Chapter 20. Di culik

********

Pagi harinya sesuai yang Rian janjikan. Ia akan mengajak Velia dan Zafrina jalan-jalan. Gadis kecil itu tampak senang karena akan diajak berjalan-jalan ke kebun binatang.

"Ayo mami, kenapa mami lemas? apa mami sakit?" tanya Zafrina melihat wajah Velia yang sedikit pucat.

"Tidak sayang, mami baik-baik saja." Kata Velia, sejak semalam ia merasa perutnya tak nyaman. Karena telat makan membuat sakitnya kambuh.

Rian merangkul bahu Velia, dan menatap wajah gadis itu yang sedikit pucat. Ada rasa cemas di wajah pria itu.

"Apa kita batalkan saja baby? kau terlihat pucat." Kata Rian.

"Tidak sayang, jangan kecewakan putrimu." Ujar Velia mengusap lengan Rian. Rian membalas membelai wajah Velia. Ia bersyukur Velia mau menerima Zafrina sebagai putri sambungnya.

.

.

.

Sesampainya di kebun binatang, Zafrina mengajak Velia ke kubah yang berisi ribuan spesies burung. Matanya tampak berbinar, ia terus mengandeng tangan ibu sambungnya.

Velia sesekali menyeka keringat dingin yang mulai membasahi keningnya. Sejak terbangun pagi tadi. Ia kembali merasa tak nyaman dengan perutnya.

Namun Velia tak ingin merusak kebahagiaan Zafrina. Dan membuat Rian merasa bersalah.

Rian terus mengamati gerak gerik Velia lewat ekor matanya. Jujur dia begitu mencemaskan kondisi Velia.

"Sayang, bisakah kita istirahat dulu." Ujar Rian seraya berjongkok menyamakan tingginya dengan Zafrina.

"Kenapa memangnya papi?" tanya Zafrina matanya masih asik melihat berbagai burung yang ada dihadapannya.

"Mami Veli tidak boleh terlalu lelah. Nanti kalo mami Veli sakit bagaimana?"

"Sayang, aku beneran ga apa-apa." Kata Velia.

"Jangan katakan seperti itu jika tubuhmu saja mengatakan yang sebaliknya. Jika terjadi sesuatu padamu aku akan merasa bersalah telah membawamu kemari." Kata Rian lembut. Akhirnya Zafrina mau untuk berhenti sebentar di sebuah cafetaria.

Rian menyodorkan air mineral pada Velia dan menyerahkan obat yang semalam Veli konsumsi.

"Minum ini dulu. Setidaknya ini akan mengurangi rasa tidak nyaman di perutmu."

Veli tersenyum, lalu menerima obat dan air mineral itu.

"Terimakasih sayang." Kata Velia.

.

.

.

Mereka kembali berpetualang menjelajahi tempat demi tempat hanya untuk memuaskan Zafrina. Gadis itu tertidur dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

Velia mengusap lembut wajah Zafrina yang bersandar di pundak Rian yang kokoh.

"Kita antar pulang Zafrina dulu, Setelah ini kita ke rumah sakit untuk memastikan keadaanmu." Kata Rian.

"Tidak perlu sayang, aku sudah merasa lebih baik." Kata Velia.

"Tidak ada bantahan baby." Jawab Rian final tak ingin di sanggah.

.

.

.

David terus mengintai kemana Rian pergi membawa gadisnya. dirinya masih belum menerima keputusan Velia untuk menikah. Pasti Rian mengancam Velia dengan memakai kelemahan gadis itu.

David mengepalkan tangannya saat melihat Velia mengandeng seorang anak perempuan. Sial ternyata pria itu sudah memiliki anak. Pasti Rian memanfaatkan putrinya untuk menarik perhatian Velia. Secara Velia sangat menyukai anak-anak.

