🎒
🎒
🎒
🎒
🎒
Keesokkan harinya...
Edrik mulai membuka matanya dan ternyata di dalam ruangan itu sudah sangat banyak orang.
"Sayang, kamu sudah bangun," seru Mommy Aqila.
"Haus Mom."
Mommy Aqila segera mengambil minum untuk Edrik dan Edrik pun mengubah posisi duduknya bersandar ke kepala ranjang.
"Ini sayang minumnya."
"Drik, maafin gue ya sudah buat lo masuk ke rumah sakit," seru Louise menyesal.
"Tidak apa-apa, ini juga salah gue yang selalu recokin hubungan lo," sahut Edrik dengan senyumannya.
"Ternyata gue baru tahu kalau lo melakukan itu karena lo ingin menyelamatkan gue," seru Louise.
"Sudahlah Bang ga usah dibahas, yang penting sekarang lo kalau cari cewek itu harus yang benar-benar sayang sama lo."
"Iya, gue baru tahu kalau Jessi ternyata simpanan om-om, terus kemarin Sinta ternyata dia hanya menjadikan gue pelampiasan padahal sebenarnya dia sudah punya tunangan dan sebentar lagi mau menikah, dan kemarin dia lagi marahan dengan tunangannya dan mau nerima ajakkan gue."
Edrik pun tersenyum...
"Tapi kok lo bisa tahu mengenai Jessi dan Sinta?" tanya Louise bingung.
"Gue hanya kebetulan saja bertemu dengan mereka di saat mereka sedang bersama pasangan mereka masing-masing."
"Sekali lagi gue minta maaf ya dan gue sangat berterima kasih sama lo."
"Iya, sama-sama Bang."
"Sayang, sekarang Edrik sudah sadar kan? Daddy berangkat ke kantor dulu ya, soalnya hari ini Daddy banyak pekerjaan," seru Daddy Raffa.
"Iya Dad."
"Boy, Daddy ke kantor dulu dan ingat lain kali kamu langsung saja kasih tahu yang sebenarnya jangan buat orang itu kesal dulu dan akhirnya kamu sendiri kan yang kena batunya."
"Iya Daddy," sahut Edrik cengengesan.
"Cepat sehat, masa anak jagoan masuk rumah sakit," seru Daddy Raffa dengan menepuk pundak Edrik.
"Siap Daddy."
"Mom, Daddy berangkat dulu."
Tanpa sadar Daddy Raffa pun mencium seluruh wajah Mommy Aqila membuat semua orang yang ada di dalam ruangan itu menutup wajahnya dengan tangan mereka.
"Wow..wow..wow..Daddy sama Mommy kebiasaan deh, bermesraan tidak mengenal wakti dan tempat," celetuk Raka.
"Astagfirullah..."
Wajah Mommy Aqila memerah saat sadar kalau semua orang sedang menatap ke arahnya.
"Kalau begitu, Mommy antar Daddy dulu keluar," seru Mommy Aqila gugup karena malu.
"Astaga, orangtua lo Edrik bikin mupeng saja," seru Louise.
"Pagi-pagi, mata suci gue sudah ternoda dengan adegan dua puluh satu plus," seru Riana.
"Gue jadi pengen nikah juga," seru Juna.
Pluuuukkk...
Bantal sofa mendarat dengan sempurna di wajah Juna.
"Kita masih SMA woy, ngapain mikirin nikah," teriak Fiko.
"Sialan lo..."
"Pokoknya jangan ada yang nikah dulu sebelum gue nikah," ancam Louise.
"Apaan kaya gitu, bagaimana kalau Bang Louise sampai tua ga dapat-dapat jodoh, masa kita harus nungguin Bang Louise nikah," celetuk Fiko.
"Apa lo bilang, jadi lo mendo'akan gue ga dapat jodoh sampai tua," sahut Louise yang saat ini sudah menatap tajam ke arah Fiko.
"Eh, bukan begitu maksud gue Bang."
"Terus maksudnya apa?" tanya Louise melangkah mendekat kepada Fiko dengan mengepalkan tangannya.
