Bab 5 ( Bule Gila Vs Kancil Burik)

🎒

🎒

🎒

🎒

🎒

"Hebat banget lo Cha, berani sama Bang Edrik," seru Juna.

Icha tidak bergeming, nafas Icha terlihat terengah-engah karena masih diselimuti emosi yang membara.

"Teman kalian yang satu itu memang nyebelin ya," seru Icha dengan emosinya.

Riana mendekati Icha dan memberikan minumannya kepada Icha.

"Sabar Cha, nih minum dulu."

"Makasih."

Icha meminumnya sampai tandas...

"Tapi kok gue jadi khawatir sama Icha," seru Fiko.

"Maksud lo?" tanya Juna.

"Kalian ga lihat apa, wajah Bang Edrik itu kaya apa tadi, gue yakin besok bakalan terjadi sesuatu sama Icha," sahut Fiko.

"Lo jangan khawatir, ada gue dan gue ga bakalan biarin lo dalam masalah," seru Raka.

"Ga usah khawatirin gue, gue ga takut sama dia," sahut Icha.

"Ya sudah, kalau begitu kita pulang dulu sampai jumpa besok di sekolah."

"Iya."

Raka dan yang lainnya pun pergi, Icha melangkahkan kakinya gontai menghampiri Dudi dan Deni.

"Lo ga apa-apa kan, Cha?" tanya Dudi.

"Ga apa-apa kok Bang, cuma lemes aja."

"Sumpah, lo berani banget sama Edrik. Lo tahu ga kalau Edrik itu anaknya Raffael Abraham?" seru Deni.

"Ap--apa, anaknya Raffael Abraham? pengusaha nomor satu di Indonesia itu?" tanya Icha terkejut.

Dudi dan Deni mengangguk lemah, mereka yakin kalau besok bakalan ada sesuatu yang menimpa Icha. Dudi memijat kedua pundak Icha.

"Semangat Cha, lo pasti bisa. Mudah-mudahan saja si Edrik tidak memperpanjang masalah ini," seru Dudi.

Icha hanya bisa menghela nafasnya lemah...

"Mati deh gue," gumam Icha.

Sementara itu Edrik melajukkan motornya dengan kecepatan tinggi, Edrik benar-benar emosi dengan perbuatan Icha.

"Awas lo, dasar wanita sialan," gumam Edrik.

Tidak lama kemudian, Edrik sampai di rumahnya. Edrik membanting helm yang dari tadi melekat di kepalanya, membuat Pak Rusli terlonjak kaget.

"Astagfirullahaladzim..." seru Pak Rusli dengan mengusap dadanya.

Edrik berlari menuju kamarnya dan membanting pintu kamarnya dengan keras, membuat Mommy Aqila terkejut.

"Astagfirullah, kenapa lagi tuh anak?" gumam Mommy Aqila.

Edrik langsung melepaskan semua pakaiannya dan masuk ke dalam kamar mandi, Edrik merendam tubuhnya dengan air dingin untuk meredam tubuhnya yang saat ini sedang panas akibat emosi yang bersarang di tubuhnya.

Edrik memejamkan matanya disela-sela aktivitas berendamnya.

"Alisya...lo tunggu pembalasan gue, hari ini lo sudah membuat gue malu dan lo harus membayarnya," batin Edrik dengan senyuman smirknya.

***

Waktu pun berjalan dengan sangat cepat, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam dan waktunya Alisya pulang.

"Cha, mau gue anterin?" tanya Deni.

"Ga usah deh Den, biar gue naik ojeg aja," sahut Icha.

"Ga baik anak gadis pulang sendirian malam-malam, yuk gue anterin lagipula rumah kita searah kok," sambung Deni.

"Tapi takut ngerepotin."

"Enggak, ayo buruan naik gue anterin lo pulang."

"Ya sudah."

Akhirnya Icha pun menaiki motor Deni, sedangkan Dudi sudah pulang dari tadi soalnya Dudi sudah bekerja sebelum Icha jadi sudah pulang satu jam yang lalu. Dudi memang meminta kerja sift siang, karena paginya dia harus kuliah sama dengan Icha cuma bedanya kalau Dudi masuk pukul satu siang, sedangkan Icha pukul tiga sore.

"Makasih ya Den."

