Dea I Love You
Dea, I Love You
Oleh Sept
"Saya terima nikah dan kawinnya Dea Kanaya binti Rudi Askoro dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."
Seketika kata sah mengema di dalam ruangan yang dipenuhi tamu undangan. Bila diperhatikan dengan seksama, tidak ada raut kebahagiaan pada pasangan baru tersebut.
Terutama Daniel, ia sangat menentang pernikahan ini. Kalau saja bukan karena mamanya yang mendesak dengan gigih, ia lebih baik memilih kabur ke luar negeri. Menikahi Dea yang terpaut 10 tahun dan betapa Dea bukan tipikal wanita ideal, membuat Daniel ingin melenyapkan saja Dea dari muka bumi ini.
Ini adalah takdir yang seperti lelucon bagi pria seperti Daniel Mahendra. Seorang CEO dipaksa menikah dengan gadis jelek dan enggak banget. Sungguh, mamanya benar-benar ingin menyiksa Daniel secara perlahan.
Tunggu saja, Daniel akan membuat Dea menyesal karena menikah dengannya. Bila Dea menolak, ia pasti bisa bebas dari penjara pernikahan yang memuakkan ini. Sayang, gadis bodoh dan jelek itu malah menerima perjodohan ini. Sial! Benar-benar nasib sial bagi seorang pria keren, tampan dan menawan seperti Daniel.
Hotel Nakula Presidential Suit
BUGH
"Kau tidur di sofa!" Daniel melempar sebuah bantal tepat ke muka Dea.
Gadis itu melotot tajam ke arah Daniel, pria yang baru beberapa saat lalu jadi suaminya.
"Cowok sialan!" batin Dea sambil meremas bantal yang ada dalam pelukannya.
"Kenapa berdiri saja? Nggak terima?" Daniel melotot balik kepada Dea. Berani-beraninya gadis itu menatapnya dengan tajam. Ia pikir siapa dirinya?
Tidak mau berdebat, lagian ini malam pertama mereka. Sangat lucu bila Dea kabur dari hotel, dengan menghela napas panjang. Dea memilih merebahkan tubuhnya di atas sofa panjang warna maroon itu.
"Hey! Jorok sekali ... bersihkan dulu make up yang menempel pada wajahmu!" teriak Daniel yang melihat Dea langsung bersiap tidur.
"Tolong jangan ganggu! Aku lelah!"
Daniel menatap tak percaya, "Hey! Wajahmu bisa rusak!"
"Apa pedulimu! Bisa tidak jangan ganggu!" bentak Dea.
"Gila! Bisa teriak juga nih bocah." Gumam Daniel kemudian berjalan mendekati Dea.
"Hey anak kecil! Aku bicara demi kebaikanmu. Lihat betapa tebal bedak yang kau pakai untuk menutupi lubang jerawatmu!" Daniel menatap jijik pada wajah istrinya sendiri.
"Ya Tuhan! Kau cerewet sekali!" keluh Dea karena suara Daniel yang begitu berisik di telinganya.
"Kau ... kau ... panggil yang sopan! Dan lagi aku adalah suamimu!"
"Astaga! Aku hampir lupa, telah menikah dengan pria tua dan cerewet sepertimu!"
"Itulah pentingnya memilih pendamping hidup yang berpendidikan!" Daniel berkacak pinggang, menatap remeh pada Dea. Ia merasa ini benar-benar pernikahan yang salah. Menikahi Dea yang masih duduk di bangku kuliah. Gadis jelek dengan attitude yang di bawah rata-rata bagi seorang Daniel. Membuat ia ingin cepat-cepat menceraikan istri kecilnya itu. Sayang, itu semua bagai mimpi.
Janjinya pada sang Mama membuat Daniel harus bertahan menikah dengan Dea. Setidaknya sampai gadis itu lulus kuliah.
"Ya Tuhan!" Tiba-tiba pria itu memegangi kepalanya yang terasa pusing, ia menghitung kapan Dea akan lulus. Bila berjalan lancar 2 tahun lagi, itu adalah waktu yang sangat lama.
Sedangkan Dara, kekasihnya tahun depan akan pulang ke Indonesia. Sial! Benar-benar sialan sekali. Daniel mengacak-acak rambutnya, terlihat sekali kalau ia nampak begitu prustasi.
Tengah malam, Daniel yang sudah tidur tiba-tiba terbangun karena suara dengkuran Dea.
"Ya ampun ... anak itu!" Daniel meraih bantal. Ia tidur tengkurap sambil bantal menutupi kepalanya. Tapi, semakin ia mencoba memejamkan mata kembali, suara dengkuran Dea makin nyaring.
Kesal, Daniel turun dari ranjang. Pria itu berjalan mendekati sofa dengan perasaan gusar.
