🎒
🎒
🎒
🎒
🎒
Dikelas sebelas, terlihat Juna duduk bersama Fiko, sedangkan Raka bersama satu teman yang lainnya dan Riana terlihat duduk sendirian.
"Selamat pagi anak-anak!!" sapa Bu Andini.
"Selamat pagi, Bu!!"
"Hari ini kelas kita kedatangan murid baru pindahan dari Bandung, ayo silakan masuk," seru Bu Andini.
Perlahan seorang gadis sederhana yang terlihat sangat cantik walaupun tanpa polesan makeup tebal, memasuki ruangan kelas.
"Silakan perkenalkan nama kamu," seru Bu Andini.
"Selamat pagi semuanya, nama saya Alisya Anggun Almira, kalian cukup memanggil saya dengan sebutan Icha saja, saya pindahan dari Bandung," seru Alisya.
"Bukannya itu cewek yang di parkiran tadi ya," bisik Juna.
"Iya, yang minta ganti rugi sama Bang Edrik," sahut Fiko dengan berbisik pula.
"Oh jadi namanya Alisya," batin Raka.
"Alisya, kamu duduk di samping Riana saja."
"Baik Bu, terima kasih."
Alisya pun melangkahkan kakinya dan duduk bersebelahan dengan Riana.
"Hai, gue Riana," seru Riana dengan mengulurkan tangannya.
"Hai juga."
Bu Andini pun memulai pelajarannya, semuanya tampak serius mendengarkan penjelasan Bu Andini kecuali Juna dan Fiko yag terlihat masa bodo. Waktu pun berjalan dengan cepat, bel istirahatbpun berbunyi dan semua anak-anak bersorak gembira dan menghambur keluar kelas.
"Hai, kenalkan nama gue Juna."
"Gue Fiko."
"Dan aku Raka, adiknya Bang Edrik yang tadi kamu marahin di depan parkiran."
"Maaf ya, tadi pagi-pagi gue sudah buat rusuh," sahut Icha dengan senyumannya.
"Tidak apa-apa, santai saja," sahut Riana.
"Ngomong-ngomong, kamu beda banget ya sama Kakak kamu, dia begitu menyebalkan dan songong," seru Alisya.
"Dia menyebalkan kalau dengan orang yang belum dia kenal, tapi kalau sudah kenal Bamg Edrik baik kok," sahut Raka.
"Cha, ke kantin yuk!!" ajak Riana.
"Boleh."
Alisya pun ikut ke kantin bersama Raka and the geng. Sementara itu di sebuah parkiran, sebuah mobil mewah memasuki halaman sekolah, semuanya sudah tahu kalau orang itu adalah orang tuanya Edrik dan Raka yang sekaligus pemilik sekolahan.
Daddy Raffa sangat gagah dan masih terlihat sangat tampan walaupun usianya sudah tidak muda lagi, bahkan murid-murid disana pun tampak terpesona kepada Raffa si hot Daddy yang mampu membuat semua wanita klepek-klepek.
Jadi sudah jelaslah, kalau ketampanan Edrik dan Raka menurun dari siapa. Walau pun Edrik dan Raka mempunyai sifat yang sangat bertolak belakang, Edrik cenderung dingin, songong, cuek, kasar dan itu cerminan Daddy Raffa banget.
Lain halnya dengan Raka, dia lebih kalem, cool, penurut, dan itu merupakan cerminan dari Mommy Aqila. Raka adalah anak yang sangat pintar bahkan Raka sekarang bisa loncat kelas karena kepintarannya, berbeda dengan Edrik sebenarnya Edrik juga mempunyai otak cerdas sama seperti adiknya cuma Edrik terlalu malas belajar dan berpikir jadi dia lebih memilih jalan pintas dan siswa yang berprestasi menjadi target Edrik untuk mengerjakan tugas dia.
"Astaga Tuan Raffa tampan sekali, kalau dia cari istri kedua, gue siap dinikahi."
"OMG, tua-tua keladi makin tua makin menjadi."
Itulah celetukkan-celetukkan dari para siswi perempuan, anak zaman sekarang memang tidak tahu diri. Raffa memasuki ruangan kepala sekolah dan disana sudah ada Jojo dan kedua orang tuanya.
"Selamat siang, Tuan Abraham," sapa Pak Yudi selaku kepala sekolah.
"Selamat siang, Pak Yudi."
Kedua orang tua Jojo sangat terkejut dengan kedatangan Raffa yang notabene seorang pengusaha no satu di Indonesia.
"Apa ini anak yang dipukul oleh Edrik?" tanya Raffa dingin.
"Iya Tuan," sahut Pak Yudi.
"Berapa saya harus ganti rugi kepada kalian? akibat ulah yang sudah dilakukan oleh putera saya?" tanya Raffa kembali.
"Ti--tidak Tuan, tidak apa-apa lagipula sekarang anak saya sudah sembuh," sahut Papanya Jojo.
"Tidak bisa seperti itu, saya tetap harus tanggung jawab dengan kelakuan putera saya."
