Bab 9 (Geng Motor Do'a Ibu)

🎒

🎒

🎒

🎒

🎒

Waktu pulang pun tiba...

Icha melangkahkan kakinya bersama Riana dan teman-temannya yang lain.

"Kanci burik," teriak Edrik.

Pluuukkkk...

Edrik melempar tasnya dan tepat di wajah Icha, Icha mengerucutkan bibirnya dengan perlakuan Edrik yang semena-mena.

"Ck...selalu saja seperti ini," gerutu Icha.

"Jangan banyak menggerutu, buruan pulang," sahut Edrik.

Raka hanya bisa melihat kebersamaan Edrik dan Icha dengan perasaan kesal. Tidak tahu kenapa Raka tidak suka melihat Icha dekat dengan Abangnya itu.

"Masuk," seru Edrik.

Disaat Icha mau masuk, tiba-tiba tangannya di tarik dengan sangat kencang sehingga Icha terhunyung dan jatuh diatas rumput yang ada diparkiran.

"Aw..."

"Oops sorry, hai prince Endrik," sapa Kelly dengan centilnya.

"Ngapain lo tarik-tarik Icha?" bentak Edrik.

"Prince Edrik, gue nebeng mobil lo ya soalnya hari ini gue ga di jemput," seru Kelly dengan manjanya.

"Lo mau duduk dimana? diatap mobil?"

"Lah, ya duduk disitulah," sahut Kelly.

"Kancil burik, bangun lo ngapain lo masih kaya gitu, betah banget lo duduk di rumput," bentak Edrik.

Seketika Icha sadar...

"Oh iya, bego banget gue ngapain gue duduk di rumput," gumam Icha dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Baru sadar kalau lo bego, buruan masuk," sentak Edrik.

"Permisi Kakak cantik, gue masuk dulu ya," seru Icha.

Icha pun segera masuk ke dalam mobil Edrij, tidak lupa Icha melambaikan tangan ke arah Kelly dan Lala yang sedang cemberut.

"Ih tuh anak baru, benar-benar ya bikin gue darah tinggi," geram Kelly.

"Sabar Kell."

Edrik mengulurkan ponsel mahalnya ke arah Icha...

"Apaan nih, lo mau ngasih gue ponsel mahal ini, asyiiiik..," seru Icha dengan antusiasnya.

Pletaaakkk...

Edrik memukul kepala Icha menggunakan ponsel itu.

"Aw, sakit bego," keluh Icha.

"Makannya jangan kepedean jadi orang, gue minta nomor ponsel lo dan lo tulis di ponsel gue," ketus Edrik.

Dengan wajah yang cemberut, Icha mengambil ponsel Edrik dan langsung memasukkan nomornya.

"Nih."

"Gue miscall ya, takutnya lo ngasih nomor asal-asalan."

Edrik pun menekan nomor yang barusan Icha tulis, tapi tidak nyambung.

"Lah, kok ga nyambung? lo mau nipu gue ya?" seru Edrik.

Icha pun dengan cepat mengambil ponselnya yang ada di tas.

"Ponsel gue hidup kok, masa ga nyambung," sahut Icha memperlihatkan ponselnya kepada Edrik.

Edrik pun menghentikan mobilnya karena lampu merah. Edrik menoyor kepala Icha dengan gemasnya.

"Wah lo songong, main nonyor kepala orang, kepala gue sudah di fitrahin loh," kesal Icha.

"Ya habisnya kok lo cantik-cantik bego sih."

"Apa? si bule gila sebut gue cantik," batin Icha.

"Hidupin data lo, pantesan saja ga nyambung," seru Edrik.

"Kuota gue habis, belum isi lagi," sahut Icha cengengesan.

"Astaga kancil burik, lo ya bikin emosi saja," geram Edrik.

Edrik pun mulai melajukan kembali mobilnya, tidak lama kemudian mobil Edrik berhenti di depan sebuah counter.

"Tuh ada counter, lo isi sana kuotanya."

Icha mengulurkan tangannya ke arah Edrik...

"Apaan?" tanya Edrik dengan menaikkan satu alisnya.

"Minta uangnya, katanya suruh isi kuota gue ga punya uang," seru Icha dengan polosnya.

