Chapter 16. Kau apakan aku?

*******

Rada hareudang, yang belum cukup umur tolong menepi. Ok!!

Rian menghubungi Daniel, ayah Velia. Baru dering pertama panggilannya langsung tersambung.

"Halo tuan Rian." Suara Daniel yang berat dan tegas terdengar menyapa.

"Sekarang aku adalah menantumu tuan. Panggil saja namaku tanpa embel-embel apapun." Ujar Rian.

"Baiklah aku tidak akan sungkan lagi Rian. Dan jika kau menginginkan seperti itu maka kau pun jangan ragu memanggilku papa seperti yang Veli lakukan." Jawab tuan Daniel.

"Jika begitu aku juga tidak akan sungkan lagi." Jawab Rian.

Beberapa saat keduanya terlibat perbincangan serius. Sampai Rian tak menyadari kehadiran Velia.

"Kau berbicara dengan siapa?" tanya Velia penasaran. Rian menarik tubuh Velia agar gadis itu duduk diatas pangkuannya. Velia memekik terkejut. Rian tersenyum lalu membelai rambut Velia dan menunjukan nama yang tertera di ponselnya. Velia tersenyum kecut.

Daniel mendengar suara putrinya yang sangat dirindukannya. Ada rasa lega gadis itu baik-baik saja.

"Kau ingin berbicara dengan ayahmu?" tanya Rian lembut pada Velia, Daniel masih bisa mendengar suara menantunya. Tapi ia tak mendengar lagi suara putrinya.

Velia menggeleng. Ia menatap wajah Rian yang tak pernah hilang pesonanya.

"Baiklah papa mertua, nanti aku akan menghubungi mu lagi." Kata Rian, mematikan sambungan teleponnya.

Ia meletakkan ponselnya dan membelai wajah Velia. "Apa kau ingin melanjutkan pertempuran tadi siang?" tanya Rian seraya tersenyum lembut pada Velia. Wajah Velia memerah namun tak urung dia mengangguk dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Rian. Lagi-lagi Rian tersenyum ia membaringkan Velia diatas sofa.

"A-apa kita akan melakukannya disini?" tanya Velia dengan jantung yang berdebar. Rian hanya tersenyum, dan terus membelai wajah Velia. Tadi dia sudah mengunci seluruh pintu dan memastikan jendela mereka tertutup dengan baik. Karena Rian akan menghabisi Velia malam ini. Dia akan membuat gadis itu menjerit dan berteriak dibawah kendalinya.

Rian mencium seluruh wajah Velia. Hingga Velia memilih memejamkan mata karena malu. Bibir Rian terus turun menyusuri leher Velia yang jenjang, menghis*p dan memberi gigitan kecil hingga Velia tak dapat menahan desahannya. Suara desahan Velia mampu menggetarkan hati Rian. Semangatnya semakin berkobar, jemari Rian mulai menyingkap piyama Velia. Tangannya meremas dua squishy Velia yang lembut dan halus. Rian memilin ujung squishy dan mulai menjil*ti dan menghis*pnya. Velia merintih lirih saat lidah hangat Rian menyapu kedua squishy nya.

Velia meremas rambut Rian, sentuhan-sentuhan Rian membuat tubuhnya menegang, Velia benar-benar terbuai tanpa disadari olehnya seluruh kain yang melekat di tubuhnya sudah ditanggalkan oleh Rian. Rian duduk diantara kedua kaki Velia. Ia mulai mendesakkan pusakanya menembus inti tubuh Velia yang terasa hangat. Rian mengangkat kedua kaki Velia dan menaruhnya di bahunya.

"Aah .." Desah Velia, Rian mulai bergerak teratur dan sangat lembut. Velia merasa Rian benar-benar memanjakan dirinya. Velia menggigit bibir bawahnya saat matanya terbuka menatap wajah Rian yang begitu mempesona. Apakah dirinya sudah jatuh hati dengan suaminya ini? batin Velia, Rian menatap mata Velia, senyum manisnya terukir dibibir Rian yang seksi. Gerakan Rian semakin cepat seiring cengkeraman inti tubuh Velia yang mulai menjerat pusakanya.

"Lebih cepat lagi sayang .." Kata Velia. Hati Rian seakan diterbangkan oleh jutaan kupu-kupu mendengar Velia memanggilnya sayang.

Rian semakin mempercepat gerakannya dan tak lama dia mengerang bersamaan tubuh Veli yang menegang. Kaki Velia membelit pinggang Rian.

Tubuh Rian terkulai diatas tubuh Velia namun ia tak ada niatan melepaskan pusakanya yang masih tertanam di inti tubuh Velia. Kedua tangan Rian bertumpu pada sisi kepala Velia untuk menahan bobot tubuhnya.

Keduanya masih saling mengatur nafas. Velia menatap mata Rian dalam.

"Kau apakan aku? Apa kau memakai sihir untuk menjeratku?" Tanya Velia -- Kenapa sulit sekali untuk menjauh dari pesonamu. Semakin aku berusaha menampik keberadaanmu semakin aku terbenam dalam rasa penasaranku. Apa yang kau pakai?" Velia terus berbicara sambil membelai wajah Rian yang berpeluh.