David mengernyitkan alisnya saat mobil Rian berhenti di rumah sakit. Pria itu tampak memeluk Velia dengan erat. Dan David benar-benar tak menyukainya. Dia menutup kepalanya dengan topi dan memakai kacamata hitam juga masker. Dia duduk di belakang kursi tunggu Velia, memperhatikan gerak gerik gadis pujaan hatinya. Rian dan Velia duduk kembali menunggu antrian yang sedikit panjang. David benar-benar butuh satu kesempatan untuk membawa Veli pergi dari sisi Rian.

.

.

.

Disaat David begitu berharap, Velia berkata pada Rian jika dirinya perlu ke toilet. Kesempatan itu tak di sia-siakan oleh David dirinya langsung mengikuti Velia.

Velia tak sadar jika dari tadi dirinya diikuti oleh David. Pria itu melihat di sekeliling yang terlihat lengang. David mengambil wearpack petugas kebersihan. Dia langsung melepas jaketnya dan memakai wearpack tersebut.

Penyamaran yang sempurna. Ia memasukkan kacamatanya dan menurunkan topinya. Saat Velia keluar dari kamar mandi David langsung memukul tengkuk Velia hingga jatuh pingsan. Ia mencari sesuatu untuk membawa Velia.

Ia memakaikan jaket ke tubuh Velia. Ia sedang berpikir keras untuk membawa gadis itu. Ia melihat tempat sampah medis yang begitu besar dan kosong. Ia memasukkan Velia disana dan melindungi kepala Velia dengan kain bersih.

David membawa Velia lewat belakang agar Rian tak mengetahuinya. Sesampainya di mobil David mengeluarkan tubuh Velia, dan memasukkannya kedalam mobil.

.

.

.

Rian yang cemas karena Veli tak kunjung kembali berniat menyusulnya ke toilet. Ia meminta tolong seorang perawat yang kebetulan lewat untuk mengecek kedalam. Karena tidak mungkin jika Rian sendiri yang mengeceknya, Namun perawat mengatakan jika di dalam kamar mandi kosong tak ada siapapun.

Mendadak perasaan Rian tak enak, Ia langsung menghubungi Joe Asistennya, Bukannya tanpa alasan Rian melakukannya. Karena bagaimanapun dia dulu pernah bergelut di dunia bawah, untuk memberantas penghianat yang ada di perusahaannya. Dia memiliki tim peretas yang handal termasuk Joe sang asisten.

Rian yakin ada yang membawa pergi Velia. Karena gadis itu tak mungkin kabur darinya karena kondisinya saja masih belum membaik.

Rian melajukan mobilnya menuju apartemen Joe. Ponsel Rian berdering, ia melihat nama si pemanggil lalu Rian segera menepikan mobilnya.

"Bagaimana Joe?"

"Nona Veli dibawa seorang pria menaiki mobil. Sepertinya nona dalam keadaan pingsan. Dari tampilan beberapa CCTv merekam nona sebelumnya dimasukkan kedalam tempat sampah medis. Dan pria itu membawanya keluar lewat pintu barat. Dia meninggal rumah sakit 30 menit yang lalu tuan." Tutur Joe.

"Awasi terus pergerakannya dan segera hubungi aku." Rian mematikan sambungannya. Dia tak mungkin pulang sekarang, atau Zafrina akan menangis mencari Velia.

Tangan Rian terkepal beraninya orang itu menculik Veli. Tapi siapa orang itu? apakah David? batin Rian.

Rian mengotak atik ponselnya. Ia menghubungi nomor Gerry.

"Halo ada apa kau menghubungiku?" tanya Gerry ketus. Ini hari Minggu harinya bersama istri dan anaknya dan ia tak ingin di ganggu siapapun.

"Tolong kau jemput Zafrina di rumah ibuku " Kata Rian.

"Memangnya kenapa aku harus menjemputnya?" tanya Gerry bingung, bukankah Rian menginginkan Zafrina tinggal di tempatnya. Tapi sekarang kenapa ia ingin dirinya menjemput Zafrina.