"Allohuakbar, ada ya orang sepolos ini dan sejujur ini," gumam Edrik.

Edrik pun mengeluarkan dompetnya dan memberikan satu lembar uang seratus ribu.

"Nih."

"Terima kasih."

Icha pun segera keluar dari mobil Edrik, tapi belum juga sampai di counter dia sudah kembali lagi menghampiri Edrik.

"Apa lagi?" tanya Edrik.

"Lo ga bakalan potong gaji gue kan gara-gara kuota ini?"

"Astaga kancil burik, lama-lama gue bejek-bejek juga lo dari tadi bikin darah gue tinggi aja, sana buruan isi kuotanya, gue ga bakalan potong gaji lo," bentak Edrik.

"Asyiiikkk...ok lah kalau begitu."

Icha segera berlari memasuki counter untuk mengisi kuota, sedangkan Edrik terlihat memijit keningnya yang tiba-tiba terasa berdenyut.

"Ayo jalan."

"Lo merintah gue?"

"Hehehe."

"Jangan senyum, jelek lo."

"Ishhh..resek lo."

Edrik pun mulai melajukan mobilnya menujy rumah Icha.

"Hari ini lo sudah bisa kerja lagi di Caffe."

"Seriusan?"

"Iya."

"Asyiiiikkkk...terima kasih Abang bule gila."

"Ge enak banget panggilan lo."

"Lo aja panggil gue kancil burik."

"Kalau lo memang pantes, kalau gue disebut bule gila mana pantes, lo ga lihat apa wajah gue tampan seperti ini."

"Tampan dari hongkong, masih banyak kali cowok yang lebih tampan dari lo," cibir Icha.

"Lo ya bener-bener, ngomong sama lo bikin gue darah tinggi beneran ini."

Tidak lama kemudian, mobil Edrik pun sampai di depan rumah Icha.

"Besok adalah jadwal latihan basket, lo bawain gue sarapan nasi goreng, awas kalau sampai lupa," ancam Edrik.

"Iya."

Setelah Icha keluar dari dalam mobil, Edrik segera menancabkan gasnya meninggalkan rumah Icha.

Icha pun segera masuk dan bersiap-siap untuk pergi ke Caffe.

"Hallo Bang Dudi, Deni," seru Icha.

"Icha, kok lo ada disini?" tanya Dudi.

"Gue kerja lagi disini."

"Wah, selamat ya."

"Iya, kalau begitu gue ganti baju dulu ya."

"Ok."

Hari ini Icha mulai bekerja kembali, Icha tampak bersemangat.

"Oh iya Cha, dengar-dengar minggu depan pemilik Caffe ini pulang loh," seru Deni.

"Iyakah? bagus dong, gue itu penasaran loh sama pemilik Caffe ini dari semenjak di Bandung, gue sama sekali belum pernah lihat wajah pemiliknya."

"Sama dong, gue juga belum pernah lihat. Tapi menurut gosip, pemilik Caffe ini masih muda, tampan, bule lagi."

"Wah jadi ga sabar gue pengen cepat-cepat lihat."

"Jangan centil deh, lagipula meskipun lo cantik, pemilik Caffe ini ga bakalan ngelirik lo," ledek Dudi.

"Idih Abang, apaan sih gue cuma pengen tahu aja wajah pemiliknya bukan naksir juga kali."

Mereka pun saling tertawa bersama...

***

Keesokkan harinya...

Seperti permintaan Edrik, pagi ini Icha menyiapkan dua wadah bekal nasi goreng buatannya. Setiap hari sabtu adalah jadwalnya pelajaran olahraga jadi Icha membawa bekal nasi dan juga air minum.

"Ayah, Icha berangkat dulu ya, Assalamualaikum."

"Iya, hati-hati Nak, waalaikumsalam."

Pagi ini Icha naik angkot menuju sekolah, butuh waktu yang lumayan agak lama untuk sampai di sekolah, maklum angkot kan harus berhenti terus mencari penumpang.

"Icha..."

"Hai semuanya."

"Lo bawa apaan tuh?" tanya Juna.

"Oh ini gue bawa bekal."

"Banyak amat, gila ya badan lo kecil tapi nafsu makan lo banyak banget," seru Fiko.

"Ini buat kita semua, dan yang ini buat Abang bule gila."