Rian tersenyum mendengar ucapan Velia, rasa-rasanya gadis itu seolah sedang mengungkapkan perasaannya.

"Aku tidak pernah memakai apapun. Sihir atau yang lainnya. Aku hanya menggunakan hatiku untuk menjeratmu."

"Kau bohong .." Kata Velia masih menatap lekat manik mata Rian.

"Aku tidak berbohong sayang, semua akan tampak menyenangkan jika kita memberikan sesuatu dengan ketulusan."

Velia menangkup wajah Rian lalu perlahan Velia memagut bibir pria blasteran yang kini berstatus suaminya. Rian memejamkan matanya sesaat merasakan kehangatan dalam ciuman Velia. Semoga saja hubungan mereka bisa semakin baik agar Zafrina segera mendapatkan apa yang ia mau.

Rian membalas pagutan Velia. Tubuh bagian bawahnya menegang hebat. Velia dapat merasakan perubahan pusaka Rian yang membesar. Perlahan tetapi pasti Rian menggulingkan badannya hingga tubuh Velia ada diatasnya. Wajah Velia memerah.

"A-apa yang kau mau." Semburat merah di wajah Velia semakin menyebar hingga ke telinga.

"Aku ingin kau juga bisa menguasai pertempuran kita sayang." bisik Rian. Velia mulai bergerak sesuai nalurinya. Rian benar-benar menikmati permainan Velia hingga tubuh Velia kembali menegang. Rian merubah posisinya lagi. Kini Velia ada dibawah kendalinya ia bergerak dengan tempo yang cepat gerakan Rian menciptakan suara yang memenuhi seluruh ruangan. Tubuh Velia terhentak-hentak. Ia kembali mengerang saat terjangan rasa nikmat itu kembali melanda inti tubuhnya, dan denyutan di inti tubuh Veli seakan mengajak Rian untuk menyelesaikan pertempuran itu. Keduanya terengah-engah namun senyum samar tergambar dibibir keduanya.

Rian mengangkat tubuh Velia kedalam kamar, ia membawa Velia masuk ke kamar mandi. Rian mendudukkan Velia diatas kloset. Ia mengisi bathtub dengan air hangat karena sudah terlalu larut. Velia memperhatikan semua yang Rian lakukan tanpa kecuali. Bagaimana bisa ada pria semanis ini memperlakukan wanitanya.

Rian kembali mengangkat tubuh Velia dan memasukkannya kedalam bathtub. Ia pun ikut menyusul masuk. Rian membiarkan Velia bersandar di dadanya. Mata gadis itu terpejam. Ia sungguh sangat lelah. Namun juga merasa puas.

Dengan telaten Rian mengusap dan membersihkan tubuh Velia. Ia mengangkat tubuh gadis itu dan membilasnya dibawah shower, Velia hanya diam saja menikmati perlakuan Rian. Bahkan Rian juga yang membungkus tubuh Velia dengan handuk. Setelah selesai berpakaian keduanya merebahkan diri diatas kasur dan tidur saling berpelukan.

⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅

Segini dulu ya guys. Hayati lagi sibuk pol. Mau ga Up kepikiran kalian kalo Up anak² hayati pada ngomel katanya perhatian sama hape doank sama anak engga.. 😂😂😂

Padahal othor udah berusaha adil seadil-adilnya. Nulis kalo anak pada maen. Cm tumben banget hari ini dia lagi ga mood kemana mana jadinya emaknya yang jadi sasaran.

Terpopuler

Comments

ira

ira

cuacanya sedang panas ini d tambah baca pas adegan ini tambah menyala cuacanya 🙈🙈🙈🤭🤭🤭sungguh manis perlakuan mu Rian🤭🤭🤭