"Istriku diculik b*jing*n. Aku tak ingin Zafrina tau. Dia akan terus menanyakan keberadaan Veli."

"Ck .. apa kau perlu bantuan?" tawar Gerry.

"Tidak perlu aku bisa mengurusnya sendiri. Cukup kau jemput saja Zafrina. Beri dia alasan apapun agar dia mau ikut denganmu." Ujar Rian.

"Apa kau yakin tidak perlu bantuanku?" Gerry kembali bertanya.

"Kau mencari istrimu kabur waktu itu saja butuh waktu 5 bulan lebih. Apa yang bisa kau tawarkan padaku sekarang?" Ejek Rian.

"Ck .. menyebalkan. Ya sudah carilah sendiri istrimu itu. Aku akan urus Zafrina untukmu. Lagipula dari kemarin istriku ingin bertemu dengannya." Gerry mematikan sambungan teleponnya dengan geram.

⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅

Jangan lupa like, komen dan Vote ya.

Terpopuler

Comments

Nur Bahagia

Nur Bahagia

betulll 🤭

2024-09-20

0

Femmy Femmy

Femmy Femmy

kenapa sih selalu penculikannya dikamar mandi??dan kenapa kalau viela sakit kok Rian malah g ikutin ke Toilet setidaknya menunggu diluar🤦