"Bangun! Tidurlah dengan sedikit tenang!" Daniel menyentuh pundak Dea menggunakan remote AC. Aneh, seperti kebo. Gadis itu tidak mau bangun, malah mendengur semakin kencang.
"DEA!" teriak Daniel dengan kencang di telinga gadis tersebut.
Kontan saja, tubuh Dea langsung tersentak. Gadis muda itu terhenyak kaget bukan main karena Daniel berteriak tepat di telinganya.
"Astaga!" Dea memegangi dadanya. Jantungnya hampir copot.
"Lo mau jadi duda ya? Dengan ngebunuh gue kayak gini?"
"Ish! Ngomong sama siapa kamu itu? Elo ... elo .... gue ... gue!" Daniel tidak terima, Dea harus bersikap sopan pada dirinya. Sedangkan dia sendiri? Dia bebas melakukan apa saja.
"Pikir-pikir dong mau ngagetin orang!" Dea masih tidak terima.
"Makanya, kalau tidur jangan mendengkur!" Daniel berjongkok, kemudian menyentil dahi Dea.
"Aihs ... !" Dea meringis, mengusap dahinya yang terasa panas.
Melihat Dea yang masih mengosok dahinya, Daniel pun berbalik. Sambil bibirnya mengulas senyum.
"Ini baru permulaan, Kita lihat nanti. Sebentar lagi kamu akan menangis dan memintai cerai." batin Daniel sembari merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang luas dan empuk. Namun sayang, ia tidak mau membaginya dengan Dea.
Pagi harinya, ponsel yang terus berdering membuat Daniel bangun dari tidurnya. "Jam berapa ini?" Ia menatap jam yang menempel pada dinding. Baru jam lima, tapi suara berisik di kamar mandi membuat ia memutar bola matanya dan nampak berpikir.
"Apa dia sudah bangun?" Pria itu mencoba mencari tahu keberadaan Dea, istri kecilnya. Tapi tidak ada di mana-mana.
Dari gemricik air dari kamar mandi, ia menduga, pasti Dea sedang mandi.
"Baguslah! Gadis itu bahkan semalam tidur dengan make up full!" pikirnya.
Ceklek
Buru-buru Danie langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang, pria itu dengan liciknya pura-pura tidur.
Dea berjalan menuju sofa, ia menghela napas dalam-dalam. Tas kopernya tidak ada, dan bodohnya lagi, ia malah baru menyadarinya. Alhasil, ia masih menggunakan handuk model kimono. Menunggu sampai seseorang mengambilkan koper miliknya. Tapi siapa? Ia lantas melirik ke atas ranjang. "Ah ... lupakan!" Dea malah mendesi kesal saat melihat ke arah Daniel.
Gara-gara pria itu, kini tubuhnya terasa sakit semua. Tidur semalaman di sofa, membuat otot-ototnya terasa kaku dan badannya jadi sakit semua. Dea kini terlihat bingung, mau ngapain lagi? Hari masih gelap, karena tidak tahu harus apa. Akhirnya ia pun merebahkan tubuhnya di sofa lagi. Gadis itu malah kembali tertidur, sama seperti semalam. Ia mendengkur, namun dengkuran Dea kini terdengar lebih lembut dan berirama.
Daniel yang sejak tadi pura-pura tidur, kini dengan perlahan ia turun dari ranjang. Diliriknya Dea yang sudah kembali tidur pulas.
"Ya ampun, ngebo banget nih bocah!" Daniel berdiri di samping sofa dengan berkacak pinggang bagai seorang bos besar.
"Bisa-bisanya tidur hanya memakai handuk? Ish!" gumamnya.
Baru juga akan berbalik, tiba-tiba Dea bergerak. Sebelah kaki gadis itu menjuntai ke lantai, membuat handuk kimono yang dikenakan sedikit tersingkap.
"Astaga!"
Daniel tetaplah seorang pria. Pria yang jiwanya bisa goyah bila mendapati pemandangan yang menggoda iman. Bersambung.
Yang belum kenalan sama penulis Dea, I Love You, cuss ke Instagram ya : Sept_September2020
Baca juga novel Sept yang lain
Dinikahi Milyader
suami Satu Malam
Dipaksa Menikah
Wanita Pilihan CEO
Dea I love you
Kanina Yang Ternoda
cinta yang terbelah
menikahi pria dewasa
Pernikahan Tanpa rasa
The Lost Mafia Boy
Menikahi pria Cacat
suamiku Pria Tulen
dokter Asha and KOMPOL Bimasena
crazy Rich
KEKASIH BAYARAN
selengkapnya kalian bisa klik profile Sept
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
komalia komalia
lanjut lagi
2024-02-27
0
Wo Lee Meyce
aku hdir lgi thor,,pantau dulu ya
2023-12-16
0
fantasiku49
bgs, jgn lupa mampir diceritaku
2023-09-03
0