
"Nak Edrik."
"Assalamualaikum Pak Bayu," ucap Edrik dengan mencium punggung tangan Pak Bayu.
"Waalaikumsalam."
"Ichanya ada Pak?"
"Ada, sebentar ya Bapak panggilkan dulu, Nak Edrik silakan duduk."
"Iya, terima kasih Pak."
Tidak lama kemudian, Icha pun keluar dengan sudah rapi kali ini Icha menguncir rambutnya.
"Ngapain lo ada disini?" ketus Icha.
"Galak amat sama pacar sendiri."
"Ayah, Icha berangkat dulu. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, hati-hati Nak."
"Pak, Edrik juga berangkat dulu ya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Edrik segera berlari menyusul Icha dan dengan cepat membukakan pintu mobil untuk Icha.
"Silakan masuk, Tuan puteri," seru Edrik dengan senyumannya.
"Ga usah senyum-senyum," ketus Icha.
"Astaga."
Edrik pun segera masuk dan duduk dibalik kemudi. Perlahan mobil Edrik melaju dengan kecepatan sedang.
"Jangan cemberut nanti cantiknya hilang loh," goda Edrik.
"Bodo..."
"Lo kenapa sih? judes amat sama gue? apa gue punya salah sama lo?"
"Iya, kenapa kemarin lo menarik kata-kata lo soal putus, gue kan udah senang lo mau putusin gue berarti gue bakalan bebas mau dekat sama siapapun tanpa ada yang marah dan ngamuk."
Cekiiiiiiiittttt....
Edrik menghentikan mobilnya secara tiba-tiba membuat Icha terkejut.
"Apaan sih lo, berhenti tiba-tiba kalau sampai kecelakaan bagaimana?"
"Jadi lo pengen putus sama gue?" tanya Edrik dengan tatapan tajamnya membuat Icha terkejut.
"I---iya."
"Coba aja kalau berani, awas saja kalau sampai gue dengar lo minta putus lagi sama gue, gue nikahin lo sekalian," ancam Edrik.
"Idih maksa."
"Biarin, pokoknya lo harus nikah sama gue ga boleh nikah sama cowok lain."
"Hai bule gila, bagaimana kalau kita ga jodoh? kita kan ga tahu jodoh kita itu siapa?"
"Ya pokoknya lo harus jadi jodoh gue, meskipun ga jodoh, gue bakalan buat kita berjodoh."
"Dasar gila."
"Iya gue sudah gila dan itu gara-gara lo."
Edrik kembali melajukan mobilnya menuju sekolah. Sesampainya di sekolah, Edrik cepat-cepat turun dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Icha, membuat semua siswa menganga dengan tingkah Edrik.
Setelah itu Edrik menggenggam tangan Icha membuat Icha berontak.
"Apaan sih lo, lepasin."
"Diam lo."
"Tapi gue malu."
"Ngapain malu, semua cewek disini berlomba-lomba deketin gue, lah lo yang sudah jelas-jelas cewek gue ga mau gue pegang."
"Itu sih mereka, gue mah ogah deket sama lo."
Seketika Edrik menatap tajam ke arah Icha, membuat Icha seketika merinding dengan tatapan Edrik.
"Jangan macam-macam."
Akhirnya Icha pun menurut walaupun dalam hatinya Icha merasa sangat malu menjadi pusat perhatian semua teman-temannya.
"Sialan, makin hari Edrik sama cewek miskin itu makin mesra aja," keluh Kelly.
"Sabar Kell."
Kelly dan Lala tidak sadar kalau dibelakang dia Jojo dan teman-temannya sudah berdiri mendengar pembicaraan mereka.
"Apa lo mau bekerjasama dengan gue," seru Jojo.
Kelly dan Lala menoleh bersamaan...
"Maksud lo apa Jo?" tanya Kelly.
"Lo mau buat Edrik dan Icha berpisah kan? gue bisa bantuin lo."
"Lo mau bantuin gue? memangnya lo suka sama Icha?" tanya Kelly.
"Enggak, gue mau bantuin lo bukan berarti gue suka sama Icha tapi gue pengen balas dendam sama Edrik dan memberi dia pelajaran."
"Caranya?"
