Pathetic

“Aku melihatnya ma!”

“Tidak ada yang seperti itu!”

“Ada ma! Ada! Aku melihatnya dengan

mata kepalaku sendiri!”

Suara pintu yang ditutup kasar mengakhiri perdebatan ibu dan anak itu. Rianza mengaku dia telah melihat sosok hantu di depan rumah mereka, dan ibunya tidak percaya dengan hal ini. Rianza berteriak kesal didalam kamarnya.

Setelah berdebat dengan ibunya, Rianza memutuskan untuk tidur, sebelum tidur ia melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tok! Tok! Tok!

Rianza mematikan shower nya, memastikan jika pendengarannya tidak salah. Tapi begitu mematikan shower, suara ketukan itu menghilang. Mengabaikan pikiran negatifnya, Rianza memakai piyamanya lalu keluar dari kamar mandi.

Ia duduk didepan meja riasnya dan menggunakan perawatan yang diperlukannya, disaat ia menggunakan lip balm, suara ketukan itu terdengar kembali.

Tok! Tok! Tok!

“Aku gak mau diganggu ma! Mau tidur!” teriak Rianza. Ia berpikir itu mungkin ibunya yang ingin berbaikan dengannya.

Tok! Tok! Tok!

Rianza dengan kesal bangkit dari duduknya lalu membuka pintu. “Aku gak mau digang…gu,” suara Rianza mengecil ketika tidak mendapati seorangpun didepan kamarnya. Seketika bulu kuduk Rianza berdiri.

“Ma!”

“Ma! Jangan bercanda! Mama!” teriak Rianza. Namun tidak ada sahutan apapun, suasananya sepi, Rianza menoleh ke belakang dan melihat jam sudah di angka 11.

Dengan cepat Rianza menutup pintu kamarnya dan naik ke ranjang tempat tidurnya, ia menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Jantungnya berdetak cepat tidak mau berhenti, Rianza mencoba menenangkan diri.

Srtt! Srttt!

Suara gorden yang ditarik pelan menarik perhatian Rianza, ia membuka sedikit selimutnya lalu menyembulkan kepalanya keluar. Matanya menelisik ke seluruh ruangan, namun nihil, ia tidak melihat apa-apa. Hanya saja gorden yang sedikit terbuka, gorden pintu balkon.

Karena merasa risih, Rianza bangun dan menutup gorden tipis itu. Saat ia menarik gorden, terlihat sekilas ibunya berada di balkon, kamar Rianza dan kamar orangtuanya terhubung dengan balkon.

Rianza membuka pintu balkon, “Ma?” panggil Rianza. Namun ibunya seolah tidak mendengar panggilan Rianza.

Rianza mendekat, ia memerhatikan ibunya yang melihat ke taman rumah mereka, yang berada tidak jauh dari balkon tempat mereka berada sekarang, mata ibunya terpaku ke ujung taman.

Saat Rianza melihat kearah yang sama, ia tidak mendapati ada hal yang salah. Tiba-tiba ibu Rianza menggeleng-gelengkan kepalanya dengan raut muka takut.

“Kenapa ma!” tanya Rianza panik.

Tapi tidak ada respon, ibunya tetap menggeleng-gelengkan kepalanya. Saat Rianza mencoba memegang bahu ibunya, tangannya hanya memegang angin kosong, tidak ada siapapun didepannya, ibunya menghilang.

Deg!

Rianza meneguk ludahnya pelan. Syok dengan apa yang terjadi. Tiba-tiba suara aneh muncul dari sisi kirinya. Dengan cepat Rianza menoleh, dan tidak ada apa-apa.

Namun saat Rianza berbalik, sosok yang ditakutinya berdiri di depannya, berambut panjang dengan mata merah, dengan baju putih kotor dan jangan lupakan luka-luka yang penuh darah segar di sekujur tubuhnya.

“Aaakh!!” teriak Rianza. Ia jatuh terduduk dan memegang erat pagar balkon di belakangnya. Jantungnya seolah akan keluar dari tempatnya.

“Maa!!”

“Mama! Tolong aku mama!”

“Mama!”

“Mama!”

Rianza berteriak sekuat tenaganya, ia menutup matanya tidak ingin melihat sosok itu lagi, ia juga memegang erat pagar balkon. Terus berteriak meminta pertolongan.

“Rianza!”

Rianza menutup telinganya mendengar namanya dipanggil, ia tidak ingin tertipu lagi, semakin memundurkan tubuhnya, mengikis jarak dengan pagar balkon, menempelkan punggungnya ke pagar balkon.

“Rianza!”

“Rianza!” bahunya diguncang-guncang. Seketika mata Rianza terbuka dan matanya bertubrukan dengan mata orang yang sangat dikenalnya.

“Ini beneran mama?” tanyanya takut-takut. Dan ibunya mengangguk. Dengan cepat Rianza memeluk tubuh

didepannya.

Disisi lain sosok yang tadi menyapa Rianza melihat dua orang itu berpelukan dari arah berlawanan. Terdapat senyum sinis di bibirnya.

“I got u.”

By: Staries

Lisa. M

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!