"Iya sama-sama, kalau gitu gue balik dulu."

"Hati-hati Den."

Icha memasuki rumah dan mengeluarkan kunci cadangan karena Ayah Bayu saat ini masih jualan dan biasanya kalau lagi rame, Ayah Bayu baru sampai rumah pukul sebelas malam.

Setelah membersihkan tubuhnya, Icha pun merebahkan tubuhnya karena hari ini sungguh sangat melelahkan. Icha menatap langit-langit kamarnya dan ingat dengan kejadian di caffe tadi.

"Kalau si Bule gila itu sampai ngadu sama Papanya terus gue dikeluarin dari sekolah, bagaimana? aduh, kayanya besok gue harus berhati-hati deh karena gue takut si bule gila itu melakukan hal yang aneh-aneh," gumam Icha.

Tanpa disadari, Icha pun akhirnya tertidur saking lelahnya.

***

Keesokkan harinya...

Seperti biasa Icha berangkat ke sekolah menggunakan jasa angkot. Selama dalam perjalanan, perasaannya tidak enak pasti akan terjadi sesuatu nanti di sekolah dan Icha sudah mempersiapkan dirinya.

Tidak lama kemudian, angkot yang ditpangi Icha pun sampai di depan sekolah. Icha turun dengan perasaan was-was, dia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.

"Ya Alloh, lindungi Icha ya Alloh," gumam Icha.

Perlahan Icha melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah, Icha tampak celingukkan dia takut tiba-tiba ada Edrik menghantam dia dari belakang. Konyol sekali memang pikiran Icha masa iya Edrik bakalan menghantam seorang wanita.

Icha melangkahkan kakinya menuju kelas, dengan matanya yang selalu celingukkan ke kanan, kiri, belakang, depan, sehingga ada orang yang berlari dari belakang pun, Icha langsung memasang kuda-kuda seakan anak itu akan menghampirinya padahal kenyataannya dia berlari melewati Icha menuju kelasnya.

"Hufffpp..."

"Sejauh ini kayanya aman-aman saja, tidak terjadi sesuatu, gue aja yang parno," gumam Icha.

Icha pun merasa tenang, akhirnya Icha kembali melangkahkan kakinya menuju kelas dengan santainya. Baru saja sampai di depan pintu, tiba-tiba....

Byyuuuuuurrrrrr.....

Air kotor dalam ember yang disimpan diatas pintu, mengguyur seluruh tubuh Icha membuat semua teman-temannya tertawa terbahak-bahak kecuali Raka dan yang lainnya, justru mereka merasa kasihan kepada Icha.

"Bang Edrik sepertinya keterlaluan," seru Raka.

Raka pun menghampiri Icha dan mengulurkan sapu tangan miliknya kepada Icha. Icha menatap tajam ke arah Raka, tangannya dia kepalkan. Tanpa berbicara, Icha berlari keluar kelas untuk mencari seseorang.

Terlihat dari kejauhan, Edrik sedang tertawa dengan dua orang temannya dan Edrik memberikan uang kepada keduanya karena sudah menjalankan perintahnya.

"Edrik..." teriak Icha.

Edrik dan kedua temannya menoleh..

"Kalian boleh pergi."

"Ok, makasih Drik."

Icha melangkahkan kakinya menghampiri Edrik...

"Stop jangan mendekat, lo bau comberan," cibir Edrik dengan menutup hidungnya.

"Lo ya, kenapa lo ngelakuin semua ini sama gue?" teriak Icha.

"Itu balasan karena kemarin lo sudah mempermalukan gue di caffe."

"Kenapa lo ga balas gue di caffe saja, kenapa lo ngelakuinnya di sekolah? kalau begini gue ga bisa ikut pelajaran," bentak Icha dengan emosi yang membara.

"Terserah gue dong mau ngelakuinnya dimana," sahut Edrik dengan santainya.

"Lo ya, emang cowok paling nyebelin yang pernah gue temui."

"Dan lo cewek paling ngeselin yang pernah gue temui," sahut Edrik.

"Dasar bule gila."

"Apa lo bilang?"

"Bule gila, kenapa emangnya?" seru Icha dengan bertolak pinggang dan membusungkan dadanya.

"Lo ya, berani nantang gue. Dasar Kancil burik," sahut Edrik.

