Dea, I Love You (Episode 2) Rate 18+
Oleh Sept
"Gadis model apa? Tidur seperti mayat. Ngebo ... dan lihat. Ya ampun, mengapa dia tidak pakai daleman?" batin Daniel ketika melihat istrinya tidur dengan posisi yang mengusik imunnya.
Daniel, pria tiga puluh tahun itu langsung menelan ludah dengan kasar. Sampai usianya saat ini, menginjak kepala tiga. Pria itu masih perjaka ting-ting. Dan ketika mendapati pemandangan yang meresahkan, Daniel memilih mengambil bedcover.
Tidak mau matanya ternoda, tidak mau imannya juga tergoda. Dia pun sudah punya pacar, tidak mau melakukan hal yang bukan-bukan. Meski Dea adalah istrinya yang sah. Daniel memilih berbalik, dan kembali ke ranjangnya.
"Dia jelek, udik, jorok ... jelek, udik, jorok! Jelek udik dan jorok!" bibir Daniel komat-kamit mengucap mantra, bayangan paha yang tersingkap itu malah berlarian di pelupuk mata pria itu.
"Astaga! Mengapa pikiranku jadi kotor? Dea memang virus! Aku harus cepat-cepat menyingkirkan gadis pilihan Mama itu!" gumam Daniel, matanya melirik ke kaki Dea yang terlihat menjuntai ke bawah.
Dengan cepat ia menggeleng kepalanya, kemudian mengambil selimut. Sembunyi di dalam sana, ia mencoba meredam panas di dalam tubuhnya.
"Sial!"
Mencoba mengalihkan perhatian, otaknya malah terpusat pada Dea. Arghh! Tidak tahan. Daniel langsung ke kamar mandi, menyalakan shower. Ia langsung membiarkan tubuhnya diguyur air. Biar hasratnya yang sempat muncul segera hilang.
Jangan sampai tangannya menyentuh gadis di bawah standard SNI itu. Usaha Daniel perlahan berhasil, panas tubuhnya mulai turun. Jika semula wajahnya juga ikut merasakan sensai yang hangat dan penuh gejolak. Kini pria itu sudah bisa menahan dengan sempurna.
Melihat Dea, bahkan sudah tidak ada efek sampingnya sama sekali. Daniel bersyukur, mungkin itu hanya hasrat sesaat.
Saat berdiri di depan cermin, lewat pantulan kaca, Daniel melihat pergerakan Dea.
"Malas sekali, wanita model apa jam delapan baru bangun?" cibir Daniel. Pria itu sudah terlihat rapi, wangi, maskulin dan tentunya membuat hati kaum hawa bisa berdesir meski hanya sekali tatap.
Dea yang mendengar sarapan kata berupa omelan, hanya menguap dengan lebar. Mulutnya terbuka, sengaja tidak ia tutupi. Dan hal itu menambah rasa ilfeel pada pria yang memandang dirinya.
"Mahluk apa yang aku nikahin ini?" batin Daniel.
"Mandi sana!"
"Enak aja, aku tadi udah mandi tau!" balas Dea.
"Hey! Kau bahkan tidur lagi! Sana mandi, aku tidak mau dekat-dekat dengan orang jorok!"
"Ish!" Dea mendesis kesal, diliriknya Daniel yang sudah terlihat rapi. Kemudian ia menatap pada dirinya sendiri. Benar-benar bumi dan langit.
"Ambilkan koperku!"
"Aku? Enak saja. Aku bukan asisten pribadimu," tolak Daniel dengan keras.
"Kamu mau aku ke sana ke mari memakai handuk ini?"
"Terserah! Satu lagi, panggil aku yang sopan. Jangan sampai Mama mengira aku tidak mengajarimu!"
Dea mengerutkan dahi, bibirnya mengerucut. "Kamu mau aku panggil apa? Suamiku? Honey Bunny Sweety? Ish ... ogah!"
Daniel langsung melotot, pria itu pun berjalan ke arah sofa dan mendekati Dea. Pria itu setengah menunduk, kemudian menyentil dahi Dea.
"Aauh!" Dea langsung mengadu, tangannya spontan memegangi dahi.
"Jangan main KDRT, aku bisa laporin nanti!" ucap Dea masih sambil mengusap dahinya.
Daniel hanya bisa berkacak pinggang, kemudian menghela napas dalam-dalam, ia pun menatap remeh pada Dea.
"Itu hukuman kecil untuk anak nakal sepertimu!"
"Anak nakal? Anak? Hey Tuan sombong, aku bahkan bisa membuatkan anak untukmu!" ujar Dea, ia tidak suka dipanggil anak.
Sedangkan Daniel, pria itu mendengus kesal. "Hihhh ...!" Ia bergidik ngeri. Amit-amit membuat anak bersama Dea. Membayangkan saja ia tidak pernah, tiba-tiba ia menggeleng kepalanya keras-keras.
"Jangan harap!" cetusnya kemudian.
"Jangan sampai kamu mengigit lidahmu sendiri!"
"Mimpi kamu Dea!!! Mimpi!" Daniel mengatakan penuh keyakinan, ia tidak akan menyentuh gadis itu sampai kapan pun, meski seujung kuku. Bila hanya ada satu wanita yang tersisa di dunia ini, lebih baik ia jadi perjaka karatan.
Mendengar kata-kata Daniel, Dea malah tersenyum di dalam hati. Kebetulan sekali bila Daniel tak bernafsu pada dirinya. Sebab ia juga sangat membenci pria itu.
Ingin menguji, apakah betul Daniel tidak akan tergiur dengan bodinya yang pas-pasan. Dea pun bangkit dari duduknya, ia membuang bedcover yang semula menutupi tubuhnya.
Dengan sengaja ia berjalan melewati Daniel, mengambil air mineral di dalam kulkas. Tanpa menuang ke dalam gelas, Dea langsung menengak sampai habis.
Dea jahil sekali, gadis itu dengan sengaja minum dengan gaya seksi.
"Sedang apa dia itu?" batin Daniel sambil mengeryitkan dahi.
"Hey ... kau sedang apa! Mandi sana!" sentak Daniel saat Dea menatapnya. Daniel gusar karena dilihatnya Dea memberikan sebuah tatapan seperti cacing yang kepanasan.
Sambil berjalan menuju kamar mandi, Dea terkekeh. Ia menertawakan aksinya barusan. "Ya ampun Dea, kau sama gilanya dengannya!" gumam Dea sambil menutup pintu kamar mandi.
Beberapa saat kemudian.
Dea keluar dengan rambut basah, masih menggunakan handuk kimono.
"Ini kopermu!" Daniel mendorong koper Dea yang barusan dikirim oleh pelayan hotel.
"Terima kasih! Bisa keluar sebentar? Aku mau ganti baju!"
"Jangan perintah-perintah! Ganti di kamar mandi sana!"
Masih ingin memastikan bahwa Daniel tidak tergiur pada dirinya, dengan sengaja Dea berbalik kemudian melepas handuk yang semula membungkus tubuhnya.
"Ish ... Dea! Pakai handukmu lagi!" teriak Daniel sambil menutupi matanya dengan tangan. Namun dasar pria, ia masih sempat-sempatnya mengintip lewat sela jari-jarinya.
"Sial!" umpat Daniel. Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Aluh Alvrida
Aku tertawa..Kusuka..Kusuka ceritax...🤣🤣🤣🤣🤣
2025-03-21
0
komalia komalia
lucu banget hahaha
2024-02-27
0
Diana diana
okeh , aku tungguin d mana episod saat kamu ketagihan c Dea . .
2023-05-27
0