"Wow, tunggu dulu Bang jangan salah paham," sahut Fiko dengan mundur menjauh dari Louise.
"Salah paham maksud lo."
Fiko terus mundur, hingga akhirnya Fiko sampai di depan pintu dan dengan cepat Fiko membuka pintu itu.
"Bang Edrik, gue pergi ke sekolah dulu ya nanti pulang sekolah gue kesini lagi," teriak Fiko dan langsung kabur meninggalkan rumah sakit.
"Awas lo Fiko, kalau ketemu lagi abis lo sama gue," teriak Louise.
"Bang Ed, kita juga berangkat sekolah dulu nanti pulang sekolah kita kesini lagi," seru Riana.
"Ri, lo ajak Icha kesini ya."
"Siap Bang Ed."
"Kalau begitu kita pergi dulu," seru Juna.
"Jangan lupa minum obatnya Bang. Bang Louise tolong jagain Bang Edrik dulu ya," seru Raka.
"Siap."
Semuanya pun pergi meninggalkan rumah sakit, hanya tinggal Louise yang ada disana.
***
Icha baru saja sampai di sekolah...
"Icha..." teriak Riana.
"Hai Ri, hai semuanya."
"Cha, lo ga tahu ya kalau Bang Edrik masuk rumah sakit."
"Hah, masuk rumah sakit? kenapa dia?" tanya Icha cemas.
"Wajahnya biasa aja kali, sudah mulai suka ya sama Bang Ed?" goda Riana.
"Apaan sih Ri, gue cuma nanya. Tapi serius, Bang bule kenapa sampai masuk rumah sakit?"
"Ya gara-gara kemarin makan pasta pedas, Bang Ed sakit perut dan harus dilatikan ke rumah sakit karena Bang Ed dehidrasi," sahut Riana.
"Lo disuruh Bang Edrik ke rumah sakit nanti pulang sekolah," seru Raka.
"Ok."
Semua pun masuk ke dalam kelasnya, sedangkan mereka tidak menyadari kalau Kelly dan Lala mendengarkan pembicaraan mereka dibalik mobilnya.
"Hah, my prince masuk rumah sakit, gue harus ke rumah sakit nanti," seru Kelly.
Lala hanya menghembuskan nafasnya secara kasar, Lala sangat kesal kepada Kelly sudah tahu Edrik tidak menyukainya masih saja kekeh mengejar Edrik.
Seperti keinginan Edrik, akhirnya Icha pun ikut bersama Raka ke rumah sakit dan Kelly diam-diam mengikuti mobil Raka.
Sesampainya di rumah sakit, Edrik sedang disuapi oleh Mommy Aqila tapi Edrik tidak mau makan.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
"Hallo tante, apakabar?" seru Icha dengan mencium punggung tangan Mommy Aqila.
"Perasaan tante pernah lihat kamu, tapi dimana ya?"
"Icha yang menolong Edrik waktu itu Mom," sahut Edrik.
"Oh iya, ya ampun maaf ya sayang tante lupa."
"Icha pacar Edrik, Mom."
"Apa?"
"Ah bukan tante, Bang bule ngarang," sahut Icha.
"Hai, kancil burik berani-beraninya lo mengatakan itu setelah kemarin lo mau nerima jadi cewek gue," seru Edrik dengan kesalnya.
"Edrik, kok ngomongnya kasar sih? ga boleh kasar sama perempuan."
"Habisnya dia nyebelin banget, Mom."
"Loh kok makanannya masih utuh sih?" tanya Icha.
"Iya Cha, Edrik tidak mau makan."
"Heh bule gila, lo harus makan kalau lo ga makan kapan lo sembuhnya, memangnya lo mau terus-terusan menginap disini?" sentak Icha.
"Gue mau disuapin sama lo."
"Idih manja."
"Ya sudah, karena sekarang ada Icha dan Raka, Mommy mau pulang dulu ya sebentar nanti sore Mommy kesini lagi."
"Mau Raka antar pulang Mom?" tanya Raka.
