Chapter 14 Menginginkan Dirimu

Chapter 14. Menginginkan Dirimu

Velia terbangun dengan perasaan aneh, dia melihat disekelilingnya namun dia sendiri di kamar itu. Mimpi tadi terasa nyata, Velia menyentuh inti tubuhnya yang sudah basah.

"Ada apa denganku?" gumam Velia bingung. Sebelum mengenal Rian, Veli tak pernah merasakan hal aneh seperti ini bahkan sampai dua kali.

Ia segera beranjak ke kamar mandi, ia harus mengguyur tubuhnya. Otaknya harus ia bersihkan dari pikiran² kotor.

Setelah selesai, Velia langsung keluar kamar. Disaat yang bersamaan Rian juga selesai membersihkan dirinya setelah bersolo karir. Wajah Velia memerah. Mengingat saat mandi tadi dirinya sempat memikirkan tubuh polos Rian yang atletis.

Rian mendekat dan menghimpit Velia ke dinding, tubuh Velia bergetar saat kulitnya bergesekan dengan kulit Rian. Dia masih belum bisa meredam hasratnya yang mulai membakar dari dalam dirinya. Tubuhnya dingin namun Velia merasa suhu tubuhnya meningkat.

Velia merutuki otak si*alnya. Rian tahu mata gadis itu masih memendam hasratnya yang belum tuntas. Dan ini saatnya dia beraksi. Bagaimana pun ia akan menundukkan Velia.

Rian mengangkat tangannya membelai wajah cantik Velia. Gadis itu hanya memejamkan matanya saat tangan Rian bermain nakal dibibirnya.

"Tidak, aku tidak boleh terbuai." Batin Velia. Ia segera membuka mata. Namun sebelum menghentikan aksi Rian justru Velia terperosok lebih jauh ke dalam pesona yang dimiliki oleh Rian. Mata pria itu memancarkan aura yang begitu kuat. Velia seakan terjerat oleh pesona duda kece dihadapannya itu.

"Aku menginginkan dirimu saat ini." Bisik Rian di dekat daun telinga Velia, Rian sedikit menji*lat di area sensitif Velia. Hingga membuat Velia tidak tahan. Ia benar-benar merasa butuh pelampiasan. Persetan dengan perawan. Toh statusnya sudah menikah. Dia tak peduli lagi bahkan dia melupakan perasaannya pada David untuk sesaat. Dan mungkin nanti dia akan menyesalinya.

Velia menarik wajahnya, sesaat mata keduanya saling memandang namun sedetik kemudian Velia menarik tengkuk Rian dan melu*mat bibir pria itu. Rian tampak terkejut mengetahui istrinya bisa seliar ini tapi Rian menyukainya. Tak dipungkiri dia menginginkannya juga. Akhirnya Rian membalas lu*mat*an Velia dengan rakus. Rian mengangkat tubuh Velia, membawanya masuk ke dalam kamarnya. Dengan hati-hati Rian terus memberikan sentuhan yang memabukkan. Bahkan Velia mampu mengimbangi dirinya. Ini benar-benar sebuah hal yang luar biasa.

Rian melepas kain yanv melekat di tubuh Velia, begitupun Velia yang seakan tak sabar ingin menikmati tubuh Rian, ia membuka kaos yang Rian kenakan. Entah apa yang ada dipikiran gadis itu. Yang dia tahu dia menginginkan Rian saat ini juga meskipun dirinya belum bisa memastikan perasaannya untuk pria ini.

Keduanya kini sama-sama polos. Rian menatap intens tubuh Velia yang begitu sempurna. Ia kembali mencium Velia dengan ganas. Gadis itu terus mendesah.

Rian menghentikan kegiatannya sesaat keduanya saling pandang.

"Apa kau yakin? setelah ini kau tidak bisa mundur lagi." Kata Rian seraya membelai wajah Velia. Gadis itu mengangguk, meski sorot matanya masih tampak ragu namun Rian sudah kepalang basah. Ia harus menuntaskan segalanya.