"Bule gila."

"Kancil burik."

Icha tampak kesal, sungguh Icha sangat membenci cowok yang ada dihadapannya ini.

"Gue bakalan buat lo ga tenang sekolah disini, karena lo sudah berani ngelawan dan nantangin gue, dan satu lagi gue bisa saja membuat lo dipecat dari caffe itu karena gue sangat kenal baik dengan pemiliknya," ancam Edrik dengan songongnya.

"Wah lo songong banget ya ternyata, lo bisanya cuma menindas yang kecil dengan kekuasaan lo, gue yakin kalau lo bukan anaknya Tuan Abraham, lo ga bakalan bisa ngapa-ngapain karena memang lo bisanya cuma berlindung dibawah ketiak nyokap lo," ledek Icha dengan beraninya.

"Lo----" ucap Edrik dengan menunjuk wajah Icha.

Icha menepis tangan Edrik..

"Ga usah tunjuk-tunjuk."

"Ok, jadi sekarang lo sudah berani nantangin gue. Jangan harap lo bisa kerja lagi di caffe itu," bentak Edrik dan pergi meninggalkan Icha.

"Alah, paling dia bisanya cuma menggeretak doang. Ah sial, kayanya hari ini gue harus pulang lagi ga mungkin gue belajar dengan baju kotor dan bau kaya gini, sialan si bule gila," gumam Icha yang langsung meninggalkan sekolah dan pulang ke rumahnya.

Waktu istirahat pun tiba...

"Bang, lo keterlaluan sama Icha dia sampai bolos hari ini," seru Raka.

"Bodo amat, siapa suruh kemarin dia mempermalukan gue di caffe, jadi itu balasannya kalau berani cari gara-gara sama gue," sahut Edrik.

"Kan lo duluan Bang yang cari gara-gara jadi wajarlah kemarin Icha marah dan kesal sama lo," seru Raka.

"Lo itu adik gue apa bukan sih? kenapa lo lebih belain cewek itu dibanding Abang lo sendiri," bentak Edrik.

"Bukan begitu Bang, tapi gue----"

"Ah sudahlah, gue sudah ga ada selera makan lagi."

Edrik langsung meninggalkan kantin demgan perasaan kesalnya, sedangkan Juna, Fiko, dan Riana hanya diam saja mereka tidak maj ikut campur urusan adek kakak itu.

Sementara itu di rumah Icha, dengan kesalnya dia mencuci seragam sekolahnya.

"Loh Icha, kok kamu ada di rumah? bukannya tadi kamu berangkat ke sekolah ya?" tanya Ayah Bayu yang baru saja pulang dari pasar.

"Iya Yah, dan ternyata guru-gurunya rapat Yah jadi semuanya dipulangkan lagi," dusta Icha.

"Oh, tapi baju seragam kamu kenapa kok kotor seperti itu?" tanya Ayah Bayu yang melihat Icha sedang mencuci seragamnya.

"Oh ini, anu--anu--tadi pas Icha sedang menunggu angkot, Icha tidak sadar kalau di depan Icha ada lobang gede banget Yah dan ada genangan air gitu, terus ada mobil dengan kecepatan tinggi melaju dan akhirnya muncrat deh ke pakaian Icha," seru Icha dengan menundukkan kepalanya.

"Oh gitu, ya sudah kamu lanjutkan lagi nyucinya, Ayah mau beres-beres dulu buat dagang nanti malam."

Icha pun menganggukkan kepalanya, Ayah Bayu meninggalkan Icha.

"Maafkan Icha Yah, Icha sudah berbohong. Icha ga mau buat Ayah khawatir," batin Icha.

Setelah Icha beres mencuci seragamnya, Icha pun membantu Ayahnya. Tiba-tiba ponsel Icha berbunyi dan tertera nama Dudi disana.

"Yah, Icha angkat telpon dulu ya."

Icha segera pergi ke kamarnya...

"Hallo Bang, ada apa?"

"Cha, gue cuma mau informasikan kalau lo di berhentikan kerja," seru Dudi.

"Apa?"

"Maaf Cha, gue ga bisa belain lo karena cctv jadi buktinya," sesal Dudi.

"Iya tidak apa-apa Bang."

"Ya sudah, gue lanjut kerja dulu ya."