"Wah, berarti kita dapat jatah juga dong?" seru Riana.

"Iya dong, yuk ah kita masuk kelas."

Raka tidak banyak bicara, dia hanya melangkah mengikuti teman-temannya dari belakang.

Sebelum mereka mengikuti pelajaran olahraga, mereka sarapan terlebih dahulu di kantin.

"Mana sarapan gue?" tanya Edrik.

"Nih, dan yang ini buat kalian semua."

Mereka pun sarapan bersama dengan diselingi canda tawa.

"Oh iya Bang, nanti malam lo izin sendiri sama Mommy dan Daddy, gue ga mau bantuin lo," seru Raka dingin.

"Kok lo gitu sih? kalau lo ga bantuin gue buat cari alasan, Mommy dan Daddy ga bakalan ngizinin gue pergi," sahut Edrik kesal.

"Bodo amat, emang gue pikirin," sahut Raka.

"Wah, lo mulai ngelunjak sama Abang sendiri," seru Edrik.

"Lo juga ga pernah mikirin perasaan gue," sahut Raka.

"Hah...maksud lo apa?" tanya Edrik yang bingung dengan arah pembicaraan Raka.

Semua orang tampak melihat ke arah Raka seolah mereka meminta jawaban Raka.

"Ngapain kalian ngelihatin gue kaya gitu?" tanya Raka.

"Ayolah Rak, jangan seperti itu kasihan Bang Edrik kalau besok malam dia tidak memerima tantangan geng motor black kobra, riwayat geng motor kita bakalan tamat," seru Juna.

"Raka ga asyik, padahal besok malam Icha pertama kalinya ikut nonton balapan Bang Edrik," sambung Riana.

"Apa? serius lo juga mau ikut Cha?" tanya Raka terkejut.

"Iya, sekalian bantuin Ayah."

"Ok kalau begitu, besok malam gue bakalan cari alasan supaya kita bisa keluar dari rumah," sahut Raka.

"Cakep, nah gitu dong," seru Fiko.

Sedangkan Edrik kali ini tampak berpikir..

"Pasti si Raka suka sama si kancil burik," batin Edrik.

"Heh bule gila, memang perlu ya lo menerima ajakkan balap liar itu?" tanya Icha.

"Ya iyalah, asalan lo tahu ya geng motor kita itu lumayan ditakuti dan disegani, bahkan selama ini gue itu tak pernah terkalahkan makannya banyak dari geng motor lain yang ingin menggeser posisi gue menjadi pemenang," sahut Edrik.

"Memangnya apa nama geng motor kalian?" tanya Icha.

"GM-DI," sahut Riana.

"GM-DI? singkatan dari apa?" tanya Icha kembali.

"GENG MOTOR-DO'A IBU," sahut Edrik.

"Mmppfftt....buahahaha...."

Icha ngakak mendengar nama geng motor milik Edrik, sampai-sampai dia memukul meja saking lucunya dan tidak bisa berhenti tertawa.

Edrik yang kesal melihat Icha tertawa terbahak-bahak, membuat dia semakin marah. Edrik mengambil nasi goreng miliknya, menyendokkan satu sendokkan penuh dan memasukkannya ke dalam mulut Icha yang saat ini sedang menganga.

"Bisa diam ga sih lo? enak saja ngetawain geng motor gue," ketus Edrik.

Susah payah Icha mengunyah dan menelan nasi gorengnya, hingga dia pun akhirnya bisa menelannya dan langsung meminum minumannya.

"Lo gila ya, kalau gue mati bagaimana?" bentak Icha.

"Siapa suruh lo ngetawain geng motor gue."

"Bagaimana tidak ketawa, nama geng motor lo itu lucu. Katanya geng motor lo paling ditakuti dan disegani, tapi baru mendengar namanya saja sudah bikin ngakak."

"Heh asalan lo tahu ya, meskipun kita anak geng motor dan urakkan tapi kita tetap menghargai para wanita terlebih Ibu kita, tanpa do'a mereka kita tidak ada apa-apanya. Makannya gue namakan geng motor kita DO'A IBU karena bagaimana pun do'a Ibu itu paling mujarab," jelas Edrik.

"Ya..ya..ya..terserah lo aja deh," sahut Icha dengan senyumannya.