Setelah sedikit memberikan sentuhan-sentuhan halus, Rian bersiap menyatukan inti tubuhnya. Velia mengerjap saat melihat pusaka Rian yang tegak menjulang. Ia menelan salivanya kasar. Velia merasa ngeri melihat betapa perkasanya milik Rian. Tapi dia sudah tidak bisa mundur lagi.

Saat Rian menempelkan ujung pusaka miliknya, tangan Velia menahan perut Rian.

"Apa k-kau bisa melakukannya perlahan. A-aku rasa itu tak akan muat." Ujar Velia takut. Rian mengecup kening Velia sambil tersenyum tipis.

"Aku janji akan pelan-pelan, sakitnya hanya sebentar. Setelah itu aku akan membawamu terbang bersama." Bisik Rian, ia melu*mat lembut bibir Velia. Untuk mengalihkan perhatian gadis itu. Dengan perlahan Rian mulai menggali liang sempit milik Velia. Gadis itu mendesis saat rasa perih mulai ia rasakan. Rian berhenti sejenak. Ia kembali memberi sentuhan kepada Velia. Ia meng*ulum puncak squishy Velia. Gadis itu mulai mendesah nikmat. Disaat Velia mulai merasa kenikmatan dari permainan lidah Rian, dengan sekali hentakan Rian membenamkan pusaka miliknya ke inti tubuh Velia.

"Aah .. sakit." pekik Velia, Rian menghentikan gerakannya. Ia mengusap air mata Velia yang mengalir. Ia juga mengusap kening Velia yang berkeringat. Rian merasakan merobek sesuatu didalam sana, senyum tipis terbit dibibirnya.

Rian mulai menggerakkan tubuhnya dengan sangat hati-hati dan perlahan. Rasa sakit dan perih yang Velia rasakan berubah menjadi rasa nikmat yang luar biasa. Kini hanya terdengar suara desahan Velia dan Rian yang saling bersahutan. Keduanya sama-sama terbuai dengan rasa nikmat yang mereka rasakan hingga tubuh mereka mengejang bersamaan.

Rian belum mencabut pusakanya. tubuhnya masih menindih tubuh Velia. Gadis itu memejamkan matanya. Rian membelai wajah Velia hingga gadis itu membuka mata.

"Terimakasih, kau sudah menjaganya dengan baik." Kata Rian, Velia mengangguk dengan wajah memerah. Rasanya benar-benar malu.

"Bisakah kau mencabutnya?" tanya Velia lirih.

"Aku akan mencabutnya setelah ini." Ujar Rian. Velia dapat merasakan pusaka Rian kembali mengeras. Wajah Velia memerah sesaat, Rian kembali memacunya namun kali ini tempo permainan Rian lebih cepat dan liar. Menghantarkan geleyar kenikmatan yang semakin membuat Velia tak kuasa. Gadis itu mulai bergerak mengimbangi gerakan Rian. Suara desahan Velia mulai memenuhi ruangan. Rian semakin semangat memacu Velia. Ia mengangkat tubuh Velia hingga posisi Velia berbalik menduduki pusaka Rian. Gadis itu bergerak sesuai instingnya. Rian semakin terbuai dengan Velia.

"Lebih cepat lagi sayang .." Kata Rian sembari memelintir ujung dada Velia. Yang membuat gadis itu semakin menggila. Gerakan Velia semakin cepat dan tak teratur tubuhnya mengejang untuk yang kesekian kalinya. Merasakan milik Velia berdenyut, pusaka Rian pun menguarkan benih-benih premium miliknya.