"Tidak usah, Mommy naik taxi saja. Ya sudah kalau begitu Mommy pulang dulu, Icha tolong jagain Edrik dulu ya."
"Ah iya tante."
Mommy Aqila pun pergi meninggalkan ruangan rawat Edrik. Icha mendekat dan mengambil makanan punya Edrik.
"Ayo buka mulutnya."
Edrik pun dengan senang hati membuka mulutnya.
"Ck...jahat banget sih kalian, mesra-mesraan dihadapan seorang jomblo," cibir Raka.
"Tutup saja mata lo jangan lihat," ketus Edrik.
Raka merebahkan tubuhnya di atas sofa kemudian Raka memejamkan matanya dengan satu tangan menutup matanya.
"Kok bisa lo masuk rumah sakit?"
"Menurut lo? gue masuk rumah sakit karena gara-gara pasta yang lo berikan sama gue kemarin, jadi lo harus tanggung jawab dan merawat gue."
"Idih, gue kan di suruh Mister itu bukan kemauan gue."
"Iya tetap saja, lo yang bawanya jadi mau tidak mau lo harus bertanggung jawab."
"Ishh..ishh..ishh.."
Tiba-tiba pintu ruangan rawat Edrik terbuka, membuat Edrik dan Icha menoleh bersamaan.
"Ya ampun my prince Edrik lo kenapa sampai bisa masuk rumah sakit, minggir lo."
Kelly menarik lengan Icha supaya berdiri dari duduknya dan sekarang Kelly yang duduk dikursi itu.
"Apa-apaan sih lo Kell, lagipula ngapain lo kesini? ga ada yang nyuruh lo datang kesini?" ketus Edrik.
"Ih my prince Edrik bagaimana sih, gue kan kesini mau jenguk calon suami gue kelak."
"Hhmmffftt..." Icha terlihat menahan tawanya.
"Kenapa lo?" ketus Kelly dengan menatap tajam ke arah Icha.
"Ga apa-apa."
Icha pun melangkahkan kakinya menghampiri Raka yang sedang berbaring itu, kemudian Icha pun duduk dan memainkan ponselnya.
"Hai kancil burik, ngapain lo duduk disitu? sini duduk di sampaing gue jangan jauh-jauh dari gue," seru Edrik.
"My prince Edrik, kan ada gue disini ngapain lo masih panggil-panggil dia."
"Gue ga butuh lo, lagipula ada lo disini perut gue malah semakin sakit, mendingan sekarang lo pergi dari sini ga ada yang mengharapkan lo datang kesini," bentak Edrik.
"Lo jahat banget my prince Edrik, gue kan dari dulu sangat mencintai lo kenapa lo ga pernah memandang gue sih," seru Kelly dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Ya itu derita lo, ngapain lo suka sama gue? sudah jelas-jelas gue ga suka sama lo."
"Lo benar-benar keterlaluan my prince Edrik, gue bersumpah kalau lo juga bakalan ngerasain sakit yang gue rasakan," sentak Kelly.
"Sudahlah Kell, ayo kita pergi dari sini," ajak Lala dengan menarik tangan Kelly.
"Dasar gila," gumam Edrik.
Edrik pun beralih menatap Icha, tapi tidak di sangka ternyata Icha sudah terlelap tidur dengan posisi duduk.
"Astaga tuh cewek ga bisa nempel di bantal sedikit langsung saja molor," gumam Edrik.
Tidak lama kemudian, Edrik pun mulai menguap setelah barusan Icha memberinya obat, ternyata rasa kantuk mulai menyerang. Edrik merebahkan tubuhnya dan tidak lama kemudian, Edrik pun terlelap tidur.
💰
💰
💰
💰
💰
Jangan lupa
like
gift
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Jong Nyuk Tjen
ketawa sendiri aku thor baca novel mu
2023-02-12
1
⚘DewPck🌱Sqd🐛🌽🦃⃝⃡ℱ
Yaampun Kelly knpa gitu sihh wkwkwk yg ada risih si Edrik
2021-09-11
2
🐧ᵉᶜ✿Bunda Elsha Chacha🐧
next up Thor💪💪
2021-08-19
1