🎒

🎒

🎒

🎒

🎒

Ya Alloh GENG MOTOR DO'A IBU, ngakak aku kok bisa ya di otakku kepikiran nama itu🤣🤣

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

Terpopuler

Comments

Jong Nyuk Tjen

Jong Nyuk Tjen

bagus thor ceritanya, seru2 lucu bha ...hahahaha

2023-02-12

1

Sri Ningsih

Sri Ningsih

😂😂😂😂😂😂😂 do'a ibu. thorr ide mu di luar nalar ku. dapat banget nih lawak nya

2023-01-04

1

M⃠∂я𝓦⃟֯𝓓🆁🅰🅹🅰Riᷯsͧkᷜyͥ⁴ᵐ❤

M⃠∂я𝓦⃟֯𝓓🆁🅰🅹🅰Riᷯsͧkᷜyͥ⁴ᵐ❤

🤣🤣nma geng nya bkin ngukuk kk poppy,icha abg riski bntu ktawa nya y bwakakakkakakkkk🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-01-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Pusing Dengan Tingkahnya)
2 Bab 2 (Murid Baru)
3 Bab 3 (Edrik Yang Songong)
4 Bab 4 (Mr.Songong Vs Mrs.Bar-bar)
5 Bab 5 ( Bule Gila Vs Kancil Burik)
6 Bab 6 (Menolong Edrik)
7 Bab 7 (Penawaran)
8 Bab 8 (Cowok Menyebalkan)
9 Bab 9 (Geng Motor Do'a Ibu)
10 Bab 10 (Perseteruan Kakak Beradik)
11 Bab 11 ( Hukuman )
12 Bab 12 ( Debaran Aneh )
13 Bab 13 ( Kedatangan Louise )
14 Bab 14 ( F4 Somplak )
15 Bab 15 ( Kena Batunya )
16 Bab 16 ( Kejahilan Edrik )
17 Bab 17 ( Di Rumah Sakit)
18 Bab 18 ( Salah Paham )
19 Bab 19 ( Kedatangan Cyra )
20 Bab 20 ( Kemarahan Daddy Raffa )
21 Bab 21 ( Kepergian Edrik )
22 Bab 22 ( Kelulusan )
23 Bab 23 ( Ospek Maba )
24 Bab 24 ( Wanita Yang Mengagumkan )
25 Bab 25 ( Pernikahan Cyra )
26 Bab 26 ( Lost Contact )
27 Bab 27 ( Berita Duka )
28 Bab 28 ( Terbiasa Tanpamu )
29 Bab 29 ( Kepulangan Edrik )
30 Bab 30 ( Hancur Hatiku )
31 Bab 31 ( Mencintaimu Sungguh Menyakitkan )
32 Bab 32 ( Perasaan Bersalah )
33 Bab 33 ( Penjelasan Edrik dan Niken )
34 Bab 34 ( Merindukanmu )
35 Bab 35 ( Pura-pura Lupa )
36 Bab 36 ( Sandiwara Yang Gagal Total )
37 Bab 37 ( Kekonyolan Bule Gila & Kancil Burik )
38 Bab 38 ( Cari Perhatian)
39 Bab 39 ( Menyusun Rencana )
40 Bab 40 ( Amukan Singa Betina )
41 Bab 41 ( Pertemuan Tak Terduga )
42 Bab 42 ( Pasangan Yang Manis )
43 Bab 43 ( Ketar-ketir Seperti Kebakaran Jenggot )
44 Bab 44 ( Kemarahan Edrik )
45 Bab 45 ( Sakit Aku Sakit)
46 Bab 46 ( Keputusan Niken )
47 Bab 47 ( Edrik Terkejut )
48 Bab 48 ( Tunangan )
49 Bab 49 ( Liburan Di Kampung Part I )
50 Bab 50 ( Berlibur Di Kampung Part II )
51 Bab 51 ( Juna Dan Perasaannya )
52 Bab 52 ( Persiapan Pernikahan )
53 Bab 53 ( Godaan Juna )
54 Bab 54 ( Kemanjaan Edrik )
55 Bab 55 ( Ujian Sebelum Nikah )
56 Bab 56 ( Jangan Usik Keluarga Abraham )
57 Bab 57 ( Keseruan Tim Somplak )
58 Bab 58 ( Pernikahan )