Tubuh Velia ambruk. Ia begitu merasakan km lelah yang teramat sangat. Mata gadis itu terpejam. Rian berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Siang ini terasa begitu panas karena pergulatan mereka tadi. Rian tersenyum saat membasuh pusakanya yang masih tersisa bercak darah Velia. Rian berjanji tak akan melepaskan Velia apapun yang terjadi. Ia tak akan menyerahkan istrinya itu pada siapapun termasuk orangtuanya.

Rian keluar dari kamar mandi. Dengan wajah yang lebih fresh. Ia menatap tubuh polos Velia yang tidur meringkuk. Ia menyelimuti tubuh istrinya. Lalu berjalan keluar, diruang tamu Yusuf dan Alif sedang bermain ponsel. Rian mendekat kearah mereka.

"Kalian pulanglah. Kita pergi besok saja. Istriku masih tidur. Mungkin dia kelelahan." Kata Rian. Mendengar kata kelelahan membuat Yusuf dan Alif berpikir yang bukan-bukan. Mereka tersenyum-senyum sendiri.

"Apa ada yang salah?" tanya Rian, Yusuf dan Alif gelagapan mereka tersenyum kikuk sambil mengusap tengkuknya.

🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉

Dah pokoknya like, komen dan Hadiahnya jangan lupa.

Terpopuler

Comments

Nur Bahagia

Nur Bahagia

Rian menang banyak.. waktu sama dian dulu dia juga dapet virgin nya 🤭

2024-09-20

0

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

untung si velia blm smpet dicoblos sama si David jdi rian dpet prawannya 😁😁

2024-08-28

0

ira

ira

sungguh beruntung kamu ya Rian dpt perawan trs🤭🙈 selamat ya yg SDH belah duren🤭🙈🤭🙈