"Gue bakalan bantuin lo memisahkan Edrik dari Icha, lo lihat kan perlakuan Edrik tadi kepada Icha? gue yakin Edrik itu cinta mati sama Icha soalnya selama ini dia belum pernah pacaran sama sekali dan dilihat dari perlakuan Edrik seperti itu membuktikan kalau dia memang tidak mau kehilangan Icha."
"Terus rencana lo apa?"
Jojo membisikan sesuatu kepada Kelly membuat Kelly tersenyum penuh arti.
"Ide bagus, lo pinter juga ternyata."
"Jangan remehkan Jojo."
Edrik mengantarkan Icha sampai ke kelasnya membuat semua siswa menatap ke arah pasangan serasi itu.
Fiko yang sedang minum sampai tersedak melihat Icha datang dan Edrik dengan berpegangan tangan.
"Wuidih, sudah baikan ternyata," seru Juna.
"Bang Ed, so sweet banget sampai-sampai anterin Icha ke kelas," sambung Riana.
"Sudahan kali gandengannya kaya yang mau nyebrang aja pakai gandengan segala," ledek Fiko.
Icha pun langsung melepaskan genggaman Edrik, sedangkan Raka hanya tersenyum kecil melihat Abang dan Icha kembali baikkan. Walaupun tidak bisa dipungkiri kalau hatinya yang paling dalam, Raka merasa sakit tapi kebahagiaan Abangnya jauh lebih penting.
"Sudah sana, lo masuk kelas ngapain masih disini," ketus Icha.
"Lo berani ngusir gue?"
"Iya, emangnya kenapa?" tantang Icha.
Disaat Edrik mau bicara, tiba-tiba bel masuk berbunyi.
"Tuh sudah bunyi, sudah sana masuk kelas."
"Nanti pulang sekolah gue anterin lo pulang, jadi lo jangan pulang duluan," seru Edrik sebelum dia pergi meninggalkan kelas Icha.
"Cie..cie..ternyata Bang Ed cinta banget sama lo Cha, lo beruntung banget bisa dicintai sama Bang Ed," goda Riana.
"Beruntung apanya? yang ada gue selalu sial kalau deket sama dia."
"Jangan gitu, kalau Bang Ed pergi baru tahu rasa lo."
"Memangnya dia mau pergi kemana?"
"Ya siapa tahu kan, tiba-tiba Bang Ed pergi."
"Jangan ngaco deh lo."
Icha dan yang lainnya pun kembali fokus mendengarkan penjelasan guru di depan yang sedang menerangkan pelajaran.
Waktu pulang pun tiba...
Edrik segera menuju kelas Icha...
"Cha, bebeb lo tuh sudah nunggu," bisik Riana.
Icha pun menoleh, Edrik sudah menyandarkan tubuhnya di depan pintu dengan tangannya dia masukkan ke kantong celananya. Edrik melambaikan tangannya sembari menyunggingkan senyumannya.
Sejenak Icha terpaku, jujur di dalam hatinya Icha mengakui akan ketampanan Edrik. Icha pun mengambil tasnya dan menghampiri Edrik, Edrik kemudian merangkul pundak Icha membuat wajah Icha memerah.
"Yaelah Bang, hargai kami para jomblo ini," seru Juna yang berjalan dibelakang Edrik dan Icha.
"Iya, jiwa jones kita meronta-ronta nih," sambung Fiko.
"Makannya kalian cari cewek dong biar ga jones," ledek Edrik.
Disaat mereka semua sampai di parkiran, mata mereka menangkap seorang wanita cantik yang sedang berdiri di depan mobil mewahnya.
"Hallo semuanya."
"Kak Cyra," sahut semuanya bersamaan.
"Kak Cyra ngapain ada disini?" tanya Edrik.
"Biasa aja kali nanyanya, aku mau ajak Icha dan Riana pergi."
"Hah, Kakak mau ajak kita pergi kemana?" tanya Icha.
"Kita jalan-jalan, ayo masuk," ajak Cyra.
"Enggak bisa, Kak Cyra itu apa-apaan sih Icha harus pulang bareng Edrik," protes Edrik.
"Iya Kak, maaf lagipula Icha harus kerja ke Caffe soalnya kemarin Icha sudah izin kan tidak kerja," sahut Icha.
