Dea I Love You - Episode 4 (18+)
Oleh Sept
"Nyuruh jaga sikap, tapi nyosor gitu aja sama perempuan lain. Oke! Loe jual, gue beli!" batin Dea.
Dea mengepalkan tangan, sorot matanya tajam menatap Daniel yang sedang melakukan aksi panas dengan seorang wanita.
Cantik sih, lebih tinggi dari pada Dea. Dan dilihat dari belakang saja sudah keluar aura kecantikan wanita itu. Iri? Jealous? Tidak! Dea hanya tidak suka pria itu bermesraan di depan umum.
Dea lantas menoleh ke kanan kiri, memang sepi sih. Pantas suaminya itu menjelma jadi sosok soang. "Ish!" Dea menatap jijik pada dua orang yang masih beradu bibir itu.
Tidak mungkin meneruskan langkah, nanti Daniel menyadari keberadaannya, gadis itu pun putar balik. Dengan terpaksa dia makan di restaurant dalam.
Saat makan malam, ia menyantap makannya dengan gusar. Bayangan Daniel berciuman mesra dengan wanita lain, membuat hatinya cenat-cenut.
Dea tanpa sadar memakan habis semua menu yang ia pesan. Aneh, harusnya ia merasa kenyang. Karena makan sambil marah, makanan itu seolah hanya numpang lewat saja.
"Gara-gara kudanil, nafsu makanku jadi ancur!" gerutu Dea.
Padahal piring di depannya hampir kosong sempurna. Dea bilang nafsu makanya hancur? Barangkali hati Dea yang hancur. Tetap saja ia adalah istri Daniel. Melihat suaminya mencium perempuan lain di depan mata, yang pasti seperti ada duri dalam daging. Menusuk dan terasa sakit. Dea jealous, tapi gengsi untuk mengakuinya.
"Mbak! Lemon juice lagi!" Dea memanggil pelayan.
Wanita dengan seragam hitam putih itu mendekat, matanya melirik dua gelas yang sudah kosong. Mungkin dalam hati ia bertanya-tanya. Ini musyafir dari mana? Kehausan atau lagi kepanasan?
Ya, otak Dea sedang kepanasan. Ia bahkan sepertinya butuh bongkahan balok es yang besar untuk mendingan kepalanya tersebut.
Satu jam kemudian.
Perutnya terasa penuh, bukan karena makanan, melainkan karena bergelas-gelas minuman dingin yang ia minum untuk menyegarkan pikiran. Dea pikir, dengan minum minuman yang segar itu, hatinya bisa dingin. Gadis itu ternyata salah besar.
Kembali ke kamar hotel, masih merasa uring-uringan. Ada sesuatu yang menganjal tepat di dadanya. Membuat ia kesal terus-terusan. Sampai pukul sebelas malam, pria itu juga belum balik ke kamar.
Karena malam semakin larut, Dea pun ketiduran di atas ranjang yang besar itu. Saking nyenyaknya, gadis itu sampai tidak tahu ada seseorang yang masuk ke dalam kamar.
Siapa lagi kalau bukan Daniel. Pria itu melepaskan bajunya, dan langsung berbaring di sebalah Dea.
Pukul tiga, udara terasa dingin, menusuk sampai tulang. AC kamar mungkin terlalu rendah. Ini karena waktu Dea sebelum tidur, ia sempat menurunkan suhu AC di dalam kamar.
Tanpa sadar gadis itu mencari kehangatan di sekitarnya. Tangan Dea memeluk tubuh Daniel. Terasa nyaman dan hangat, dua orang itu malah berakhir tidur sambil berpelukan.
Kring kring kring
Dering ponsel membuat dua orang itu bergerak-gerak di balik selimut.
"Berisik sekali! Angkat telponmu!" ucap Daniel dengan mata yang masih terpejam.
"Nada deringku lagu K-Pop!" timpal Dea, masih sama-sama belum sadar sepenuhnya.
Detik berikutnya.
"AAAAGHHH!"
Dua orang itu menyibak selimut, saling menatap dan berteriak.
"Apa yang kamu lakukan?" Dea langsung memeluk tubuhnya sendiri. Ia panik, jangan-jangan ia sudah dinodai.
"Kenapa kamu ada di sini! Ini bukan tempat tidurmu!"
Dea yang ingat kejadian semalam, buru-buru turun dari ranjang. Najis mugholadho satu ranjang dengan pria itu! Kudanil tukang selingkuh.
"Kamu pikir aku sudi tidur satu ranjang dengan pria sepertimu?" tantang Dea sembari turun dan mencari sendal hotelnya.
"Pria sepertiku?" Daniel menyalak marah, memangnya dia pria seperti apa?
"Lain kali, langsung bawa masuk ke dalam kamar. Kalian bisa melakukan hal gila tanpa ada yang melihat!"
"Apa maksudumu?"
"Tidak usah pura-pura, aku sudah melihat dengan mata kepalaku sendiri. Betapa menjijikkan kalian berdua!"
Deg
Daniel diam sesaat, jangan-jangan Dea melihatnya semalam.
"Apa yang kamu lihat?"
"Dua orang yang menjijikkan!"
"Katakan lagi!"
"Menjijikkan!"
"Berani bicara seperti itu, aku tutup mulutmu Dea!"
"Kamu pikir aku takut?"
Daniel merasa tertantang, pria itu langsung menghampiri Dea.
Karena Daniel berjalan ke arahnya. Dea langsung menoleh ke sembarang arah, mencari cela untuk menghindar.
"Katakan sekali lagi?"
Dea langsung menelan ludah, mana berani ia mengatakan itu sekarang. Dilihatnya Daniel sudah berdiri tegap tepat di depannya. Apalagi pria itu tidak memakai baju atasan. Ah sial, barisan roti sobek itu membuat Dea tambah gelisah.
Tubuh Daniel yang bidang itu, terekspose dengan jelas. Pesona pria itu benar-benar bisa membuat aliran darah jadi berdesir tak karuan.
"Minggir!" Dea mendorong dada yang bidang tersebut. Sekilas, Dea bisa merasakan otot-ototnya yang halus dan kekar itu.
"Katakan, semalam kamu melihat apa?" Daniel mencengkram lengan Dea. Membuat gadis itu tidak bisa ke mana-mana.
"Sesuatu yang sangat menjijikkan!" ulang Dea. Ia marah, karena Daniel mencengkram lengannya dengan kuat.
"Seperti ini?"
Gadis itu langsung terbelalak. Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Diana diana
ach dasar soang
2023-05-27
0
ida wati
🤣🤣🤣
2023-05-24
0
Zamie Assyakur
dea dicium Daniel 🤭🤭
2023-03-20
0