2024-08-01

0

ira

ira

s David ini cari mati aja😤😤😤 s Gerry kalah telak 🤣🤣🤣

2024-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Awalan
2 chapter 2 Kabur Kemana?
3 Chapter 3 Dinikahkan
4 Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5 Chapter 5 Suami Velia
6 Chapter 6 Hadiah
7 Chapter 7 Itu Papi Ina
8 Chapter 8 Otak kotor
9 Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10 Chapter 10 Papi awas ya!
11 Chapter 11 Adik Bayi
12 Chapter 12 Manis Sekali
13 Chapter 13 Mimpi Mesum
14 Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15 Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16 Chapter 16. Kau apakan aku?
17 Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18 Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19 Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20 Chapter 20. Di culik
21 Chapter 21. Pingsan
22 Chapter 22. Sadar
23 Chapter 23. Amnesia?
24 Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25 Chapter 25. Berharganya Dirimu
26 Chapter 26. Papa kenapa?
27 Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28 Chapter 28. Aku Lelah
29 Chapter 29. Aku Ikut
30 Chapter 30. Istanaku
31 Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32 Chapter 32. Siapa Juna?
33 Chapter 33. Pinter kebangetan
34 Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35 Chapter 35. Aku Minta Maaf
36 Chapter 36. Tes
37 Chapter 37. Dina dan Joe
38 Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39 Chapter 39. Jadi Pelakor
40 Chapter 40. Aku Mau Kamu
41 Chapter 41. Nasi Lemak
42 Chapter 42. Cemburu?
43 Chapter 43. Ngidam Bakso
44 Chapter 44. Ayo Pulang
45 Chapter 45. Pergi
46 Chapter 46. I love you Papi
47 Chapter 47. Tidurlah
48 Chapter 48. Tidak Semua Pria
49 Chapter 49. Stevi mencari David
50 Chapter 50. Hei David Gila
51 Chapter 51. Dasar Bucin
52 Chapter 52. Aku baik-baik saja
53 Chapter 53. Mau Liburan
54 Chapter 54. Ingin mengerjai
55 Chapter 55. Rencana Rian
56 Chapter 56. Takut?
57 Chapter 57. Menikahlah Denganku
58 Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59 Chapter 59. Berterima kasih
60 Chapter 60. Meringkus Jeremy
61 Chapter 61. Dina Cemas
62 Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63 Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64 Chapter 64. Jangan Marah
65 Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66 Chapter 66. Menantuku
67 Chapter 67. Dendam Stevi
68 Chapter 68. Kabar
69 Chapter 69. Aku Takut
70 Chapter 70. Jangan Kasar
71 Chapter 71. Dimana Aku?
72 Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73 Chapter 73. Pilihan Stevie
74 Chapter 74. Kita Suami Istri
75 Chapter 75. Batu Sandungan
76 Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77 Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78 Chapter 78. Suaramu Merdu
79 Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80 Chapter 80 Mendapat Balasan
81 Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82 Chapter 82. Apakah Berat?
83 Chapter 83.
84 Chapter 84. Fitting
85 Chapter 85. Happy End
86 Extra part 1
87 Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88 Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89 Extra part 4. Zafrina Cemburu
90 Extra Part. Welcome Home
91 Final Part. Happy end
92 Pengumuman Karya Baru
93 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 Awalan
2
chapter 2 Kabur Kemana?
3
Chapter 3 Dinikahkan
4
Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5
Chapter 5 Suami Velia
6
Chapter 6 Hadiah
7
Chapter 7 Itu Papi Ina
8
Chapter 8 Otak kotor
9
Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10
Chapter 10 Papi awas ya!
11
Chapter 11 Adik Bayi
12
Chapter 12 Manis Sekali
13
Chapter 13 Mimpi Mesum
14
Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15
Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16
Chapter 16. Kau apakan aku?
17
Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18
Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19
Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20
Chapter 20. Di culik
21
Chapter 21. Pingsan
22
Chapter 22. Sadar
23
Chapter 23. Amnesia?
24
Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25
Chapter 25. Berharganya Dirimu
26
Chapter 26. Papa kenapa?
27
Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28
Chapter 28. Aku Lelah
29
Chapter 29. Aku Ikut
30
Chapter 30. Istanaku
31
Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32
Chapter 32. Siapa Juna?
33
Chapter 33. Pinter kebangetan
34
Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35
Chapter 35. Aku Minta Maaf
36
Chapter 36. Tes
37
Chapter 37. Dina dan Joe
38
Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39
Chapter 39. Jadi Pelakor
40
Chapter 40. Aku Mau Kamu
41
Chapter 41. Nasi Lemak
42
Chapter 42. Cemburu?
43
Chapter 43. Ngidam Bakso
44
Chapter 44. Ayo Pulang
45
Chapter 45. Pergi
46
Chapter 46. I love you Papi
47
Chapter 47. Tidurlah
48
Chapter 48. Tidak Semua Pria
49
Chapter 49. Stevi mencari David
50
Chapter 50. Hei David Gila
51
Chapter 51. Dasar Bucin
52
Chapter 52. Aku baik-baik saja
53
Chapter 53. Mau Liburan
54
Chapter 54. Ingin mengerjai
55
Chapter 55. Rencana Rian
56
Chapter 56. Takut?
57
Chapter 57. Menikahlah Denganku
58
Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59
Chapter 59. Berterima kasih
60
Chapter 60. Meringkus Jeremy
61
Chapter 61. Dina Cemas
62
Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63
Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64
Chapter 64. Jangan Marah
65
Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66
Chapter 66. Menantuku
67
Chapter 67. Dendam Stevi
68
Chapter 68. Kabar
69
Chapter 69. Aku Takut
70
Chapter 70. Jangan Kasar
71
Chapter 71. Dimana Aku?
72
Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73
Chapter 73. Pilihan Stevie
74
Chapter 74. Kita Suami Istri
75
Chapter 75. Batu Sandungan
76
Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77
Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78
Chapter 78. Suaramu Merdu
79
Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80
Chapter 80 Mendapat Balasan
81
Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82
Chapter 82. Apakah Berat?
83
Chapter 83.
84
Chapter 84. Fitting
85
Chapter 85. Happy End
86
Extra part 1
87
Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88
Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89
Extra part 4. Zafrina Cemburu
90
Extra Part. Welcome Home
91
Final Part. Happy end
92
Pengumuman Karya Baru
93
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!