2024-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Awalan
2 chapter 2 Kabur Kemana?
3 Chapter 3 Dinikahkan
4 Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5 Chapter 5 Suami Velia
6 Chapter 6 Hadiah
7 Chapter 7 Itu Papi Ina
8 Chapter 8 Otak kotor
9 Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10 Chapter 10 Papi awas ya!
11 Chapter 11 Adik Bayi
12 Chapter 12 Manis Sekali
13 Chapter 13 Mimpi Mesum
14 Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15 Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16 Chapter 16. Kau apakan aku?
17 Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18 Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19 Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20 Chapter 20. Di culik
21 Chapter 21. Pingsan
22 Chapter 22. Sadar
23 Chapter 23. Amnesia?
24 Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25 Chapter 25. Berharganya Dirimu
26 Chapter 26. Papa kenapa?
27 Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28 Chapter 28. Aku Lelah
29 Chapter 29. Aku Ikut
30 Chapter 30. Istanaku
31 Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32 Chapter 32. Siapa Juna?
33 Chapter 33. Pinter kebangetan
34 Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35 Chapter 35. Aku Minta Maaf
36 Chapter 36. Tes
37 Chapter 37. Dina dan Joe
38 Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39 Chapter 39. Jadi Pelakor
40 Chapter 40. Aku Mau Kamu
41 Chapter 41. Nasi Lemak
42 Chapter 42. Cemburu?
43 Chapter 43. Ngidam Bakso
44 Chapter 44. Ayo Pulang
45 Chapter 45. Pergi
46 Chapter 46. I love you Papi
47 Chapter 47. Tidurlah
48 Chapter 48. Tidak Semua Pria
49 Chapter 49. Stevi mencari David
50 Chapter 50. Hei David Gila
51 Chapter 51. Dasar Bucin
52 Chapter 52. Aku baik-baik saja
53 Chapter 53. Mau Liburan
54 Chapter 54. Ingin mengerjai
55 Chapter 55. Rencana Rian
56 Chapter 56. Takut?
57 Chapter 57. Menikahlah Denganku
58 Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59 Chapter 59. Berterima kasih
60 Chapter 60. Meringkus Jeremy
61 Chapter 61. Dina Cemas
62 Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63 Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64 Chapter 64. Jangan Marah
65 Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66 Chapter 66. Menantuku
67 Chapter 67. Dendam Stevi
68 Chapter 68. Kabar
69 Chapter 69. Aku Takut
70 Chapter 70. Jangan Kasar
71 Chapter 71. Dimana Aku?
72 Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73 Chapter 73. Pilihan Stevie
74 Chapter 74. Kita Suami Istri
75 Chapter 75. Batu Sandungan
76 Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77 Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78 Chapter 78. Suaramu Merdu
79 Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80 Chapter 80 Mendapat Balasan
81 Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82 Chapter 82. Apakah Berat?
83 Chapter 83.
84 Chapter 84. Fitting
85 Chapter 85. Happy End
86 Extra part 1
87 Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88 Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89 Extra part 4. Zafrina Cemburu
90 Extra Part. Welcome Home
91 Final Part. Happy end
92 Pengumuman Karya Baru
93 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 Awalan
2
chapter 2 Kabur Kemana?
3
Chapter 3 Dinikahkan
4
Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5
Chapter 5 Suami Velia
6
Chapter 6 Hadiah
7
Chapter 7 Itu Papi Ina
8
Chapter 8 Otak kotor
9
Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10
Chapter 10 Papi awas ya!
11
Chapter 11 Adik Bayi
12
Chapter 12 Manis Sekali
13
Chapter 13 Mimpi Mesum
14
Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15
Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16
Chapter 16. Kau apakan aku?
17
Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18
Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19
Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20
Chapter 20. Di culik
21
Chapter 21. Pingsan
22
Chapter 22. Sadar
23
Chapter 23. Amnesia?
24
Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25
Chapter 25. Berharganya Dirimu
26
Chapter 26. Papa kenapa?
27
Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28
Chapter 28. Aku Lelah
29
Chapter 29. Aku Ikut
30
Chapter 30. Istanaku
31
Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32
Chapter 32. Siapa Juna?
33
Chapter 33. Pinter kebangetan
34
Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35
Chapter 35. Aku Minta Maaf
36
Chapter 36. Tes
37
Chapter 37. Dina dan Joe
38
Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39
Chapter 39. Jadi Pelakor
40
Chapter 40. Aku Mau Kamu
41
Chapter 41. Nasi Lemak
42
Chapter 42. Cemburu?
43
Chapter 43. Ngidam Bakso
44
Chapter 44. Ayo Pulang
45
Chapter 45. Pergi
46
Chapter 46. I love you Papi
47
Chapter 47. Tidurlah
48
Chapter 48. Tidak Semua Pria
49
Chapter 49. Stevi mencari David
50
Chapter 50. Hei David Gila
51
Chapter 51. Dasar Bucin
52
Chapter 52. Aku baik-baik saja
53
Chapter 53. Mau Liburan
54
Chapter 54. Ingin mengerjai
55
Chapter 55. Rencana Rian
56
Chapter 56. Takut?
57
Chapter 57. Menikahlah Denganku
58
Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59
Chapter 59. Berterima kasih
60
Chapter 60. Meringkus Jeremy
61
Chapter 61. Dina Cemas
62
Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63
Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64
Chapter 64. Jangan Marah
65
Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66
Chapter 66. Menantuku
67
Chapter 67. Dendam Stevi
68
Chapter 68. Kabar
69
Chapter 69. Aku Takut
70
Chapter 70. Jangan Kasar
71
Chapter 71. Dimana Aku?
72
Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73
Chapter 73. Pilihan Stevie
74
Chapter 74. Kita Suami Istri
75
Chapter 75. Batu Sandungan
76
Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77
Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78
Chapter 78. Suaramu Merdu
79
Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80
Chapter 80 Mendapat Balasan
81
Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82
Chapter 82. Apakah Berat?
83
Chapter 83.
84
Chapter 84. Fitting
85
Chapter 85. Happy End
86
Extra part 1
87
Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88
Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89
Extra part 4. Zafrina Cemburu
90
Extra Part. Welcome Home
91
Final Part. Happy end
92
Pengumuman Karya Baru
93
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!