"Nah kan, Kak Cyra dengar sendiri apa yang dikatakan Icha," sambung Edrik dengan senangnya.
"Masalah kerjaan ga usah dipikirin, Louise biar Kakak yang hendle, pokoknya sekarang kamu dan Riana harus temenin Kakak jalan-jalan."
"Idih kok Kak Cyra maksa banget sih," seru Edrik.
"Diam bocah tengil jangan ikut campur, ayo girl masuk mobil," seru Cyra.
Riana dengan senangnya langsung masuk ke dalam mobil Cyra sedangkan Icha tampak berpikir sejenak.
"Tapi Kak---"
"Sudah jangan banyak mikir."
Cyra menarik tangan Icha supaya masuk ke dalam mobil, kemudian setelah Riana dan Icha masuk, Cyra pun menyusul.
"Bye semuanya," seru Cyra kepada Edrik dan yang lainnya.
Mobil mewah itu pun langsung melesat meninggalkan para cogan, apalagi Edrik sampai bengong.
"Astaga, Kak Cyra bikin kesal saja deh, sudah tahu gue ini pengen berduaan sama Icha," gumam Edrik dengan cemberut.
"Sabar Bang," seru Juna dengan menepuk pundak Edrik.
***
Sementara itu di perusahaan Daddy Raffa...
Tok..tok..tok..
"Masuk..."
"Gawat Tuan."
"Ada apa Rey?"
"Coba Tuan baca surat kabar ini."
Rey memberikan beberapa surat kabar kepada Raffa. Seketika mata Raffa melotot melihat berita tentang puteranya yang saat ini menjadi trending topik di semua majalah dan surat kabar.
"Apa-apaan ini Rey? siapa yang sudah melakukan semua ini?" bentak Raffa.
"Orang-orang kita sedang melakukan pencarian Tuan, yang jelas foto dan berita mengenai Edrik sudah tersebar dimana-mana, bahkan kabarnya Orangtua para siswa pun sudah mulai berdemo karena merasa tidak adil."
"Astaga kenapa semuanya bisa seperti ini?" Raffa memijat keningnya yang tiba-tiba berdenyut.
"Bahkan pemegang saham pun sudah mulai berdesas-desus mengenai berita ini," seru Rey.
"Batalkan semua pertemuan, aku harus pulang sekarang."
Daddy Raffa pun dengan perasaan geram langsung pulang dengan membawa semua surat kabar yang tadi diberikan oleh Rey.
Sesampainya dirumah, dengan langkah yang terburu-buru Daddy Raffa masuk kedalam rumahnya.
"Edrik..Edrik...turun kamu," teriak Daddy Raffa.
"Ada apa sayang, kenapa kamu teriak-teriak?" seru Mommy Aqila yang tampak kaget dengan teriakan suaminya.
"Mana Edrik? anak itu sudah keterlaluan."
"Ada apa sebenarnya?"
"Ada apa, Dad?" tanya Raka.
"Panggilkan Abang kamu sekarang juga."
"Baik Dad."
Tidak lama kemudian, Raka pun datang dengam disusul oleh Edrik yang berada di belakang Raka.
"Ada apa, Dad? kata Raka Daddy mencari Edrik?"
Plaaaaakkkk...
Tiba-tiba Daddy Raffa menampar Edrik dengan kerasnya.
"Daddy, kenapa Daddy menampar Edrik?" teriak Mommy Aqila histeris.
"Anak ini sudah kurang ajar, sudah beberapa kali Daddy bilang kalau kehidupan keluarga kita itu menjadi sorotan semua media, mereka sangat ingin tahu tentang kehidupan keluarga kita tapi kamu sudah mempermalukan Daddy," bentak Daddy Raffa.
"Maksud Daddy apa?" tanya Edrik.
Daddy Raffa mengambil semua surat kabar dan melemparkan ke wajah Edrik. Perlahan Edrik membuka dan membaca satu persatu berita disana, betapa terkejutnya Edrik, dia tidak percaya dengan berita yang ada didalam surat kabar itu.
"Lihatlah kelakuan kamu yang memalukan itu, kamu sudah mencoreng nama baik Daddy."