"Kalau Tuan memang mau tanggung jawab dengan yang dilakukan putera Tuan, tidak usah mengganti pengobatan anak saya tapi cukup Tuan mengizinkan perusahaan saya bergabung dengan perusahaan Tuan," sahut Papanya Jojo tidak tahu malu.
Raffa tersenyum penuh arti...
"Rey, keluarkan cek."
"Baik Tuan."
Rey pun mengeluarkan kertas cek dan dengan cepat Raffa menuliskan beberapa nominal disana.
"Ini cek untuk anda, semoga anak anda lekas sembuh dan sisa uangnya bisa anda pakai untuk modal perusahaan anda. Pak Yudi, sepertinya urusan saya sudah selesai, saya permisi dulu," seru Raffa dan langsung meninggalkan ruangan Pak Yudi.
Sementara itu, Papanya Jojo tampak terkejut dengan jumlah uang yang diberikan oleh Raffa.
"Se--seratus juta," seru Papanya Jojo dengan tangan bergetar.
"Apa Pa? Tuan Raffa memberi kita cek seratus juta? padahal biaya pengobatan Jojo cuma seratus ribu," sahut Mamanya Jojo.
"Dasar, anak sama bapak sama-sama songong," batin Jojo.
Tidak lama kemudian orang tuanya Jojo pun berpamitan kepada Pak Yudi.
Sementara itu, Raka dan yang lainnya sedang makan di kantin, Edrik pun menghampiri semuanya.
"Loh, ngapain cewek ini ada disini?" ketus Edrik.
"Icha anak baru Bang, sudahlah biarkan dia gabung bersama kita, kasihan Icha belum punya teman," sahut Riana.
"Bodo amat, emang gue pikirin."
"Ishh..mulut lo pedes banget kaya sambel," sahut Icha.
"Terus kenapa? lo mau protes?" ketus Edrik kembali.
"Bang, sudahlah jangan berantem mulu," seru Raka.
"Diam lo, gue ga ngomong sama lo. Jadi sekarang bagaimana? gue yang pergi dari sini atau cewek itu yang pergi?" seru Edrik.
Semuanya saling pandang satu sama lain, tapi tiba-tiba saja Alisya berdiri dengan membawa bakso dan es jeruknya.
"Biar gue saja yang pergi, lagipula gue malas satu meja sama lo bikin nafsu makan gue jadi hilang," sahut Icha dengan meninggalkan meja Edrik and the geng.
"Apa lo bilang?" bentak Edrik.
"Sudahlah Bang," seru Riana menenangkan Edrik.
Edrik menatap tajam ke arah Icha yang saat ini sudah duduk di meja lain, tapi Icha malah menjulurkan lidahnya dan itu membuat Edrik semakin kesal.
"Awas saja lo, gue bikin lo ga tenang sekolah disini," batin Edrik.
***
Waktu pulang pun tiba, saat ini Icha sedang menunggu Angkot lewat di depan sekolah. Tiba-tiba rombongan geng Edrik lewat dengan motor masing-masing.
"Icha, lagi ngapain lo? kok belum pulang?" tanya Riana.
"Lagi nungguin angkot, Ri," sahut Icha.
"Bukannya tadi lo sudah dapat uang ganti rugi dari si Raka, ngapain nungguin angkot? naik taxi aja kan lebih enak," ledek Edrik.
"Uang itu untuk belanja bahan-bahan dagangan yang tadi malam lo tumpahin, bukan dipakai untuk ongkos taxi. Lagipula gue ga kaya kalian yang hanya bisanya enak-enak dan ngabisin uang orang tua kalian, gue sudah terbiasa naik angkot dan itu terasa nyaman buat gue," sahut Alisya.
Tidak lama kemudian, sebuah angkot pun berhenti setelah Alisya melambaikan tangannya untuk menghentikan angkotnya.
"Gue pulang duluan, permisi," seru Alisya dan langsung memasuki angkot.
Semuanya tampak melongo dengan ucapan Alisya.
"Wow, cewek yang tangguh dan mandiri," batin Raka yang diam-diam mengagumi sosok Alisya.
"Ayo guys kita pulang," seru Edrik.
Edrik dan teman-temannya pun mulai melajukan motor mereka menuju rumah masing-masing.
🎒
🎒
🎒
🎒
🎒
Hai guys, ayo dong mana dukungannya jangan lupa tekan gambar hati untuk dijadikan favorit dan masukin ke rak buku kalian ya🙏🙏😘😘
Jangan lupa
like
gift
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Angel Hiatus👻👻👻🌑🌑🌑🌚🌚
semoga Ederik cinta Icha
2021-10-16
1
M⃠∂я𝓦⃟֯𝓓🆁🅰🅹🅰Riᷯsͧkᷜyͥ⁴ᵐ❤
wah raka sifatnya kya iki ya🤣🤣🤣
2021-09-17
1
⚘DewPck🌱Sqd🐛🌽🦃⃝⃡ℱ
awas nanti kamu jatuh cinta loh Edrik
Bagus Icha good Girl
2021-09-06
1