Dudi pun memutuskan sambungan telponnya, sedangkan Icha tampak terduduk lemas di ranjangnya. Ternyata ucapan Edrik tidak main-main dan dia membuktikannya.

🎒

🎒

🎒

🎒

🎒

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

Terpopuler

Comments

Angel Hiatus👻👻👻🌑🌑🌑🌚🌚

Angel Hiatus👻👻👻🌑🌑🌑🌚🌚

Ih Bang bule berantem terus sama Icha

2021-10-16

1

**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**

**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**

cari kerja baru lagi ca ttp semangat ok

2021-10-01

1

M⃠∂я𝓦⃟֯𝓓🆁🅰🅹🅰Riᷯsͧkᷜyͥ⁴ᵐ❤

M⃠∂я𝓦⃟֯𝓓🆁🅰🅹🅰Riᷯsͧkᷜyͥ⁴ᵐ❤

🤣🤣bcanya kok ada rsa kesel cmpur lucu,edrik edrik dasar bule gila
tng cha bg iki ada buat kmu😅

2021-09-17

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Pusing Dengan Tingkahnya)
2 Bab 2 (Murid Baru)
3 Bab 3 (Edrik Yang Songong)
4 Bab 4 (Mr.Songong Vs Mrs.Bar-bar)
5 Bab 5 ( Bule Gila Vs Kancil Burik)
6 Bab 6 (Menolong Edrik)
7 Bab 7 (Penawaran)
8 Bab 8 (Cowok Menyebalkan)
9 Bab 9 (Geng Motor Do'a Ibu)
10 Bab 10 (Perseteruan Kakak Beradik)
11 Bab 11 ( Hukuman )
12 Bab 12 ( Debaran Aneh )
13 Bab 13 ( Kedatangan Louise )
14 Bab 14 ( F4 Somplak )
15 Bab 15 ( Kena Batunya )
16 Bab 16 ( Kejahilan Edrik )
17 Bab 17 ( Di Rumah Sakit)
18 Bab 18 ( Salah Paham )
19 Bab 19 ( Kedatangan Cyra )
20 Bab 20 ( Kemarahan Daddy Raffa )
21 Bab 21 ( Kepergian Edrik )
22 Bab 22 ( Kelulusan )
23 Bab 23 ( Ospek Maba )
24 Bab 24 ( Wanita Yang Mengagumkan )
25 Bab 25 ( Pernikahan Cyra )
26 Bab 26 ( Lost Contact )
27 Bab 27 ( Berita Duka )
28 Bab 28 ( Terbiasa Tanpamu )
29 Bab 29 ( Kepulangan Edrik )
30 Bab 30 ( Hancur Hatiku )
31 Bab 31 ( Mencintaimu Sungguh Menyakitkan )
32 Bab 32 ( Perasaan Bersalah )
33 Bab 33 ( Penjelasan Edrik dan Niken )
34 Bab 34 ( Merindukanmu )
35 Bab 35 ( Pura-pura Lupa )
36 Bab 36 ( Sandiwara Yang Gagal Total )
37 Bab 37 ( Kekonyolan Bule Gila & Kancil Burik )
38 Bab 38 ( Cari Perhatian)
39 Bab 39 ( Menyusun Rencana )
40 Bab 40 ( Amukan Singa Betina )
41 Bab 41 ( Pertemuan Tak Terduga )
42 Bab 42 ( Pasangan Yang Manis )
43 Bab 43 ( Ketar-ketir Seperti Kebakaran Jenggot )
44 Bab 44 ( Kemarahan Edrik )
45 Bab 45 ( Sakit Aku Sakit)
46 Bab 46 ( Keputusan Niken )
47 Bab 47 ( Edrik Terkejut )
48 Bab 48 ( Tunangan )
49 Bab 49 ( Liburan Di Kampung Part I )
50 Bab 50 ( Berlibur Di Kampung Part II )
51 Bab 51 ( Juna Dan Perasaannya )
52 Bab 52 ( Persiapan Pernikahan )
53 Bab 53 ( Godaan Juna )
54 Bab 54 ( Kemanjaan Edrik )
55 Bab 55 ( Ujian Sebelum Nikah )
56 Bab 56 ( Jangan Usik Keluarga Abraham )