59 Bab 59 ( Balada Malam Pertama )
60 Bab 60 ( Kejar Target Membuahkan Hasil )
61 Bab 61 ( Pasangan Jendes dan Duren )
62 Bab 62 ( Hancur Hatiku )
63 Bab 63 ( Kalian Belahan Jiwaku )
64 Bab 64 ( Aku Mencintai Kelebihan dan Kekuranganmu )
65 Bab 65 ( END )
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1 ( Pusing Dengan Tingkahnya)
2
Bab 2 (Murid Baru)
3
Bab 3 (Edrik Yang Songong)
4
Bab 4 (Mr.Songong Vs Mrs.Bar-bar)
5
Bab 5 ( Bule Gila Vs Kancil Burik)
6
Bab 6 (Menolong Edrik)
7
Bab 7 (Penawaran)
8
Bab 8 (Cowok Menyebalkan)
9
Bab 9 (Geng Motor Do'a Ibu)
10
Bab 10 (Perseteruan Kakak Beradik)
11
Bab 11 ( Hukuman )
12
Bab 12 ( Debaran Aneh )
13
Bab 13 ( Kedatangan Louise )
14
Bab 14 ( F4 Somplak )
15
Bab 15 ( Kena Batunya )
16
Bab 16 ( Kejahilan Edrik )
17
Bab 17 ( Di Rumah Sakit)
18
Bab 18 ( Salah Paham )
19
Bab 19 ( Kedatangan Cyra )
20
Bab 20 ( Kemarahan Daddy Raffa )
21
Bab 21 ( Kepergian Edrik )
22
Bab 22 ( Kelulusan )
23
Bab 23 ( Ospek Maba )
24
Bab 24 ( Wanita Yang Mengagumkan )
25
Bab 25 ( Pernikahan Cyra )
26
Bab 26 ( Lost Contact )
27
Bab 27 ( Berita Duka )
28
Bab 28 ( Terbiasa Tanpamu )
29
Bab 29 ( Kepulangan Edrik )
30
Bab 30 ( Hancur Hatiku )
31
Bab 31 ( Mencintaimu Sungguh Menyakitkan )
32
Bab 32 ( Perasaan Bersalah )
33
Bab 33 ( Penjelasan Edrik dan Niken )
34
Bab 34 ( Merindukanmu )
35
Bab 35 ( Pura-pura Lupa )
36
Bab 36 ( Sandiwara Yang Gagal Total )
37
Bab 37 ( Kekonyolan Bule Gila & Kancil Burik )
38
Bab 38 ( Cari Perhatian)
39
Bab 39 ( Menyusun Rencana )
40
Bab 40 ( Amukan Singa Betina )
41
Bab 41 ( Pertemuan Tak Terduga )
42
Bab 42 ( Pasangan Yang Manis )
43
Bab 43 ( Ketar-ketir Seperti Kebakaran Jenggot )
44
Bab 44 ( Kemarahan Edrik )
45
Bab 45 ( Sakit Aku Sakit)
46
Bab 46 ( Keputusan Niken )
47
Bab 47 ( Edrik Terkejut )
48
Bab 48 ( Tunangan )
49
Bab 49 ( Liburan Di Kampung Part I )
50
Bab 50 ( Berlibur Di Kampung Part II )
51
Bab 51 ( Juna Dan Perasaannya )
52
Bab 52 ( Persiapan Pernikahan )
53
Bab 53 ( Godaan Juna )
54
Bab 54 ( Kemanjaan Edrik )
55
Bab 55 ( Ujian Sebelum Nikah )
56
Bab 56 ( Jangan Usik Keluarga Abraham )
57
Bab 57 ( Keseruan Tim Somplak )
58
Bab 58 ( Pernikahan )
59
Bab 59 ( Balada Malam Pertama )
60
Bab 60 ( Kejar Target Membuahkan Hasil )
61
Bab 61 ( Pasangan Jendes dan Duren )
62
Bab 62 ( Hancur Hatiku )
63
Bab 63 ( Kalian Belahan Jiwaku )
64
Bab 64 ( Aku Mencintai Kelebihan dan Kekuranganmu )
65
Bab 65 ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!