2024-05-07

0

Aleika_mama

Aleika_mama

rian kamu manis sekali...
meleyot akunya

2022-08-27

4

Har Tini

Har Tini

hujan hujan baca part ini bikin haredang uey🤭

2022-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Awalan
2 chapter 2 Kabur Kemana?
3 Chapter 3 Dinikahkan
4 Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5 Chapter 5 Suami Velia
6 Chapter 6 Hadiah
7 Chapter 7 Itu Papi Ina
8 Chapter 8 Otak kotor
9 Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10 Chapter 10 Papi awas ya!
11 Chapter 11 Adik Bayi
12 Chapter 12 Manis Sekali
13 Chapter 13 Mimpi Mesum
14 Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15 Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16 Chapter 16. Kau apakan aku?
17 Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18 Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19 Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20 Chapter 20. Di culik
21 Chapter 21. Pingsan
22 Chapter 22. Sadar
23 Chapter 23. Amnesia?
24 Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25 Chapter 25. Berharganya Dirimu
26 Chapter 26. Papa kenapa?
27 Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28 Chapter 28. Aku Lelah
29 Chapter 29. Aku Ikut
30 Chapter 30. Istanaku
31 Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32 Chapter 32. Siapa Juna?
33 Chapter 33. Pinter kebangetan
34 Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35 Chapter 35. Aku Minta Maaf
36 Chapter 36. Tes
37 Chapter 37. Dina dan Joe
38 Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39 Chapter 39. Jadi Pelakor
40 Chapter 40. Aku Mau Kamu
41 Chapter 41. Nasi Lemak
42 Chapter 42. Cemburu?
43 Chapter 43. Ngidam Bakso
44 Chapter 44. Ayo Pulang
45 Chapter 45. Pergi
46 Chapter 46. I love you Papi
47 Chapter 47. Tidurlah
48 Chapter 48. Tidak Semua Pria
49 Chapter 49. Stevi mencari David
50 Chapter 50. Hei David Gila
51 Chapter 51. Dasar Bucin
52 Chapter 52. Aku baik-baik saja
53 Chapter 53. Mau Liburan
54 Chapter 54. Ingin mengerjai
55 Chapter 55. Rencana Rian
56 Chapter 56. Takut?
57 Chapter 57. Menikahlah Denganku
58 Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59 Chapter 59. Berterima kasih
60 Chapter 60. Meringkus Jeremy
61 Chapter 61. Dina Cemas
62 Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63 Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64 Chapter 64. Jangan Marah
65 Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66 Chapter 66. Menantuku
67 Chapter 67. Dendam Stevi
68 Chapter 68. Kabar
69 Chapter 69. Aku Takut
70 Chapter 70. Jangan Kasar
71 Chapter 71. Dimana Aku?
72 Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73 Chapter 73. Pilihan Stevie
74 Chapter 74. Kita Suami Istri
75 Chapter 75. Batu Sandungan
76 Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77 Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78 Chapter 78. Suaramu Merdu
79 Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80 Chapter 80 Mendapat Balasan
81 Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82 Chapter 82. Apakah Berat?
83 Chapter 83.
84 Chapter 84. Fitting
85 Chapter 85. Happy End
86 Extra part 1
87 Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88 Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89 Extra part 4. Zafrina Cemburu
90 Extra Part. Welcome Home
91 Final Part. Happy end
92 Pengumuman Karya Baru
93 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 Awalan
2
chapter 2 Kabur Kemana?
3
Chapter 3 Dinikahkan
4
Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5
Chapter 5 Suami Velia
6
Chapter 6 Hadiah
7
Chapter 7 Itu Papi Ina
8
Chapter 8 Otak kotor
9
Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10
Chapter 10 Papi awas ya!
11
Chapter 11 Adik Bayi
12
Chapter 12 Manis Sekali
13
Chapter 13 Mimpi Mesum
14
Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15
Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16
Chapter 16. Kau apakan aku?
17
Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18
Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19
Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20
Chapter 20. Di culik
21
Chapter 21. Pingsan
22
Chapter 22. Sadar
23
Chapter 23. Amnesia?
24
Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25
Chapter 25. Berharganya Dirimu
26
Chapter 26. Papa kenapa?
27
Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28
Chapter 28. Aku Lelah
29
Chapter 29. Aku Ikut
30
Chapter 30. Istanaku
31
Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32
Chapter 32. Siapa Juna?
33
Chapter 33. Pinter kebangetan
34
Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35
Chapter 35. Aku Minta Maaf
36
Chapter 36. Tes
37
Chapter 37. Dina dan Joe
38
Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39
Chapter 39. Jadi Pelakor
40
Chapter 40. Aku Mau Kamu
41
Chapter 41. Nasi Lemak
42
Chapter 42. Cemburu?
43
Chapter 43. Ngidam Bakso
44
Chapter 44. Ayo Pulang
45
Chapter 45. Pergi
46
Chapter 46. I love you Papi
47
Chapter 47. Tidurlah
48
Chapter 48. Tidak Semua Pria
49
Chapter 49. Stevi mencari David
50
Chapter 50. Hei David Gila
51
Chapter 51. Dasar Bucin
52
Chapter 52. Aku baik-baik saja
53
Chapter 53. Mau Liburan
54
Chapter 54. Ingin mengerjai
55
Chapter 55. Rencana Rian
56
Chapter 56. Takut?
57
Chapter 57. Menikahlah Denganku
58
Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59
Chapter 59. Berterima kasih
60
Chapter 60. Meringkus Jeremy
61
Chapter 61. Dina Cemas
62
Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63
Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64
Chapter 64. Jangan Marah
65
Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66
Chapter 66. Menantuku
67
Chapter 67. Dendam Stevi
68
Chapter 68. Kabar
69
Chapter 69. Aku Takut
70
Chapter 70. Jangan Kasar
71
Chapter 71. Dimana Aku?
72
Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73
Chapter 73. Pilihan Stevie
74
Chapter 74. Kita Suami Istri
75
Chapter 75. Batu Sandungan
76
Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77
Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78
Chapter 78. Suaramu Merdu
79
Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80
Chapter 80 Mendapat Balasan
81
Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82
Chapter 82. Apakah Berat?
83
Chapter 83.
84
Chapter 84. Fitting
85
Chapter 85. Happy End
86
Extra part 1
87
Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88
Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89
Extra part 4. Zafrina Cemburu
90
Extra Part. Welcome Home
91
Final Part. Happy end
92
Pengumuman Karya Baru
93
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!