57 Bab 57 ( Keseruan Tim Somplak )
58 Bab 58 ( Pernikahan )
59 Bab 59 ( Balada Malam Pertama )
60 Bab 60 ( Kejar Target Membuahkan Hasil )
61 Bab 61 ( Pasangan Jendes dan Duren )
62 Bab 62 ( Hancur Hatiku )
63 Bab 63 ( Kalian Belahan Jiwaku )
64 Bab 64 ( Aku Mencintai Kelebihan dan Kekuranganmu )
65 Bab 65 ( END )
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1 ( Pusing Dengan Tingkahnya)
2
Bab 2 (Murid Baru)
3
Bab 3 (Edrik Yang Songong)
4
Bab 4 (Mr.Songong Vs Mrs.Bar-bar)
5
Bab 5 ( Bule Gila Vs Kancil Burik)
6
Bab 6 (Menolong Edrik)
7
Bab 7 (Penawaran)
8
Bab 8 (Cowok Menyebalkan)
9
Bab 9 (Geng Motor Do'a Ibu)
10
Bab 10 (Perseteruan Kakak Beradik)
11
Bab 11 ( Hukuman )
12
Bab 12 ( Debaran Aneh )
13
Bab 13 ( Kedatangan Louise )
14
Bab 14 ( F4 Somplak )
15
Bab 15 ( Kena Batunya )
16
Bab 16 ( Kejahilan Edrik )
17
Bab 17 ( Di Rumah Sakit)
18
Bab 18 ( Salah Paham )
19
Bab 19 ( Kedatangan Cyra )
20
Bab 20 ( Kemarahan Daddy Raffa )
21
Bab 21 ( Kepergian Edrik )
22
Bab 22 ( Kelulusan )
23
Bab 23 ( Ospek Maba )
24
Bab 24 ( Wanita Yang Mengagumkan )
25
Bab 25 ( Pernikahan Cyra )
26
Bab 26 ( Lost Contact )
27
Bab 27 ( Berita Duka )
28
Bab 28 ( Terbiasa Tanpamu )
29
Bab 29 ( Kepulangan Edrik )
30
Bab 30 ( Hancur Hatiku )
31
Bab 31 ( Mencintaimu Sungguh Menyakitkan )
32
Bab 32 ( Perasaan Bersalah )
33
Bab 33 ( Penjelasan Edrik dan Niken )
34
Bab 34 ( Merindukanmu )
35
Bab 35 ( Pura-pura Lupa )
36
Bab 36 ( Sandiwara Yang Gagal Total )
37
Bab 37 ( Kekonyolan Bule Gila & Kancil Burik )
38
Bab 38 ( Cari Perhatian)
39
Bab 39 ( Menyusun Rencana )
40
Bab 40 ( Amukan Singa Betina )
41
Bab 41 ( Pertemuan Tak Terduga )
42
Bab 42 ( Pasangan Yang Manis )
43
Bab 43 ( Ketar-ketir Seperti Kebakaran Jenggot )
44
Bab 44 ( Kemarahan Edrik )
45
Bab 45 ( Sakit Aku Sakit)
46
Bab 46 ( Keputusan Niken )
47
Bab 47 ( Edrik Terkejut )
48
Bab 48 ( Tunangan )
49
Bab 49 ( Liburan Di Kampung Part I )
50
Bab 50 ( Berlibur Di Kampung Part II )
51
Bab 51 ( Juna Dan Perasaannya )
52
Bab 52 ( Persiapan Pernikahan )
53
Bab 53 ( Godaan Juna )
54
Bab 54 ( Kemanjaan Edrik )
55
Bab 55 ( Ujian Sebelum Nikah )
56
Bab 56 ( Jangan Usik Keluarga Abraham )
57
Bab 57 ( Keseruan Tim Somplak )
58
Bab 58 ( Pernikahan )
59
Bab 59 ( Balada Malam Pertama )
60
Bab 60 ( Kejar Target Membuahkan Hasil )
61
Bab 61 ( Pasangan Jendes dan Duren )
62
Bab 62 ( Hancur Hatiku )
63
Bab 63 ( Kalian Belahan Jiwaku )
64
Bab 64 ( Aku Mencintai Kelebihan dan Kekuranganmu )
65
Bab 65 ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!