Disurat kabar itu tertulis kalau Rama Edrik Abraham putera dari Raffael Abraham selalu menyuap pihak sekolah supaya bisa naik kelas, Edrik juga dikabarkan selalu terlibat balapan liar dan tawuran antar pelajar sampai-sampai hampir tertangkap polisi tapi dengan kuasa Daddynya Edrik tidak menjalani hukuman.
Satu lagi berita yang menuliskan kalau Edrik dua hari yang lalu sudah menabrak putera dari Edy Pramono pemilk perusahaan kontruksi yang bernama Jonathan Pramono atau biasa di panggil Jojo tapi bukannya tanggung jawab, Edrik malah memarahi Jojo dan mengancam Jojo akan membunuhnya
"Kurang ajar, ini semua tidak benar Daddy," seru Edrik dengan meremas surat kabar itu.
"Tidak benar apanya? disana sudah terpampang foto kamu yang jelas-jelas menabrak Jojo sampai Jojo mengalami luka-luka," bentak Daddy Raffa.
"Apa luka-luka? Daddy jangan percaya, Edrik memang hampir menabrak Jojo tapi mobil Edrik tidak sedikit pun menyentuh tubuh Jojo, jadi mana mungkin Jojo mengalami luka-luka."
"Terus bagaimana dengan berita itu? walaupun kenyataannya kamu tidak melakukan itu, tapi beritanya sudah menyebar dimana-mana. Apalagi sekarang orangtua murid berdemo ke sekolah, kamu tahu kalau sekolahan milik kita itu bukan sekolahan sembarangan? bagi yang mau masuk sekolah itu harus anak yang memiliki kecerdasan dan sekarang ada berita kalau anak pemilik anak sekolah dan membuat peraturan itu, terang-terangan meloloskan anaknya yang terkenal brandalan dan bodoh, mereka merasa kalau Daddy itu menjadi orang yang tidak konsisten dengan omongan Daddy."
"Kurang ajar, awas lo Jojo," batin Edrik dengan mengepalkan tangannya.
Edrik mengambil jaket dan kunci motornya..
"Mau kemana kamu, Edrik?" bentak Daddy Raffa.
"Mau menyelesaikan kesalahpahaman."
Edrik pun segera memacu motornya dengan kecepatan tinggi, dia ingin menemui Jojo.
"Raka, kamu susul Abang kamu, Mommy tidak mau sampai terjadi kenapa-napa dengan Abangmu," seru Mommy Aqila.
"Baik Mom."
Raka pun segera mengeluarkan motornya dan menyusul Edrik. Selama dalam perjalanan, Edrik tampak sangat marah tapi di tengah-tengah jalan, Edrik tidak sengaja melihat Jojo dan teman-temannya sedang nongkrong. Edrik pun segera menghampiri Jojo.
"Wow, ada siapa yang datang?" seru Jojo.
"Pasti lo kan dibalik berita yang saat ini sedang tersebar dimana-mana?" seru Edrik to do poin.
"Berita apa? jangan asal nuduh lo."
"Alah jangan banyak omong."
Bugg...
Bugg...
Bugg...
Edrik tanpa basa-basi lagi langsungenghajar Jojo dengan membabi buta bahkan teman-teman Jojo pun ikutan babak belur, Raka yang baru saja datang ingin melerai Edrik, tapi sayangnya Edrik sudah dipenuhi dengan amarah.
"Bang, sudah Bang."
Jojo sudah terkapar tidak berdaya dengan luka diwajah, tapi Edrik terus saja memukulnya.
"Edrik hentikan," teriak Daddy Raffa.
Seketika Edrik menghentikan aksinya, Edrik berdiri dan membalikan tubuhnya, ditatapnya wajah sang Daddy yang sudah memerah menahan emosi.
🎒
🎒
🎒
🎒
🎒
Jangan lupa
like
gift
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Samsuna
Edrik di fitnah ksn
2022-09-15
0
⚘DewPck🌱Sqd🐛🌽🦃⃝⃡ℱ
hajar aja si jojo tukang fitnah sihh
2021-09-11
1
☠☀💦Adnda🌽💫
hadeh jojo gile bener y nanti klo dady Raffa bnrn marah besar bisa "edrik dukirim keluar negri ldrn. .. dong sama icha 🤦♀🤦♀🤦♀🤦♀
2021-08-31
0